Anda di halaman 1dari 25

DERMATITIS DIAPER

Presentasi Kasus
Identifikasi Pasien
 Nama : An. D
 Jenis Kelamin : Perempuan
 Umur : 1 tahun 6 bulan
 Alamat : Kampung Katjang RT 13
 Suku : Sunda
 Agama : Islam
 Tanggal Pemeriksaan : 19 September 2016
Anamnesis
 Keluhan Utama
 Pasien datang dengan keluhan terdapat bercak kemerahan dan
luka di sekitar kemaluan dan bokong sejak 1 minggu sebelum
masuk rumah sakit.

 Keluhan Tambahan
 Pasien merasakan gatal pada daerah kemaluan dan bokong.
Riwayat Penyakit Sekarang
4 HARI
7 HARI SMRS MRS
SMRS

- Bercak kemerahan sekitar


kemaluan disertai penonjolan
pada kulit, disertai lenting pada
-Keluhan sama -Bercak
bokong, meluas sampai paha
-Diberikan PK kemerahan
bagian dalam
- bercak menjadi dan luka pada
berubah warna daerah sekitar
- Gatal  garuk 
coklat kehitaman kemaluan dan
mengeluarkan cairan dan terasa
-Salep betason bokong
perih
Riwayat Kebiasaan dan Penyakit
Sebelumnya
 Menggunakan popok sepanjang hari
 Mengganti popok 2 – 3 kali sehari
 Riwayat diare disangkal
 Riwayat penggunaan antibiotik disangkal
 Riwayat makanan tidak mengkonsumsi ASI
 Riwayat keluhan yang sama disangkal
 Riwayat alergi pada pasien dan keluarga disangkal
 Riwayat penyakit kulit pada pasien dan keluarga
disangkal
Pemeriksaan Fisik
 Keadaan umum : Tampak tenang
 Kesadaran : Compos mentis
 Laju nadi : 80 x/menit
 Laju napas : 20 x/menit
 Suhu : Afebris
 Edema : (-)
 Status internus : Dalam batas normal
Pemeriksaan Dermatologik
 Letak Lesi
 Daerah kemaluan dan lipat paha
 Efloresensi
 Primer : eritem, papul
hiperpigmentasi
 Sekunder : erosi, krusta
 Sifat UKK
 Ukuran : miliar
 Susunan / bentuk : teratur
 Penyebaran dan lokalisasi : sirkumskrip,
regional, diskret
 Pembesaran KGB
 Tidak ada
Pemeriksaan Dermatologik
 Letak Lesi
 Bokong kanan dan kiri
 Efloresensi
 Primer : eritem, papul
hiperpigmentasi
 Sekunder : erosi, krusta
 Sifat UKK
 Ukuran : miliar
 Susunan / bentuk : teratur
 Penyebaran dan lokalisasi : sirkumskrip,
regional, diskret
 Pembesaran KGB
 Tidak ada
Pemeriksaan Penunjang
 Pada kasus: tidak dilakukan
 Saran
 pemeriksaan KOH
 Pewarnaan Gram
 Biakan media Saboraud
Resume Kasus
 Pasien anak perempuan berusia 1 tahun 6 bulan
datang ke Poliklinik Kulit dan Kelamin RSUD
Syamsudin SH dengan keluhan terdapat bercak
kemerahan sekitar kemaluan disertai penonjolan pada
kulit, disertai lenting pada bokong, meluas sampai
paha bagian dalam yang gatal sehingga digaruk oleh
pasien, dan mengeluarkan sedikit cairan dan terasa
perih.
 Riwayat penyakit yang sama sebelumnya, stigmata
atopik, penyakit lain yang menyertai disangkal oleh
pasien.
 Pada pemeriksaan kulit didapatkan lesi pada daerah
kemaluan dan bagian dalam paha dengan efloresensi
primer berupa eritem, papula hiperpigmentasi, dan
efloresensi sekunder berupa erosi dan krusta, ukuran lesi
miliar, susunan/bentuknya teratur, dan penyebaran dan
lokalisasi lesi sirkumskrip, regional, diskret.
 Lesi kedua yang ditemukan adalah pada daerah bokong
kanan dan kiri dengan efloresensi primer berupa eritem
dan papula hiperpigmentasi, dan efloresensi sekunder
berupa erosi dan krusta, ukuran lesi miliar,
susunan/bentuknya teratur, dan penyebaran dan
lokalisasi lesi sirkumskrip, regional, diskret.
Diagnosis
• Dermatitis Diaper
Diagnosis •

