Anda di halaman 1dari 15

TUGAS MATA KULIAH

KOLOM DAN PONDASI BETON BERTULANG


Dosen Pengampu: Dr. Siti Nur Rahmah Anwar, ST., MT
Dr. Ir. B. Sri Umniati, MT

TUGAS PROYEK UTS


PERENCANAAN KOLOM

Oleh:
OFF : C3 - 13GC
Nama : Maulina Nur Laili
NIM : 210523617286

PROGRAM STUDI S1 TEKNIK SIPIL


DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
2023
1. Dasar Perencanaan
Kolom adalah komponen struktur bangunan yang tugas utamanya menyangga
beban aksial desak vertikal dengan bagian tinggi yang tidak ditopang paling tidak
tiga kali dimensi lateral terkecil. Kolom berfungsi sebagai pendukung beban-
beban dari balok dan pelat, untuk diteruskan ke tanah melalui dasar pondasi pada
suatu konstruksi bangunan gedung. Beban dari balok dan pelat ini berupa beban
aksial tekan serta momen lentur (SNI 2847-2013). Menurut jenisnya, kolom
dapat dibedakan atas beberapa bentuk dan susunan tulangan, serta posisi beban
aksial pada penampang kolom. Kolom juga dapat dibedakan menurut ukuran
panjang-pendeknya kolomdalam hubungannya dengan dimensi lateral (Asroni,
2010) Struktur kolom pada pemodelan ini menggunakan beton bertulang, karena
kolom tegak lurus maka membutuhkan material yang tahan terhadap tekan dan
Tarik oleh karena itu dipilih material beton bertulang. Dalam perencanaan kolom
ini menggunakan mutu beton fc’ = 40 MPa serta mutu tulangan fy = 240 MPa.

Gambar 1. Denah Perencanaan Kolom


Keterangan:
Warna biru menggunakan kolom K1
Warna hijau menggunakan kolom K2

Gambar 2. Denah gedung yang akan didesain


2. Perhitungan Kolom
2.1 Kolom K1
2.2 Kolom K2
3. Pemodelan Kolom
Dengan data beban dan pemodelan yang sama seperti dengan pemodelan balok
dan pelat beton bertulang pada pemodelan sebelumnya dan dilakukan
perencanaan kolom berdasarkan syarat-syarat dari rangka momen menengah,
perhitungan tulangan kolom yang mempunyai gaya tekan aksial terfaktor, Pu,
lebih dari Ag.fc’/10, harus memenuhi ketentuan berikut ini: - Pada kedua ujung
kolom, sengkang harus disediakan spasi so dengan panjang l0 diukur dari muka
joint. Spasi so tidak boleh melebihi yang terkecil dari ketentuan berikut ini:
(a) 8 x diameter batang tulangan longitudinal terkecil
(b) 24 x diameter batang tulangan begel
(c) 1/2 x dimensi penampang kolom terkecil
(d) 300 mm
Untuk material yang digunakan disesuaikan dengan menggunakan beton
bertulang dengan mutu beton f’c= 40 MPa dan mutu baja fy=240 MPa.
Maka didapatkan hasil pemodelan kolom sebagai berikut:
3.1 Dimensi K1 (60 x 60)
Data umum perencanaan:
 Mutu Beton (fc’): 40 Mpa
 Mutu Baja (fy): 240 Mpa
 Tulangan pokok: D 16
 Tulangan Bagi: D 10
 Ukuran Rencana Kolom: 600 x 600
3.2 Dimensi K2
Data umum perencanaan:
 Mutu Beton (fc’): 40 Mpa
 Mutu Baja (fy): 240 Mpa
 Tulangan pokok: D 16
 Tulangan Bagi: D 10
 Ukuran Rencana Kolom: 500 x 600
3.3 Pemodelan SAP2000
Setelah merencanakan jenis material dan dimensi kolom yang nantinya akan
dipakai dalam struktur tersebut pada SAP2000, Langkah selanjutnya yang
dilakukan adalah melakukan pemodelan gedung seperti yang telah
diinstruksikan pada soal dimana gedung memiliki 7 lantai. Setelah beban dan
pemodelan Gedung selesai dilakukan Langkah selanjutnya adalah
menyesuaikan penampang Gedung dengan material dan dimensi sesuai
dengan perhitungan rencana. Kemudian analisis Gedung dan perhatikan
momen dan gaya dalam yang terjadi pada Gedung tersebut.
4. Hasil Analisis Pemodelan
Setelah dilakukan analisa menggunakan program bantu SAP 2000, maka
didapatkan hasil output dan diagram gaya dalam seperti pada gambar berikut ini:

Joint Reaction
Shear Force
Momen
Struktur dari gedung tersebut setelah dianalisa dengan bantuan SAP2000 lolos
cek dan aman untuk digunakan.
5. Kesimpulan
Dari hasil perencanaan dengan bantuan pemodelan dari SAP2000 dengan data
beban dan data bangunan sama seperti dengan perencanaan Balok dan pelat
beton bertulang didapatkan desain kolom yaitu untuk K1 dengan dimensi 60x60
dan K2 dengan dimensi 50x60.

Anda mungkin juga menyukai