TAHAP PERENCANAAN
12
kohesi, dan berat jenis tanah yang digunakan untuk menghitung
tekanan tanah horizontal dan gaya akibat berat tanah yang bekerja
pada abutment. Tekanan tanah dihitung dari data Soil Properties yang
ada. Dalam menentukan tekanan yang bekerja dapat ditentukan
dengan cara analitis ataupun grafis. Gaya berat dari tanah ditentukan
dengan menghitung volume tanah di atas abutment lalu dikalikan
dengan berat jenis tanah itu sendiri.
13
2005) yang merupakan revisi dari SNI 03-1725-1989 (Tata Cara
Pembebanan Jembatan Jalan Raya). Beban dan gaya yang digunakan
dalam perhitungan tegangan dalam konstruksi adalah beban dalam
(berat sendiri) dan beban luar (beban primer, beban sekunder, dan
beban khusus).
14
1.2 Perhitungan Struktur
15
b. Mutu beton yang digunakan yaitu K-250 atau (fc = 25 MPa)
dengan berat jenis beton 2500 kg/m3 serta menggunakan mutu
baja U-24 atau (fy = 240 MPa).
16
1.2.3 Pekerjaan Struktur Plat Lantai Jembatan
17
1.2.4 Pekerjaan Struktur Girder T
Spesifikasi yang digunakan dalam perencanaan girder :
18
b. Mutu beton yang digunaka yaitu K-250 atau (fc = 25 MPa) dengan
berat jenis beton 2500 kg/m3. Dan menggunakan mutu baja U-40
atau (fy = 400 MPa).
19
c. Perhitungan momen ultimit sebesar 30,816 kNm didapatkan
penulangan arah melintang jembatan dengan Ø13 – 200 mm dan
penulangan arah memanjang jembatan dengan Ø16 – 200 mm.
20
1.2.8 Pekerjaan Struktur Abutment
Spesifikasi yang digunakan dalam perencanaan abutment :
a. Mutu beton yang digunakan yaitu K-350 atau (fc = 35 MPa)
dengan berat jenis beton 2500 kg/m3 serta menggunakan mutu
baja U-40 atau (fy = 400 MPa).
b. Perhitungan abutment didapatkan kesimpulan untuk penulangan
abutment yaitu tulangan utama Ø25 – 250, tulangan sengkang Ø16
– 100, dan tulangan geser Ø13 – 300
21