Anda di halaman 1dari 10

BAB III

TAHAP PERENCANAAN

1.1 Analisis Perencanaan


1.1.1 Aspek Fungsional
Aspek fungsional bangunan adalah suatu aspek yang meninjau nilai
fungsi atau kegunaan dari sebuah bangunan. Dalam perencanaan
pembangunan jembatan konstruksi beton bertulang ini, memiliki
beberapa aspek fungsional yang diharapkan dapat memberikan banyak
manfaat untuk masyarakat. Dikarenakan dari Jalan Kanal menuju
Jalan Pandean Lamper ataupun sebaliknya hanya bisa dilalui jenis
transportasi roda dua, maka direncanakanlah jembatan untuk
mengefisiensi waktu dan mepermudah mobilisasi dalam masyarakat.
Untuk mempermudah pembangunan, maka direncanakan jembatan
dengan konstruksi beton bertulang. Direncanakan memiliki bentang
19,45 meter dengan lebar total jembatan 6 meter, yaitu 5 meter untuk
jalan yang digunakan oleh pengendara dan masing – masing 0,5 meter
untuk lebar trotoar yang digunakan untuk pejalan kaki..

1.1.2 Aspek Lalu Lintas


Dalam perencanaan lebar jembatan, sangat dipengaruhi oleh besarnya
arus lalu lintas yang melintasi jembatan dengan interval waktu tertentu
yang diperhitungkan terhadap Lalu Lintas Harian Rata-Rata (LHR)
dalam Satuan Mobil Penumpang (SMP). Dengan diketahuinya volume
lalu lintas yang melintasi ruas jalan dalam waktu tertentu, maka
diketahui kelas jalan tersebut sebagai Jalan Lokal sehingga didapatkan
jembatan Kelas Jembatan B.

1.1.3 Aspek Tanah


Dalam pelaksanaan pekerjaan Abutment, data-data tanah di lokasi
pembangunan sangat dibutuhkan, yaitu berupa data sudut geser,

12
kohesi, dan berat jenis tanah yang digunakan untuk menghitung
tekanan tanah horizontal dan gaya akibat berat tanah yang bekerja
pada abutment. Tekanan tanah dihitung dari data Soil Properties yang
ada. Dalam menentukan tekanan yang bekerja dapat ditentukan
dengan cara analitis ataupun grafis. Gaya berat dari tanah ditentukan
dengan menghitung volume tanah di atas abutment lalu dikalikan
dengan berat jenis tanah itu sendiri.

1.1.4 Aspek Topografi


Topografi adalah suatu kondisi permukaan tanah yang dihitung dari
permukaan air laut. Peta topografi bertujuan untuk memberikan
informasi atau data tentang selisih ketinggian suatu lokasi. Aspek
topografi yang diperhitungkan dalam perencanaan lebih kepada
topografi datar. Tujuan dalam penentuan lokasi jembatan yang paling
ideal diantaranya : peningkatan kelancaran lalu lintas, keamanan, dan
kenyamanan bagi pengguna jembatan agar tercapainya perencanaan
yang optimal dan ekonomis dengan tidak mengabaikan nilai
estetikanya.

1.1.5 Aspek Konstruksi


Tinjauan terhadap aspek konstruksi bertujuan untuk mendapatkan
jembatan yang kuat, efektif, dan efisien. Untuk itu diperlukan
pertimbangan teknis dalam pemilihan material untuk bangunan atas
jembatan. Oleh karena itu, digunakan mutu yang besar dengan mutu
beton K-350, beton K-300, dan beton K-250, serta mutu baja fy 240
MPa dan fy 390 MPa.

1.1.6 Aspek Pembebanan


Spesifikasi pembebanan yang membahas masalah beban dan aksi-aksi
lainnya yang akan digunakan dalam perencanaan jembatan jalan raya
termasuk jembatan pejalan kaki dan bangunan sekunder yang terkait
dengan jembatan adalah pembebanan untuk jembatan (RSNI T-02-

13
2005) yang merupakan revisi dari SNI 03-1725-1989 (Tata Cara
Pembebanan Jembatan Jalan Raya). Beban dan gaya yang digunakan
dalam perhitungan tegangan dalam konstruksi adalah beban dalam
(berat sendiri) dan beban luar (beban primer, beban sekunder, dan
beban khusus).

14
1.2 Perhitungan Struktur

Gambar 3.1 (Detail Sandaran)

1.2.1 Pekerjaan Struktur Sandaran


Spesifikasi yang digunakan dalam perencanaan sandaran :
a. Pipa yang digunakan sebagai handrail pada tiang sandaran
menggunakan pipa galvanis ukuran 3” atau 7,63 cm dengan
tegangan ijin 1600 kg/cm2 dan berat sendiri 5,08 kg/m.
b. Sandaran dengan dimensi 10/16 dengan beban horizontal sebesar
kg/m’ yang bekerja pada tinggi 90 cm di atas lantai trotoar dan
gaya momen yang didapatkan sebesar 200 kg/m.
c. Mutu beton yang digunakan yaitu K-250 atau (fc = 25 MPa) dan
mutu baja U-24 atau (fy = 240 MPa) dengan tulangan utama Ø10
mm dan tulangan bagi Ø8 mm.
d. Hasil akhir yang didapatkan untuk penulangan tiang sandaran
menggunakan tulangan utama 4Ø10 mm dan tulangan bagi Ø8 –
65 mm.

1.2.2 Pekerjaan Struktur Trotoar


Spesifikasi yang digunakan dalam perencanaan trotoar :
a. Trotoar dengan tebal 20 cm dan lebar 50 cm didapatkan momen
total 150,63 kg/m dan gaya lintang total 297,5 kg.

15
b. Mutu beton yang digunakan yaitu K-250 atau (fc = 25 MPa)
dengan berat jenis beton 2500 kg/m3 serta menggunakan mutu
baja U-24 atau (fy = 240 MPa).

c. Perhitungan momen ultimit sebesar 150,63 kg/m dihasilkan


penulangan trotoar dengan tulangan utama Ø10 – 160 mm dan

Gambar 3.2 (Detail Trotoar)


tulangan bagi Ø8 – 200 mm.

16
1.2.3 Pekerjaan Struktur Plat Lantai Jembatan

Gambar 3.3 (Detail Plat Lantai Jembatan)

Spesifikasi yang digunakan dalam perencanaan plat lantai :


a. Plat Lantai dengan tebal 20 cm didapatkan momen lapangan x
sebesar 2422,8 kg/m, momen tumpuan x sebesar 2283,31 kg/m,
dan momen lapangan y sebesar 1677,3 kg/m.
b. Mutu beton yang digunakan yaitu K-350 atau (fc = 35 MPa)
dengan berat jenis beton 2500 kg/m3 serta menggunakan mutu
baja U-40 atau (fy = 400 MPa).
c. Perhitungan momen lapangan x sebesar 2422,8 kg/m didapatkan
penulangan arah x lapangan Ø16 – 200. Perhitungan momen
tumpuan x sebesar 2283,31 kg/m didapatkan penulangan arah x
tumpuan Ø16 – 200. Perhitungan momen lapangan y sebesar
1677,3 kg/m didapatkan penulangan arah y lapangan Ø16 – 200.
Dan didapatkan tulangan susut Ø8 – 100.

Gambar 3.4 (Penulangan Plat Lantai Jembatan)

17
1.2.4 Pekerjaan Struktur Girder T
Spesifikasi yang digunakan dalam perencanaan girder :

Gambar 3.5 (Penulangan Girder T)


a. Girder dengan lebar 50 cm dan tinggi 110 cm didapatkan momen
ultimit sebesar 1866,92 kg/m dan gaya geser ultimit sebesar
590,95 kg.
b. Mutu beton yang digunakan yaitu K-350 atau (fc = 35 MPa)
dengan berat jenis beton 2500 kg/m3 serta menggunakan mutu
baja U-40 atau (fy = 400 MPa).
c. Perhitungan momen ultimit sebesar 1866,92 kg/m didapatkan
penulangan utama dengan Ø26 dengan jumlah 14 buah, tulangan
tekan dengan Ø26 jumlah 6 buah, tulangan geser Ø16 – 300 mm,
dan tulangan susut Ø19 dengan jumlah 6 buah.

1.2.5 Pekerjaan Struktur Diafragma


Spesifikasi yang digunakan dalam perencanaan diafragma :

Gambar 3.6 (Detail Diafragma)

a. Diafragma dengan ukuran 30x50 cm didapatkan momen sebesar


71,738 kN dan gaya geser sebesar 95,651 kN.

18
b. Mutu beton yang digunaka yaitu K-250 atau (fc = 25 MPa) dengan
berat jenis beton 2500 kg/m3. Dan menggunakan mutu baja U-40
atau (fy = 400 MPa).

c. Perhitungan momen sebesar 71,738 kN didapatkan penulangan


degan tulangan utama Ø14 dengan jumlah 4 buah dan tulangan
sengkang Ø8 – 150.

Gambar 3.7 (Penulangan Diafragma)

1.2.6 Pekerjaan Struktur Plat Injak


Spesifikasi yang digunakan dalam perencanaan plat injak :
a. Plat Injak dengan tebal 20 cm didapatkan momen ultimit sebesar
30,816 kNm.
b. Mutu beton yang digunakan yaitu K-250 atau (fc = 25 MPa)
dengan berat jenis beton 2500 kg/m3 . Dan menggunakan mutu
baja U-40 atau (fy = 400 MPa).

Gambar 3.8 (Detail Plat Injak

19
c. Perhitungan momen ultimit sebesar 30,816 kNm didapatkan
penulangan arah melintang jembatan dengan Ø13 – 200 mm dan
penulangan arah memanjang jembatan dengan Ø16 – 200 mm.

1.2.7 Pekerjaan Elastomer


Spesifikasi yang digunakan dalam perencanaan elastomer :

Gambar 3.9 (Detail Elastomer)

a. Elastomer berdimensi 40x40 cm dan tebal 10 cm dengan mutu


baja 240 MPa dan jumlah lapisan 8 buah didapatkan tebal plat baja
2 mm.
b. Tebal cover atas 6 mm dan tebal cover bawah 6 mm. Tebal lapisan
internal 15 mm.
d. Digunakan 4 buah elastomer dalam 1 abutment, total 8 buah.
Perhitungan momen ultimit sebesar 30,816 kNm didapatkan
penulangan arah melintang jembatan dengan Ø13 – 200 mm dan
penulangan arah memanjang jembatan dengan Ø16 – 200 mm.

Gambar 3.10 (Perletakan Elastomer)

20
1.2.8 Pekerjaan Struktur Abutment
Spesifikasi yang digunakan dalam perencanaan abutment :
a. Mutu beton yang digunakan yaitu K-350 atau (fc = 35 MPa)
dengan berat jenis beton 2500 kg/m3 serta menggunakan mutu
baja U-40 atau (fy = 400 MPa).
b. Perhitungan abutment didapatkan kesimpulan untuk penulangan
abutment yaitu tulangan utama Ø25 – 250, tulangan sengkang Ø16
– 100, dan tulangan geser Ø13 – 300

Gambar 3.11 (Tampak Kanan Abutment)

Gambar 3.12 (Tampak Depan Abutment)

21

Anda mungkin juga menyukai