Disusun oleh :
Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas segala
rahmat dan hidayah-Nya, kami dapat menyelesaikan tugas ini dengan judul “MAKALAH
PERENCANAAN JEMBATAN PELOR” tepat waktu. Berbekal kemampuan dan
pengetahuan, penulis menyusun tugas ini semaksimal mungkin untuk memenuhi syarat mata
kuliah Struktur Baja.
Penulisan tugas ini dapat terselesaikan dengan baik berkat bimbingan, saran dan
petunjuk dari berbagai pihak. Oleh karena itu, kami mengucapkan terimakasih yang sebesar-
besarnya kepada :
1. Ir. Roland Martin Simatupang., ST, MT, M.Sc. selaku dosen pengampu mata kuliah
Jembatan
Penulis sangat menyadari meskipun tugas ini telah dipersiapkan sebaik-baiknya namun
masih terdapat kekurangan dalam penulisan tugas ini. Untuk itu penulis mohon kritik dan
saran yang membangun dari pembaca demi perbaikan dalam penulisan tugas ini. Semoga
tugas ini dapat bermanfaat untuk kita semua. Amin
Proyek jembatan yang kami desain ulang adalah Jembatan Pelor. Jembatan yang
menghubungkan antara Kawasan Oro-Oro Dowo ke Kawasan Samaan, Kota Malang.
Jembatan yang akan kami desain ini memiliki bentang 70 meter dan lebar 2 m.
Kami memilih mendesain Jembatan Pelor dikarenakan jembatan ini merupakan akses jalan
pintas yang sering dilalui masyarakat, yaitu terletak di Jalan Parangtritis, yang
menghubungkan Jalan Brigjend Slamet Riyadi dengan Jalan Kaliurang. Selain itu juga
dikarenakan lebar jembatan yang cukup sempit sehingga sedikit mengalami kemacetan
dan memiliki tingkat keselamatan yang cukup berbahaya. Dengan adanya desain ulang
dari jembatan ini diharapkan membuat pengguna jalan semakin nyaman dan dapat
terhindar kemacetan.
Kami memilih menggunakan tipe jembatan girder dengan material beton dikarenakan
untuk dalam kota lebih cocok jika digunakan tipe jembatan seperti itu dan juga desainnya
sangat simple sehingga mempermudah dan mempercepat dalam segi konstruksi.
BAB II
DASAR TEORI
2.2 Pembebanan
2.2.1 Beban Mati
Nilai Berat Isi :
§ Baja tuang = 7,85 t/m3
§ Besi tuang = 7,25 t/m3
§ Aluminium paduan = 2,80 t/m3
§ Beton bertulang/pratekan = 2,50 t/m3
§ Beton biasa, tumbuk, siklop = 2,20 t/m3
§ Pasangan batu/bata = 2,00 t/m3
§ Kayu = 1,00 t/m3
§ Tanah, pasir, kerikil (padat) = 2,00 t/m3
§ Perkerasan jalan beraspal = 2,24 t/m3
§ Air = 1,00 t/m3
2.2.2 Beban Hidup
Macam beban hidup :
§ Beban T adalah beban terpusat untuk lantai kendaraan
§ Beban D adalah beban jalur untuk gelagar
Lantai kendaraan dan jalur lalu lintas :
Jalur lalu lintas mempunyai lebar mininum 2,75 meter dan maksimum 3,75
meter, kemudian digunakan untuk menentukan beban D per lajur. Jumlah jalur untuk
lebar lantai kendaraan ≥ 5,5 m ditentukan oleh Tabel 1.
Beban T :
Beban T adalah beban dari kendaraan truk yang mempunyai beban roda ganda
sebesar 10 ton dengan ukuran serta kedudukan seperti tertera pada gambar 1.
