PSORIASIS VULGARIS
Pembimbing:
dr. Putu Siska Virgayanti, Sp.KK
Disusun Oleh:
Samuel geren
201806010024
KEPANITERAAN KLINIK
DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN KULIT DAN KELAMIN
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS KATOLIK INDONESIA ATMA JAYA
A. ANAMNESIS
1. Identitas
Nama : Ny. M
Usia : 56 tahun
Status Perkawinan : Sudah menikah
Timbul bercak kemerahan bersisik tebal dan pada kepala, lengan, kaki, badan dan
punggung yang memberat sejak 1 minggu SMRS
3. Keluhan Tambahan
Gatal pada tanngan, kaki, dan perut sejak 1 minggu SMRS
4. Riwayat Penyakit
Pasien datang ke Poli kulit dan kelamin Rumah Sakit St. Carolus dengan
keluhan timbul bercak kemerahan pada kepala, lengan, kaki, perut dan
punggung yang memberat sejak 1 minggu SMRS. Bercak merah timbul
sejak 5 tahun lalu pada daerah lutut, siku, dan punggung, namun semakin
lama bertambah luas ke daerah kepala dan perut. Bercak merah timbul
disertai dengan sisik tebal berwarna putih dan disertai dengan rasa gatal.
Rasa gatal hilang timbul dan memberat setelah pasien mandi dengan air
panas
Pasien tinggal dengan suami, anak, dan cucu pasien. Setiap hari pasien
meberada di rumah dan menjaga cucu pasien sehinnga pasien merasa sibuk
untuk datang berobat lagi ke rumah sakit
Pasien berobat 4 tahun lalu di RSCM dan diberikan Metotrexat injection 1 x
25 mg 1x/minggu selama 1 tahun. Pasien mengaku bercak merah dan sisik
pengalami perbaikan setelah pengobatan, tetapi keluhan timbul lagi setelah 3
tahun berhenti berobat
Riwayat penyakit kronik seperti penyakit jantung, penyakit hepar, dan diabetes
disangkal. Dalam Keluarga pasien juga tidak ada yang mengalami gejala serupa
B. PEMERIKSAAN FISIK
- TD : 130/80 mmHg
- Suhu : 36.5 C
- Berat Badan : 62 kg
D. RESUME
Ny. M 56 tahun datang dengan keluhan timbul plak eritematosa disertai skuama
tebal dan pruritus pada kepala, lengan, kaki, badan dan punggung yang
memberat sejak 1 minggu SMRS. pruritus dirasakan hilang tumbul dan
memberas setelah pasien mandi dengan air panas
Plak dan skuama sudah timbul sejak 5 tahun lalu dan bertambah luas. Pasien
sudah berobat ke RSCM dan menjalani terapi metotrexat injeksi 1 x 25
mg/minggu selama 1 tahun. Keluhan sempat membaik, namun muncul kembali
setelah pasien menghentikan pengobatan
Pasien mandi 2 kali sehari menggunakan sabun antiseptik dan air panas. Pasien
juga mengaku sering mengelupas kulit dan sisik pada tangan dan kaki karena
merasa terganggu dan gatal
1. Diagnosis Kerja
Psoriasis vulgaris
2. Diagnosis Banding
Dermatitis kontak
Dermatitis seboroik
F. SARAN PEMERIKSAAN
Histopatologi
Auspitz test
G. TATALAKSANA
1. Medikamentosa
2. Non-medikamentosa
H. PROGNOSIS
I. DISKUSI KASUS
Psoriasis adalah penyakit yang dimediasi secara imunologis yang ditandai dengan
radang kulit, hiperplasia epidermal, dan peningkatan risiko serta penyakit kardiovaskular
masalah psikososial. Penyebab dari penyakit ini belum sepenuhnya diketahui. Prevalensi
psoriasis lebih rendah pada Orang Asia dan memiliki prevalensi sama pada pria dan
wanita.1
Psoriasis dapat dimulai pada usia berapa pun, tetapi jarang terjadi sebelum usia 10
tahun. Kemungkinan besar akan muncul antara usia 15 dan 30 tahun. Kepemilikan
antigen leukosit manusia (HLA) kelas I tertentu, khususnya HLA-Cw6, dikaitkan
dengan usia lebih awal dan dengan riwayat keluarga yang positif sebelumnya. Pada
pasien ini psoriasis timbul saat pasien usia 48 tahun sehingga diagnosis menjadi
psoriasis vulgaris tipe 2.1
Gambaran klinis umum pada pasien psoriasis adalah plak eritematosa dengan skuama
putih yang berukuran lentikuler sampai plakat yang menutupi sebagian besar tubuh,
umumnya simetris dan dapat disertai dengan gatal. Pada pasien dengan psoriasis sering
ditemukan fenomena coebner yaitu munculnya lesi posriasis di daerah baru setelah
terjadi trauma maupun mikrotrauma. Letak lesi paling sering pada lutut, kulit kepala,
daerah umbilikus, pungggung, lumbal, kuku, mukosa, dan sendi. Pada pasien lesi berupa
plak eritematosa multipel dengan skuama putih tebal berlapis disertai dengan pruritus
pada daerah extermitas inferior, umbilikus, trunkus posterior, dan lumbar.2
Prognosis pada psoriasis tergantung dari onset, derajat keparahan, dan tatalaksana yang
diberikan. Pada kasus ringan gejala dapat hilang dengan pengobatan yang teratur. Pada
psoriasis berat yang tidak diobati dapat menyebabkan komplikasi seperti penyakit
kardiofavaskular, artritis, diabetes, depresi.1,5
DAFTAR PUSTAKA
1. Wolff K, Goldsmith LA, Katz SI, Gilchrest BA, Paller AS, Leffell DJ. Fitzpatrick’s
dermatology in general medicine, 2 volumes. Transplantation. 2008;85(654).
2. Menaldi SL, Bramono K, Indriatmi W, editors. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. 7th ed. Badan
Penerbit FKUI; 2015.
5. Carvalho AV, Romiti R, Souza CD, Paschoal RS, Milman LM, Meneghello LP.
Psoriasis comorbidities: complications and benefits of immunobiological treatment.
An Bras Dermatol. 2016 Nov-Dec;91(6):781-789.