Tinea Kruris
Oleh :
M.Mohankummar
BAB I
TINJAUAN PUSTAKA
DEFENISI
KRURIS
•Perut bagian bawah
•Perineum dan perianal.
EPIDEMIOLOGI
Lebi Tin
Se h
rin bany ea
ak kru
g diju
mpai ris
dij pada me
u laki-
laki mp
m disb un
andi
pa ng yai
i wani an
ta.
pa Bias gka
anya kek
da men
am
gena
da i bu
pend
er erita ha
ah usia
18-
n
be 60 ya
rik
tahu ng
n,pal
cuk
li ing
bany up
m ak
tin
18-
tro 25 ggi
tahu
pis n yai
/s serta tu
anta
ub ra 20-
40- 25
tro 50
%.
pis tahu
n.
ETIOLOGI
E.Floccosu
T. Rubrum
m
T.
Mentagrophyte
s
PATOFISIOLOGI
• Cara penularan jamur langsung maupun tidak
langsung.
• Jamur keratinase mencerna keratin, sehingga dapat
memudahkan invasi ke stratum korneum
• Infeksi dimulai dengan kolonisasi hifa atau cabang-
cabangnya didalam jaringan keratin yang mati.
• Hifa enzim keratolitik yang berdifusi ke jaringan
epidermisreaksi peradangan.
• Pertumbuhannya dengan pola radial di stratum korneum
lesi kulit dengan batas yang jelas dan meninggi
(ringworm).
Faktor yang mempengaruhi munculnya
kelainan kulit
Kronis likenifikasi
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Kandidiasis Dermatitis
inguinalis Eritrasma Psoriasis seboroik
•Lesi berupa macula •Lesi berupa plakat •Lesi berupa eritema
•Lesi eritema dan skuama eritema dengan dengan skuama
kekuningan
berwarna halus,asimetris.
•Pada pemeriksaan
skuama tebal
berminyak, tidak
berlapis-lapis dan
merah lampu wood berwarna seperti berbatas tegas, dapat
menunjukkan terlihat pada tempat-
terang, papul efloresensi merah
mika.
tempat predileksinya,
•Pada pemeriksan
dan pustule bata, sedang pada
pemeriksan KOH KOH tidak
misalnya di kulit
kepala, lipatan-
satelit pada negative tidak ditemukan elemen lipatan kulit serta
ditemukan elemen jamur, spora atau pemeriksaan KOH
pinggirnya jamur spora atau hifa. hifa. negative.
Ga
mb
ara
n
klini
s
kha
s
DIAGNOSIS
TINEA KRURIS
Pe
mer
iksa
an
pen
unj
ang
KOH
10-
20%
hifa
ber
cab
ang
ata
TATA LAKSANA
UMUM
KHUSUS
PENATALAKSANAAN UMUM
• Mengobati atau menghilangkan sumber/
faktor risiko penularan
Penatalaksanaan khusus
Anti
Antijamur
jamursistemik
topikal
KRONIS LIKENIFIKASI
PROGNOSIS
• Baik dengan diagnosis dan terapi yang tepat
asalkan kelembapan dan kebersihan kulit
selalu dijaga.
STATUS PASIEN
Identitas Pasien
• Status Generalis
• Keadaan Umum : Baik
• Kesadaran : CMC
• Nadi : 80x/ menit
• Nafas : 16x/menit
• TD: 120/80 mmHg
• Suhu : 36,8 0C
• BB: 55 Kg
• TB: 155 cm
• Mata : Konjungtiva tidak anemis, Sklera tidak ikterik
• Kulit : Turgor kulit baik
• Dada
• Paru :
• Inspeksi : simetris kiri = kanan
• Palpasi : fremitus kiri = kanan
• Perkusi : sonor
• Auskultasi : suara nafas vesikuler, wheezing (-/-),
ronkhi (-/-)
Jantung
• Inspeksi : iktus tidak terlihat
• Palpasi : iktus teraba 1 jari medial LMCS RIC V
• Perkusi : Kiri : 1 jari medial LMCS RIC V
– Kanan : LSD
– Atas : RIC II
• Auskultasi : bunyi jantung murni, irama
teratur, bising (-)
Abdomen
• Inspeksi : Perut tidak tampak membuncit
• Palpasi : Hati dan lien tidak teraba, Nyeri
Tekan ( - )
• Perkusi : Timpani
• Auskultasi : BU (+) N
• Anggota gerak : reflex fisiologis +/+, reflex
patologis -/-, Oedem tungkai -/-
• Laboratorium Anjuran : Kerokan kulit dengan
KOH 20%