Beban D :
Beban D adalah susunan beban pada setiap jalur lalu lintas, terdiri dari beban
terbagi rata sebesar “q” ton per meter panjang per jalur, dan beban garis “P” ton per
jalur lalu lintas. Beban D tertera pada gambar 2 dengan besar “q” ditentukan sebagai :
q = 2,2 t/m’ untuk L < 30 m.
q = 2,2 t/m’ – 1,1/60 x (L-30) t/m’ untuk 30 m < L < 60 m.
q = 1,1 (1+30/L) t/m’ untuk L > 60 m.
Untuk jembatan dengan lebar lantai <= 5,5 meter, beban D dibebankan 100%
pada seluruh lebar jembatan. Jika > 5,5 meter, beban D dibebankan 100% selebar jalur
5,5 meter dan lebar selebihnya dibebankan 50 %, seperti pada gambar 3.
2) Struktur bawah
a. Abutment
• Mutu beton (fc’) : 30 Mpa
• Mutu baja tulangan (fy) : 400 Mpa
b. Gambar Peta Kontur dan Topografi Lokasi
3.2 PEMBEBANAN
q2
145
90
25
Penulangan
Mu = 2868,2325 kgm
d efektif = 200 – 40 = 160 mm
!" '()(,'+', . /0"
𝑅𝑛 = ∅$.&! = 0,(.(00./)0!
= 1,751
𝑓𝑦 400
𝑚 = = = 15,686
0,85 𝑥 𝑓′𝑐 0,85 𝑥 30
1,4 1,4
𝜌 𝑚𝑖𝑛 = = = 0,0035
𝑓𝑦 400
30 600
𝜌 𝑚𝑎𝑥 = 0,75 𝑥 𝜌𝑏 = 0,75 𝑥 (0,85 𝑥 𝑥 0,85 𝑥 ) = 0,0243
400 600 + 400
1 2. 𝑚. 𝑅𝑛
𝜌= <1 − >1 − @
𝑚 𝑓𝑦
1 2 𝑥 15,686 𝑥 1,751
𝜌= <1 − >1 − @ = 0,00453
15,686 400
Keefektifan
𝑀𝑢
≤ 1
𝜙 𝑀𝑛
2868,2325
≤ 1
3073,1604
0,9333 ≤ 1 Sangat efektif
3.4 PERENCANAAN TIANG SANDARAN
3.4.1 Perhitungan Momen Tiang Sandaran
• Beban pada sandaran (H1) = 100 kg/m (bekerja 90 cm di atas lantai trotoar)
MTP = H1 x l x h
= 100 x 5 x (0,9 + 0,2)
= 550 kgm
Mu = KTP x MTP
= 1,8 x 550
= 990 kgm
HTP = H1 x l
= 100 x 5
= 500 kg
Vu = KTP x HTP
= 1,8 x 500
= 900 kg
Penulangan
Mu = 990 kgm
d efektif = 20 – 3,5 = 165 mm
!" 440 . /0"
𝑅𝑛 = ∅$.&! = 0,(.'00./),! = 2,272
𝑓𝑦 400
𝑚 = = = 15,686
0,85 𝑥 𝑓′𝑐 0,85 𝑥 30
1,4 1,4
𝜌 𝑚𝑖𝑛 = = = 0,0035
𝑓𝑦 400
30 600
𝜌 𝑚𝑎𝑥 = 0,75 𝑥 𝜌𝑏 = 0,75 𝑥 (0,85 𝑥 𝑥 0,85 𝑥 ) = 0,0243
400 600 + 400
1 2. 𝑚. 𝑅𝑛
𝜌= <1 − >1 − @
𝑚 𝑓𝑦
1 2 𝑥 15,686 𝑥 2,272
𝜌= <1 − >1 − @ = 0,00595
15,686 400
Keefektifan
𝑀𝑢
≤ 1
𝜙 𝑀𝑛
990
≤ 1
1496,908
0,661 ≤ 1 Efektif
b. Penulangan Geser
Vu = 900 kg
Data Penampang Struktur
• b = 0,2 m = 200 mm
• h = 0,2 m = 200 mm
• f’c = 30 MPa
• fy = 400 MPa
• d’ = 50 mm
• d = 200 – 50 = 150 mm
• ϕ = 0,6
qd = 12,2 kg/m
500 cm
Kombinasi beban:
qu = 1,2 qd + 1,6 qL
= 1,2 (12,2) + 1,6 (100)
= 174,64 kg/m
Ra = Rb
= (174,64 x 5)/2
= 436,6 kg
Mu = . qu . L2
= . 174,64 . 52
= 545,75 kgm
D (diameter) = 114,3 mm
Ketebalan (t) = 4,5 mm
- Mn = 1,5 My
= 1,5 . Sx. fy
= 1,5. 41000 x 240 x
= 1476 kgm
- ϕMn= 0,9 × Mn
= 0,9 x 2026,8
= 1328,4 kgm ≤ 545,75 kgm (OK!)
