Anda di halaman 1dari 43

LAPORAN KASUS

“DEMAM HAEMORRHAGIC FEVER”

OLEH: PEMBIMBING:
Dwi Ruth Rahayuning Asih Budi, S.Ked dr. Rina Kriswiastiny, Sp.PD

KEPANITERAAN KLINIK ILMUPENYAKIT DALAM


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI
RS PERTAMINA BINTANG AMIN
BANDAR LAMPUNG
2019
STATUS PASIEN

Nomor Rekam Medik : 119106


Tanggal dan Pukul Masuk RSPBA : 15 Desember 2018 / 18.49 WIB

IDENTITAS PASIEN
Nama : Sdr. M.A
Jenis kelamin : Lelaki
Umur : 20tahun
Agama : Islam
Suku : Jawa
Alamat : Natar
Pekerjaan : Wiraswasta
Status : Belum Menikah
RIWAYAT PERJALANAN Keluhan Utama :
Demam tinggi
PENYAKIT Keluhan Tambahan :
mual (+), muntah 3x,
penurunan nafsu makan,

Riwayat Perjalanan Penyakit


6 hari SMRS: demam, demam terus menerus, semakin
hari suhu semakin meninggi, mengigil (+), kejang (-),
lesu (+), nafsu makan menurun (+), nyeri kepala (+),
nyeri sendi (+), nyeri ulu hati (+), ptechiae spontan (+),
batuk (-), pilek (-), sulit menelan (-), nyeri telinga (-).
1 hari SMRS: muntah, frekuensi 1x, isi apa yang
dimakan, mual (-).
BAB dan BAK biasa.
Riwayat Penyakit Dahulu
• Riwayat pernah menderita penyakit dengan keluhan yang
sama disangkal.
• Riwayat bepergian ke luar kota atau ke daerah endemis
malaria disangkal.

Riwayat Penyakit dalam Keluarga


• Riwayat adanya anggota keluarga yang pernah menderita
penyakit dengan keluhan yang sama disangkal.

Riwayat Lingkungan Sekitar


• Riwayat adanya tetangga sekitar rumah yang menderita DBD
(+)
STATUS PRESENT
Keadaan umum : Tampak sakit sedang
Kesadaran : Compos mentis
Suhu : 38,8 oC
Tekanan Darah : 110/70
Frekuensi nadi : 86x/menit
Frekuensi nafas : 22x/ menit
STATUS GENERALIS
Kelainan Mukosa Kulit / Subkutan yang Menyeluruh

Pucat : Tidak Ada


Sianosis : Tidak Ada
Ikterus : Tidak Ada
Oedem : Tidak Ada
Turgor : Normal
Pembesaran KGB : Tidak Terdapat Pembesaran
KEPALA
Muka : Normal
Rambut : Tumbuh Normal, warna hitam
Mata : Konjungtiva tidak anemis, tidak ikterik
Telinga : Simetris, tidak ada serumen
Hidung : Septum Deviasi (-), sekret (-), NCH (-)
Mulut : Bibir kering (-) faring hiperemis (-),
lidah kotor (-)
LEHER
Leher : Simetris, massa (-)
Trachea: Deviasi trakea (-), tanda infeksi (-), massa (-)
KGB : Pembesaran (-)

JANTUNG
Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat, tanda infeksi (-), massa (-)
Palpasi : Ictus cordis teraba
Perkusi : Batas jantung normal
Auskultasi : BJ I dan BJ II reguler, murmur (-), gallop (-)
PARU
Inspeksi : Pernapasan simetris, massa (-)
Palpasi : Vokal fremitus simetris, NT (-)
Perkusi : Sonor
Auskultasi : Vesikuler (+), wheezing (-), rhonki (-)

ABDOMEN
Inspeksi : Cembung dan lemas, massa (-)
Palpasi : Hepar dan lien tidak teraba
Perkusi : Timpani
Auskultasi : Bising usus normal
Status Neorologis
a) Motorik : koordinasi baik
b) Sensorik: normal

PENILAIAN SUPERIOR KA/KI INFERIOR KA/KI


Gerak Normal/normal Normal/normal
Kekuatan otot 5/5 5/5
Tonus Normotonus/normo Normotonus/normo
tonus tonus
Klonus -/- -/-
Atropi Eutropi/eutropi Eutropi/eutropi
REFLEK FISIOLOGIS : Patella +/+, Achilles +/+, Bisep +/+,
Trisep +/+, Reflek Patologi : Babinski -/-, Chaddock -/-, Gordon -
/-, Gonda -/-, Oppenheim -/-

TANDA RANGSANG MENINGEAL


Kaku Kuduk (-) Brudzinski II (-) Brudzinki I (-) Kernig's sign (-)

OTONOM
Miksi: Normal , Defekasi: Normal, Salivasi: Normal
PEMERIKSAAN PENUNJANG 15 Desember 2018

Hemoglobin : 15,0 gr/dl


Hematokrit : 42 %
Leukosit : 1.300/ul
Trombosit : 66.000/ul
Eritrosit : 5,1 jt/ul

Tes Widal Salmonella Typhi H : 1/160


Tes Widal Salmonella Typhi 0 : 1/160
Tes Widal Salmonella Paratyphi AO : 1/160
Tes Widal Salmonella Paratyphi BO : 1/160
RESUME
15 Desember 2018 / 18.49 WIB

Pada kasus ini, seorang laki- laki, berusia 9 tahun, beralamat di


Jl. Tembok Baru Lr. Sinar Harapan 10 Ulu, berkebangsaan
Indonesia, beragama Islam, dirawat di Bangsal Anak RSUD
BARI pada tanggal 25 Juli 2012 pukul 11.00 dengan keluhan
utama demam terus menerus sejak 5 hari sebelum masuk rumah
sakit, semakin hari suhu semakin meninggi disertai keluhan
tambahan berupa menggigil, lesu, nafsu makan menurun, nyeri
kepala, mimisan, muntah. Sejak 6 hari sebelum masuk rumah
sakit, penderita mengalami demam, demam terus menerus,
semakin hari suhu semakin meninggi, mengigil, lesu, nafsu
makan menurun, dan nyeri kepala.
Sejak 1 hari sebelum masuk rumah sakit, penderita mengalami muntah,
frekuensi 1x, isi apa yang dimakan. Sejak 3 jam sebelum masuk rumah sakit,
penderita mengalami mimisan. Kemudian penderita dibawa ke IRD RSUD
BARI Palembang, dilakukan pemeriksaan darah rutin, lalu dianjurkan untuk
dirawat.
Pada pemeriksaan umum didapatkan keadaan umum tampak sakit sedang,
kesadaran compos mentis, nadi 126x/menit, pernapasan 30x/menit, suhu
badan 38,6oC , dan tekanan darah 90/60 mmHg. Sedangkan pada pemeriksaan
khusus pada kepala terdapat tanda perdarahan spontan, yaitu mimisan dan
gusi berdarah serta pada kulit terdapat rumple leed (+).
Pemeriksaan penunjang didapatkan Hb 15,2 g/dl, Ht 46%, leukosit 2.600/ul,
dan trombosit 16.000/ul, hitung jenis 0/1/2/58/32/7.
DIAGNOSIS KERJA
Demam Berdarah Dengue grade II

DIAGNOSIS BANDING
Deman Dengue
Chikungunya
ISK (Infeksi Saluran Kemih)

PENATALAKSANAAN
Tirah baring dan perbanyak minum
IVFD RL 6 cc/kgBB/ jam = 144 cc jam = 36 gtt/menit makro
Paracetamol 3 x 250 mg
Ranitidin 2 x 1 cc
Cek Hb, Ht, Trombosit tiap 12 jam
Cek urin rutin
Observasi tanda vital, perdarahan, diuresis, cairan/ balance cairan

