Proteinuria,
adanya protein di dalam urin manusia yang melebihi nilai normalnya.
2. AV Shunt
Av Shunt adalah saluran yang untuk menghubungkan arteri
dan vena. Biasanya AV Shunt sering dilakukan karena
keamanannya yang paling baik di bandingkan akses lain.
Kasus
Pasien atas nama Tn. A usia 58 tahun dengan riwayat
CKD ON HD datang ke IGD dengan keluhan sesak
sejak pagi hari dan kaki bengkak.
Dilakukan pemeriksaan fisik, TD : 160/90mmHg
N : 79x/M S: 38’C RR: 27x/M SpO2 91%.
BB : 65kg TB : 170CM
Terdapat edema di kedua ekstreminitas bawah.
Terdapat CDL di jugularis kanan.
Intruksi DPJP persiapkan untuk pemasangan AV
Shunt
Hasil Labolatorium
Hematologi rutin Hasil Satuan Nilai Rujukan
Hemoglobin 12 G/dl 13.2-17.3
Leukosit - - -
Hematokrit 40 % 40-52
Trombosit 150 Ribu/ 150-440
Eritrosit 4,40 10^6 4.40-5.90
MCV/VER 90 FI 80-100
MCH/HER 28 Pg 26-34
MCHC/AHER 32 G/dl 32-36
KIMIA KLINIK
Glukosa Sewaktu - - -
Ureum 134 Mg/Dl 10-50
Kreatinin 3,1 Mg/Dl <1.4
Elektrolit - - -
PERSIAPAN TINDAKAN
AV SHUNT
Pre Op Intra Op
• Informed Consent • Pasien di posisikan supine
• Time Out
• Pemeriksaan penunjang
• Lokasi pembedahan di persempit
• Form surgical safety ceklist dengan linen steril
• Medical suply • Persiapkan lokal anestesi dengan
• Alat kesehatan dan lidocaine
Tindakan Operasi
instrument vascular
• Operator menginsisi kulit sesuai
dengan indikasi operasi
• Selanjutnya irisan di perdalam
sesuai dengan jenis operasi tersebut
Analisa Data
Subjektif • Objektif
• Kelebihan volume cairan
a. Pasien mengatakan bengkak a. Terdapat edema di kedua
ekstreminitas bawah
pada kedua ekstreminitas
bawah
b. Pasien mengatakan sesak
b. Pasien tampak kesulitan bernafas
• Pola nafas tidak efektif c. RR 25x/M
a. Pasien mengatakan sesak d. Terpasang NRM 10LPM
semakin memberat
• Resiko infeksi e. Luka operasi tertutup kassa steril
a. Paien mengatakan nyeri pada dan hyvafik
luka post op f. Area fiksasi tampak bersih
DIAGNOSA
Kelebihan volume cairan berhubungan dengan
ketidakmampuan ginjal mengekresi air dan
natrium
Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan
penekanan intra abdomen
Resiko infeksi berhubungan dengan tindakan
invasif
Intervensi
Kelebihan volume cairan
Intervensi
1. Timbang BB
2. Batasi intake cairan
3. Pantau intake dan output
Pola nafas tidak efektif
1. Posisikan pasien semi fowler
2. Berikan O2 Kolaborasi dengan DPJP
3. Pantau saturasi O2
Resiko Infeksi
1. Tutup luka dengan kassa steril dan hypavik
2. Bersihkan area fiksasi
Implementasi
• Kelebihan volume cairan
Menghitung balance cairan
Memberikan tanda batas pada botol minum pasien
Menimbang berat badan
• Pola nafas tidak efektif
Memposisikan semi fowler
Memantau O2 dan saturasi
• Resiko infeksi
Memastikan area luka post op sudah di bersihkan
Menutup luka dengan kassa steril dan hypavik
Evaluasi
o Kelebihan Volume Cairan
Intake dan output
o Resiko Infeksi
Tidak terdapat tanda-tanda infeksi pada daerah luka
TERIMAKASIH