Anda di halaman 1dari 28

Oleh :

Susila Kristianingrum
Kimia, FMIPA UNY

Kompetensi Dasar:
Mahasiswa dapat menjelaskan jenis-jenis semen,
proses pembuatan semen, bahan baku semen dan
analisisnya
Pabrik kimia ----Industri kimia----- Chemical Factory

SDM
Mesin
Alat-alat Dikelola bersama sama dalam suatu sistem
produksi, produksi
Bahan baku secara efektif, efisien dan aman
Energi dengan tujuan menghasilkan
Modal/ uang produk yg mendatangkan keuntungan dan
Informasi berguna bagi kesejahteraan manusia
Sumber daya
alam
Mekanisme yang terjadi dalam industri kimia pada umumnya
(Wignyosubroto, 1991 dan Shreve, 1977)
Pengertian Umum
❖ Keunggulan semen :
a. Cheapness
b. Strength
c. Adaptability
d. Durability
❖ Sebelum ada semen orang melakukan kalsinasi batuan
menjadi bahan yang mirip semen. Kalsinasi… ?
❖ CaCO3 ⇄ CaO + CO2 ∆H 1200-1300 C
CaO + H2O ↦ Ca(OH)2 ∆H - 15,9 Kcal
❖ Di Mesir ------- Piramida
Yunani dan Roma----------Colesium
diduga berasal dr batuan vulkanik (tuff) yg + bt. kapur
❖ Pada awal abad 18 tepatnya 1824 Joseph Aspdin membuat
semen dg cara kalsinasi Bt kapur------
❖ Karena hasilnya mirip dg bangunan batu yg ada di P
Portland maka dikenal sebagai semen Portland.
❑ Abad itu (18) dikenal sbg awal
sejarah semen.
❑ Sebelum Th 1900 betapa mahal
harga semen karena belum diolah
secara industry
❑ Penggunaan semen : rumah,road,
bridge, factory ,dam, tunnel dll
Jenis-jenis Semen

2. Semen Pozzolan 4. Semen Korosi

3. Semen Berkadar 5. Semen Terkontrol


1. Semen Portland
Alumina Tinggi
1. Semen Portland
➢ Dibuat dg cara mencampur klinker dan batu gibs yg telah
halus.
➢ Klinker adalah hasil pemanasan dan pembakaran slurry
➢ Slurry adalah : lumpur dari adonan semen dan bila
dipanaskan akan mjd klinker
➢ Komposisi Semen Portland:
A-lite oksida 3 CaO.SiO2 C3S 50 %
B-lite 2 CaO.SiO2 C2S 26 %
3 CaO.Al2O3 C3A 10 %
C-lite 4CaO.Al2O3Fe2O3 C4AF 10 %

➢ Camp. oksida tsb dipanaskan menghasilkan klinker.


Klinker + gibs dipanaskan → semen
Ada 5 tipe semen ❑ Istilah dalam Semen ada C3S,
portland (I – V) C2S, C3A, C4AF dengan:
❑ C=CaO
❑ S=SiO2
❑ A=Al2O3
❑ F=Fe2O3
Semen Portland tipe I (regular)
▪ Semen Portland yg pada penggunaannya tidak perlu syarat syarat
khusus
Semen Portland tipe II
▪ Semen Portland dengan panas hidrasi sedang (penggunaannya
perlu ketahanan terhadap sulfat)
▪ Pengerasan semen proses hidratasi proses pengikatan air

Terjadi panas
➢ contd’ tipe semen portland (I – V)

Semen Portland tipe III (semen HES/ High Early Strength)


▪ Semen yg cepat mengeras dan dalam proses pengerasan perlu
banyak panas
▪ Pembuatannya butuh lebih banyak bahan dg kadar C3S tinggi
dibandingkan tipe I, shg memungkinkan lebih cepat mengeras
▪ Banyak digunakan dalam pembuatan jalan

Semen Portland tipe IV


▪ Semen Portland dg panas hidrasi rendah (Low Heat Portland
Cement).
▪ Banyak kandungan C4AF dan C2S, sedangkan C3S dan C3A nya
kecil.
➢ contd’ tipe semen portland (I – V)