PROGNOSIS
Quo ad vitam dan fungsional : dubia ad bonam
FOLLOW UP
Tanggal dan Jam Perjalanan Penyakit Instruksi Dokter Ruangan
27 Mei 2014 S/ Demam + BAB cair P/
15.30 WIB O/ - IVFD RL XV gtt/menit
BB : 8,6 kg T = 36,5 oC, - Paracetamol syr 3 x ½ cth
HR= 148x/menit,
RR= 58x/menit,
Hasil lab :
Hemoglobin: 10,8 gr/dl
Hematokrit: 35,2 %
Leukosit : 4.370/ul
Trombosit : 12.000/ul
Eritrosit : 5,56 jt/ul
SGOT/SGPT: 138/26
Malaria : (-)
Ig M/ Ig G : (+)/(-)
A/Susp Demam Dengue
Tanggal dan Jam Perjalanan Penyakit Instruki Dokter

28 Mei 2014 S/ Demam (+) BAB cair (+) P/


07.00 WIB O/ - IVFD RL XIII gtt/menit
BB : 8,6 kg T = 37,0 oC, - Paracetamol 3x ¾ cth
HR= 148x/menit - Zinc tab 1 x ½ tab
RR= 50x/menit - Cek DL, Ht, Trombosit

st. generalis:
Kepala : Ubun-ubun cekung (-), mata cekung (-), KA(-), bibir
kering (-), lidah kotor (-).
Leher : simetris, pembesaran KGB (-)
Thorak: simetris, retraksi (-), fremitus teraba (+), sonor (+),
vesikuler (+), rhonki (-), wheezing (-), BJ I/II reguler.
Abdomen: cembung dan lemas, massa (-), hepar dan lien
tidak teraba membesar, timpani, bising usus (+)
normal.
Ekstremitas: sianosis (-), edema (-), akral hangat (+).
Tanggal dan Jam Perjalanan Penyakit Instruksi Dokter Ruangan

29 Mei 2014 S/ Demam (+) BAB cair (+) P/


07.00 WIB O/ - IVFD RL XIII gtt/menit
BB : 8,6 kg T = 37,4 oC, - Ampisilin 300 mg/12 jam
HR= 140x/menit, - Paracetamol 3x ¾ cth
RR= 48x/menit, - Zinc tab 1 x ½ tab

Hasil lab :
Hemoglobin : 10,1 gr/dl
Hematokrit : 33 %
Leukosit : 8.770/ul
Trombosit : 28.000/ul
LED : 10 mm/jam
ΔHt : 6,67%

A/ Demam Dengue
Tanggal dan Jam Perjalanan Penyakit Instruksi Dokter Ruangan
30 Mei 2014 S/ Demam (-) BAB cair (-) P/
07.00 WIB O/ - IVFD RL XIII gtt/menit
BB : 8,6 kg T = 37,0 oC, - Ampisilin 300 mg/12 jam
HR= 142x/menit, - Paracetamol 3x ¾ cth
RR= 48x/menit, - Cek Hb, Ht, Trombosit
A/ Demam Dengue
31 Mei 2014 S/ Demam (-) BAB cair (-) P/
07.00 WIB O/ - IVFD RL XIII gtt/menit
BB : 8,6 kg T = 36,7 oC,
HR= 140x/menit,
RR= 40x/menit,
Hasil lab :
Hemoglobin : 11,1 gr/dl
Hematokrit : 33 %
Leukosit : 8.400/ul
Trombosit : 58.000/ul

A/ Demam Dengue
Tanggal dan Jam Perjalanan Penyakit Instruksi Dokter Ruangan
1 Juni 2014 S/ Demam (-) BAB cair (-) P/
07.00 WIB O/ - B-kompleks 3x1
BB : 8,6 kg T = 36,8 oC,
HR= 140x/menit,
RR= 40x/menit,

