Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

CARA MENDIRIKAN USAHA

Oleh:

1. Nur Rahman 1605512027


2. Putu Aditya Wahyu Bahmanta 1605512031

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS UDAYANA

2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa/Ida Sang
Hyang Widhi Wasa karena atas rahmat dan berkat-Nya penulis dapat
menyelesaikan Makalah tentang Pengertian Kewirausahaan untuk memenuhi
Portofolio Kewirausahaan.
Dalam kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada semua
pihak yang telah terlibat, baik langsung maupun tidak langsung, antara lain:
1. Ir. Gede Astawa Diputra, MT selaku dosen pengajar mata kuliah
Kewirausahaan.
2. Semua pihak yang telah memberikan informasi, bantuan, dan bimbingan
kepada penulis sehingga laporan tugas ini dapat terselesaikan tepat pada
waktunya.
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih sangat jauh dari sempurna,
maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi
penyempurnaan laporan ini selanjutnya.

Denpasar, 8 September 2018

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................. i

DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ......................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah .................................................................................... 1

1.3 Tujuan ....................................................................................................... 2

1.4 Manfaat ..................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................ 3

2.1 Cara memulai usaha/cara mendirikan usaha atau cara merintis usaha yang
pertama ................................................................................................................ 3

2.1.1 Menentukan produk .......................................................................... 3

2.1.2 Menentukan target pasar ................................................................... 3

2.1.3 Menguji kelayakan usaha .................................................................. 4

2.1.4 Struktur manajemen .......................................................................... 4

2.1.5 Modal ................................................................................................ 4

2.1.6 Pengertian dan Jenis-jenis Bdan Usaha............................................. 5

2.1.7 Proses Pendirian Badan Usaha .......................................................... 5

2.1.8 Perluas Networking Anda.................................................................. 6

2.1.9 Jenis-jenis Izin Usaha........................................................................ 6

2.2 Strategi – strategi Memulai Usaha ........................................................... 6

2.3 Hambatan Untuk Memulai Usaha ............................................................ 9

2.3.1 Faktor Internal Hambatan Memulai Usaha ....................................... 9

2.3.2 Faktor Eksternal Hambatan Memulai Usaha .................................. 11

BAB III PENUTUP .............................................................................................. 13

ii
3.1 Kesimpulan ............................................................................................. 13

3.2 Saran ....................................................................................................... 13

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 14

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dunia pendidikan dan dunia bisnis merupakan dua dunia yang sepintas sangat
berbeda tapi pada dasarnya saling terkait dan saling bergantung satu sama lainnya. Oleh
karena itu maka seseorang dari dunia pendidikanpun perlu mempelajari bagaimana
cara memulai sebuah usaha. Selain itu juga sebuah wirausaha bisa sangat menunjang
kemandirian suatu sistem pendidikan dari sisi ekonomi juga bisa meningkatkan taraf
hidup orang-orang yang bergelut di dunia pendidikan dan semua pihak yang terkait.
Kewirausahaan adalah kemampuan kreatif dan inovatif yang dijadikan dasar, kiat,
dan sumber daya untuk mencari peluang menuju sukses. Sesuatu yang baru dan
berbeda adalah nilai tambah barang dan jasa yang menjadi sumber keuanggulan untuk
dijadikan peluang. Jadi, kewirausahaan merupakan suatu kemampuan dalam
menciptakan nilai tambah di pasar melalui proses pengelolaan sumber daya dengan
cara-cara baru dan berbeda.
Peluang untuk memulai suatu usaha sebenarnya ada di sekeliling kita, hanya saja
ada individu yang hisa melihatnya sebagai sebuah peluang untuk memulai suatu usaha
dan ada juga yang tidak bisa melihatnya. Hal ini disebabkan oleh banyak faktor,
diantaranya faktor informasi yang dimiliki. Oleh karena itu, pada makalah ini
dijelaskan tentang cara-cara memulai usaha, hambatan dalam memulai usaha, dan
strategi memulai suatu usaha.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa saja yang harus dilakukan seseorang dalam memulai suatau usaha atau
mendirikan usaha pertama kalinya?
2. Apa saja stragei-strategi dalam memulai suatu usaha?

1
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui apa saja yang harus dilakukan seseorang dalam memulai
suatau usaha atau mendirikan usaha pertama kalinya.
2. Untuk mengetahui apa saja strategei-strategi dalam memulai suatu usaha.