Semen Portland tipe V


▪ Semen Portland yang tahan sulfat (Sulphate Resisting
Portland Cement).
▪ Semen tipe ini jauh lebin tahan terhadap sulfat apabila
dibandingkan dg ke4 tipe semen Portland yg lain.
▪ Kandungannya C3A < semen Portland regular dan
C4AF > semen Portland regular
▪ Banyak digunakan utk bangunan bawah tanah dimana
tanahnya banyak mengandung sulfat.
Semen Portland regular tipe 1-V
▪ Mengandung oksida oksida Ca, Al, Si, Fe, Mg, Na, dan K
▪ Oksida oksida tsb terikat sbg ikatan ikatan oksida
tertentu:
1. Dikalsium silikat (C2S)
2. Trikalsium silikat (C3S)
3. Trikalsium aluminat (C3A)
4. Tetrakalsium aluminoferit (C4AF)

▪ Setiap jenis semen Portland harus memenuhi SNI.


▪ Kandungan oksida oksida antara semen yang satu dg yg
lain berbeda-beda, tetapi mempunyai kisaran atau range
tertentu
2. Semen Pozzolan

▪ Dibuat dg cara mencampur 2- 4 bag Pozzolan dg 1


bag kapur hidrat (hydrat lime).
▪ Pozzolan : suatu bahan yg tidak bersifat semen bila
berada sendiri, bila + kapur → bersifat spt semen.
▪ Ada 2 jenis Pozzolan:
a. P Alam : batuan vulkanik
b. P Buatan : dibuat dari pembakaran lempung
(clay)
3. Semen Berkadar Alumina Tinggi
Merupakan camp bt kapur dan bauksit.
Bauksit : Al, Fe, Si dan MgO
Sifatnya tahan thd air laut.

4. Semen Tahan Korosi


Ada tiga jenis :
S. Belerang;
S. Furan ( C4H4O)
S. Fenol
Pemakaian pada bangunan pabrik yg menggunakan bahan
kimia (reaktor, gudang, tangki, tower Dll)
5. Semen Terkontrol

• Adalah semen yg ditambahkan 10- 20 %


kalsium sulfo aluminat pada S portland.
• Sumber kalsium sulfo aluminat adalah bauksit,
gibs dan batu kapur.
• S tersebut digunakan utk mencegah keretakan
dan pengerutan /kontraksi pd waktu tjd proses
pengikatan dg bahan lain.
Tabel Kand % Oksida pada S Portland
Proses Pengerasan Semen
▪ Semen + air → hasil ( reaksi hidratasi)
lembut keras/padat/masip
▪ Hidratasi : pengikatan molekul air yang disertai pelepasan panas

▪ Urutan pelepasan panas adalah ;


C3A> C3S> C4AF > C2S

1. C3A : 3CaO.Al2O3
Bereaksi dg air sangat cepat membentuk calsium aluminat hidrat + pelepasan
panas terbesar,
Reaksinya :
C3A + 6 H2O → C3A.6H2O

Proses disebut : P pengikatan semen


Panas dilepas : Panas pengikatan/panas hidratasi
▪ C3A adalah sbg pemula pengerasan beton, untuk mengurangi panas yg dilepas
+ gibs tapi akibatnya proses pengerasan menjadi lambat
2. C3S : 3CaO.SiO2
Reaksi :
C3S + x H2O → C2S (x-1) H2O + Ca(OH)2
cermati apa sudah stoikiometri?

◼ Terbentuk kalsium silikat hidrat yang berbentuk

jel dan kalsium hidroksida

◼ Terjadi pengerasan krn tbt lapisan silikat yang

menyerupai batu
◼ C3S adalah pembentuk KEKUATAN AWAL SEMEN.
3.C4AF : 4CaO.Al2O3.Fe2O
◼ Reaksinya :

C4AF + xH2O → C3A.6H2O +CF(x-6)H2O


◼ C3AF berfungsi menurunkan suhu pada pembuatan
klinker.