Pasien dipulangkan dalam


keadaan baik atas izin dokter
DIAGNOSA AKHIR
Demam Berdarah Dengue grade II + Diare akut tanpa dehidrasi
Karena ditemukan peningkatan ∆Ht >20%
TINJAUAN PUSTAKA
Definisi
• Demam berdarah dengue (DBD) adalah penyakit demam
akut yang disebabkan oleh virus dengue serta memenuhi
kriteria WHO untuk DBD.6 DBD adalah salah satu
manifestasi simptomatik dari infeksi virus dengue.
Patofisiologi
• Dua teori yang banyak dianut : hipotesis infeksi
sekunder (secondary heterologous infection theory) dan
hipotesis immune enhancement.
Bentuk klinis
Berdasarkan kepastian diagnosis
• Tersangka Demam Dengue (TDD)
• Tersangka Demam Berdarah Dengue (TDBD)
• Demam dengue
• Demam berdarah dengue

Berdasarkan kriteria WHO 1997, diagnosis DBD


– Demam atau riwayat demam akut, 2-7 hari
– Terdapat minimal 1 manifestasi perdarahan berikut: uji bendung
positif; petekie, ekimosis, atau purpura; perdarahan mukosa;
hematemesis dan melena.
– Trombositopenia
– Terdapat minimal 1 tanda kebocoran plasma

Terdapat 4 derajat spektrum klinis DBD (WHO, 1997)


• Derajat 1, Derajat 2, Derajat 3, Derajat 4
Pemeriksaan penunjang
• kadar hemoglobin, kadar hematokrit, jumlah
trombosit, dan hapusan darah tepi
• Pada DBD yang disertai manifestasi perdarahan atau
kecurigaan terjadinya gangguan koagulasi, dapat
dilakukan pemeriksaan hemostasis (PT, APTT,
Fibrinogen, D-Dimer, atau FDP).
• Untuk membuktikan etiologi DBD, dapat dilakukan
uji diagnostik melalui pemeriksaan isolasi virus,
pemeriksaan serologi yaitu dengan mendeteksi IgM
dan IgG-anti dengue, atau biologi molekular
• pemeriksaan antigen spesifik virus Dengue, yaitu
antigen nonstructural protein 1 (NS1).
• Pemeriksaan radiologis
Terapi
• bersifat suportif dan simtomatis
• ditujukan untuk mengganti kehilangan cairan akibat kebocoran
plasma dan memberikan terapi substitusi komponen darah
bilamana diperlukan.
• Terapi nonfarmakologis tirah baring dan pemberian makanan
dengan kandungan gizi yang cukup, lunak dan tidak
mengandung zat atau bumbu yang mengiritasi saluran cerna.
• Sebagai terapi simptomatis, antipiretik berupa parasetamol, obat
simptomatis untuk mengatasi keluhan dispepsia. Pemberian
aspirin ataupun obat antiinflamasi nonsteroid sebaiknya
dihindari karena berisiko terjadinya perdarahan pada saluran
cerna bagaian atas (lambung/duodenum). 13
• Ada dua hal penting yang perlu diperhatikan dalam terapi cairan
khususnya: pertama adalah jenis cairan dan kedua adalah jumlah
serta kecepatan cairan yang akan diberikan.
Indikasi Rawat
• Penderita TDBD derajat I dengan panas 3 hari atau lebih
dianjurkan untuk dirawat
• TDBD derajat I disertai: hiperpireksia atau tidak mau makan
atau muntah-muntah atau kejang-kejang atau Ht cenderung
meningkat, trombosit cenderung turun, atau trombosit <
100.000/mm3
• Seluruh derajat II, III, IV
• Indikasi pulang
– Keadaan umum baik dan masa kritis berlalu (> 7 hari sejak panas).
– Tidak demam selama 48 jam tanpa antipiretik
– Nafsu makan membaik
– Secara klinis tampak perbaikan
– Hematokrit stabil
– Tiga hari setelah syok teratasi
– Jumlah trombosit >50.000/uL dengan kecenderungan meningkat
Komplikasi
• Perdarahan gastrointestinal masif, ensepalopati,
edema paru, DIC, dan efusi pleura.19

