Anda di halaman 1dari 36

HORDEOLUM

Oleh:
Aulia Silkapianis 0810313207

Preseptor:
Dr. Effy Huriyati, Sp.THT-KL
DEFINISI
• Hordeolum adalah infeksi kelenjar
pada palpebra.
• Hordeolum interna Mengenai
Kelenjar Meibom.
• Hordeolum eksterna lebih kecil dan
lebih superfisial  infeksi pada
kelenjar Zeiss dan Moll
EPIDEMIOLOGI
• Hordeolum merupakan jenis penyakit
infeksi kelopak mata yang paling sering
ditemukan pada praktek kedokteran.
• Insidensi tidak bergantung pada ras
dan jenis kelamin dan dapat menyerang
siapa saja tanpa memandang usia.
• Angka kejadian paling banyak
ditemukan pada anak usia sekolah.
ETIOLOGI
• Hordeolum adalah infeksi akut pada
kelenjar minyak di dalam kelopak mata
yang disebabkan oleh bakteri dari kulit
(biasanya disebabkan oleh bakteri
Stafilokokus)
PATOGENESIS
• Hordeolum eksternum timbul dari blokade
dan infeksi dari kelenjar Zeiss atau Moll.
• Hordeolum internum timbul dari infeksi pada
kelenjar Meibom yang terletak di dalam
tarsus.
• Obstruksi dari kelenjar-kelenjar ini
memberikan reaksi pada tarsus dan jaringan
sekitarnya. Kedua tipe hordeolum dapat
timbul dari komplikasi blefaritis
DIAGNOSIS
• Gejala yang biasanya timbul yaitu kemerahan,
nyeri bila ditekan dan nyeri pada tepi kelopak
mata.
• Mata mungkin berair, peka terhadap cahaya
terang dan penderita merasa ada sesuatu di
matanya.
• Biasanya hanya sebagian kecil daerah kelopak
yang membengkak, meskipun kadang seluruh
kelopak membengkak. Di tengah daerah yang
membengkak seringkali terlihat bintik kecil yang
berwarna kekuningan. (abses)
PENATALAKSANAAN
• Pada umumnya hordeolum dapat
sembuh sendiri (self-limited) dalam 1-2
minggu
• Tatalaksana khusus dapat berupa obat
topikal (salep atau tetes mata antibiotik)
maupun kombinasi dengan obat
antibiotika oral
• Kompres hangat selama sekitar 10-15
menit, 4 kali sehari.
• Antibiotik topikal (salep, tetes mata),
misalnya: Gentamycin, Neomycin,
Polimyxin B, Chloramphenicol,
Dibekacin, Fucidic acid, dan lain-lain.
Obat topikal digunakan selama 7-10
hari, sesuai anjuran dokter, terutama
pada fase peradangan.
• Antibiotika oral (diminum), misalnya:
Ampisilin, Amoksisilin, Eritromisin,
Doxycyclin.
• Dosis antibiotika pada anak ditentukan
berdasarkan berat badan sesuai
dengan masing-masing jenis antibiotika
dan berat ringannya hordeolum.
• Dapat diberikan analgesic untuk
mengurangi nyeri seperti Asam
Mefenamat, Ibuprofen, Acetaminophen
• Jika tidak respon terhadap terapi antibiotik
dapat dilakukan insisi
• Sebelumnya diberi anestesi lokal dengan
infiltrasi lidokain
• Hordeolum internum dibuat insisi pada
daerah fluktuasi pus, tegak lurus pada margo
palpebra.
• Hordeolum eksternum dibuat insisi sejajar
dengan margo palpebra. Setelah dilakukan
insisi, lakukan ekskohleasi/kuretase seluruh
isi jaringan meradang di dalam kantongnya
dan kemudian diberi salep antibiotik
PROGNOSIS
• Prognosis umumnya baik, karena
proses peradangan pada hordeolum
bisa mengalami penyembuhan dengan
sendirinya, asalkan kebersihan daerah
mata tetap dijaga dan dilakukan
kompres hangat pada mata yang sakit
serta terapi yang sesuai
LAPORAN KASUS
Identitas Pasien
• Nama/Kelamin/Umur/MR : Nn. N /
Perempuan / 18 tahun/ 0005481
• Pekerjaan/pendidikan : -/SMA
• Alamat : Belakang Tangsi, Padang
Latar Belakang sosial, ekonomi,
demografi dan lingkungan keluarga
• Status Perkawinan : Belum Menikah
• Jumlah Anak :-
• Status Ekonomi Keluarga : Cukup ,
penghasilan orang tua Rp.6.000.000
• KB : Tidak ada
• Kondisi Rumah :
• Rumah permanen, perkarangan cukup
luas, luas bangunan 90m2
• Listrik ada
• Sumber air : PDAM
• Jamban ada 1 buah, di dalam rumah
• Sampah di angkut petugas
• Jumlah penghuni 5 orang, pasien orang
tua pasien, dan 2 saudara pasien.
• Kesan : higine dan sanitasi baik
Kondisi Lingkungan Keluarga
• Pasien tinggal di lingkungan perkotaan
yang cukup padat penduduk
Aspek Psikologis di keluarga
• Pasien anak pertama dari tiga
bersaudara.
• Hubungan dengan orang tua dan
anggota keluarga lainnya baik. Pasien
disayang orang tua dan dipenuhi
kebutuhannya.
• Faktor stress dalam keluarga (-)
Riwayat Penyakit Sekarang
• Keluhan utama : Benjolan pada kelopak mata
kanan atas yang terasa nyeri sejak 3 hari yang
lalu
• Benjolan pada kelopak mata kanan atas yang
terasa nyeri sejak 3 hari yang lalu. Benjolan
tersebut awalnya berukuran kecil namun
semakin membesar hingga seukuran biji jagung.
Pasien mengeluhkan rasa nyeri pada benjolan
tersebut dan gatal serta kemerahan di kelopak
mata kanannya.
.
• Sebelum keluhan ini muncul 2 minggu yang
lalu pasien pernah berobat ke puskesmas
dengan keluhan kedua mata yang
kemerahan, gatal, dan berair. Pasien diberi
obat minum CTM 4mg 3 x 1 tablet dan salep
mata Kloramfenikol 1% dioleskan 3 kali
sehari. Obat habis dipakai dan keluhan
pasien berkurang dan sembuh dalam 5 hari
namun 3 hari yang lalu muncul benjolan di
kelopak mata kanan atas.
• Pasien sering mengucek/menggosok
matanya dengan tangan jika matanya terasa
gatal.
• Riwayat alergi makanan dan obat-obatan
disangkal pasien
Riwayat Penyakit Dahulu/Keluarga
• Riwayat penyakit mata sebelumnya ada,
pasien mengeluhkan kedua matanya
kemerahan, gatal dan berair 2 minggu yang
lalu.
• Riwayat operasi mata sebelumnya tidak ada.
• Riwayat trauma pada mata sebelumnya tidak
ada.
• Riwayat pemakaian kortikosteroid jangka
panjang tidak ada
• Tidak ada anggota keluarga mengalami
keluhan yang sama
Pemeriksaan Fisik
• Status Generalis
– Keadaan Umum : Sedang
– Kesadaran : CMC
– Nadi : 82x/ menit
– Nafas : 20x/menit
– TD : 110/70 mmHg
– Suhu : 37 0C
– BB : 50 Kg
– TB : 160 cm
– Mata : Status oftalmologi
– Kulit : turgor kulit baik
– THT : tidak ada kelainan
– KGB : tidak ada pembesaran KGB
– Dada : cor dan pulmo dalam batas
normal
– Abdomen : dalam batas normal
STATUS OFTALMOLOGI
• Laboratorium : Tidak dilakukan
• Pemeriksaan anjuran : -
• Diagnosis Kerja: Hordeolum Internum
Palpebra Superior Oculi Dextra
• Diagnosis Banding : Chalazion
Manajemen
• Preventif :
• Meningkatkan konsumsi buah-buahan dan
sayur terutama sayur hijau (bayam,
kangkung,brokoli) yang kaya akan anti-
oxidant dan vitamin C.
• Hindari kebiasaan mengucek/menggosok
mata. Jika mata terasa gatal, kompreslah
mata dengan kompres hangat yang bersih.
• Hindari menyentuh mata yang sehat selama
pengobatan
• Jaga kebersihan diri (personal hygiene) dan
lingkungan. Cucilah kedua tangan dengan
sabun setelah buang air kecil/besar dan
sebelum makan
• Jika mata terasa gatal/berair segera berobat
ke unit pelayanan kesehatan (puskesmas)
• Promotif
• Edukasi kepada pasien mengenai penyakit
pasien (hordeolum/stye/bintitan). Bahwa
penyakit ini disebabkan oleh peradangan dan
penyumbatan kelenjar air mata karena infeksi
yang menyebabkan munculnya bengkak
pada kelopak mata yang berisi nanah dan
dapat pecah/sembuh dengan sendirinya.
• Menjelaskan kepada pasien cara pemakaian
obat
• Kuratif
• Kompres hangat pada mata kanan
selama sekitar 10-15 menit, 4 kali
sehari