Dermatitis Atopik Infantil
Napkin Psoriasis
Banding •

Dermatitis Seboroik
Defisiensi Zink (Acrodermatitis enteropathica)

Diagnosis • Dermatitis Diaper


Kerja
Tatalaksana Umum
 Pasien disarankan untuk menjaga daerah kemaluan dan
bokong supaya tetap kering dan bersih
 Pasien disarankan untuk melakukan toilet training sehingga
penggunaan popok dapat dikurangi
 Apabila pasien ingin menggunakan popok, disarankan untuk
mengganti popok yang mempunyai daya serap yang bagus
dan harus diganti secara reguler, terutama pada malam hari
 Apabila pasien ingin menggunakan popok kain, popok harus
lebih sering dicuci dan diganti lebih sering.
 Area kulit yang tertutup popok harus dibersihkan setiap
pasien mengganti popok.
Tatalaksana Khusus
 Sistemik
 Nystatin drop 100.000 IU/ml, 2 kali sehari,
diberikan selama 5 hari
 Colergis sirup 3x1 sendok teh, diberikan
selama 5 hari
 Topikal
 Cream Miconazole
Prognosis

Quo ad Quo ad
Quo ad vitam
functionam sanactionam
• Bonam • Bonam • Dubia ad
bonam
Analisis Kasus
DIAPER KASUS TEORI
DERMATITIS

EPIDEMI Pasien anak  Prevalensi tertinggi yaitu pada bayi


OLOGI perempuan,
umur 6-12 bulan, tetapi dapat pula
2 tahun.
terjadi diberbagai umur pada
mereka yang menggunakan popok
akibat inkontinensia urin, lebih
sering ditemukan pada bayi dan
anak-anak hingga berumur 2 tahun.
 Tidak terdapat prevalensi laki-laki
atau perempuan.
Analisis Kasus
DIAPER KASUS TEORI
DERMATITIS
ETIOLOGI • Pasien menggunakan  Diaper rash disebabkan oleh infeksi jamur yang
DAN FAKTOR popok
disebut Candida. Candida dapat hidup
RESIKO • Pasien jarang mengganti
popok dengan frekuensi 2 dilingkungan mana saja, dapat berkembang baik di
– 3 x sehari. daerah yang hangat, lembab seperti dibawah
• Pasien tidak sedang
popok.
mendapatkan antibiotik.
• Riwayat penyakit kulit  Jamur tersebut biasanya terdapat pada bayi-bayi
pada keluarga disangkal. yang tidak terjaga kebersihan dan kekeringannya,
• Riwayat inkontinensia
bayi yang sedang mendapat antibiotik atau melalui
urin dan diare disangkal.
ASI dari ibu yang sedang mendapatkan terapi
antibiotik, frekuensi buang air besar yang sering.
 Riwayat keluarga mengenai keadaan dermatologik
primer (psoriasis, eksema, atau dermatitis
seboroik).
Analisis Kasus
DIAPER KASUS TEORI
DERMATITIS
MANIFESTASI Gatal dan iritabel Gatal dan iritabel
KLINIS
LOKASI Pada pasien Predileksi yang
PREDILEKSI predileksi lesi adalah paling sering adalah
pada vagina, gluteal, pada gluteal, genital,
dan paha bagian bagian bawah
dalam. abdomen, pubis dan
paha atas.
Analisis Kasus
DIAPER KASUS TEORI
DERMATITIS

KARAKTERISTI  Pada pasien letak lesi pada vagina, efloresensi Lesi berupa daerah
K LESI eritema, lembab dan
primer : eritem, papul hiperpigmentasi , kadang timbul sisik pada
efloresensi sekunder : erosi, krusta. Sifat UKK genital dan gluteal, yang
awalnya timbul pada
ukuran : miliar, susunan / bentuk : teratur. daerah yang lebih sering
Penyebaran dan lokalisasi : sirkumskrip, kontak dengan popok.