Prognosis
• Angka kematian kasus di Indonesia secara
keseluruhan <3%. Angka kematian DSS di RS 5-
10%. Kematian meningkat bila disertai
komplikasi. DBD akan berlanjut menjadi syok
atau penderita dengan komplikasi sulit
diramalkan.19
ANALISIS KASUS

DIAGNOSIS KERJA DEMAM DENGUE + DIARE AKUT TANPA


DEHIDRASI?
TEORI
PASIEN
ANAMNESIS Demam Dengue
-Demam 4 hari Demam yang sifatnya akut
tanpa disertai dengan
-R/ gusi berdarah ataupun
perdarahan spontan, tes
epitaksis (-) rumple leed positif.
-BAB cair
(SEARO,2011)
PASIEN
PEMERIKSAAN FISIK
Sakit sedang dengan T:36,5, HR:148x/menit dan
RR: 58x / menit. Tes rumple leed (+).

Konjungtiva anemis (-)


Tanda dehidrasi yaitu UUB tidak cekung, bibir
dan mukosa mulut tidak kering.

Thoraks, jantung, paru, abdomen tak. Turgor


kulit normal.
PASIEN
PEMERIKSAAN PENUNJANG TEORI
Hb 10,8 gr/dL Adanya trombositopenia tanpa
disetai dengan peningkatan
Ht 35,2%
kadar hematokrit.
Leukosit 4.370/ul
Trombosit 12.000/ul
Hal ini juga diperkuat dengan
tes serologi yang menunjukkan
Trombositopenia tanpa adanya serologi dengue yaitu IgM postif
peningkatan kadar hematokrit yang menyatakan infeksi virus
dengue bersifat primer pada
Dari hasil pemeriksaan serologi pasien tersebut (SEARO,2011).
dengue didapatkan IgM postif
sedangkan IgG negatif.
CHIKUNGUNYA?
Demam mendadak, diikuti kulit
yang merah. Kejang dapat terjadi CHIKUNGUNYA
pada 1/3 pasien.

Setelah 3-5 hari demam, timbul Demam sudah 4 hari SMRS,


ruam makulopapuler minimal dan GK seperti kulit yang merah,
limfadenopati, pembengkakan limfadenopati, injeksi
kelopak mata, faringitis, gejala dari
penyakit traktus respiratorius konjugtiva, pembengkakan
bagian atas sering terjadi. kelopak mata, dan faringitis
tidak ditemukan pada
Infeksi chikungunya lebih cepat pasien.
durasinya dibandingkan dengan
dengue, hampir 50% anak dengan
chikungunya mengalami demam
yang berakhir dalam 72 jam setelah
onset (IDAI, 2012).
ISK ? ISK
Walaupun pada pasien terdapat
Pada infeksi saluran kemih
diare namun tidak ditemukan
biasanya didapatkan demam, berat
badan menurun, tidak dapat
adanya penurunan BB, muntah,
tumbuh dengan baik, nausea, urin berbau busuk maupun
muntah, diare, urin berbau busuk ikterus  PP seperti biakan
dan ikterus. Terkadang dapat bakteri dari urin tidak
terjadi hematuria, menggigil, dan diperlukan.
nyeri tekan perut (Nelson, 2000).
RAWAT INAP?
PASIEN
Keputusan untuk merawat anak di
RS bergantung pada situasi klinis
dan keadaan keluarga. Tampak sakit sedang
Demam disertai BAB cair
Anak sebaiknya dirawat di rumah sebanyak ±3x/hari. Hb 10,8
sakit jika hasil pemeriksaan gr/dl dan trombosit 12.000
laboratorium minimal didapatkan
Hb, Ht normal dan nilai trombosit <
100.000/ul (IDAI,2012)
TERAPI ?
Cukup minum (1,5-2L/hari) untuk
mencegah dehidrasi. Selain ASI
PASIEN
dapat ditambah dengan air
putih/teh,namun lebih baik jika Pada pasien ini diberikan
diberikan cairan elektrolit seperti cairan dengan kecepatan XIII
jus buah, oralit, atau air tajin (tetesan makro) yang
(IDAI, 2014). didapatkan dari rumus:

