Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH EPIDEMIOLOGI

PENELITIAN EPIDEMIOLOGI “CASE CONTROL”

Dosen Pembimbing : Mimi Sugiarti, S.pd.,M.kes

Disusun : Kelompok 10
1. Ayu Yulianti 1713353001
2. David Martua Sitinjak 1713353002
3. Lutfiah fitriani 1713353003
4. Ridho Agusti 1713353006
5. Whyngky Oktira 1713353007
6. Silvia Oktaviani 1713353009
7. Meilinda Ayu Saputri 1713353010
8. Imas Noviana 1713353029
9. Ade Tia Ningrum 1713353031
10. Diah Yulia Citra 1713353045
11. Katerina sekar ayu 1713353034
12. Pungky Dian Pratiwi 1713353020

POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNG KARANG


PRODI DIPLOMA IV ANALIS KESEHATAN
2019

i
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan hidayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Mikologi ini
yang berjudul “PENELITIAN EPIDEMIOLOGI “CASE CONTROL”

Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai
pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan
banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam penyusunan
makalah ini.

Kami menyadari bahwa makalah ini belum sempurna. Oleh karena itu, saran dan kritik yang
membangun dari rekan-rekan sangat dibutuhkan untuk penyempurnaan makalah ini. Atas
perhatiannya kami ucapkan banyak terima kasih.

Bandar Lampung, Mei 2019

Kelompok 10

ii
DAFTAR ISI
Kata Pengantar .................................................................................................................... (ii)

Daftar Isi ............................................................................................................................ (iii)

Bab I : Pendahuluan

1.1 Latar Belakang ................................................................................................. (1)

1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................ (2)

1.3 Tujuan Penulisan .............................................................................................. (2)

Bab II : Pembahasan
2.1 Pengertian case control ................................................................................... (3)

2.2 Tahapan penelitian case control........................................................................ (4)

2.3 Kelebihan dan Kekurangan Studi Kasus Kontrol..............................................(7)

Bab III : Penutup

3.1 Kesimpulan ...................................................................................................... (8)

3.2 Saran ................................................................................................................. (8)

DAFTAR PUSTAKA .........................................................................................................(9)

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Epidemiologi adalah ilmu yang mempelajari tentang penyebaran penyakit serta


determinan – determinan yang mempengaruhi penyakit tersebut. Epidemiologi dapat
diartikan sebagai ilmu tentang distribusi (penyebaran) dan determinan (faktor faktor
penentu) masalah kesehatan masyarakat yang bertujuan untuk pembuatan perencanaan
dan pengambilan keputusan dalam menanggulangi masalah kesehatan. Epidemiologi
adalah ilmu pengetahuan mengenai terjadinya penyakit pada populasi manusia .
epidemiologi adalah studi tentang penyebaran dan penyebab frekuensi penyakit pada
manusia dan mengapa terjadi distribusi semacam itu.
Ruang lingkup epidemiologi mencangkup :
1. Etiologi , mengidentifikasi penyebab penyakit dan masalah kesehatan lainnya .
2. Efikasi , berkaitan dengan efek atau daya optimal dari adanya interfensi kesehatan
efektifitas, besarnya hasil dan dapat diperoleh dari suatu tindakan efisiensi , untuk
mengetahui kegunaan dan hasil yang diproleh berdasarkan besarnya biaya.
3. Evaluasi , melihat dan memberi nilai keberhasilan program seutuhnya.
4. Edukasi , peningkatan pengetahuan kesehatan masyarakat .

Epidemiologi analitik merupakan studi epidemiologi yang ditunjukkan untuk mencari


faktor faktor penyebab timbulnya penyakit atau mancari penyebab terjadinya variasi
yaitu tinggi atau rendahnya frekuensi penyakit pada kelompok individu. Epidemiologi
analitik adalah epidemiologi yang menekankan pada pencarian jawaban terhadap
penyebab terjadinya frekuensi , penyebaran serta munculnya suatu masalah kesehatan.
Studi analitik digunakan untuk menguji hubungan sebab akibat dan perpegangan pada
pengembangan data baru kunci dari studi analitik ini adalah untuk menjamin bahwa studi
di desain tepat sehingga temuannya dapat dipercaya (reliabel) dan valid.
Penelitian eksperimen merupakan metode yang paling kuat untuk mengungkapkan
hubungan sebab akibat. Epidemiologi analitik menguji hipotesis dan menaksir
(mengestimasi besarnya hubungan atau pengaruh paparan terhadap penyakit).
Studi analitik merupakan studi epidemiologi yang menitik beratkan pada pencarian
hubungan sebab (faktor faktor resiko) – akibat (kejadian penyakit). Studi epidemiologi

1
analitik adalah studi epidemiologi yang menekankan pada pencarian jawaban tentang
penyebab terjadinya masalah kesehatan (determinal) , besarnya masalah / kejadian
(frekuensi), dan penyebaran serta munculnya masalah kesehatan (distribusi ) dengan
tujuan menentukan hubungan sebab akibat antara faktor resiko dan penyakit.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan case control ?

2. Apa saja tahapan dari Tahapan penelitian Case Control ?

3. Apa saja Kelebihan dan Kekurangan Studi Kasus Kontrol ?

1.3 Tujuan
1. Dapat mengetahui apa saja yang dimaksud dengan Case Control ?

2. Dapat mengetahui apa saja tahapan penilitian Case Control ?

3. Dapat mengetahui apa saja kelebihan dan kekurangan studi kasus kontrol ?

2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian case control
Kasus Kontrol/case control adalah studi analitik yang menganalisis hubungan kausal
dengan menggunakan logika terbalik, yaitu menentukan penyakit (outcome) terlebih
dahulu kemudian mengidentifikasi penyebab (faktor risiko). Riwayat paparan dalam
penelitian ini dapat diketahui dari register medis atau berdasarkan wawancara dari
responden penelitian. Kelemahan dari studi ini adalah ketika responden penelitian sulit
mengingat kembali riwayat paparan yang dialami terutama jika paparan sudah dilewati
selama bertahun-tahun, sehingga dalam penelitian kasus control sangat rawan recall bias,
disamping bias seleksi. Namu kelebihan dari studi ini yaitu waktu penelitian relative
singkat, murah dan cocok untuk meneliti penyakit langka dan memiliki periode laten
yang panjang.
Case Control dapat dipergunakan untuk mencari hubungan seberapa jauh factor risiko
mempengaruhi terjadinya penyakit mis: hubungan antara kanker serviks dengan perilaku
seksual, hubungan antara tuberculosis anak dengan vaksinasi BCG atau hubungan antara
status gizi bayi berusia 1 tahun dengan pemakaian KB suntik pada ibu.
Desain Case control sering dipergunakan para peneliti karena dibandingkan dengan
kohort, ia lebih murah, lebih cepat memberikan hasil dan tidak memerlukan sampel yang
besar. Bahkan untuk penyakit yang jarang, case control merupakan satu-satunya
penelitian yang mungkin dilaksanakan untuk mengindentifikasi factor resiko. Misalnya,
kita ingin menentukan apakah pemberian esterogen pada ibu pada periode sekitar
konsepsi mempertinggi risiko terjadinya kelainan jantung bawaan. Dengan mengetahui
bahwa insiden penyakit jantung bawaan pada BBL dari ibu yang tidak mendapat
esterogen adalah 8 per 1000.
 Pada studi kohort diperlukan ±4000 ibu tepajan dan 4000 ibu tidak terpajan factor
risiko untuk dapat mendeteksi potensi peninggian risiko sebanyak 2x
 sedangkan dengan Case Control hanya diperlukan 188 kasus dan 188 kontrol. Bila
yang diteliti adalah kelainan jantung yang khusus, misalnya malformasi konotrunkus
yang kekerapannya hanya 2 per 1000 maka
 untuk penelitian kohort diperlukan 15.700 ibu terpajan dan 15.700 ibu tidak terpajan
esterogen
 sedangkan untuk Case Control tetap hanya diperlukan 188 kasus dan 188 kontrol.

3
2.2 Tahapan penelitian Case Control

Tahap-tahap penelitian case control ini adalah sebagai berikut :


a. Identifikasi variable-variabel penelitian (factor risiko dan efek)
b. Menetapkan objek penelitian (populasi dan sampel)
c. Identifikasi kasus.
d. Pemilihan subjek sebagai control.
e. Melakukan pengukuran “retrospktif” (melihat ke belakang) untuk melihat
factor resiko
f. Melakukan analisis dengan membandingkan proporsi abtara variable-variabel
objek penelitian dengan variable control.

Contoh sederhana : penelitian ingin membuktikan hubungan antara malnutrisi pada


anak balita dengan perilaku pemberian makanan oleg ibu.

Tahap pertama : mengindentifikasi variable dependen (efek) dan variable-variabel


independen (factor risiko)
· variable dependen : malnutrisi
· variable independen : perilaku ibu dalam memberikan makanan.
· variable independen yang lain : pendidikan ibu, pendapatan keluarga, jumlah
anak dsb.
Tahap kedua : menetapkan objek penelitian, yaitu populasi dan sampel penelitian.
Objek penelitian di sini adalah pasangan ibu dan balita daerah mana yang dianggap
menjadi populasi dan sampel penelitian ini.
Tahap ketiga : mengindentifikasikan kasus, yaitu anak balita yang menderita
malnutrisi. Yang dimaksud kasus di sini adalah anak balita yang memenuhi criteria
malnutrisi yang telah ditetapkan. Misalnya berat per umumnya kurang dari 75%
standar Havard. Kasus diambil dari populasi yang telah ditetapkan.
Tahap keempat : pemilihan subjek sebagai control, yaitu pasangan ibu-ibu dengan
anak balita mereka. Pemilihan control hendaknya didasarkan kepada kesamaan
karakteristik subjek pada kasus. Misalnya cirri-ciri masyarakatnya, social
ekonominya, letak geografis dsb. Pada kenyataannya memang sulit untuk memilih
kelompok control yang mempunyai karakteristik yang sama dengan kelompok
4
kasus. Oleh sebab itu sebagian besar cirri-ciri tersebut kiranya dapat dianggap
mewakili.
Tahap kelima : melakukan pengukuran secara retrospektif, yaitu dari kasus (anak
balita yang malnutrisi) itu diukur atau dinyatakan kepada ibunya dengan
,menggunakan metode “recall” mengenai perilaku atau kebiasaan memberikan
makanan kepada anaknya. Recall disini maksudnya menanyakan kepada ibu anak
balita kasus tentang jenis-jenis makanan serta jumlahnya yang diberikan kepada
anak balita selama periode tertentu. Biasanya menggunakan metode 24 jam (24
hours recall).
Tahap keenam : melakukan engolahan dan analisis data. Analisis data dilakukan
dengan membandingkan proporsi perilaku ibu yang baik dan yang kurang baik
dalam hal memberikan makanan kepadsa anaknya pada kelompok kasus, dengan
proporsi perilaku ibu yang sama pada kelompok control. Dari sini akan diperoleh
bukti atau tidak adanya hubungan antara perilaku pemberian makanan dengan
malnutrisi pada anak balita.

Skema Penelitian Kasus Kontol

5
Tabel Hasil Analisis Disain Kasus Kontrol

Faktor
Kasus Kontrol Jumlah
Risiko
(+) A b a+b
(-) C d c+d
a+b+
Jumlah a+c b+d
c+d

Keterangan:

Sel a : Kasus yang mengalami pajanan

Sel b : Kontrol yang mengalami pajanan

Sel c : Kasus yang tidak mengalami pajanan

Sel d : Kontrol yang tidak mengalami pajanan

Contoh lain pada masalah kesehatan berdasarkan tabel di atas dapat di lihat pada
table berikut ini.