4. C2S : 2CaO.SiO2
◼ Reaksinya :

C2S + xH2O → C2S.xH2O


◼ Reaksinya lambat, tetapi merupakan pembentuk
kekuatan akhir beton.
Oksida Minor
• Arti : Oksida yang jumlah kecil dibanding
oksida yang lain.
• Oksida minor:
MgO : K2O :Na2O dan unsur runut.
• Oksida mayor :……, …….., ………dan………..
• Fungsi Oks Minor :
Menurunkan suhu pada pembuatan klinker
(mirip dg ,………………)
• Kerugian :
Jika terlalu banyak menyebabkan keretakan
pada beton.
Bahan Dasar Semen Portland

• Kapur
Silika
Alumina/lempung
Besi Oksida
• Bahan tersebut bisa berasal dari satu jenis mineral atau mencampur dari
beberapa mineral.
• Dikenal 2 jenis mineral:
a.Mineral Kapur ( lime component)
Mineral yang kand Kapur besar
b.Minera Lempung (clay component)
Mineral dg kandungan silika, alumina, dan besi oksida besar tapi
kapur kecil
Disamping batu kapur dalam industri semen digunakan :

* chalk

Suatu mineral jenis batu kapur tapi umurnya relatif muda sifatnya
lunak → disukai ind Semen

* marl ( sbg komp.lempung)

mineral batu kapur yang bercampur silika,bahan lempung dan oksida


besi. Terjadi karena pengendapan simultan antara CaCO3 dg bahan
lempung.
➢ Beberapa ciri dari marl:
- lebih lunak dibanding batu kapur
- makin lunak bila kandungan lempung besar
- Warna bergantung pada kandungan lempung.
Warna berkisar dari kuning sampai hijau tua.

➢ Marl adalah bahan yang ideal untuk industri semen


Analisis Kandungan Semen
Menggunakan cara analisis basah.
KOMPONEN Yang dianalisis :
Si dan Al ------→ komp sukar larut.
Fe, Ca , Mg, K , Na ------→ mudah larut,
Semen + HCl (aq) → larutan Ion Fe, Ca, Mg, K dan Na
+ residu semen
Residu S (Al dan Si) + NaOH (S) ---------→ Leburan
dilebur

Leburan + HCl -------→ Larutan ion Si dan Al


Larutan ion ion tsb ditentukan dg cara :
AAS ; Volumetri ; Gravimetri
AAS ?
Analisis Semen dengan AAS

• Ion logam yang terlarut……..Fe, Al Si, Ca ,Mg, K, Na.


• Pastikan berat sampel semen yang akan dianalisis ms 5 gram.
• Pastikan berapa volume akhir dari pelarutan atau pengenceran (gunakan
ukuran Volumetri)
• Apakah AAS memiliki lampu katoda yang bersesuaian dg logam yang akan
dianalisis,
• Cari tau apakah ada zat standar dari logamnya; Zat standar bisa logam
murni maupun molekulnya.
• Cari tahu berapakah konsentrasi standar yang
menunjukkan garis regresi yang lurus, dimana mencari ?
• Bagaimana tahu garis regresi standar linear dan tidak ?
• Ujilah harga r nya dg statistik
• Harga r yang diterima adalah 0,98.. Atau lebih besar lagi,
dan bergantung taraf signifikan yang diambil ( biasanya 5
%)
• Hati hati dg konsentrasi akhir yang akan dicari apakah %,
ppm atau yang lain, semua ini bergantung pada standar
yang dipakai yang biasanya ppm
• Anda harus mengubah dari ppm ke mg, oki volume akhir
pengenceran menjadi penting.
Analisis Semen dengan UV-Vis

• Sampel sudah dalam larutan


• Tentukan ion logam yang akan dianalisis misal Fe
• Cari tahu jenis pengomplek untuk zat tersebut, dimana
mencarinya?
• Adakah zat pengomplek tsb ada di pasaran/toko/lab
• Kenapa harus dibentuk menjadi senyawa komplek ?
• Bagaimana kalau sampelnya sudah berwarna?
• Lakukan analisis dg UV-Vis dg melakukan optimasi misal panjang
gel, waktu kestabilan, pH, dll
• Buat lar standar sebagaimana AAS
Analisis dengan Gravimetri

• Sampel sudah terlarut?


• Tentukan logam yang akan dianalisis misal Fe
• Cari tahu reagen apa saja yang bisa mengendapkan Fe?
• Cari tahu membuat endapan yang baik?
• Setelah disaring apa perlu dibakar atau tidak? ini ada kaitanya dg pemilihan kertas
saring.
• Pengomplek organik biasanya tanpa pembakaran, cari sebabnya?
• Cari tahu faktor graVimetri, apa itu faktor gravimetri ?
• Tentukan kadar, OKI harus tahu berat sampelnya.
matur nuwun

Anda mungkin juga menyukai