Anda di halaman 1dari 19

Analisa Struktur KANTOR WALI KOTA PALOPO

KONSEP DESAIN STRUKTUR


PROYEK
GEDUNG KANTOR WALI KOTA PALOPO
PALOPO SULAWESI SELATAN - INDONESIA

I.

PENDAHULUAN
Gedung Balai Kota Palopo yang terletak di Kota Palopo Provensi
Sulawesi Selatan adalah bangunan yang direncanakan sebagai perkantoran
dan strukturnya didesain dengan sistem konstruksi beton bertulang biasa.
Struktur terdiri atas 4 lantai yang direncanakan untuk menahan beban
mati (DL), beban hidup (LL) dan beban gempa. Analisa struktur dihitung
dengan menggunakan software ETABS V.9. Secara garis besar, Gedung
Kantor Wali Kota Palopo memiliki ukuran panjang sekitar 40 meter, lebar 40
meter dan tinggi total bangunan 16 meter.
Struktur terdiri dari balok dan kolom yang membentuk rangka portal
(Portal Frame) sedang pelat secara umum didesain sebagai two way slab.
Hubungan balok dan kolom didesain sebagai balok lemah kolom
kuat dimana

I.1

EI balok
. < 1.
EI kolom

Konsep Dasar Perhitungan


Tahap awal perencanaan adalah mempelajari sistem struktur yang
dapat dipakai dengan mengikuti persyaratan-persyaratan yang ditentukan/
ditetapkan oleh Arsitek dan menentukan pembebanan tergantung dari fungsi
ruangan-ruangannya.
Untuk perhitungan pembesian balok dan kolom dilakukan dengan
software ETABS V.9 dimana untuk faktor reduksi kekuatan (Re = 5.5)
diambil sesuai dengan ACI-318-2002 dan diadopsi oleh SNI 03-2846-2002.

Analisa Struktur KANTOR WALI KOTA PALOPO

Perencanaan bangunan ini dianalisa dengan 3 dimensi dengan menggunakan


ETABS V.9 dan didesain sebagai Struktur Rangka Pemikul Momen
Menengah

(Intermediate

Resisting

Moment

Frame).

Hal-hal

yang

menyangkut masalah analisa struktur lebih lanjut diberikan pada bab-bab


berikut ini.
I.2

Peraturan dan Software yang Digunakan


Perencanaan dalam perhitungan bangunan gedung perkantoran ini,
dalam segala hal memenuhi semua peraturan dan ketentuan yang berlaku di
Indonesia.
Adapun peraturan-peraturan itu sebagai berikut :
-

Peraturan Pembebanan Indonesia 1989.

Standar Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Struktur Bangunan


Gedung SNI-1726-2002.

Tata Cara Perencanaan Struktur Beton untuk Bangunan Gedung SNI 032846-2002.

Building Code Requirements for Structural Concrete (ACI 318-2005)


and Commentary (ACI 318R-2005).

Peraturan, ketentuan, dan literatur lain yang relevan, seperti :


- Mario Paz, Structural Dynamic,
- Chu Kia Wang, Charles G. Salmon, Binsar Hariandja, Disain Beton
Bertulang edisi keempat jilid 1 dan 2, 1994.
- Edward G. Nawy, Beton Bertulang Suatu Pendekatan Dasar, 1998.
- Sunggono KH, Buku Teknik Sipil, 1995.

Adapun program/ software yang digunakan selain buatan sendiri dipakai


juga software komersial lainnya seperti :
-

ETABS V.9, Computer and Structure Inc.

Analisa Struktur KANTOR WALI KOTA PALOPO

I.3

Mutu/ Spesifikasi Bahan


Pada perhitungan konstruksi ini digunakan mutu bahan sebagai
berikut:
-

Beton :
- Untuk pondasi bore pile, pile cap, pelat, balok, tangga dan kolom, mutu
beton

: K-250 (fc = 21,1584 MPa)

- Untuk Tulangan D 22, D 19, D16 dan D 13


Mutu Baja

: U39 (fy = 390 MPa)

- Untuk Tulangan 10 dan 12


F Mutu Baja
I.4

: U24 (fy = 240 MPa)

Kombinasi Pembebanan
Untuk perencanaan elemen kolom, balok sesuai dengan SNI-17262002 pasal 4.4, maupun Standard Tata Cara Perhitungan Struktur Beton
untuk Bangunan Gedung, SNI 03-2846-2002 pasal 11.2 mengenai kuat perlu
dan

11.3

mengenai

kuat

rencana,

maka

direncanakan

dengan

memperhitungkan pengaruh gempa rencana dua arah dan didapatkan


kombinasi pembebanan sebagai berikut :
1. 1.4DL
2. 1.2DL + 1.6LL
3. 1.2DL + 1.0LL 1.00G
4. 0.9DL 0.9 G
Dimana DL = Beban mati
LL = Beban hidup
G

II.

