Anda di halaman 1dari 24

LAPORAN KASUS DERMATOLOGY

TINEA NIGRA
Di
s
u
Teja Ardiansyah,S.ked s Akhsin Zaidi,S.ked
16174255 u
n 16174260

Pembimbing
Dr.Zikri Adriman Sp.DV

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ABULYATAMA


BLUD RSUD MEURAXA BANDA ACEH
TAHUN 2017
PENDAHULUAN
Penyakit ini pertama kali
Tinea nigra adalah sebuah ditemukan oleh Alexandre
penyakit yang menginfeksi Cherqueira pada tahun 1891
superfisial dari stratum di Salvador (Brazil)
korneum yang disebabkan oleh
jamur hitam Exophiala
werneckii

de Hoog & Gerrits van den


Penyakit ini sering terjadi pada
Ende (1992) dan Gottlich dkk
daerah tropis atau subtropis
(1992), mencatat bahwa tinea
dari Amerika utara sampai
nigra bersifat subklinis, hanya
Amerika selatan, Afrika,
sel keratinin yang mati pada
Australia, dan Asia. Khasnya,
kulit yang dijajah. Tidak ada
lesi ini timbul sendiri secara
keratinolisis yang dapat
asimtomatik dan tampak
diamati dan adhesi pada
menonjol dengan warna
tangan manusia harus
kegelapan seperti makula atau
dijelaskan oleh karakter
bintik hitam
hidrofobik sel ragi
LAPORAN KASUS

Identitas Pasien
Nama : Anwar Affan
Umur : 46 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Bangsa / Suku : Indonesia / Aceh
Kawin / Tidak kawin : Tidak kawin
Agama : Islam
Pekerjaan : Petani / jualan
Kegemaran :-
Alamat : Cot preh
Tgl Pemeriksaan : 31 Mei 2017
Keluhan Utama Timbulnya bercak hitam di telapak kaki tanpa disertai rasa
gatal dan nyeri sejak 2 bulan yang lalu

Pasien datang ke Poliklinik kulit dan kelamin RSU


Meuraxa dengan keluhan adanya bercak hitam
ditelapak kaki pada bagian tumit. Pasien mengatakan
pada saat bercak hitam muncul tidak adanya demam,
RPS tidak merasakan nyeri, dan gatal. Pasien mengatakan 17
tahun yang lalu pada telapak kaki terdapat bintik hitam
kecil seperti tahi lalat. Seiring berjalannya waktu, bercak
tersebut melebar membentuk seperti uang logam. Dari
riwayat pengobatan dan pemakaian obat tidak ada,
karena pasien langsung dirujuk ke RS Harapan Bunda
pada bulan Oktober 2016 untuk menjalani pembedahan
pada area tersebut. Setelah dilakukan pembedahan,
bercak tersebut sempat hilang, kemudian bercak
tersebut muncul kembali selang dua bulan. Dari riwayat
pekerjaan dahulu pasien mengatakan pernah berternak
RPD kerbau dan juga bekerja sebagai tukang bangunan
RPK
RPO Tidak ada
RAM
Pemeriksaan fisik

Status Generalisata

Keadaan umum Keaadan spefisik


Kesadaran : Kompos mentis Kepala : Normocepali
Gizi : Baik Leher : Tidak diperiksa
Suhu badan : Tidak diperiksa Thorax : Tidak diperiksa
Tekanan Darah : Tidak diperiksa Abdomen : Tidak diperiksa
Nadi : Tidak diperiksa Genelitalia :Tidak diperiksa
Pernapasan : Tidak diperiksa
Status
Dermatologi

Ruam Ruam
Lokasi
primer sekunder

Tampak makula
hiperpigmentasi berbatas
Regio plantar Tidak ada
tegas numular dengan
susunan polisiklik
Pemeriksaan Laboratorium

Khusus
Rutin
Kerokan kulit dengan KOH
Tidak dilakukan
Didapatkan Hifa (+) Spora (+)
Ringkasan

Seorang pasien bernama Anwar affan 46 tahun datang ke Poliklinik Kulit


dan Kelamin RSU Meuraxa dengan keluhan muncul bercak berwarna
hitam sebesar uang logam. Bercak mula-mula kecil kemudian melebar
dan bersatu dengan bercak yang lain membentuk tepi yang tidak
beraturan (polisiklik), area paling gelap didapatkan pada bagian tengah,
tidak didapatkan eritema atau tanda-tanda inflamsi lain. Sebelumnya
pada bulan Oktober 2016 pasien sudah menjalani pembedahan pada
area kaki yang terdapat lesi tersebut. Kemudian lesi tersebut muncul
kembali selang dua bulan setelah pembedahan. Dari riwayat pekerjaan
dahulu pasien mengatakan pernah berternak kerbau dan juga bekerja
sebagai tukang bangunan
Pada pemeriksaan dermatologis didapatkan lesi primer makula
hiperpigmentasi berbatas tegas numular dengan susunan polisiklik
pada regio plantar pedis
DIAGNOSA

