Anda di halaman 1dari 9

TUGAS

JEMBATAN SUSPENSI/ GANTUNG

Disusun oleh :
M. Andika Pratama Putra (1801411001)
Muhammad Fahreza Rafli (1801411026)
M. Khutobi Akbar N. (1801411014)

Dosen Pembimbing
Fauzri Fahimuddin, S.T., M.Sc., Dr,Eng.
(NIP. 19590206 198903 1 002)

Kelas 3 - PJJ
PROGRAM STUDI D-IV PERANCANGAN JALAN DAN JEMBATAN JURUSAN
TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA 2021
A. Definisi Jembatan gantung / suspensi
Jembatan merupakan struktur yang dibuat untuk menyeberangi jurang atau rintangan
seperti sungai, rel kereta api, ataupun jalan raya.Jembatan sering menjadi komponen
kritis dari suatu ruas jalan,karena sebagai penentu beban maksimum kendaraan yang
melewati ruas jalan tersebut. Jembatan memiliki banyak jenis berdasarkan fungsi, lokasi,
bahan konstruksi, dan tipe struktur.

Menurut Surat Edaran Menteri Pekerjaan Umum No. 02/SE/M/2010 (2010), jembatan
suspension adalah salah satu tipe jembatan dengan bangunan atas jembatan yang
berfungsi sebagai pemikul langsung beban lalu lintas yang melewati jembatan tersebut,
terdiri dari lantai jembatan, gelagar pengaku, batang penggantung, kabel pemikul dan
pagar pengaman.

Jembatan gantung adalah jenis jembatan yang menggunakan tumpuan ketegangan kabel


daripada tumpuan samping . Sebuah jembatan gantung biasanya memiliki kabel utama
(kbel baja atau rantai yang lain) berlabuh di setiap ujung jembatan. Setiap beban yang
diterapkan ke jembatan berubah menjadi ketegangan dalam kabel utama.

Jembatan gantung adalah sistem struktur jembatan yang menggunakan kabel sebagai
pemikul utama beban lalu lintas di atasnya, pada sistem ini kabel utama (main cable)
memikul beberapa kabel penggantung (suspension cables/hanger) yang menghubungkan
antara kabel utama dengan gelagar jembatan. Kabel utama dihubungkan pada kedua
tower jembatan dan memanjang disepanjang jembatan yang berakhir pada pengangkeran
pada kedua ujung jembatan untuk menahan pergerakan vertikal dan horizontal akibat
beban-beban yang bekerja.
B. Jenis – Jenis Jembatan Gantung
1.Jembatan Suspensi Sederhana

jenis ini adalah tipe pertama dari Jembatan Suspensi yang telah dibangun. Jangkar di
kedua sisinya mendukung dek/ lantai jembatan dan tidak memiliki menara/ dermaga
untuk dukungan tambahan di tengahnya. Jembatan ini biasanya memiliki busur ke atas
dan ke bawah, yang terbentuk karena dek/ lantai jembatan. Jembatan ini termasuk
jembatan fleksibel yang didukung oleh kabel suspensi. Jenis jembatan ini tidak digunakan
untuk menahan beban yang sangat berat karena lantai jembatan memiliki kapasitas beban
yang terbatas, biasanya hanya pejalan kaki yang hendak menyeberang sungai, lembah
maupun jurang.

2.Underspanned Suspension Bridge


Jenis Jembatan Gantung ini juga dikenal sebagai jembatan gantung dek atas. Struktur
jembatan ini berbeda dengan pendahulunya, jembatan gantung sederhana. Dek / lantai
jembatan ini berada di atas kabel utamanya. Jembatan jenis ini sangat jarang dibangun
karena tidak memiliki kestabilan dikarenakan kabel utamanya yang berada di bawah dek
jembatan. Tumpuan kabel utama dari jembatan ini sama seperti jembatan suspensi
sederhana (Simple Suspension Bridge) yaitu pada ujung ujung jembatan, ditanam ke
dalam tanah.