= Beban gempa

ANALISA STRUKTUR

II.1 Analisa Pembebanan Tetap


Analisa beban vertikal (dead load + live load) dilakukan dengan
membuat input untuk dua jenis kasus pembebanan :
1. Dead Load + selfweight

Analisa Struktur KANTOR WALI KOTA PALOPO

2. Live load (tanpa reduksi)


Distribusi beban pada balok-balok dilakukan secara langsung oleh
ETABS V.9.
II.2 Analisa Pelat Lantai
Analisa pelat lantai didesain menggunakan metode two way slab
dimana dari hasil perhitungan momen tumpuan dan lapangan diambil nilai
yang terbesar setiap arah penulangan. Tebal selimut pelat direncanakan = 25
mm.
II.3 Analisa Gempa
Beban gempa dianalisa dengan metode analisa dinamis. Dari hasil
penganalisaannya akan dilakukan perbandingan yang kemudian diambil
pembebanan yang paling maksimum. Penentuan grafik Respons Spektrum
berdasarkan SNI 03-1726-2010, untuk tanah sedang wilayah gempa 2
berdasarkan Peak Ground Acceleration, PGA = 0.832 g dan periode ulang 50
tahun.
Kombinasi beban gempa rencana yang dipakai adalah 100% di satu
arah ditambah 30% di arah tegak lurusnya dan sebaliknya. Hal ini dilakukan
dengan tujuan agar bangunan mampu memikul beban yang datangnya dari
sembarang arah.
Respons tiap ragam getar yang terjadi untuk satu arah gempa
dikombinasikan dengan metode CQC (Complete Quadratic Combination).
Respons total dihitung dengan menjumlahkan respons dari dua arah gempa
yang saling tegak lurus dengan metode SRSS (Square Root of the Sum of
the Squares).
Untuk memenuhi persyaratan kinerja batas layan struktur gedung,
dalam segala hal simpangan antar-tingkat yang dihitung dari simpangan
struktur gedung menurut SNI 03-1726-2010 pasal 7.8.6 tidak boleh
melampaui

0.03
R

kali tinggi tingkat yang bersangkutan atau 30 mm

Analisa Struktur KANTOR WALI KOTA PALOPO

bergantung yang mana yang nilainya terkecil. Dimana R adalah faktor


reduksi gempa representatif dari struktur yang bersangkutan (R = 5 sistem
rangka pemikul momen menengah untuk beton bertulang).
III. 1. Analisa Portal
Struktur bangunan dianalisa dengan pemodelan 3 dimensi. Seluruh
kolom, balok dan pelat terlebih dahulu dimodelkan. Pemodelan digambar
dengan fasilitas grid yang disediakan oleh ETABS V.9.5. sesuai dengan
ukuran gambar terlampir.

Denah Lantai 2

Analisa Struktur KANTOR WALI KOTA PALOPO

Denah Lantai 3

Analisa Struktur KANTOR WALI KOTA PALOPO

Denah Lantai 4

Denah Ringbalk

Analisa Struktur KANTOR WALI KOTA PALOPO

Tampilan 3D
Selanjutnya material beton dan tulangan didefinisikan sesuai spesifikasi berikut:

Mutu Beton

= K250 atau setara dengan 21.1584 MPa.

Mutu tulangan utama

= U39 atau setara dengan 390 MPa.

Mutu tulangan geser

= U24 atau setara dengan 240 MPa

Karena satuan MPa setara dengan Nmm, maka terlebih dahulu satuannya diganti
menjadi Nmm, kemudian mengimput data ke Difine Material CONC
Modify/Show Material.

Analisa Struktur KANTOR WALI KOTA PALOPO

Untuk Beton K 250

Selanjutnya mendefinisikan penampang dengan ukuran sbb:

Selanjutnya memasukkan parameter penampang ke Difine Frane Section


Add Rectangular.

Analisa Struktur KANTOR WALI KOTA PALOPO

10

Data mengenai
Reinforcement Overrides
for Ductile Beams adalah
Perencanaan Struktur
Balok Khusus Karena
Balok yang kita rencanakan
adalah balok menengah
maka nilainya dapat
dibiarkan nol.

Susunan Data Pembebanan


Beban yang dimasukkan dalam bentuk beben terfaktor. Sedangkan berat
sendiri penampang diperhitungkan.

Analisa Struktur KANTOR WALI KOTA PALOPO

11

Perhitungan berat sendiri akan secara otomaris ( default ) dolakukan oleh


ETABS dengan memastikan parameter Self Weight Multiplier = 1.

Beban dinding diambil 250 kg/m (dinding bata).

Beban mati plat lantai 120 kg/m2.

Beban hidup untuk bangunan gedung kantor menurut PBI 1981 sebesar
250 kg/m2.

Beban gempa diambil dari perhitungan respon spektrum berdasarkan


zonasi gempa Indonesia 2010.

Respon Spectrum wilayah dengan PGA 0,3g seperti pada gambar berikut
ini

Respon Spektrum wilayah 2 untuk berbagai jenis tanah

Analisa Struktur KANTOR WALI KOTA PALOPO

12

Respon Spektrum wilayah 2 untuk jenis tanah sedang

Analisa Struktur KANTOR WALI KOTA PALOPO

13

Peta respon spektra percepatan 0.2 detik (SS) di batuan dasar (SB) untuk probabilitas terlampaui 10% dalam 50 tahun

Analisa Struktur KANTOR WALI KOTA PALOPO

14

Peta respon spektra percepatan 1.0 detik (S1) di batuan dasar (SB) untuk probabilitas terlampaui 10% dalam 50 tahun

Analisa Struktur KANTOR WALI KOTA PALOPO

15

Analisa Struktur KANTOR WALI KOTA PALOPO

16

Selanjutnya mendefinisikan jenis beban Difine Load Case Dofine


Load.

Tahap akhir pembebanan adalah dengan mengatur kombinasi pembebana


sesuai SNI 03 2847 2002 pasal 11.2 mengenai kuat perlu dan 11.3 mengenai
kuat rencana, maka direncanakan dengan memperhitungkan pengaruh gempa
rencana dua arah dan didapatkan kombinasi berikut :
LOAD COMBINATION DEFINITION DATA
1. 1,4DL
2. 1,2DL + 1,6LL
3. 1,2DL + 1,00LL 1,00E
4. 0,9DL 0,9E
Dimana :
DL

= Beban Mati

LL

= Beban Hidup

= Beban Gempa

Analisa Struktur KANTOR WALI KOTA PALOPO

17

Selanjutnya beban beban tersebut di masukkan kedalam frame atau titik


yang telah ditentukan dengan terlebih dahulu menyeleksi area, frame atau titik
yang akan diberi beban.
Setelah geometri, material, penampang dan pembebanan telah selesai
didefinisikan, maka analisa struktur sudah dapat dilakukan.
Desain Penampang

Karena mengacu pada peraturan perencanaan di Indonesia ( SK SNI 03


2847 2002 ), maka kita menggunakan peraturan ACI 318 02 yang
menjadi acuan peraturan beton bertulang Indonesia.

Desain struktur beton bertulang dengan menganggapnya struktur tahan


gempa, dengan kategori intermediate.

Analisa Struktur KANTOR WALI KOTA PALOPO

18

Selanjutnya proses desain dimulai melalui menu design start


design/check of structure. Sebagai hasilnya pada layer ditampilkan luas
tulangan lentur ( kondisi default ), tetapi melalui menu design display
design info maka informasi luas tulangan dapat dipilih.
Untuk memudahkan identifikasi luas tulangan maksimum tiap section,

maka hasil perhitungan dapat di eksport ke format excel. Selanjutnya dari tabel
tabulasi tersebut kemudian dipilih luas tulangan maksimum berdasarkan dimensi
balok dan kolom yang kemudian dibuat rekapitulasi untuk perhitungan jumlah
tulangan yang dibutuhkan berdasarkan diameter tulangan yang digunakan.

Analisa Struktur KANTOR WALI KOTA PALOPO

19

Anda mungkin juga menyukai