Anda di halaman 1dari 40

TINEA KRURIS

CHIKA AULIA HUSNA


1110312119

Preseptor
Dr. dr. Rika Susanti, Sp. F
TINJAUAN
PUSTAKA
DEFENISI

• Penyakit pada jaringan yang


mengandung zat tanduk,
yaitu kulit bagian atas,
TINEA rambut, dan kuku, yang
disebabkan jamur
dermatofita

TINEA • Infeksi jamur dermatofit


didaerah inguinal, bokong,
KRURI perut bagian bawah,
S perineum dan perianal.
EPIDEMIOLOGI

Sering dijumpai pada


daerah beriklim
tropis/subtropis

Tinea kruris Laki – laki > wanita


mempunyai angka Biasanya usia 18-60
kekambuhan yang tahun,paling banyak
cukup tinggi yaitu 20- 18-25 tahun serta
25%. antara 40-50 tahun.
ETIOLOGI

E.Floccosum T. Rubrum

T.
Mentagrophytes
PATOFISIOLOGI
✖ Cara penularan jamur  langsung maupun tidak
langsung.
✖ Jamur  keratinase mencerna keratin, sehingga
dapat memudahkan invasi ke stratum korneum
✖ Infeksi dimulai dengan kolonisasi hifa atau
cabang-cabangnya didalam jaringan keratin yang
mati.
✖ Hifa enzim keratolitik yang berdifusi ke
jaringan epidermisreaksi peradangan.
✖ Pertumbuhannya dengan pola radial di stratum
korneum  lesi kulit dengan batas yang jelas dan
meninggi (ringworm).
Faktor yang mempengaruhi munculnya kelainan kulit

Faktor virulensi dari dermatofita

Faktor trauma

Faktor suhu dan kelembapan

Keadaan sosial serta kurangnya kebersihan

Faktor umur dan jenis kelamin


MANIFESTASI KLINIS

Pruritus

Kelainan kulit yang bilateral , namun tidak


selalu simetris. Lesi berbatas tegas, tepi
meninggi yang dapat berupa papulovesikel
eritematosa, atau kadang terlihat pustule.

Kronis likenifikasi
PEMERIKSAAN PENUNJANG

Pemeriksaan Kultur dengan


dengan Sabouraud
sediaan basah agar
DIAGNOSIS BANDING

Kandidiasis Dermatitis
Eritrasma Psoriasis
inguinalis seboroik
• Lesi berwarna • Lesi berupa • Lesi berupa • Lesi berupa
merah terang, macula eritema plakat eritema eritema dengan
papul dan dan skuama dengan skuama skuama
pustule satelit halus,asimetris. tebal berlapis- kekuningan
pada pinggirnya • Pada lapis dan berminyak, tidak
pemeriksaan berwarna berbatas tegas,
lampu wood seperti mika. dapat terlihat
menunjukkan • Pada pada tempat-
efloresensi pemeriksan tempat
merah bata, KOH tidak predileksinya,
sedang pada ditemukan misalnya di kulit
pemeriksan elemen jamur, kepala, lipatan-
KOH negative spora atau hifa. lipatan kulit
tidak ditemukan serta
elemen jamur pemeriksaan
spora atau hifa. KOH negative.
Gambaran klinis
khas

DIAGNOSIS
TINEA
KRURIS
Pemeriksaan
penunjang
KOH 10-20%
hifa bercabang
atau artospora
UMUM
TATA
LAKSANA
KHUSUS
PENATALAKSANAAN UMUM
✖ Mengobati atau menghilangkan sumber
penularan
Penatalaksanaan khusus

Anti jamur
topikal Anti jamur
sistemik
Golongan anti jamur untuk tinea kruris
 Golongan azol,
 Golongan alinamin,
 Benzilamin ,
 Golongan lainnya seperti siklopiros, tolnaftan,
haloprogin.
Anti jamur topikal Anti jamur sistemik

• Golongan azol : • Ketokonazole


Clotrimazole,Mikonazole, • Itrakonazole
Econazole, • Griseofulfin
Ketokonazole • Terbinafin
• Golongan alinamin :
Naftifine , Terbinafin
• Golongan benzilamin:
Butenafine ,
KOMPLIKASI

INFEKSI
SEKUNDER

KRONIS
LIKENIFIKASI
PROGNOSIS
✖ Baik dengan diagnosis dan terapi
yang tepat asalkan kelembapan dan
kebersihan kulit selalu dijaga.
LAPORAN
KASUS
Identitas Pasien

✖ Nama : Ny. Y
✖ Kelamin : Perempuan
✖ Umur : 30 tahun
✖ Pekerjaan : Ibu rumah tangga
✖ Pendidikan : Tamat SMA
✖ Alamat : Jalan Padang No.11
Siteba, Padang
Latar Belakang Sosial Ekonomi Demografi
Lingkungan Keluarga
✖ Status Perkawinan : Menikah
✖ Jumlah Anak : 1 orang.
✖ Status Ekonomi Keluarga : menengah,
penghasilan Rp. 2.000.000 ,-/bulan
✖ KB : tidak ada
Kondisi Rumah

✖ Rumah permanen, pekarangan sempit, luas


bangunan 36m2
✖ Ventilasi kurang
✖ Listrik ada
✖ Sumber air : PAM
✖ Jamban ada 1 buah, di dalam rumah
✖ Sampah di buang ke bak pembuangan sampah
✖ Kesan : higine dan sanitasi kurang
 
Kondisi Lingkungan Keluarga
✖ Jumlah penghuni 3 orang, pasien, suami
pasien, 1 anak pasien yang berumur 8 tahun.