Medikamentosa :
• Amoksisilin tablet 500 mg, diminum 3
kali sehari sebelum makan selama 5
hari
• Kloramfenikol salep mata 1% 4 kali sehari.
Caranya tarik kelopak mata kanan bagian bawah
dengan lembut dan lihat ke atas, kemudian tekan
tube hingga salep keluar sepanjang 1 cm dan
kemudian kedipkan mata agar salep tersebar
merata. Hati-hati jangan sampai ujung tube
menyentuh bola mata/rambut mata.
• CTM tablet 4 mg, diminum 3 kali sehari selama 3
hari
• Vitamin C tablet 50 mg, diminum 3 kali sehari
selama 3 hari
• Rehabilitatif :
– Berobat secara teratur, jika setelah masa
pengobatan (5 hari) benjolan tersebut tidak
mengecil maka jelaskan kepada pasien
untuk kembali ke puskesmas karena perlu
dilakukan tindakan pembedahan (insisi).
 

Dinas Kesehatan Kota Padang


Puskesmas Padang Pasir
 
Dokter : Aulia Silkapianis
Tanggal : 14 Februari 2015
 
R/ Amoxicillin tab 500 mg No. XV
∫ 3 dd tab 1
_____________________________________£
R/ Chloramphenicol eye ointment 1% tube No. I
∫ 4 dd OD
_____________________________________£
R/ Chlorpheniramine Maleate tab 4 mg No. X
∫ 3 dd tab 1
_____________________________________£
R/ Vitamin C tab 50 mg No. X
∫ 3 dd tab 1
_____________________________________£
 
Pro : Nn. N
Umur : 18 tahun
Alamat : Belakang Tangsi, Padang
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai