TINEA NIGRA
Di
s
u
Teja Ardiansyah,S.ked s Akhsin Zaidi,S.ked
16174255 u
n 16174260
Pembimbing
Dr.Zikri Adriman Sp.DV
Identitas Pasien
Nama : Anwar Affan
Umur : 46 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Bangsa / Suku : Indonesia / Aceh
Kawin / Tidak kawin : Tidak kawin
Agama : Islam
Pekerjaan : Petani / jualan
Kegemaran :-
Alamat : Cot preh
Tgl Pemeriksaan : 31 Mei 2017
Keluhan Utama Timbulnya bercak hitam di telapak kaki tanpa disertai rasa
gatal dan nyeri sejak 2 bulan yang lalu
Status Generalisata
Ruam Ruam
Lokasi
primer sekunder
Tampak makula
hiperpigmentasi berbatas
Regio plantar Tidak ada
tegas numular dengan
susunan polisiklik
Pemeriksaan Laboratorium
Khusus
Rutin
Kerokan kulit dengan KOH
Tidak dilakukan
Didapatkan Hifa (+) Spora (+)
Ringkasan
Diagnosa Banding
• Tinea nigra
• Karsional sel basal
Diagnosa Kerja
• Akral lentigo melanoma maligna
• Juctional nervus Tinea nigra
• Hiperpigmentasi pasca inflamasi
PENATALAKSANAAN
Umum
• Menjelaskan kepada pasien tentang penyakit dan
penatalaksanaannya
• Minum obat secara teratur dan kontrol kedokteran
Khusus
• Topikal : Ketokonazol cream 2%
• Sistemik : Ketokonazol 1x200mg/hari selama 3minggu
• Itrakonazol 2x100mg/hari selama 1 minggu
PROGNOSIS
DEFINISI
Tinea nigra adalah infeksi jamur kulit asimptomatik, superfisial, yang biasanya
menyerang kulit palmar (telapak tangan) yang disebabkan oleh jamur Hortae
werneckii yang merupakan jamur dermatiaceous seperti ragi.
Epidemiologi
Enzim tirokinase
Jamur menempel
Terjadi gangguan di dalam biokimia
pada kulit yang
sel melanosit membentuk
mengalami trauma
melanin
minor + faktor resiko
kultur pada
histopatologi Pemeriksaan medium
Penunjang Sabouraud's
dextrose agar
Poly chain
reaction
DIAGNOSA BANDING
Junctional nevus
PENGOBATAN
a. Obat topikal :
• Krim Imidazol : mikonazol, klotrimazol, ketokonazol dioleskan 2 x sehari.
• Krim Terbinafin
• Asam Retinoid
• Ciclopirox
• Obat keratolitik : Salep Whitfield Whitfield (AAV II, berisi asidum
salisilikum 6%, asidum benzoikum 12% dalam vaselin album ) dioleskan
pagi dan malam. Salep AAV I (half strengh Whitfield ointment) tidak
efektif.
Obat topikal dilanjutkan selama 2-4 minggu sesudah sembuh klinis
untuk mencegah kambuh, minimal 3 minggu pengobatan.
b.Obat Sistemik
Indikasi obat oral adalah bila setelah pengobatan topikal yang adekuat
tidak sembuh
Obat yang dapat diberikan :
• 1. Ketokonazol 200 mg/ hari selama 3 minggu.
• 2. Itrakonazol.
Pengobatan dengan oral Griseofulvin tidak efektif
PENCEGAHAN
Tidak ada pencegahan khusus.
PROGNOSIS