3.Stressed Ribbon Bridge

struktur dari jembatan ini mirip dengan Jembatan Gantung Sederhana. Kabel sebagai
unsur struktur penahan ditanam di Dek. Dek/ lantai jembatan tersebut membentuk
huruf “U” pada bentang antar tumpuannya. Ini terbentuk karena Kabel/pita dikenai
kompresi, dengan begitu jembatan ini menjadi kaku dan tidak bergoyang atau
memantul. Jembatan ini dibuat dengan memperkuat beton dengan diberi kabel
tegangan baja. Ini adalah salah satu jenis jembatan suspensi terkuat dan juga bisa
digunakan untuk lalu lintas kendaraan.
4.Suspended Deck Suspension Bridge

Jembatan ini juga disebut jembatan gantung yang paling umum digunakan dari
beberapa jenisnya. Menggunakan kabel suspensi yang ditanam di tanah. Suspender
jembatan ini menyuport dek/ lantai jembatan yang ada di bawah kabel suspensi
utama. Dek jembatan ini dibuat kaku dan bisa dilalui oleh kendaraan berat dan lalu
lintas rel. Jembatan ini juga menggunakan menara/ tiang untuk membantu kabel
suspensi menyalurkan beban ke pondasi jembatan.
5.Self Anchored Suspension Bridge

Self-anchored suspension bridge adalah jembatan gantung yang pengangkurannya


pada jembatannya sendiri. Tipe pengangkuran ini tidak bergantung pada kondisi
tanah yang ada. Kabel utama akan diangkur di deck jembatan sehingga deck jembatan
menerima gaya tekanan horizontal dari kabel utama. Gaya tekan horizontal ini
menyebabkan resiko terjadinya tekuk global pada deck jembatan. Selain itu deck
jembatan tetap harus menahan gaya vertikal dari kendaraan-kendaraan di atas.
C. Kabel
Kabel merupakan bahan atau material utama dalam struktur jembatan suspension.
Karakteristik kabel kaitannya dengan struktur jembatan suspension (Supriyadi, B. dan
Muntohar, A. S., 2007) antara lain sebagai berikut:
a. Mempunyai penampang yang seragam/homogen pada seluruh bentang.
b.Tidak dapat menahan momen dan gaya desak.
c. Gaya-gaya dalam yang bekerja selalu merupakan gaya tarik aksial.
d.Bentuk kabel tergantung pada beban terbagi merata, maka wujudnya akan merupakan
lengkung parabola.
e. Pada jembatan gantung kabel menderita beberapa beban titik sepanjang beban
mendatar.

D. Jenis- Jenis Kabel


1.Independent Wire Rope Core (IWRC)
IWRC adalah jenis kabel yang mempunyai inti atau core baja yang berupa kumpulan
strand yang dipilin seperti pada Gambar 2. Jumlah strand yang digunakan pada jenis
kabel ini sangat beragam akan tetapi pada analisis yang akan dilakukan kali ini jenis
kabel IWRC yang digunakan hanya IWRC 6x36. IWRC sendiri adalah singkatan dari
Independent Wire Rope Core. Nilai modulus elastisitas jenis kabel ini adalah 𝐸 = 1,3
∗ 105 MPa (Walther, R., et al, 1985).
2.Spiral Strand Rope
Kabel ini tersusun dari kawat-kawat bulat dengan inti kawat yang dikelilingi satu
lapis atau lebih dari kawat-kawat lain yang mengelilingi inti kawat secara spiral
seperti pada Gambar 3. Seluruh kawat penyusun kabel Spiral Strand ini disusun

membentuk suatu pola helikal untuk meminimalisasi torsi. Nilai modulus elastisitas
kabel Spiral Strand sebesar 𝐸 = 1,6 ∗ 105 MPa. Kelemahan dari jenis kabel ini adalah
ketahanan terhadap korosinya rendah.
3.Locked-coil cables
Kabel ini tersusun dari kawat baja yang disusun beriringan mengelilingi inti pusat
yang terdiri dari kawat parallel yang membentuk pola lingkaran. Penampang
melintang kabel locked-coil ditunjukan pada Gambar 4. Di bagian luar, terdapat
bagian kabel berpenampang-S yang tersusun saling tumpang tindih dan saling
mengunci satu sama lain membentuk suatu lapisan yang kedap air (itulah mengapa
kabel ini disebut kabel lilitan terkunci/locked-coil). Nilai modulus elastisitas jenis
kabel locked-coil sebesar 𝐸 = 1,6 ∗ 105 MPa (Walther, R., et al, 1985).
Referensi:
1. Sebastian ivan dan Supartono F.X. (2019). Analisis Struktur Jembatan Gantung
Self-Anchored,Universitas Tarumanegara,Jakarta
2. W.F. Chen and L. Duan. (2000). Bridge Engineering Handbook : Superstructure
Design, 2nd ed. CRC Press, New York.
3. D. van Goolen. (2007). Self-Anchored Suspension Bridges, Master of Science
Final Thesis, Delft University of Technology, Netherlands.
4. New Brunswick Canada suspension footbridges
5. Surat Edaran Menteri Pekerjaan Umum No. 02/SE/M/2010 (2010)
6. Jurnal teknik sipil itenas.

Anda mungkin juga menyukai