Tabel Hubungan PMT sebelum Usia 6 Bulan dengan Kejadian Malnutrisi

PMT Malnutrisi
Sebelum
Malnutrisi Malnutrisi Jumlah
Usia 6
(+) (-)
Bulan
Ya A B a+b
Tidak C D c+d
a+b+
Jumlah a+c b+d
c+d

6
Risko relatif yang dinyatakan dalam Odds Ratio (OR) Rumusnya adalah sebagai
berikut:

Studi kasus kontrol sering digunakan karena dibandingkan dengan studi kohort studi
ini lebih murah, lebih cepat memberi hasil dan tidak memerlukan jumlah subyek
yang banyak. Studi ini paling cocol untuk meneliti kasus yang jarang serta mencari
faktor risiko kasus tersebut.5 Sebagai contoh misalnya penelitian di bidang
kedokteran seperti kasus bayi lahir dengan kelainan bawaan spina bifida, penyakit
jantung bawaan dan lain sebagainya.

2.3 Kelebihan dan Kekurangan Studi Kasus Kontrol


KEKURANGAN
NO KELEBIHAN

Data pajanan
Merupakan satu-satunya mengandalkan daya ingat
studi yang digunakan sehingga recall bias
1.
untuk meneliti kasus yang cukup tinggi
sangat jarang

Validasi informasi kadang


Hasil dapat diperoleh sukar diperoleh
2.
secara cepat

Kasus dan kontrol dipilih


oleh peneliti karena
Biaya yang diperlukan
subyek yang sedikit, sukar
relatif murah
3. meyakinkan bahwa kedua
dibandingkan dengan
kelompok sebanding
studi kohort

Memerlukan subyek
Tidak dapat memberikan
4. penelitian yang lebih
incidence rate
sedikit
Tidak dapat dipakai untuk
Dapat digunakan untuk
menentukan lebih dari 1
mengidentifikasi pelbagai
5. variabel dependen, hanya
faktor risiko sekaligus
berkaitan dengan satu
dalam satu penelitian
penyakit atau efek

7
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Kasus Kontrol/case control adalah studi analitik yang menganalisis hubungan


kausal dengan menggunakan logika terbalik, yaitu menentukan penyakit (outcome)
terlebih dahulu kemudian mengidentifikasi penyebab (faktor risiko). Riwayat paparan
dalam penelitian ini dapat diketahui dari register medis atau berdasarkan wawancara
dari responden penelitian.

Tahap-tahap penelitian case control ini adalah sebagai berikut :

a. Identifikasi variable-variabel penelitian (factor risiko dan efek)


b. Menetapkan objek penelitian (populasi dan sampel)
c. Identifikasi kasus.
d. Pemilihan subjek sebagai control.
e. Melakukan pengukuran “retrospktif” (melihat ke belakang) untuk melihat
factor resiko
f. Melakukan analisis dengan membandingkan proporsi abtara variable-variabel
objek penelitian dengan variable control.
Kelebihan case control yaitu merupakan satu-satunya studi yang digunakan untuk
meneliti kasus yang jarang, sedangkan kekurangan case control yaitu Data pajanan
mengandalkan daya ingat sehingga recall bias cukup tinggi.

3.2 Saran
Dalam pembuatan makalah ini kami menyadri banyak sekali kekurangan . untuk itu
kami mohon saran dan kritik yang membangun

8
DAFTAR PUSTAKA

http://ranumra.blogspot.com/2013/01/definisi-metode-penelitian-case-control.html

http://digilib.unila.ac.id/20741/118/BAB%20III.pdf

Anda mungkin juga menyukai