Anda di halaman 1dari 7

ANALISIS PERBANDINGAN PCI GIRDER

TERHADAP PCU GIRDER EXISTING


PADA PROYEK PEMBANGUNAN FLYOVER MARTADINATA BOGOR

Anita Puji Astuti 1, Budiono 2, Titik Penta Artiningsih 3

ABSTRAK

Flyover Martadinata merupakan solusi untuk mengurangi kemacetan di Jalan RE Martadinata Bogor
yang menggunakan sistem konstruksi beton prategang PCU sebagai girdernya. Tujuan penelitian ini untuk
memberikan alternatif desain flyover menggunakan PCI girder serta membandingkan desain dan biayanya.
Dimulai dari tahapan persiapan, selanjutnya dilakukan tahap pengolahan data yang dimulai dengan
preliminary design, sampai dengan perhitungan lendutan. Berdasarkan analisis perhitungan, dimensi PCI
yang aman digunakan sebagai pengganti PCU girder existing pada perencanaan flyover dengan bentang
16,80 meter menggunakan PCI Girder H-125 dengan fc’ 40 MPa dan beam spacing 2,0 m berjumlah 6
buah, membutuhkan 6 pasang bearing pad dan 5 buah diafragma. Perhitungan biaya PCI girder dilakukan
dengan menghitung harga girder, diafragma dan elastomeric bearing pad. Terdapat penghematan biaya,
yaitu dari biaya awal PCU sebesar Rp.509.764.460,- menjadi Rp.427.164.459,- sehingga terdapat
penghematan biaya sebesar Rp.82.600.001,- atau 16% dari biaya PCU.

Kata kunci: biaya, desain, flyover, PCI girder, PCU girder

I. PENDAHULUAN jembatan, teknologi beton prategang sangat jelas


Pembangunan flyover (FO) Martadinata sekali manfaatnya.
direncanakan dengan panjang efektif ±458 meter,
terdiri dari tiga bentang yang menggunakan Atas dasar inilah dikembangkan suatu
Precast Concrete U-shape (PCU) sebagai rekayasa yang mana beton akan mengalami
girdernya. PCU Girder tersebut terdiri dari balok kondisi pratekan penuh pada setiap segmen balok
beton segmental, yang menggunakan sistem (tanpa adanya bagian beton yang mengalami
konstruksi beton prategang dan bentang tengah tarik). Berdasarkan penjabaran di atas, berbagai
menggunakan struktur utama box girder. faktor yang memengaruhi proses desain beton
prategang harus diperhitungkan untuk
Beton prategang merupakan beton yang memperoleh ketepatan desain dari struktur
terlebih dahulu diberi penekanan atau stressing bengunan yang dibuat. Desain awal yang
sebelum diberikan beban luar. Teknik beton direncanakan pada proyek ini menggunakan PCU
prategang ini ternyata cukup efektif untuk girder, dikarenakan masih perlu peninjauan lebih
memikul beban yang lebih besar dibanding dalam hal desain dan biaya maka alternatif lain
dengan beton bertulang biasa dan dapat masih perlu untuk ditinjau sebagai pembanding
memperkecil ukuran dari penampangnya, dari perencanaan awal dan juga sebagai bahan
sehingga akan memperkecil berat sendiri. Tinggi pembelajaran. Tugas akhir ini membahas tentang
komponen struktur beton prategang berkisar perbandingan desain antara PCU girder yang
antara 65-80% dari tinggi komponen beton telah didesain oleh PT Wijaya Karya Beton
bertulang pada bentang dan beban yang sama dengan PCI girder dari segi desain dan biaya
(Edward G. Nawy, 2000). Hal ini jelas sangat pada Proyek Pembangunan Flyover Martadinata
menguntungkan dunia konstruksi karena beton Bogor.
prategang dapat digunakan pada bentang panjang
sehingga mengurangi efek lendutan akibat beban Kemampuan sebuah jembatan beton
yang ada di atasnya. Selain itu, dapat mengurangi prategang dalam memikul beban terutama pada
volume dari material yang digunakan dan struktur atas sangat dipengaruhi oleh kekuatan
mengurangi beban struktur atas yang dipukulkan girdernya. PCI girder merupakan bentuk yang
ke pondasi menjadi lebih kecil. Dalam dunia paling banyak digunakan untuk pekerjaan balok
jembatan. PCI girder berbentuk penampang I

Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Pakuan 1


dengan penampang bagian tengah lebih langsing Diameter strand : 12,7 mm
dari bagian pinggirnya. Girder profil I memiliki Ukuran diafragma : Tebal = 0,2 m
penampang yang kecil dibandingkan jenis girder Lebar = 3,1 m
lainnya, sehingga biasanya dari hasil analisa Tinggi = 0,75 m
merupakan penampang yang ekonomis. Selain itu
tren penggunaan balok beton prategang dengan Data sekunder ini diperoleh dari instansi
bentuk I dipilih karena dianggap mudah dalam terkait seperti PT Brantas Abipraya (Persero)
proses pembuatan, lebih efisien, dan mudah Proyek Pembangunan Flyover Martadinata
pelaksanaannya di lapangan. Bogor, dan PT Wijaya Karya Beton.

II. METODE PENELITIAN Perubahan harga pada pekerjaan struktur


FO Martadinata merupakan bangunan dikarenakan penyesuaian serta perubahan
jalan layang dengan panjang efektif ±458 m yang terutama pada jenis girder yang digunakan.
perencanaannya diatur dalam standar Dengan cara menggunakan jenis perbandingan
perencanaan jembatan SNI Perencanaan Struktur senilai, dapat ditentukan harga yang harus
Beton untuk Jembatan. Dalam perencanaannya dibayar berdasarkan jumlah barang yang
menurut SNI T-12-2004 umur rencana jembatan didapatkan dari hasil perhitungan seperti pada
pada umumnya diisyaratkan 50 tahun. Girder Tabel 1 dengan visualisasi jumlah balok pada
jembatan flyover terbuat dari bahan beton dengan Gambar 3 dan Gambar 4.
mutu 40MPa. Bentuk gelagar adalah U beam
dengan bentang variatif. Balok Girder yang Tabel 1. Contoh Perbandingan Senilai
merupakan beton precast yang dibuat oleh PT. Jumlah Harga Jumlah
Jenis balok
Wijaya Karya Beton yang menggunakan metode balok satuan Harga
sistem prategang post-tension, yaitu sistem PCU Girder a1 b1 a1 × b1
prategang di mana kabel ditarik setelah beton PCI Girder a2 b2 a2 × b2
mengeras, dan tendon-tendon diangkurkan pada
beton tersebut segera setelah gaya prategang
dilakukan.

Metode pengumpulan data yang digunakan


berupa studi pustaka dengan mencari referensi
teori yang relevan dengan kasus atau
permasalahan yang ditemukan, dengan jenis data
yang digunakan merupakan data sekunder.

Data sekunder yang digunakan pada Gambar 1. Tampak Atas PCU Girder Existing
penelitian ini adalah gambar desain dan harga
girder dari kontraktor, dan spesifikasi
perencanaan PCU Girder dengan spesifikasi
sebagai berikut:
Panjang balok : 16,8 m
Jarak antara balok : 3,1 m Gambar 2. Potongan Melintang PCU Girder
Lebar jembatan : 12,5 m Existing
Tebal pelat lantai : 0,25 m Sumber: Technical Calculation PCU Girder
Tebal lapisan aspal Wika Beton, 2019
+ overlay : 0,10 m
Mutu beton, fc’ : 40 MPa
Jenis strand : ASTM
A416 Grade 270 Low Relaxation or
JIS G 3536 dengan kuat tarik ultimit
1860 MPa
Gambar 3. Tampak Atas PCI Girder Rencana

Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Pakuan 2


- Berdasarkan hasil analisis kebutuhan,
didapat biaya untuk masing-masing girder.
Dari hasil biaya masing-masing girder
tersebut selanjutnya dilakukan analisis
perbandingan. Perbandingan yang ditinjau
Gambar 4. Potongan Melintang PCI Girder adalah biaya total produk sesuai spesifikasi
Rencana desain.
- Penggambaran detail elemen jembatan.
2.1 Lokasi
Lokasi yang digunakan sebagai bahan III. HASIL DAN PEMBAHASAN
perancangan penelitian terletak di Bogor Tengah, 3.1 Preliminary Design
Kota Bogor, Jawa Barat Penentuan dimensi balok didapat dari
perhitungan dengan rumus pendekatan sebagai
2.2 Tahapan Penelitian berikut:
Tahapan kegiatan penelitian yang
dilakukan pada penelitian ini terbagi menjadi h = 0,64 𝑚 ≤ ℎ ≤ 1,34 𝑚 __ (1)
beberapa tahap yaitu:
1. Tahap Persiapan, mencakup pencarian ide Berdasarkan tabel produk untuk PCI girder
penelitian, studi literatur, survei lokasi dan PT Wika Beton, profil percobaan yang digunakan
pengumpulan data. adalah profil dengan h= 0,90 m dan h= 1,25 m
2. Tahapan Pengolahan Data, dilakukan setelah dengan perhitungan percobaan profil pada Tabel
tahap pengumpulan data, dengan langkah- 2.
langkah sebagai berikut:
- Perhitungan preliminary design
- Perhitungan pembebanan berdasarkan
standar pembebanan SNI 1725:2016
- Penentuan lebar efektif pelat lantai
- Analisis struktur jembatan, untuk
mengetahui gaya-gaya dalam yang bekerja
- Analisis penampang, untuk mengetahui
tegangan kerja yang dialami suatu
penampang girder akibat gaya prategang
dan beban kerja, perhitungan pembesian
balok prategang, menentukan posisi
tendon di tengah bentang, serta
menentukan lintasan inti tendon (cable)
berdasarkan sudut angkur, tata letak dan
trace kabel serta pemakaian angkur
- Perhitungan kehilangan gaya prategang
- Besarnya kehilangan harus dikontrol
terhadap standar agar diperoleh desain
jembatan yang aman. Kehilangan
prategang yang diijinkan sekitar 20%
untuk pasca-tarik (Lin & Burns, 1982)
- Perencanaan terhadap geser Gambar 5. Bentuk dan Dimensi PCI Girder
- Perhitungan lendutan Sumber: Brosur WIKA Beton
- Setelah didapat hasil perhitungan yang
aman untuk digunakan, selanjutnya
dihitung harga produk, dalam hal ini harga
yang digunakan berdasarkan harga dari PT
Wijaya Karya Beton.

Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Pakuan 3


Tabel 2. Percobaan Profil Tegangan leleh strands fpy = 1580 MPa
Kuat tarik strands fpu = 1860 MPa
Diameter nominal strands = 12,7 mm
Luas tampang nominal satu strands
Ast = 98,7 mm2
Beban putus minimal satu strands
Pbs = 183,58 kN
Modulus elastisitas strands
Es = 192500 MPa

3. Perhitungan Gaya Prategang, Eksentrisitas


dan Jumlah Tendon
Hasil perhitungan gaya prategang,
sehingga didapatkan profil yang memenuhi eksentrisitas dan jumlah tendon diberikan pada
dengan dimensi seperti pada Tabel 3. Tabel 4 di bawah ini:

Tabel 4. Gaya Prategang, Eksentrisitas dan


Tabel 3. Dimensi profil Jumlah Tendon
Pj Pt es nt nt
kN kN m tdn strands
5623,34 4822,308 0,442 4 38

4. Perhitungan Posisi dan Lintasan Inti


Tendon
Hasil perhitungan posisi tendon dapat
dilihat pada Tabel 5.

Tabel 5. Posisi Tendon di Tumpuan


Posisi Tendon
3.2 Perhitungan Struktur PCI Girder tumpuan tengah
Nomor
bentang
1. Beton Tendon
zi’ zi’
Kuat tekan beton (m) (m)
fc' = 40 MPa 1 0,827 0,289
Modulus elastik beton 2 0,608 0,070
Ec = 4700 × √fc' = 29725 MPa 3 0,389 0,070
Kuat tekan beton pelat, 4 0,170 0,070
fc'(pelat) = 28 MPa
Kuat tekan beton balok,
fc'(balok) = 40 MPa 5. Lintasan Inti Tendon (cable)
Modulus elastik pelat beton, Posisi masing-masing cable berdasarkan
Epelat = 4700 × √fc’ (pelat) jarak, terdapat pada Tabel 6.
= 24870 MPa
Modulus elastik balok beton prategang, Tabel 6. Posisi Kabel
Ebalok = 0,043× (Wc)1,5×√fc’(balok) Jarak Trace posisi masing-masing cable
= 35019 MPa x zo z1 z2 z3 z4
(m) (m) (m) (m) (m) (m)
2. Baja Prategang 0.0 0.531 0.893 0.652 0.411 0.170
Data strands cable - standar VSL 1.0 0.429 0.707 0.488 0.318 0.148
Jenis strands Uncoated 7 wire super strands 2.0 0.340 0.601 0.382 0.255 0.128
ASTM 416 Grade 270. 3.0 0.263 0.511 0.292 0.202 0.111

Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Pakuan 4


4.0 0.200 0.437 0.218 0.158 0.097 Tabel 8. Lendutan Maksimum Kombinasi
5.0 0.150 0.377 0.158 0.122 0.086 Keterangan
Lendutan kombinasi
6.0 0.112 0.333 0.114 0.096 0.078
Kombinasi 1 0,003 < L/800
7.0 0.088 0.304 0.085 0.079 0.073
8.0 0.076 0.290 0.071 0.071 0.070 Kombinasi 2 0,004 < L/800
8.4 0.075 0.289 0.070 0.070 0.070 Kombinasi 3 0,003 < L/800
Kombinasi 4 0,004 < L/800
Trace masing-masing kabel berdasarkan
perhitungan di atas dapat digambarkan dalam 8. Momen Ultimit Balok
bentuk diagram seperti pada Gambar 6. Resume momen ultimit balok berdasarkan
momen akibat susut dan rangkak, momen akibat
0,9 pengaruh temperatur, dan momen akibat
prategang dapat dilihat pada Tabel 9 serta
perhitungan kontrol kombinasi momen ultimit
z (m)

0,4 dapat dilihat pada Tabel 10.

-0,1 Tabel 9. Resume Momen Balok


0,01,02,03,04,05,06,07,08,09,0
x (m)

Gambar 6. Trace Masing-masing Kabel

6. Perhitungan kehilangan Prategang


Kehilangan prategang akibat perpendekan
elastis beton (ES), rangkak beton (CR), susut
beton (SH), dan relaksasi baja (RE) dirangkum
dalam Tabel 7, dengan kehilangan gaya
prategang rata-rata yang diijinkan untuk pasca
tarik yaitu sekitar 20%.

Tabel 7. Kehilangan Gaya Prategang


9. Kontrol Kombinasi Momen Ultimit
Jenis
MPa Kapasitas momen balok
kehilangan
Mu = ϕ × Mn = 11099 kNm
ΔFES 24,69
ΔFCR 42,85
Tabel 10. Kontrol Kombinasi Momen Ultimit
ΔFSH 20,49
ΔFRE 124,56 Momen Ultimit Kombinasi Keterangan
Total 211,59
Kombinasi-1 712,9 < Mu memenuhi syarat
% 15,17 %
Kehilangan < 20% Kombinasi-2 1250,5 < Mu memenuhi syarat
total (memenuhi
Kombinasi-3 953,5 < Mu memenuhi syarat
syarat)
Kombinasi-4 1349,7 < Mu memenuhi syarat
7. Kontrol Lendutan Balok terhadap
Kombinasi Beban 10. Perbandingan PCU Existing dan PCI
Lendutan maksimum yang diijinkan Girder Desain
berdasarkan RSNI T-12-2004, δ = L/800 = 0,021 a. Segi Desain
m, dihitung dengan empat kombinasi, dan dapat Perbandingan desain antara PCU existing
dilihat pada Tabel 8. dan PCI girder desain dapat dilihat berdasarkan
beberapa spesifikasi, yang dirangkum dalam

Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Pakuan 5


Tabel 11 dan divisualisasikan pada Gambar 7 dan
Gambar 8.

Perbedaan utama dari PCU girder existing


dengan PCI girder desain adalah tinggi balok
pada PCI girder desain yang lebih tinggi 5 cm
dari existing sehingga dapat memengaruhi sub
Gambar 7. PCU Girder Existing strukturnya.

Perbedaan volume pada diafragma


didasarkan pada tinggi balok girder, jumlah
balok girder serta jarak antar girder. Semakin
banyak jumlah girder, maka semakin banyak
juga jumlah diafragmanya. Sedangkan perbedaan
pada bearing pad didasarkan pada jumlah girder.

b. Segi Biaya
Perbedaan harga pada pekerjaan struktur
girder dikarenakan penyesuaian serta perubahan
pada jenis gelagar. Perhitungan dihitung
dengan cara mengalikan material dengan harga
satuan, dan komponen yang termasuk ke dalam
perbandingan antara lain balok girder, diafragma,
dan bearing pad seperti pada Tabel 12.
Gambar 8. PCI Girder Existing

Tabel 11. Perbandingan Desain PCU dan PCI Tabel 12. Perbandingan Biaya PCU dan PCI

Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Pakuan 6


4. KESIMPULAN DAN SARAN 3. Kedua jenis girder mempunyai keunggulan
4.1 Kesimpulan dan kekurangan masing-masing, tetapi yang
1. Perencanaan flyover ini tergantung terhadap tidak kalah penting untuk diperhatikan adalah
panjang flyover, jumlah girder, jarak as ke as kondisi di lokasi proyek.
gelagar, sambungan diafragma dan shear
connector/penghubung geser. DAFTAR PUSTAKA
2. Dimensi PCI yang aman digunakan sebagai ACI 318R-14. 1983. Building Code
pengganti PCU Girder existing pada Requirements for Structural Concrete and
perencanaan flyover dengan bentang 16,80 Commentary. American Concrete Institute.
meter menggunakan PCI Girder H-125 Detroit.
dengan fc’ 40 MPa dan beam spacing 2,0 m. Azkhary, Eldy Wildan. 2018. Perbandingan
3. Jumlah girder yang memenuhi desain PCI Biaya Jembatan Precast Balok Girder I
Girder berjumlah 6 buah, membutuhkan 6 dengan Jembatan Rangka Baja. Tugas
pasang bearing pad dan 5 buah diafragma, akhir. Fakultas Teknik Sipil dan
lebih banyak dari PCU Girder existing yaitu Perencanaan Universitas Islam Indonesia.
balok girder yang berjumlah 4 buah, 4 pasang Yogyakarta.
bearing pad serta 3 buah diafragma. BSN. 2004. SNI T-12-2004 Perencanaan
4. Untuk kabel prestress pada desain PCI Girder Struktur Beton untuk Jembatan. Jakarta.
digunakan 4 tendon yang masing-masing Hardwiyono, Sentot. 2013. Redesigning Using
terdiri atas 10 kawat jenis uncoated 7 wire Box Girder of the Upper Structure of
super strands ASTM A-416 grade 270. Gajah Wong Bridge Yogyakarta. Semesta
Sedangkan pada desain PCU Girder existing Teknika.
digunakan 4 tendon yang masing-masing Lin, T. Y. And H. Burns Ned, 1982. Design of
terdiri atas 19 kawat dengan jenis yang sama. Prestressed Concrete, Second Edition,
Gaya prategang awal 4822,308 kN, John Wiley and Sons, New York.
mengalami kehilangan prategang total sebesar Naaman, Antonie E. 2012. Prestressed Concrete
15,17 % sehingga tersisa tegangan efektif Analysis and Design Third Edition.
731,544 kN. Digunakan tegangan efektif 70% Techno Press 3000. Michigan.
gaya prategang awal, sebesar 3375,62 kN. Nawy, Edward. 2000. Prestressed Concrete: A
5. Biaya total PCU girder existing adalah Rp. Fundamental Approach. State University
509.764.460 sedangkan untuk PCI girder of New Jersey.
adalah Rp. 427.164.459. Selisih harga PCU Raju, Khrisna. 1989. Beton Prategang Edisi
girder existing lebih besar 16% dibandingkan Kedua. Penerbit Erlangga. Jakarta.
dengan menggunakan PCI girder. Seotoyo. 2002. Konstruksi Beton Pratekan.
6. Struktur atas flyover PCU girder existing Institut Teknologi Sepuluh Nopember
menggunakan 4 girder sehingga diperoleh Surabaya.
luas total girder sebesar 3,22 m2. Sedangkan
untuk struktur PCI Girder didesain BIODATA PENULIS
menggunakan 6 girder sehingga diperoleh 1. Anita Puji Astuti, S.T., (alumni tahun 2020)
luas total sebesar 1,902 m2. Oleh karena itu, Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik
PCU girder lebih berat dan lebih mahal Universitas Pakuan Bogor.
dibandingkan PCI girder. Email: nitapujia@gmail.com
2. Ir. Budiono, M.T., Dosen Program Studi
4.2 Saran Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas
1. Variasi pada kombinasi pembebanan dapat Pakuan Bogor.
ditambahkan untuk mendapatkan hasil yang 3. Dr. Ir. Titik Penta Artiningsih, M.T., Dosen
lebih efektif. Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik
2. Perlu dilakukan analisis lebih lanjut terhadap Universitas Pakuan Bogor.
material, method, man power, money dan
machine lebih detail sebagai bahan
perbandingan.

Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Pakuan 7

Anda mungkin juga menyukai