\ Pipa Galvanis Ø 114,3 mm aman terhadap pengaruh tekuk lokal.
b. Kontrol Geser
𝐷 − 𝑡𝑤 114,3 − 4,5
= = 24,4
𝑡𝑤 4,5
Vn = 0,6 × fy × Ae
= 0,6 × 240 × л (114,3 – 4,5)2
= 1363506,001 N
= 136350,600 kg
ϕ.Vn = 0,75 × Vn
= 0,75 × 136350,6
= 136350,6 kg > 440,2 kg (OK!)
\ Pipa Galvanis Ø 114,3 mm aman terhadap pengaruh geser.
c. Kontrol Lendutan
5
Lendutan maksimum yang diijinkan = '30
𝐿 5
𝛿6768 = = = 0,020833
240 240
5 𝑥 𝑞 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑥 𝐿3 5 𝑥 112,2 𝑥 53
𝛿. = =
384 𝑥 𝐸 𝑥 𝐼. 384 𝑥 2,1 𝑥 10/0 𝑥 234 𝑥 102(
= 0,0185 𝑚 < 0,0208 𝑚
Besarnya nilai berat isi untuk bahan-bahan bangunan menurut PPJJR’87 Bab
III Pasal 1 (1)
Berat isi beton bertulang = 2500 kg/m3
Berat isi aspal = 2240 kg/m3
Berat isi air hujan = 1000 kg/m3
4.2 PEMBEBANAN
4.2.1 Beban Mati
Faktor beban ultimit = 1,3 (RSNI T -02-2005 hal 10 Tabel 2)
a. Beban merata pada jalan
(Per pias 1 meter panjang gelagar memanjang)
Berat Lantai Kendaraan = 0,20 x 1 x 2500 = 500 kg/m
Berat Perkerasan = 0,10 x 1 x 2200 = 220 kg/m
q = 720 kg/m
b. Beban merata pada trotoar
(Per pias 1 meter panjang gelagar memanjang)
Berat Lantai Kendaraan = 0,20 x 1 x 2500 = 500 kg/m
Berat Trotoar dan Kerb = 0,20 x 1 x 2500 = 500 kg/m
q = 1000 kg/m
Berat terpusat pada trotoar
Berat Sendiri Sandaran = 0,2 x 0,2 X 1,45 x 2500 = 145 kg
Berat sendiri Ø 114,3 mm = 3 x 12,2 = 36,6 kg
P = 181,6 kg
0.1250 0.1250
0.3000 0.5000
b. Kerb yang terdapat pada tepi-tepi lantai kendaraan harus di perhitungkan untuk dapat
menahan satu beban horisontal ke arah melintang jembatan sebesar 500 kg/m2 yang
bekerja pada puncak kerb atau pada tinggi 25 cm di atas permukaan lantai kendaraan
apabila tinggi kerb yang bersangkutan lebih tinggi dari 25 cm, Untuk tiap pias 1 m:
M1 = q x L x h
= 500 x 1 x (0,2)
= 100 kgm
c. Tiang-tiang sandaran pada setiap tepi trotoar harus diperhitungkan untuk dapat
menahan beban horisontal sebesar 100 kg/m’ yang bekerja pada tinggi 90 cm di atas
trotoar
M2 = H x L x h
= 100 x 1 x (0,9 + 0,2)
= 110 kgm
= 51,429 kg
Gambar : Beban Angin
.