Diagnosa Banding
• Tinea nigra
• Karsional sel basal
Diagnosa Kerja
• Akral lentigo melanoma maligna
• Juctional nervus Tinea nigra
• Hiperpigmentasi pasca inflamasi
PENATALAKSANAAN

Umum
• Menjelaskan kepada pasien tentang penyakit dan
penatalaksanaannya
• Minum obat secara teratur dan kontrol kedokteran

Khusus
• Topikal : Ketokonazol cream 2%
• Sistemik : Ketokonazol 1x200mg/hari selama 3minggu
• Itrakonazol 2x100mg/hari selama 1 minggu
PROGNOSIS

Quo ad vitam : Dubia ad bonam


Quo ad fungsional : Dubia ad bonam
Qua ad sanationam : Dubia ad bonam
TINJAUAN PUSTAKA

DEFINISI

Tinea nigra adalah infeksi jamur kulit asimptomatik, superfisial, yang biasanya
menyerang kulit palmar (telapak tangan) yang disebabkan oleh jamur Hortae
werneckii yang merupakan jamur dermatiaceous seperti ragi.
Epidemiologi

Kasus tinea nigra terjadi secara sporadik dibeberapa bagian belahan


dunia terutama didaerah pantai negara-negara tropis dan subtropis
seperti misalnya : Kepulauan Karibia, Amerika Tengah dan Selatan,
Asia, Afrika dan Australia

Penyakit ini paling sering menyerang anak-anak dan dewasa muda,


berumur kurang dari 19 tahun, pada wanita 3 kali lebih sering dibandingkan
pada pria dan hampir sebagian besar infeksi dilaporkan terjadi pada
individu imunokompeten.
ETIOLOGI

Umumnya disebabkan oleh Hortae werneckii yang merupakan jamur


dermatiaceous seperti ragi. Dapat juga disebabkan oleh jamur
dematiaceous yang lainnya yaitu Stenella araguata.
patogenesis

Enzim tirokinase
Jamur menempel
Terjadi gangguan di dalam biokimia
pada kulit yang
sel melanosit membentuk
mengalami trauma
melanin
minor + faktor resiko

Jamur tumbuh Melumpuhkan sel Perubahan


Statum korneum keratinin pigmentasi kulit

Masuk kedalam Jamur terus dengan


Mendapat nutrisi berkembangbiak di
jaringan lemak dari lipid dalam substansi
melanin
MANIFESTASI KLINIS

Lesi khas berupa satu makula berbatas jelas, berwarna coklat


kehitaman, tidak berskuama dan asimptomatik (tidak gatal, tidak
nyeri).

Pigmentasi tidak merata, paling gelap didapatkan pada bagian tengah,


tidak didapatkan eritema atau tanda-tanda inflamasi lain.

Lesi mula-mula kecil kemudian dapat melebar secara sentrifugal atau


bersatu dengan lesi lain yang membentuk tepi yang tidak beraturan atau
polisiklik.
PEMERIKSAAN FISIK
Kerokan kulit Larutan KOH 20%
dengan + Tinta parker biru-hitam,
larutan KOH tampak spora bulat/
10%-20% Blastospora dan hifa
pendekberkelompok.

kultur pada
histopatologi Pemeriksaan medium
Penunjang Sabouraud's
dextrose agar

Poly chain
reaction
DIAGNOSA BANDING

Pitiriasis versikolor Sifilis sekunder

Akral lentigo melanoma


maligna Lesi pigmentasi
Penyakit Addison’s

Junctional nevus
PENGOBATAN

a. Obat topikal :
• Krim Imidazol : mikonazol, klotrimazol, ketokonazol dioleskan 2 x sehari.
• Krim Terbinafin
• Asam Retinoid
• Ciclopirox
• Obat keratolitik : Salep Whitfield Whitfield (AAV II, berisi asidum
salisilikum 6%, asidum benzoikum 12% dalam vaselin album ) dioleskan
pagi dan malam. Salep AAV I (half strengh Whitfield ointment) tidak
efektif.
Obat topikal dilanjutkan selama 2-4 minggu sesudah sembuh klinis
untuk mencegah kambuh, minimal 3 minggu pengobatan.
b.Obat Sistemik
Indikasi obat oral adalah bila setelah pengobatan topikal yang adekuat
tidak sembuh
Obat yang dapat diberikan :
• 1. Ketokonazol 200 mg/ hari selama 3 minggu.
• 2. Itrakonazol.
Pengobatan dengan oral Griseofulvin tidak efektif

PENCEGAHAN
Tidak ada pencegahan khusus.
PROGNOSIS

• Quo Ad Vitam : Bonam


• Quo Ad Functionam : Bonam
• Quo Ad Sanationam : Dubia ad Bonam
KESIMPULAN

Tinea nigra adalah sebuah penyakit yang


menginfeksi superfisial dari stratum korneum
yang disebabkan oleh jamur hitam Exophiala
werneckiidan biasanya menyerang pada
telapak tangan, Diantara perawatan yang
digunakan untuk tinea nigra adalah
ketokonazol topikal, miconazol,
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai