Status Pasien
IDENTITAS PASIEN
Nama :An. K
Jenis Kelamin:Perempuan
Umur :18 bulan
Alamat : Pulo Rejo
Tanggal MRS :11-06-16, Pukul 19.02
WIB
Dirawat di :Bangsal Anak RSUD
Ploso
ANAMNESIS
(Alloanamnesis tanggal 13 Juni 2016)
Keluhan Utama
Demam sejak 1 hari yang
lalu
Keluhan Tambahan
Batuk, pilek, bintik-bintik
pada kaki dan tangan
Riwayat Penyakit
Sekarang
Pasien datang ke IGD RSUD Ploso dibawa
oleh ibunya dengan keluhan demam
sejak 1 hari yang lalu. Demam muncul
tiba-tiba pada sore hari. Suhu saat diukur
oleh ibunya 380C. Demam semakin tinggi
390C. Demam turun minum sirup Pamol,
namun naik lagi. Pasien dibawa ke IGD
karena khawatir pasien mengalami
kejang. Selain itu pasien juga mengeluh
batuk, pilek.
Riw. Pengobatan :
Sebelum ke UGD RSUD Ploso, pasien minum
sirup Pamol yang dibeli di apotik.
Riw. Imunisasi :
BCG 1x, Hepatitis B 3x, Polio 4x, DPT 3x,
Campak 1x
Kesan : imunisasi dasar lengkap.
Riw. Makanan :
ASIE (-), minum ASI hingga sekarang, umur 3
bulan diberi susu kedelai, umur 11 bulan mulai
diberi nasi lunak.
PEMERIKSAAN FISIK
Dilakukan di bangsal anak tanggal 13 Juni 2016
STATUS GENERALIS
Kepala :
normocephal (LK = 48 cm), rambut hitam,pendek,
distribusi merata, tidak mudah rontok, tidak mudah
dicabut, ubun-ubun datar belum menutup
Mata :
konjuctiva anemis -/-, sklera ikterik -/ Hidung :
normonasi
Mulut :
bibir kering (-), tonsil T1-T1, faring hiperemis (+),
perdarahan gusi (-)
Telinga :serumen -/ Leher :pembesaran tiroid (-), pembesaran KGB (-)
Dada
: normochest
Abdomen : bising usus (+)
Ekstremitas : atas bawah
Sianosis
: -/- -/Akral
: hangat
Udem
: -/--/RCT : < 2 < 2
Status lokalis
Pada regio kaki kanan-kiri, tangan
kanan-kiri, bokong, terdapat vesikopapul multipel dengan dasar eritema,
distribusi regional, diameter 4mm,
berbatas tegas.
Pada regio lidah bagian belakang
terdapat
ulkus
dengan
dasar
eritema, berbatas tegas, diameter
2mm.
Pemeriksaan neurologis
Kesadaran : composmentis
GCS : E4M6V5
Pupil : isokor/isokor
Rangsang meningeal:
Kaku Kuduk : (-)
Kernig Sign
: (-)
Brudzinski 1 : (-)
Brudzinski 2 : (-)
Refleks fisiologis:
Bisep
:N
Trisep
:N
Patella
:N
Achilles
:N
Refleks patologis:
Babinski
: (-)
Oppenheim
: (-)
Gordon
: (-)
Rossolimo
: (-)
Mendel
: (-)
Resume
An. K, 18 bulan, dengan status gizi normal datang dibawa
keluarga ke UGD RSUD Ploso dengan keluhan demam sejak
1 hari yang lalu. Selain demam pasien juga mengeluh
batuk dan pilek. Di paerjalan menuju UGD pasien kejang
2 menit. Pasien di rawat dibangsal RSUD Ploso. Saat
demam turun muncul bintik-bintik pada kaki, tangan dan
bokong pasien. Pasien juga mengeluh sariawan sehingga
pasien menjadi sulit untuk makan.
Pada Pemeriksaan fisik KU pasien CM, tampak sakit
sedang. Suhu
38,4 oC.
Pemeriksaan rangsang
meningens tidak ditemukan adanya kelainan. Pemeriksaan
penunjang darah lengkap didapatkan hasil yang normal.