4.3 STATIKA LANTAI KENDARAAN
Lx = 1,15 m
Ly =5m
Ly/Lx = 4,34 > 2 ⇒ Pelat satu arah
4.3.1 ANALISA MENGGUNAKAN SAP 2000
Beban mati :
Bebab angin :
Beban hidup :
Penulangan
Mu = 315,77 kgm
d efektif = 200 – 40 = 160 mm
!" +/,,99 . /0"
𝑅𝑛 = ∅$.&! = 0,(./000./)0! = 0,154
𝑓𝑦 240
𝑚 = = = 9,411
0,85 𝑥 𝑓′𝑐 0,85 𝑥 30
1,4 1,4
𝜌 𝑚𝑖𝑛 = = = 0,00583
𝑓𝑦 400
30 600
𝜌 𝑚𝑎𝑥 = 0,75 𝑥 𝜌𝑏 = 0,75 𝑥 (0,85 𝑥 𝑥 0,85 𝑥 ) = 0,04838
240 600 + 240
1 2. 𝑚. 𝑅𝑛
𝜌= <1 − >1 − @
𝑚 𝑓𝑦
1 2 𝑥 9,411 𝑥 0,154
𝜌= <1 − >1 − @ = 0,000643
9,411 240
As =r.b.d
= 0,00583 . 1000 . 160
= 932,8 mm2
= 9,328 cm2
As’ = 50% . As
= 0,5 . 932,8
= 466,4 mm2
= 4,664 cm2
Keefektifan
𝑀𝑢
≤ 1
𝜙 𝑀𝑛
315,77
≤ 1
2876,17
0,1097 ≤ 1 Ok
BAB V
PERENCANAAN GELAGAR
Gelagar Memanjang
Pembebanan Gelagar Melintang
Gelagar Induk
14 @ 5 m = 70 m
4 @ 1,15 m = 4,6 m
Gelagar Memanjang
Gelagar Melintang
K = 1 + (20/(50+L))
K = 1 + (20/(50+70))
K = 1,167
q = 1,467 t/m’
- Untuk perhitungan gelagar karena pengaruh beban hidup sebesar 500 kg/m2
pada trotoar, diperhitungkan beban sebesar 60% beban hidup trotoar.
q’ = 60% x (1 x 460) = 276 kg/m
Beban hidup terbagi rata pada gelagar tepi :
q’ = 460 kg/m
Data Profil :
d = 276 mm Iy = 7518 cm4 E = 200000 MPa
h = 225,3 mm rx = 11,56 cm G = 80000 MPa
bf = 261 mm ry = 6,68 cm
tw = 15,62 mm Sx = 1634,1 cm3
tf = 25,35 mm Sy = 576,9 cm3
r = 12,7 mm fy = 240 MPa
A = 169 cm2 fu = 350 Mpa
Ix = 22580 cm4 fr = 70 MPa
5 × (460) × 5/ 4392 × 51
d= +
384 × 2 × 10.5 × 2,258 × 102/ 48 × 2 × 10.5 × 2,258 × 102/
= 0,003361 𝑚 = 3,361 𝑚𝑚
𝐿 5
d 𝑖𝑧𝑖𝑛 = = = 0,01 𝑚 = 10 𝑚𝑚
500 500
d max < d 𝑖𝑧𝑖𝑛 −→ 𝑂𝐾
• Kontrol terhadap geser
ℎ 225,3 1100
= <
𝑡𝑤 25,35 F𝑓𝑦
Vn = 0,6 x fy x h x tw
= 82243,512 kg
Vu = 0,9 x Vn
= 0,9 x 82243,512
= 1441983,732 mm3
Mp = Zx . fy
= 1441,983 . 2400
= 28702,9858 kgm
ØMn > Mu
0,9 . 28702,9858 > 19419,745 kgm
25845,916 kgm > 19419,745 kgm à OK !
