4. jenis semen
1) semen Portland tipe I untuk penggunaan umum
2) semen Portland tipe II memiliki ketahan terhadap
sulfat dan kalor hidrasi sedang;
3) semen Portland tipe III dengan kekuatan tinggi
pada permulaan setelah pengikatan terjadi;
4) Semen Portland tipe IV, panas hidrasi rendah
5) Semen Portland tipe V memiliki ketahan yang
tinggi terhadap sulfat
5. Sifat semen dan penyimpanan semen
a. Berat jenis
Berat jenis semen portland pada umumnya berkisar
antara 3,10 sampai 3,20 dengan angka rata-rata 3,15
untuk semen tipe I sampai V. Untuk menguji berat
jenis pada semen digunakan tabung Le Chatelier.
Berat jenis dapat dihitung dengan rumus.
W
Berat Jenis = V 2 − V1
Keterangan :
W = berat benda uji (gram)
V1 = Volume awal (ml)
V2 = Volume akhir (ml)
b. Kehalusan butir
Faktor terpenting yang mempengaruhi sifat-sifat
semen adalah komposisi kimiawi dan kehalusan
penggilingan semen. Kecepatan reaksi antara semen
dengan air sangat dipengaruhi oleh kehalusan butiran
semennya. Makin halus butiran semen, maka makin
cepat semen tersebut bereaksi. Untuk menguji
kehalusan pada semen menurut SNI 15-2045-1994
menggunakan alat Bline. Dengan alat Bline yang
didapat adalah luas permukaan spesifik butirannya.
Makin halus butiran semen, maka luas permukaan
butirannya lebih besar, sehingga butiran tersebut
makin cepat bereaksi dengan air, dan mengikat agregat
lebih luas. Semen dinyatakan halus apabila dari hasil uji
dengan alat Bline memberikan nilai luas permukaan
spesifiknya lebih dari 280 m2/kg.
% Semen
CaO 65,55
SiO2 20,75
Al2O3 5,57
Fe2O3 3,58
Na2O, K2O, MgO, -, -, 0,87,
SO3 2,16
LOI 2,57