regional, diskret
 Pada pasien letak lesi pada gluteal, efloresensi
primer : eritem, papul hiperpigmentasi ,
efloresensi sekunder : erosi, krusta. Sifat UKK
ukuran : miliar, susunan / bentuk : teratur.
Penyebaran dan lokalisasi : sirkumskrip,
regional, diskret
Analisis Kasus
DIAPER KASUS TEORI
DERMATITIS
PEMERIKS Tidak • Pemeriksaan KOH 10%
AAN dilakukan dilakukan untuk melihat adanya
LABORAT
pemeriksaan blastospora dan pseudohifa.
ORIK
apapun • Pulasan Gram tampak gram (+)
ovoid bodies dengan diameter 2 –
5 mikrometer
• Biakan pada media Sabouraud +
antibiotika, rumbuh koloni
krim abu 0 abu, lembab dalam 2
– 5 hari.
Analisis Kasus
DIAPER KASUS TEORI
DERMATITIS
TATALAKSANA • Umum: menjaga supaya  Umum: menjaga supaya daerah yang
daerah yang tertutupi popok
tetap kering dan bersih dan tertutupi popok tetap kering dan bersih
frekuensi penggantian popok dan frekuensi penggantian popok
lebih sering.
• Spesifik: lebih sering.
• Sistemik  Spesifik tidak dibutuhkan adanya
• Nystatin drop 100.000
IU/ml, 2 kali sehari, penggunaan terapi antifungal sistemik,
diberikan selama 5 hari cukup diberikan kortikosteroid topikal
• Colergis sirup 3x1 sendok
teh, diberikan selama 5 hari yaitu hidrokortison 1% dan juga
• Topikal penggunaan anti jamur topikal, yaitu
• Cream Thecort
derivat azol, seperti imidazole yang
dapat digunakan 2 kali sehari.
Analisis Diagnosis Banding
DERMATITIS NAPKIN PSORIASIS DERMATITIS DEFISIENSI ZINK
ATOPIK INFANTIL SEBOROIK
INFANTIL
Terjadi pada usia 2 bulan Terjadi selama 2 bulan Pada beberapa Penyakit langka
– 2 tahun dan berakhir 2-4 bulan minggu pertama autosomal resesif ,
kelahiran mutasi genetik
Lesi kulit muncul dalam Ruam terdiri dari plak Predileksi pada Distribusi lesi
bentuk kulit yang bentuk psoriasis pada daerah lipatan kulit vesikobulosa dan
kemerahan, vesikel tipis area popok disertai (aksila, paha dan bersisik pada wajah,
pada permukaan yang papul satelit. plak leher dan bahkan tangan, kaki dan area
”puffy”. Bisa juga terdapat merah terang berbatas bisa pada wajah dan anogenital.
sisik, eksudat dengan tegas, tidak bersisik, kulit kepala)
krusta basah dan fisura. dan berbatas tegas, baik
Lesi kulit ini disebabkan terlokalisir maupun
karena adanya rasa gatal berkelompok di daerah
dan garukan pada kulit. intertriginosa/lipatan
seperti ketiak
Analisis Diagnosis Banding
DERMATITIS NAPKIN DERMATITIS DEFISIENSI
ATOPIK PSORIASIS SEBOROIK ZINK
INFANTIL
Bagian tubuh yang Lesi pada Daerah flexural Ruam merah,
paling sering punggung dan tampak lembab, berbatas,
terkena adalah ekstremitas dan dapat pula seringkali
kepala, wajah, memiliki berupa eritema, melebar, di
leher, batang badan, morfologi yang berbatas tegas, kemaluan, anus
bagian ekstensor sama dengan terang, dan atau wajah, serta
dari ekstremitas, lesi di area kadang alopesia yang
sedangkan bagian popok ditemukan krusta meluas
yang terkena popok kekuningan
biasanya tidak
terkena
THANKYOU!
ANY
QUESTION?

Anda mungkin juga menyukai