1. Pembentukan
• Injection Molding : Proses ini digunakan untuk membuat objek yang
Setelah pemurnian, sedikit wax (lilin) biasanya ditambahkan
untuk meekatkan bubuk keramik dan menjadikannya mudah kecil dan rumit. Metode ini menggunaan piston untuk menekan bubuk
dibentuk. Plastik juga dapat ditambahkan untuk mendapatkan keramik melalui pipa panas masuk ke cetakan. Pada cetakan tersebut,
kelenturan dan kekerasan tertentu. Bubuk tersebut dapat menjadi bubuk keramik didinginkan dan mengeras sesuai dengan bentuk
bentuk yang berbeda-beda dengan beragam proses pembentukan cetakan. Ketika objek tersebut telah mengeras, cetakan dibuka dan
Proses : • Extrusion : Extrusion adalah proses kontinu yang mana bubuk keramik
• Slip Casting : proses untuk membuat keramik yang berlubang. dipanaskan didalam sebuah tong yang panjang. Terdapat baling-baling
Proses ini menggunakan cetakan dengan dinding yang berlubang- yang memutar dan mendorong material panas tersebut kedalam
lunagng kecil dan memanfaatkan daya kapilaritas air. cetakan. Karena prosesnya yang kontinu, setelah terbentuk dan
didinginkan, keramik dipotong pada panjang tertentu. Proses ini
• Pressure Casting : Pada proses ini, bubuk keramik dituangkan
digunakan untuk membuat pipa keramik, ubin dan bata modern
pada cetakan dan diberi tekanan. Tekanan tersebut membuat
bubuk keramik menjadi lapisan solid keramik yang berbentuk
seperti cetakan
PROSES PEMBUATAN
KERAMIK
C. Proses Pembuatan Keramik Industri
Beberapa contoh penggunaan keramik industri :
2. Densifikasi
1. Peralatan yang dibuat dari alumina dan silikon nitrida dapat
Proses densifikasi menggunakan panas yang tinggi untuk menjadikan digunakan sebagai pemotong, pembentuk dan penghancur logam.
2. Keramik tipe zirconias, silikon nitrida maupun karbida dapat
sebuah keramik menjadi produk yang keras dan padat. Setelah dibentuk,
digunakan untuk saluran pada rotorturbocharger diesel temperatur
keramik dipanaskan pada tungku (furnace) dengan temperatur antara tinggi dan Gas-Turbine Engine.
3. Keramik sebagai insulator adalah aluminum oksida (AlO3). Keramik
1000 sampai 1700oC. Pada proses pemanasan, partikel-partikel bubuk
sebagai semikonduktor adalah barium titanate (BaTiO3) dan
menyatu dan memadat. Proses pemadatan ini menyebabkan objek strontium titanate (SrTiO3). Sebagai superkonduktor adalah senyawa
keramik menyusut hingga 20% dari ukuran aslinya. berbasis tembaga oksida.
4. Keramik dengan campuran semen dan logam digunakan untuk
Tujuan dari proses pemanasan ini adalah untuk memaksimalkan pelapis pelindung panas pada pesawat ulang-alik dan satelit.
kekerasan keramik dengan mendapatkan struktur internal yang tersusun 5. Keramik Biomedical jenis porous alumina digunakan sebagai implants
pada tubuh manusia. Porous alumina dapat berikatan dengan tulang
rapih dan sangat padat. dan jaringan tubuh.
6. Butiran uranium termasuk keramik yang digunakan untuk
pembangkit listrik tenaga nuklir. Butiran ini dibentuk dari gas
Kegunaan Keramik Industri uranium hexafluorida (UF6).
Keramik dinilai dari propertinya. Kegunaan keramik beragam 7. Keramik berbasis feldspar dan tanah liat digunakan pada industri
disesuaikan dengan kemampuan dan daya tahannya. Keramik dengan bahan bangunan.
properti elektrik dan magnetik dapat digunakan sebagai insulator, 8. Keramik juga digunakan sebagai coating (pelapis) untuk mencagah
semikonduktor, konduktor dan magnet. Keramik dengan properti yang korosi.
berbeda dapat digunakan pada aerospace, biomedis, konstruksi bangunan, 9. Keramik yang digunakan adalah jenis enamel. Peralatan rumah
dan industri nuklir. tangga yang menggunakan pelapisan enamel ini diantaranya adalah
kulkas, kompor gas, mesin cuci, mesin pengering.
SNI ISO 13006:2018
Ubin Keramik – Definisi, klasifikasi, karakteristik dan penandaan
1. Ruang Lingkup
Standar Nasional ini mendefinisikan istilah dan menetapkan
klasifikasi, karakteristik dan persyaratan penandaan untuk
ubin keramik dengan kualitas komersial terbaik (kualitas
pertama). Standar Nasional ini tidak berlaku untuk ubin yang
dibuat selain melalui proses ekstrusi normal atau press-
kering. Ini tidak berlaku untuk aksesori atau hiasan dekoratif
seperti pinggiran, sudut, pinggir (skirting), penutup
(capping), teluk (coves), manik-manik (beads), tangga, ubin
melengkung dan potongan aksesori lainnya atau mosaik
(yaitu setiap bagianyang dapat masuk ke dalam persegi,
dengan sisi yang kurang dari 7 cm).
2. Klasifikasi
Dasar pengklasifikasian : Ubin keramik dibagi dalam
beberapa kelompok berdasarkan metode pembuatannya dan
penyerapan airnya. Pengelompokan ini tidak
menggambarkan penggunaan produk.
SNI ISO 13006:2018
Ubin Keramik – Definisi, klasifikasi, karakteristik dan penandaan
3. Syarat Mutu
Syarat mutu meliputi mutu tampak, ketetapan ukuran, penyimpangan
bentuk, penyerapan air, spacer lug, ubin rectified, kaki belakang.
SNI ISO 13006:2018
Ubin Keramik – Definisi, klasifikasi, karakteristik dan penandaan
SNI 03-1331-2001
Ubin Mosaik Keramik
1. Ruang Lingkup
Standar ini menetapkan mutu ubin mosaik keramik yang dipergunakan untuk lantai.
2. Definisi
b. Toleransi Ukuran
Ubin mosaik keramin (disebut mosaik) merupakan ubin yang mempunyai ukuran luas
tidak lebih dari 55 cm², tebal 4 mm- 9 mm, bersifat padat, keras dengan warna asli Cara uji sesuai dengan (SNI) 03-4026-1996 butir 6.2
atau ditambah pewarna keramik, berglasir atau tidak berglasir, berpermukaan, datar
atau bertekstur.
3. Lembaran Mosaik
Susunan mosaik di atas lembaran kertas atau bahan lain, dengan jarak antara mosaik
maksimum 2,0.
4. Syarat Mutu
a. Keadaaan Permukaan
Cara uji sesuai dengan (SNI) 03-4062-1996 butir 6.1
Mosaik tidak boleh menampakkan cacat-cacat sebagai berikut :
• Mosaik berglasir : badan membengkok, gelembung-gelembung retak-retak, glasir
lepas, lubang jarum pada permukaan glasir, noda-noda yang berasal dari unsur-
unsur glasir atau bukan glasir.
• Mosaik tidak berglasir : badan membengkok, gelembung gelembung, retak-retak,
goresan pada badan, bekas lekatan dengan bahan lain, noda-noda pada permukaan
badan.
SNI 03-1331-2001
Ubin Mosaik Keramik
1. Ruang Lingkup
Standar nasional ini menetapkan klasifikasi, syarat mutu, pengambilan contoh, uji, dan syarat lulus uji tableware yang digunakan
untuk alat makan dan minum dari keramik berglasir baik dalam bentuk datar maupun berongga. Standar ini tidak berlaku untuk
tableware sebagai cindera mata/barang seni yang tidak digunakan langsung untuk alat makan dan minum.
2. Klasifikasi
Tableware untuk alat makan dan minum dari keramik berglasir terdiri dari bone china, fine china, porselin, semi vitreous china/semi
porselin, stoneware, earthenware, dan majolica.
SNI 7275:2018
Keramik berglasir – Tableware – Alat makan dan
minum
3. Syarat Mutu
b. Ketahanan retak glasir
a. Mutu tampak
Prinsip uji : Ketahanan retak glasir ditentukan dengan
memperlakukan contoh ke dalam uap air di bawah tekanan
tertentu, kemudian contoh uji yang telah didinginkan diperiksa
glasirnya dari retak glasir dengan bantuan bahan pewarna.
c. Ketahanan terhadap kejut suhu
Prinsip uji : ditentukan dengan memanaskan contoh uji ke
dalam oven dengan suhu 120⁰C selama 45 menit, kemudian
contoh uji dimasukkan dengan segera ke dalam air bersuhu
20±3⁰C lalu diperiksa glasirnya dari retak glasir dengan bantuan
bahan pewarna. Jika tidak ada retakan, contoh diuji kembali
dengan menaikkan suhu oven sebesar 20⁰C tiap siklus, uji
dilakukan sampai siklus ketiga.
SNI 7275:2018
Keramik berglasir – Tableware – Alat makan dan minum
e. Ketahanan pukul
Uji ketahanan pukul menurut Riecke-Mauve
d. Penyerapan air
Prinsip uji : Penyerapan air ditentukan sebagai
meningkatnya massa dalam benda uji yang telah
dipersiapkan sebagai hasil dari perendaman terkontrol di
dalam air, dinyatakan sebagai presentase massa dari benda uji
kering.
3. Syarat Mutu
1. Ruang Lingkup a. Mutu Tampak
Standar ini meliputi ruang lingkup, acuan, definisi, klasifikasi, syarat mutu, Genteng keramik harus mempunyai permukaan atas yarrg mulus, tidak terdapat
pengembilan contoh, cara uji, syarat lulus uji, dan syarat penandaan untuk retak, bintik-bintik hitam, benjolan dan lekukan yang disebabkan oleh bagian
genteng keramik. Genteng keramik tidak termasuk genteng bubung. permukaan yang lepas atau cacat lain dan nuansa warna dan bentuk harus seragam
2. Klasifikasi bagi tiap jenis.
Genteng keramik diklasifikasikan sesuai ukuran seperti pada tabel Susunan genteng pada pemasangan harus rapih dan baik.
b. Ketetapan ukuran
Genteng keramik untuk semua tingkat mutu harus memenuhi ukuran seperti
pada tabel
SNI 03-2095-1998
Genteng Keramik