✖ Tinggal di daerah perkotaan yang padat


penduduk.

Aspek Psikologis di keluarga


✖ Hubungan dengan keluarga baik
✖ Faktor stress dalam keluarga tidak ada
Riwayat Penyakit dahulu / Penyakit
Keluarga
✖ Pasien tidak pernah menderita penyakit
seperti ini sebelumnya.

✖ Riwayat diabetes mellitus tidak ada.

✖ Tidak ada anggota keluarga yang menderita


keluhan yang sama dengan pasien.
Keluhan Utama
✖ Bercak merah pada selangkangan yang semakin gatal
sejak ± 2 minggu yang lalu.

Riwayat Penyakit Sekarang


✖ Bercak merah pada selangkangan yang semakin gatal
sejak ± 2 minggu yang lalu. Awalnya bercak berukuran
sebesar uang logam 500 rupiah, namun karena sangat
gatal pasien menggaruknya sehingga bercak semakin
membesar dan berwarna kemerahan.
✖ Bercak dirasakan bertambah gatal jika pasien
berkeringat.
✖ Pasien mandi 1 kali sehari.
✖ Pasien mengganti pakaian satu kali sehari dan
mengganti celana dalam satu kali sehari.
✖ Pasien rutin berolahraga setiap hari dan berkeringat
banyak lalu tidak langsung mengganti celana dalamnya.
✖ Riwayat menggunakan handuk bersama ada.
✖ Tidak memiliki riwayat kontak dengan binatang
peliharaan seperti anjing dan kucing.
✖ Riwayat berkebun atau kontak dengan tanah tidak ada.
✖ Keluhan kuku dan rambut tidak ada.
✖ Pasien sedang tidak menderita penyakit kronik.
✖ Tidak ada riwayat mengkonsumsi obat dalam jangka
panjang.
✖ Riwayat pengobatan: pasien sudah berobat sebelumnya ke
puskesmas dan diberi krim mikonazole namun gatalnya
tetap tidak berkurang, bahkan karena sangat gatalnya
pasien terus menggaruknya sehingga terbentuk benjolan
seperti bisul yang merah dan berisi.
Pemeriksaan Fisik

✖ Status Generalis
✖ Keadaan Umum : Baik
✖ Kesadaran : CMC
✖ Nadi : 80x/ menit
✖ Nafas : 16x/menit
✖ TD : 120/80 mmHg
✖ Suhu : 36,8 0C
✖ BB : 55 Kg
✖ TB : 155 cm
✖ Mata : Konjungtiva tidak anemis, Sklera
tidak ikterik
✖ Kulit : Turgor kulit baik
✖ Dada
✖ Paru :
✖ Inspeksi : simetris kiri = kanan
✖ Palpasi : fremitus kiri = kanan
✖ Perkusi : sonor
✖ Auskultasi : suara nafas vesikuler, wheezing
(-/-), ronkhi (-/-)
Jantung
✖ Inspeksi : iktus tidak terlihat
✖ Palpasi : iktus teraba 1 jari medial LMCS
RIC V
✖ Perkusi :
Kiri : 1 jari medial LMCS RIC V
Kanan : LSD
Atas : RIC II
✖ Auskultasi : bunyi jantung murni, irama
teratur, bising (-)
Abdomen
✖ Inspeksi : Perut tidak tampak membuncit
✖ Palpasi : Hati dan lien tidak teraba, Nyeri
Tekan ( - )
✖ Perkusi : Timpani
✖ Auskultasi : BU (+) N
 
✖ Anggota gerak : reflex fisiologis +/+, reflex
patologis -/-, Oedem tungkai -/-
Status Dermatologikus
✖ Lokasi : Lipat paha kiri
✖ Distribusi : Terlokalisir
✖ Bentuk : Tidak khas
✖ Susunan : Polisiklik
✖ Batas : Tegas
✖ Ukuran : Plakat
✖ Efloresensi : Makula eritem dengan pinggir
aktif dan skuama putih halus diatasnya.
✖ Laboratorium Anjuran : Kerokan kulit dengan
KOH 20%

✖ Diagnosis Kerja : Tinea Kruris


 
✖ Diagnosis Banding : kandidiasis intertriginosa
MANAJEMEN

Preventif :
✖ Menjaga kebersihan badan dengan mandi 2x
sehari
✖ Sering mengganti pakaian atau celana dalam
jika lembab
✖ Memakai pakaian yang menyerap keringat
✖ Hindari pemakaian pakaian yang berlapis-lapis
Promotif
Edukasi pasien mengenai:

✖ Penyakit dan penularannya.


✖ Bila gatal, jangan digaruk karena garukan dapat
menyebabkan infeksi.
✖ Jaga kebersihan kulit dan kaki bila berkeringat keringkan
dengan handuk dan mengganti pakaian yang lembab.
✖ Gunakan pakaian yang terbuat dari bahan yang dapat
menyerap keringat seperti katun, tidak ketat dan ganti
setiap hari.
✖ Untuk menghindari penularan penyakit, pakaian dan
handuk yang digunakan penderita harus segera dicuci dan
direndam air panas.
✖ Kuratif :
Griseofulvin tab 1x500 mg (1 x 1 tablet/hari (malam hari))
Loratadin tab 1x10 mg (1 x 1 tablet/hari)
Mikonazol krim 2% (2 x sehari, sesudah mandi)
Oxytetrasiklin krim 2% (2x sehari ditotol hanya pada lesi
bisul saja)

✖ Rehabilitatif :
Kontrol teratur ke Puskesmas karena pengobatan
memerlukan waktu yang lama.
Laporan home visit
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai