Anda di halaman 1dari 7

HALAMAN PENGESAHAN

PRAKTIKUM THERMODINAMIKA
PERCOBAAN I
PENENTUAN ENTALPI REAKSI DAN ENERGI DALAM

Mengetahui,
Asisten Praktikum Praktikan

Prapti Ira Kumalasari, S.Pd., M.T. Ekhel Brema Tarigan


NIDN : 1107098701 NIM : 2103012
PENENTUAN ENTALPI REAKSI DAN ENERGI DALAM

Ekhel Brema Tarigan (2103012)


1)
Sekolah Tinggi Teknologi Minyak dan Gas Balikpapan, Teknik Pengolahan Migas,
Indonesia

Abstrak
Entalpi adalah suatu besaran termodinamika untuk menyatakan kalor reaksi yang berlangsung
pada tekanan tetap. Energi dalam merupakan jumlah total energi semua partikel dalam
sistem. Kalor reaksi merupakan perubahan entalpi pada suatu reaksi. Praktikum kali ini
bertujuan agar praktikan dapat menentukan perubahan entalpi pada reaksi antara larutan
NaOH dan larutan HCl, menentukan besarnya kalor penetralan NaOH dan HCl, menghitung
energi dalam pada sistem yang tertutup. Praktikan akan menentukan suatu perubahan entalpi
dengan menggunakan kalorimeter. Praktikan akan mengukur suhu pada pada aquades, NaOH
dan HCl. Dalam penentuan tetapan kalorimeter menggunakan aquades sebanyak 25 ml dan
suhunya yaitu 22° C dan yaitu 40°C dan yaitu 29°C. Adapun penentuan ∆H (entalpi)
reaksi pada larutan NaOH dan HCl dengan volume yang sama yaitu 50 ml dan pada suhu
dan memiliki suhu yang sama yaitu 24°C dan suhu campuran yaitu 28°C. Pada proses
perncampuran NaOH dan HCL terjadi reaksi yaitu NaOH HCl NaCl .
Kata kunci: Entalpi, Energi dalam, kalor, dan kalorimeter.

