Oleh:
Didi Yudha Trisandya
201720401011161
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan penunjang tidak dilakukan
Diagnosis
Urtikaria akut
Diagnosis Banding
Dermatitis kontak alergi
Planing Diagnosis
Patch test
Planing Terapi
a. Medikamentosa
R/ Loratadine 10 mg tab No. VII
ʃ 1 dd 1 prn pruritus
R/ Dexametason 0,5 mg tab No. XXI
ʃ 3 dd 1 prn pruritus
Memberikan edukasi kepada pasien :
• Menjaga hygiene dan sanitasi pada daerah lesi
• Dilarang untuk menggaruk daerah lesi
• Tidak memberikan oles-olesan bahan lain selain yang
dianjurkan oleh dokter
• Menghindari pengkonsumsian makanan yang memicu
terjadinya urtikaria (telur ayam)
• Selalu menggunakan pakaian di luar maupun di dalam rumah
- Keluhan simptomatis pasien
- Efloresensi
• Memeritahukan kepada keluarga pasien dan pasien tentang penyakitnya,
penyebab, rencana pengobatan, serta prognosis penyakitnya.
• Menjelaskan cara pemakaian obat-obatan yang diberikan, efek samping
yang mungkin muncul dan berapa lama pengobatannya.
• Menjaga hygiene dan sanitasi pada daerah lesi.
• Dilarang untuk menggaruk dan sering menyentuh daerah lesi, karena dapat
memperparah kondisi dan menyebabkan infeksi.
• Menghindari pengkonsumsian makanan yang memicu terjadinya urtikaria
(telur ayam)
• Selalu menggunakan pakaian di luar maupun di dalam rumah
• Kontrol 1 minggu lagi.
• Prognosis bergantung dengan perilaku pasien, onset, dan
tingkat keparahan.
• Jika pasien melaksanakan terapi, menjaga hygiene dengan
baik, tidak menggaruk dan sering menyentuh lesi maka
prognosis baik.
• Akut > kronis
• Tidak ada angioedema > terdapat angioedema
Berdasarkan Kayiran Melek Aslan (2019) dalam “Diagnosis and
Treatment of Urticaria in primary care” Urtikaria didefinisikan
sebagai gangguan kulit yang ditandai oleh kulit sementara lokal
atau edema mukosa (wheal) dan area kemerahan (eritema) yang
biasanya menyertai sensasi gatal dan berkurang dalam sehari. Hal
ini sesuai dengan pasien yang mengalami edema mukosa dan
terdapat area kemerahan disertai dengan sensasi gatal.
Pada pasien tersebut diberikan loratadine 10 mg 1 x 1, dan
dexametasone tablet 0,5 mg 3 x 1. Prognosis bergantung dengan
perilaku pasien. Jika pasien melaksanakan terapi, menjaga hygiene
dengan baik, tidak menggaruk lesi maka prognosis baik.
• Godse kiran,Abishek De,D S Krupashankar,2017. “ Consensus Statement for the Diagnosis and Treatment of
Urticaria: A 2017 Update”.
• Habib,Thomas P,urtikaria In : clinical dermatology : a color guide to diagnosis and therapy.6thed.Canada:Elsevier
Inc.2016 PP: 183
• Jusuf. B,et al Pemfigus Vulgaris In: Pedoman Diagnosis dan Terapi Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin 3th
ed.Surabaya: Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga Surabaya,2005 PP. 19-22
• Kanani et al. Urticaria and angioedema. In : Allergi Asthma Clin Immunol 2018,14(Suppl 2):59
• Kayiran Melek Aslan,Necmettin Akdeniz,2019. “Diagnosis and Treatment of Urticaria in primary care”. North Clin
Isntanb
• Sewon Kang,MD,MPH Masayuki Amagai , MD, PhD Anna L.Bruckner,MD,Mscs Alexander H.ENK, MD David
J.margolis,MD,PhD AMY J.Mc Michael,MD Jefrey S,Orringer, MD. Fitzpatrick’s Dermatology ,9th edition VOL.1
New Yorj : McGraw Hill 2019
• Katz, K.A. Syphilis. In: Goldsmith, L.A., Katz, S.I., Gilchrest, B.A., Paller, A.S., Leffell, D.J.,Wolff, K., eds. Fitzpatrick’s
Dermatology in General Medicine. Ninth Edition. New York: McGraw-Hill; 2019
• Griffith CEM, Barker J, Bleiker T, Chalmers R, Creamer D. 2016. Rook’s Textbooks of Dermatology, 9th Ed. UK:
Wiley Blackwell