• Kontrol tekuk lateral
1 1
J = 𝑏ℎ+ = (2.261. 25,35+ + (276 − 2. 25,35)15,62+ ) = 3120752,413 𝑚𝑚3
3 3
67 8 9 "
Cw =
1
#
. ;3,13.;4.! 8 (;<4=;3,13)"
Cw = #"
1
= 1,136 𝑥 10.;
X1 =
2
1634 𝑥 103 1136000 𝑥 106
𝑋! = 4 x (80000 .200000) . = 6,303 𝑥 10−4 𝑚𝑚4 /𝑁2
7518 𝑥 104
L=5m
Didapatkan,
790 790
Lp = . 𝑟𝑦 = . 36,8 = 1876,589 𝑚𝑚 = 1,876 𝑚
c𝑓𝑦 √240
Lr =
+4340,/4'09
= 36,8 '30290
. w1 + c1 + 6,303 𝑥 1023 . (240 − 70)' = 19834,591 𝑚𝑚
= 19,834 m
Cek Kontrol :
Lp < L < Lr
1,876 m < 5 m < 19,834 m OK!
Mmax = Mmax1 + Mmax2
= 5202,3125 + 6927,5
= 12129,8125 kgm
Mp = Zx . fy
= 1441983,732. 240
= 34607,609 kgm
Mr = Sx (fy - fr)
= 1634100(240 – 70)
= 277797000 Nmm = 27779,7 kgm
Menghitung nilai Cb :
MA = 5362,383 kgm
MB = Mmax = 7332,844 kgm
MC = 5362,383 kgm
12,5 (7332,844 )
𝐶$ = = 1,148
2,5 (7332,844 ) + 3 (5362,383) + 4 (7332,844 ) + 3 (5362,383)
𝐿𝑟 − 𝐿
𝑀8 = 𝐶$ {𝑀𝑟 + (𝑀𝑝 − 𝑀𝑟)} ( )
𝐿𝑟 − 𝐿𝑝
19,834 − 5
𝑀8 = 1,148 {27779,7 + (34607,609 − 27779,7)} G H = 32818,126 𝑘𝑔𝑚
19,834 − 1,876
19419,745
≤ 1
29536,314
0,66 ≤1 à OK!
Perencanaan Gelagar Melintang
q = 1,467 t/m’
P = 12 ton
= 0,0000222 = 0,0222 𝑚𝑚
𝐿 1,15
d 𝑖𝑧𝑖𝑛 = = = 0,0023 𝑚 = 2,3 𝑚𝑚
500 500
d max < d 𝑖𝑧𝑖𝑛 −→ 𝑂𝐾
Kontrol Tekuk Lokal
Flanges Web
λ = 𝑏/2𝑡𝑓 = 0,3/2 x 0,023 λ = ℎ/𝑡𝑤 = 685/15
= 6,521 = 32,428
λp = 170/√𝑓𝑦 = 170/√240 λp = 1680/√𝑓𝑦 = 1680/√240
= 10,974 = 108,443
= 28,377 =164,6018
Karena flens λ< λp< λr maka flens kompak. Karena web λ< λp< λr maka web
kompak. Jadi disimpulkan bahwa Profil Kompak.
Maka Mn = Mp
Mnx = Zx × Fy = 0.00237819 x 24.000.000 = 57076,56 kgm
20.000.000.000
= 0,069 x J = 3,506 m
24.000.000
J / 3 3 4 4
= + x [2(300)(23) + (500)(14) ] = 2.890.733,33 mm = 2.890,7 cm
= = 48766,523 = 487665,23
= = 8,22775 x 10 -11
Lr = = 3,6497 m
Bentang Panjang
= 17496,897 kgm
= 34993,794 kgm
= 17496,897 kgm
= 34993,794 kgm
= = 1,315
= = 9554 kgm
Mn = Cb ( x = 107702 kgm
0,722 ≤ 1 → OK
PROFIL PENAMPANG
WF 700.300.15.28
A = 235,5 cm2 = 0,02355 m2
h = 685 mm = 0,685 m
d = 700 mm = 0,7 m
bf = 300 mm = 0,3 m
tw = 15 mm = 0,015 m
ax = 670 mm = 0,67 m
tf = 28 mm = 0,028 m
Sx = 6700 cm3 = 0,0067 m
ay = 142,5 mm = 0,1425 m
Sy = 853 cm3 = 0,000853 m3
Ix = 237000 cm4 = 0,00237 m4
Iy = 12900 cm4 = 0,000129 m4
E = 200000 MPa = 20.000.000.000 kg/m2
G = 80000 MPa = 8.000.000.000 kg/m2
Zx = 4765875 mm3 = 0,004765875 m3
Zy = 1852687,5 mm3 = 0,001852688 m3
rx = 29,4 cm = 0,294 m
ry = 6,86 cm = 0,0686 m
Unit
Weight= 215 kg/m
= 61,49 mm
𝐿 70
= = 0,29 𝑚 = 291,67 𝑚𝑚
𝑓𝑦 240
J =
= = 14650,995 = 146509,95
= = 1,83218 x 10 -15
Lr = = 836,10 cm = 8,361 m
Untuk L = 70 m, Lp < Lr < L (bentang panjang)
Bentang Panjang
= 733186,31 kgm
= 977581,75 kgm
= 733186,31 kgm
= 977581,75 kgm
= = 1,136
Mn = Cb ( x ) = 1126880,87 kgm
977581,75
1014192,78
≤1
0,964 ≤ 1 → OK
• Kontrol terhadap geser
685
15
ØVn = 0,9 x Vn
= 0,9 x 1479600
= 1331640 kg
Vu = 1,3 x 8904,15 + 1,8 x 43141,6
= 89230,28 kg
ØVn > Vu → OK
BAB VI
METODE KONSTRUKSI
Metode pelaksanaan yang kelompok kami gunakan adalah Sistem Perancah. Alasan
kelompok kami menggunakan Sistem Perancah dikarenakan akses mobilitas untuk masuk
ke wilayah jembatan ini cukup sulit, maka dari itu lebih mudah jika dilaksanakan dengan
Sistem Perancah. Berikut adalah beberapa tahapan pelaksanaan yang dilakukan dalam
rekonstruksi Jembatan Pelor.
Pengeboran Awal
4. Pemasangan chasing
Pemasangan casing digunakan dengan menggunakan crene service dan kemudian
jacking dengan jack hydraulic dari mesin bor. Pada pemasangan chasing harus dicek
verticality-nya karena hal ini yang menentukan kelurusan hasil pengeboran.
5. Pengeboran hingga kedalaman rencana
• Pekerjaan pengeboran dilanjutkan hingga mencapai kedalaman rencana
menggunakan drilling bucket.
• Pembersihan lubang menggunakan cleaning bucket hingga lubang bersih.
Pemasangan Tremie
Lean Concrete
10. Penulangan Pile Cap dan Abutment
Tulangan baja yang akan dipasangkan telah dibentuk sesuai dengan bar list
pada gambar kerja di workshop. Penangkutan ke lapangan menggunakan truk yang
dilengkapi crene. Tulangan yang digunakan adalah baja tulangan yang sebelumnya
telah disetujui oleh konsultan pengawas berdasarkan hasil pengujian.
Pengecoran Pilar
17. Pengerjaan Pier Head
Langkah-langkah dalam pengerjaan pier head, yaitu :
• Pemasangan Scaffolding, sebagai pijakan pekerja dalam mengerjakan
penulangan dan pemasangan bekisiting pier head.
• Penulangan pier head dilakukan secara manual oleh pekerja, baja tulangan
diangkut menggunakan crene mobile ke atas scaffholding.
• Setelah penulangan, dilakukan pemasangan bekisting dengan multipleks dan
dikunci dengan climbing form atau bisa juga ditahan dengan scaffolding.
• Dilakukan pengecoran pier head dengan menggunakan alat bantu concrete
pump sebagai penyalur beton dari mixer truck ke bekisting pier head dan
vibrator untuk menjaga agar material beton tetap merata ke seluruh bagian pier
head.