1. Pendahuluan sedangkan kalor reaksi pada volume tetap


tidak memperhitungkannya. Kalor reaksi
Termodinamika adalah ilmu yang pada tekanan tetap disebut entalpi (H), [2].
menggambarkan usaha untuk mengubah Entalpi (H) adalah jumlah energi
kalor (perpindahan energi yang disebabkan
perbedaan suhu) menjadi energi serta sifat- yang dimiliki oleh sistem pada tekanan
sifat pendukungnya.Termodinamika tetap. Karena perubahan entalpi dan
berhubungan erat dengan fisika energi, entropi menentukan energi gibbs pada
panas, kerja, entropi dan kespontanan temperatur tertentu, maka sangat penting
proses. Aplikasi dan penerapan untuk mengembangan algoritme yang
termodinamika bisa terjadi pada tubuh akurat untuk prediksi entalpi dan entropi
manusia, peristiwa meniup kopi panas,
dari pertimbangan struktural, [3].
perkakas elektronik, refrigerator, mobil,
pembangkit listrik dan industri, [1]. Kimia termo adalah studi tentang
perubahan panas dalam reaksi kimia.
Kalor reaksi merupakan banyaknya
Selama reaksi kimia, ada perubahan
kalor yang diserap atau dilepaskan saat
terjadi reaksi kimia. Di laboratorium, energi terkait yang disebabkan oleh
penentuan kalor reaksi dilakukan dengan perbedaan kandungan energi antara
alat yang disebut kalorimeter. Kalor reaksi reaktan dan produk. Perubahan ini
dapat ditentukan pada dua keadaan, yaitu sebagai akibat dari perpindahan energi
pada tekanan tetap atau volume tetap. antara sistem yang bereaksi dan
Kalor reaksi pada tekanan tetap berbeda lingkungannya. Energi tersebut berupa
dengan kalor reaksi volume tetap, kalor
panas, [4].
reaksi pada tekanan tetap
memperhitungkan kerja tekanan volume,
Pada praktikum ini bertujuan sebagai 2.2.2. Penentuan perubahan entalpi )
berikut menentukan perubahan entalpi reaksi
pada reaksi antara larutan NaOH dan Dimaasukkan 50 mL larutan HCl 1
larutan HCl, menentukan besarnya kalor M ke dalam kalorimeter dan catat suhunya
penetralan NaOH dan HCl, menghitung sebagai , kemuadian diambil 50 mL
energi dalam pada sistem yang tertutup. larutan NaOH 1 M dan atur sehingga
Percobaan ini menggunakan alat gelas suhunya ( ) sama dengan suhu larutan
kimia, kalorimeter, termometer, dan gelas HCl 1 M dalam kalorimeter, setelah itu
ukur. dicampurkan kedua larutan tersebut dalam
Perubahan entalpi pada reaksi kalorimeter, aduk sampai suhu konstan dan
endoterm adalah selisih antara entalpi dicatat suhu konstan dari campuran
produk dengan entalpi pereaksi. tersebut sebagai
Sedangkan pada reaksi eksoterm entalpi 2.2.3. Penentuan energi dalam
produk lebih kecil daripada entalpi
pereaksi dan energi yang dilepaskan oleh Dimasukkan 50 gram air dalam
reaksi eksoterm menggunakan bahan kalorimeter dan catat suhu awalnya,
katalis sebagai penyimpan energi dinyalakan sumber listrik dan stop watch
perantara, [5]. secara bersamaan, diamati termometer
pada kalorimeter, setelah terjadi kenaikan
suhu 30C matikan sumber arus dan
2. Metode Penelitian stopwatch secara bersama sama dan catat
Pada penelitian ini metode yang berapa waktu yang dibutuhkan untuk
digunakan yaitu; menaikkan 30C tersebut, setelah itu
2.1. Alat dan Bahan diulangi langkah 1 s.d 6 dengan perubahan
Alat yang digunakan pada percobaan suhu yang berbeda, dengan kenaikan suhu
ini adalah gelas kimia, kalorimeter, 60C dan 90C, dan di hitung energi dalam
termometer, Hot plate, dan gelas ukur. air.
Adapun bahan yang digunakan adalah
larutan HCl 1 M, larutan NaOH 1 M dan 3. Hasil dan Pembahasan
aquades. Bunyi hukum Termodinamika I
adalah “Energi tidak dapat diciptakan
2.2. Prosedur Kerja ataupun dimusnahkan, melainkan hanya
2.2.1. Penentuan tetapan kalorimeter dapat diubah bentuknya saja”. Hukum
Dimasukkan 25 mL aquades kedalam pertama termodinamika adalah sebuah
calorimeter dan catat suhunya ( ), persamaan kekekalan energi yang
kemudian dipanaskan 25 mL aquades yang menyatakan bahwa satu-satunya jenis
lain sampai suhunya naik menjadi 40°C energi yang berubah dalam sistem adalah
(sebagai ), kemudian dimasukkan energi dalam (U), [6].
kedalam kalorimeter dan aduk larutan Menurut definisi Nilson & Niedderer
dalam kalorimeter sampai suhu konstan [7], Entalpi adalah suatu bentuk energi,
dan catat suhunya sebagai menjelaskan kapan entalpi dan
perubahannya dijelaskan dan diterapkan
dengan cara yang mirip dengan energi
(internal) dan perubahannya dan karenanya
tidak ada perbedaan yang dibuat di antara Tabel 2. Hasil perhitungan tetapan
konsep-konsep tersebut. Baik perubahan kalorimeter
entalpi maupun entalpi bukanlah bentuk Jenis Hasil
energi. Kalor yang diserap 735 J
air dingin
Tabel 1. Penentuan ∆H (entalpi) Kalor yang diserap 1.155 J
air panas
reaksi dengan kalorimeter
Kalor yang diserap 420 J
Pengamatan Tetapan ∆H kalorimeter
Kalorimeter (entalpi) Tetapan kalorimeter 60 ⁄
reaksi
22 24
40 24
Pada percobaan ini hasil dari kalor
29 28
7°C 4°C yang diserap air dingin yaitu 735 J, yang
11°C 4°C diserap air panas 1.155 J, yang diserap
kalorimeter yaitu 420 J, dan pada tetapan
Pada percobaan ini praktikan kalorimeter yaitu 60 ⁄
melakukan (entalpi) reaksi dengan Pada perhitungan yang telah
kalorimeter hasil yang didapatkan dilakukan, praktikan mendapatkan hasil
sebagai tetapan kalorimeter, kalor reaksi (q reaksi) dan perubahan
sedangkan pada entalpi reaksinya 24 , enltapi, dimana kalor yang diserap larutan
pada tetapan kalorimeter dan ) hasil yang didapatkan yaitu 760,14 J,
entalpi reaksinya sama dengan , dan pada kalor yang dihasilkan kalorimeter
pada tetapan kalorimeter entalpi ) yaitu 420 J, pada kalor yang
reaksinya 28 . Untuk mendapatkan nilai dihasilkan oleh sistem ) yaitu -1.180,40
menggunakan perhitungan J, pada mol larutan NaOH HCl NaCl
dimana hasil yang didapatkan pada tetapan hasil yang didapatkan 0,05 mol,
kalorimeter yaitu 7 dan pada entalpi dan nilai entalpi pada percobaan ini yang
reaksinya hasil yang didapatkan yaitu 4 . didapatkan yaitu -23.602,8 ⁄
Untuk menentukan nilai menggunakan
Tabel 3. Hasil kalor reaksi (q
perhitungan , dimana hasil yang
reaksi) dan perubahan entalpi
didapatkan pada tetapan kalorimeter yaitu
Reaksi Hasil
11 , dan pada entalpi reaksinya hasil yang
760,14 J
didapatkan yaitu 4 . 420 J
-1.180,40 J
Pada percobaan ini praktikan Mol larutan 0,05 mol
melakukan perhitungan tetapan Nilai entalpi -23.602,8 ⁄
kalorimeter menggunakan aquades
sebanyak 25mL. Percobaan ini dilakukan
Pada percobaan ini menggunakan
dua kali dimana pada percobaan pertama
bahan aquades 50 mL, percobaan ini
aquades yang telah diukur dimasukan
dilakukan sebanyak tiga kali percobaan
kedalam kalorimeter dan percobaan kedua
dan percobaan ini dilakukan dengan cara
aquades 25 mL dipanaskan, kemudian
duplo, yang memiliki suhu awal yang sama
dicampurkan dan diukur suhunya.
yaitu 24 , pertama menggunakan 50 mL
dan suhunya 27 dengan waktu awal 81 Energi dalam hanya terlihat didalam sistem
detik dan waktu kedua 86 detik, pada dan energi dalam ini mempengaruhi suhu.
percobaan kedua menggunakan 50 mL Semakin tinggi suhu nya maka semakin
aquades dengan suhu 30 dengan waktu tinggi juga energi yang dihasilkan.
awal 191 detik dan waktu kedua 153 detik, Percobaan ini dilakukan sebanyak tiga kali
pada percobaan ketiga menggunakan 50 memiliki volume yang sama sebesar 50
mL aquades dengan suhu 33 dengan mL, dan memiliki suhu awal 24 , Pada
waktu awal 203 detik dan waktun kedua setiap masing-masing percobaan terjadi
203 detik. kenaikan suhu 3 . Energi dalam yang
dihasilkan pada percobaan pertama dengan
Tabel 4. Pengamatan perubahan suhu suhu 27 yaitu sebesar 630 J, dan pada
air percobaan kedua dengan suhu 30 energi
No. Massa Suhu Suhu Waktu Waktu Rata – dalam yang dihasilkan sebesar 1260 J, dan
air awal akhir (detik) (detik) rata
pada percobaan ketiga dengan suhu 33
(gr) ( ) ( ) (detik)
1 50 24 27 81 86 83,5 energi dalam yang dihasilkan sebesar 1890
2 50 24 30 191 153 172 J.
3 50 24 33 203 203 203
Tabel 6. Hasil energi dalam
No. Energi dalam air (joule)
Pada percobaan ini dilakukan dua 1 630 J
kali percobaan untuk mengetahui nilai
2 1260 J
erornya.
3 1890 J
Tabel 5. Nilai eror perubahan suhu
air
Waktu 1 Waktu 2 Eror Pada hasil pengamatan perubahaan
81 86 2.53 suhu dari tabel 4, praktikan dapat membuat
191 153 19.19 grafik energi listrik terhadap energi dalam
203 203 0.00
Grafik 1. Energi listrik terhadap
energi dalam
Pada nilai eror perubahaan suhu air,
pada percobaan pertama dengan waktu 81 2000
detik dan 86 detik nilai eror yang
didapatkan 2.53 detik, pada percobaan
Energi Dalam (J)

1500
kedua dengan waktu 191 detik dan 153
detik nilai eror yang didapatkan 19.19 1000

detik, pada percobaan ketiga dengan waktu


500
203 detik dan 203 detik nilai eror yang
didapatkan 0.00 detik. Pada percobaan ini, 0
percobaan yang bekerja dengan baik 25 27 29 31 33 35
terjadi pada percobaan ketiga dengan suhu Suhu Akhir (˚ )
awal 24 dan suhu akhirnya 33 .

Energi dalam merupakan jumlah 4. Kesimpulan


total energi semua partikel dalam sistem.
Pada percobaan ini dapat ditarik experimental study,” Chem. Eng.
kesimpulan bahwa praktikan dapat Sci., vol. 57, no. 22–23, pp. 4967–
menentukan perubahan entalpi pada reaksi 4985, 2002, doi: 10.1016/S0009-
2509(02)00276-2.
antara larutan NaOH dan larutan HCl,
entalpi yang dihasilkan yaitu -23.602,8 [6] N. Evalina, M. K. Riza, A. A, and
⁄ Besar kalor penetralan NaOH oleh R. Rimbawaty, “Pemanfaatkan
HCl hasil yang didapatkan yaitu 760,14 J, Bahan Bakar Sampah Plastik
dengan energi dalam pada sistem yang Dengan Menggunakan Pembangkit
Listrik Hot Air Stirling Engine,”
tertutup pada kenaikan suhu 3 hasil
Semin. Nas. Tek. UISU, vol. 2, no.
yang didapatkan 630J, pada kenaikan suhu 1, pp. 71–76, 2019, [Online].
6 hasil yang didapatkan 1260 J, dan pada Available:
kenaikan suhu 9 hasil yang didapatkan https://jurnal.uisu.ac.id/index.php/se
1890 J. mnastek/article/view/1357
[7] T. Nilsson and H. Niedderer,
DAFTAR PUSTAKA
“Undergraduate students’
[1] T. A. Sianturi, “ISSN2720-9482 conceptions of enthalpy, enthalpy
(Cetak),” vol. 01, no. 01, pp. 47–64, change and related concepts,”
2020. Chem. Educ. Res. Pract., vol. 15,
[2] R. Manika, N. Fadiawati, and L. no. 3, pp. 336–353, 2014, doi:
Tania, “Alat Penentuan Kalor 10.1039/c2rp20135f.
Reaksi pada Tekanan Tetap,” J.
Pendidik. dan Pembelajaran Kim.,
vol. 5, no. 1, pp. 101–113, 2016.
[3] V. J. Hilser, J. Gómez, and E.
Freire, “The enthalpy change in
protein folding and binding:
Refinement of parameters for
structure-based calculations,”
Proteins Struct. Funct. Genet., vol.
26, no. 2, pp. 123–133, 1996, doi:
10.1002/(SICI)1097-
0134(199610)26:2<123::AID-
PROT2>3.0.CO;2-H.
[4] Abdu and A. S. Aska,
“Determination Of Thermodynamic
Parameters For The Neutralization
Reaction Between Hydrochloric
Acid And Sodium Hydroxide Uslng
Titration Method,” Dutse J. Pure
Appl. Sci. (DUJOPAS, vol. 4, no. 1,
pp. 102–110, 2018.
[5] M. Van Sint Annaland and R. C.
Nijssen, “A novel reverse flow
reactor coupling endothermic and
exothermic reactions: An

Anda mungkin juga menyukai