Diagnosis Kerja :
Hand Foot Mouth Disease (HFMD)
Kejang Demam Sederhana (KDS)
DD:
Herpangina
Terapi
D5 NS 1100ml/24 jam
Paracetamol syr 125 mg/5ml
3x1 cth
Ambroxol drop 15mg/ 5ml 3x
cth
Immunos syr 1x1 cth
Gentamicin zalf
Diskusi
Manifestasi klinis
Setelah masa inkubasi penyakit HFMD yaitu
sekitar 3 sampai 6 hari timbul gejala prodromal
selama 12 sampai 24 jam berupa;
- demam,
- malaise,
- Gejala abdominal/respiratorik 1-2 hari sebelum
enanthem.
- 25 % pasien dapat mengalami limfadenopati
submandibular dan atau servikal.
- Gejala klinis ditandai dengan adanya ulserasi
berupa lesi di sekitar mulut (enanthem). Lesi di
mulut berupa makula yang dapat berkembang
menjadi vesikel, dengan daerah tersering timbul
yaitu di palatum, lidah, serta mukosa pipi . Lesi
Tatalaksana
HFMD ini merupakan suatu penyakit
yang bersifat self-limiting disease
yang dapat sembuh dalam waktu 710 hari.
Pengobatan yang dilakukan bersifat
simptomatik.
Tatalaksana umum
Edukasi untuk mencegah penularan dan penyebaran
virus yaitu ;
- Teknik mencuci tangan yang baik dan benar untuk
mengurangi potensi penyebaran penyakit.
- Tidak memecahkan lepuhan/bintil untuk mengurangi
penyebaran virus.
- Minum untuk mencegah dehidrasi.
- Ganti diet menjadi makanan lunak jika terjadi lesi di
mulut.
- Banyak istirahat sampai keadaan umum pasien
membaik untuk mempercepat proses penyembuhan
HFMD yang bersifat self limiting disease.
Tatalaksana khusus
- Tatalaksana topikal diantaranya yaitu dengan
pemberian obat topikal anestesi pada lesi sebelum
makan berupa larutan dyclonine hydrochlorida 0,5%
atau gel lidokain untuk mengurangi rasa tidak
nyaman pada lesi di mulut saat penderita makan.
- Tatalaksana sistemik diantaranya berupa terapi
simptomatik yaitu pemberian antipiretik untuk
mengatasi demam dan analgesik untuk mengatasi
arthralgia.
- Pada penderita HFMD yang tidak mau minum, dapat
diberikan terapi cairan secara intravena untuk
mencegah terjadinya dehidrasi dan syok.
Pencegahan
Pencegahan dengan menggunakan vaksin untuk kasus
HFMD terutama dengan penyebab enterovirus 71
sedang dikembangkan. Seseorang dapat mengurangi
risiko penularan HFMD yaitu dengan;
Teknik mencuci tangan yang baik dengan
menggunakan sabun dan air terutama setelah
mengganti popok bayi atau setelah keluar dari toilet
Bersihkan dengan menggunakan disinfektan bendabenda yang kotor seperti mainan anak-anak.
Mencegah kontak peralatan dan makanan dengan
penderita HFMD.
Prognosis
HFMD merupakan penyakit yang bersifat
self-limited disease yang sembuh dalam
kisaran 7-10 hari dan prognosisnya baik,
tapi pada beberapa pasien tertentu
seperti pengguna imunosupresan atau
neonatus, infeksi dapat berkembang
menjadi komplikasi yang mengancam.
Tetapi beberapa kasus dilaporkan
mengalami demam yang lama, keluhan
sistemik, diare, dan nyeri sendi.
Daftar pustaka
Ahmed AM et al. Viral Disease. In: Wolff K, et al.
Fitzpatricks Dermatology in General Medicine. 8 th Ed.
New York: The McGraw Hills, Inc.; 2012. p. 2360-62
Morag A, Pearay LO. Enterovirus. In : Behrman RE,
Kliegman, Arvin, editors. Nelson Textbook of
Pediatrics. Vol.2. Terjemahan Oleh : Wahab AS.
Jakarta: EGC; 2000. p. 1077-78
http://saripediatri.idai.or.id/pdfile/4-3-1.pdf . Gambaran
klinik eksantema akut pada anak. Diunduh tanggal
19 Juni 2016 15:45
TERIMAKASIH