Jika tidak mau minum, kebutuhan cairan (usia) x BB x jenis infus (20)
muntah/nyeri perut yang 24 (jam) x 60 Menit
berlebihan, maka cairan IV
rumatan perlu diberikan
(IDAI,2012)
PASIEN
TERAPI
Parasetamol sirup ¾ cth atau
TEORI 93,75mg/kali pemberian,

simptomatik  antipiretik Dosis yang seharusnya


parasetamol 10- diberikan berdasarkan berat
15mg/KgBB/kali diberikan badan pasien yakni 86 mg-
apabila suhu >38ºC dengan 129 mg. Dosis ini sudah
interval 4-6 jam sesuai dengan kebutuhan
dan keadaan pasien.
PASIEN
TERAPI Pada pasien telah diberikan
TEORI zinc ½ tab/hari untuk
menghentikan BAB cair.
• Untuk mengatasi diare
akut pada anak tanpa Dosis yang seharusnya
tanda dehidrasi pasien diberikan untuk usia pasien
dapaat diberikan zinc dan adalah 1 tablet/hari sehingga
oralit (Lintas Diare, 2011). dosis yang diberikan kurang
sesuai.

• Oralit 50-100 ml/BAB cair Oralit belum diberikan.


PASIEN
Pada pasien ini diberikan
antibiotik menurut kami
ANTIBIOTIK ? tidak sesuai.

Pada anak tidak ditemukan


Indikasi pemberian antibiotik lagi tanda-tanda adanya
pada anakjika penyakit infeksi oleh bakteri, karena
yang diderita disebabkan anak sudah tidak demam,
bakteri seperti penyakit ISPA tidak muntah, dan tidak BAB
yang tidak sembuh, demam cair lagi sehingga tidak perlu
tinggi yang susah sembuh. diberikan antibiotik. Dari sini
bisa dilihat bahwa pada kasus
ini pemberian antibiotik
kurang tepat.
PROGNOSIS?

Prognosis pada kasus ini bonam. Walaupun demam dengue /


demam berdarah dengue mengkhawatirkan bagi orangtua,
prognosis pada anak cukup baik.

Keinginan minum anak yang cukup baik, kebutuhan cairan


yang selalu tercukupi, dan kondisi anak yang sudah tidak
tampak sakit sedang lagi dan sudah bergerak aktif.
MEMULANGKAN PASIEN?

Tidak demam selama 24 jam tanpa antipiretik, nafsu


makan/minum membaik, secara klinis tampak
perbaikan, hematokrit stabil, jumlah trombosit
>50.000/ml, dan tidak dijumpai distress pernapasan.
DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, UF. 2010. Buletin Jendela Epidemiologi Demam Berdarah


Dengue. Pusat Data dan Surveilans Epidemiologi. Kementrian
Kesehatan Republik Indonesia. Jakarta.
Hadinegoro, Sri Rezeki dkk. 2012. Buku Ajar Infeksi dan Penyakit
Tropis Edisi Kedua. 2012. Ikatan Dokter Anak Indonesia.
Hadinegoro, Sri Rezeki dkk. 2014. Pedoman Diagnostik dan
Tatalaksana Infeksi Virus Dengue pada Anak. Jakarta: Badan Penerbit
Ikatan Dokter Anak Indonesia Edisi Satu Cetakan Pertama.
World Health Organization. 2011. Comprehensive Guidelines for
Prevention and Control of Dengue and Dengue Haemorrhagic Ferver.
India. SEARO Technical Publication Series No.60

Anda mungkin juga menyukai