1.4 Manfaat
Memberikan informasi mengenai apa saja yang harus dilakukan seseorang dalam
memulai suatau usaha atau mendirikan usaha pertama kalinya dan informasi mengenai
apa saja strategei-strategi dalam memulai suatu usaha.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Cara memulai usaha/cara mendirikan usaha atau cara merintis usaha yang
pertama
2.1.1 Menentukan produk
Dalam menemtukan produk, kita dapat melihat berdasarkan tiga hal, yang
pertama adalah berdasarkan keahlian kita, menemtukan produk berdasarkan
keahlian kita, kita melihat apa yang dapat kita buat, apakah kita ahli masak, atau
kita dapat membuat kerajinan atau jasa, nah keahlian kita itulah yang kita jadikan
produk. Yang kedua adalah menentukan produk berdasarkan trend, bertdasarkan
trend ini kita menentukan produk dengan melihat apa yang sedang digemari oleh
masyarakat, misalkan saja masyarakat diindonesia sedang gemar dengan makanan
pedas, nah dari situ kita dapat ikut serta dalam usaha makanan pedas tersebut, kita
belajar membuat makanan pedas, kita bersaing. Dan cara menentukan produk yang
ketiga adalah menentukan produk berdasarkan peluang, menentukan produk
berdasarkan peluang ini kita melihat peluang apa yang ada yang dapat kita
manfaatkan untuk dijadikan produk, setelah kita menemukan peluang usaha, kita
manfaatkan peluang itu, kita jadikan peluang tersebut sebagai usaha kita.
2.1.2 Menentukan target pasar
Cara memulai usaha atau cara mendirikan usaha yang kedua ini, kita harus
menentukan sasaran pasar yang kita tuju, menentukan kepada siapa produk kita
akan dijual, apakah akan dijual kepada kalangan atas, kalangan menengah atau
kalangan bawah, jika kita akan menjual produk kita kepada kalangan bawah maka
kita sesuaikan dengan kebutuhan atau daya beli kalangan bawah, saya rasa tidak
mungkin jika kita memproduksi barang mewah tetapi kita memasarkannya kepada
kalangan bawah. Atau kita menentukan target pasar kita berdasarkan umur, apakah
kita akan menjual produk kita kepada anak-anak, atau kepada remaja, orang

3
dewasa, atau kepada orang tua, kita harus sesuaikan produk kita dengan kebutuhan
mereka.
2.1.3 Menguji kelayakan usaha
Dalam menguji kelayakan usaha yang akan kita dirikan, setidaknya ada tiga
hal yang perlu diperhatikan, yaitu biaya investasi, biaya modal kerja, dan prediksi
kas masuk. Misalkan saja kita akan mendirikan usaha warung bakso, disini biaya
investasi meliputi berapa biaya yang dibutuhkan sampai warung bakso tersebut
berdiri ( biaya bangunan, meja, kursi, dan lainya yang relatif tahan lama), untuk
biaya modal kerja, kita menghitung berapa yang dibutuhkan dalam suatu waktu
untuk warung bakso tersebut dapat beroperasi (biaya bahan baku bakso, gula, dan
lainnya yang sekali habis), sedangkan untuk prediksi kas masuk kita menghitung
laba yang kita peroleh dalam suatu waktu.
2.1.4 Struktur manajemen
Cara memulai usaha atau cara mendirikan usaha yang keempat ini kita
menentukan struktur manajemen dalam usaha kita, apakah kita akan menggunakan
manajemen sederhana atau kita menggunakan menejemen yang cukup rumit.
Manajemen sederhana, yaitu hanya ada kita sebagai bos dan karyawan sebagai
anak buah yang membuat produk, tidak ada manajemen pemasaran, manajemen
operasi, dan manajemen lainnya selai kita sendiri, sedangkan manajemen yang
cukup rumit, selain kita sebagai bos dan karyawan sebagai anak buah yang
membuat produk, kita harus membuat manajemen-manajemen lainnya, seperti
manajemen keuangan. operasi atau pemasaran, dan setiap manajemen tersebut
memerlukan lagi beberapa karyawan.
2.1.5 Modal
Mungkin modal menjadi sebuah hambatan untuk memulai atau mendirikan
usaha, bagi saya sendiri modal juga merupakan sebuah hambatan untuk memulai
usaha. Bisa kita bayangkan jika memulai usaha tanpa modal sama sekali, apa bisa?

4
Saya rasa dalam memulai usaha sebuah modal tidak hanya sebatas pada
uang, tapi juga tenaga dan waktu, kalau modal tenaga dan waktu ini, saya rasa akan
terasa mudah jika kita memiliki keinginan yang besar dan kuat, sedangkan modal
uang tidak sesimpel itu saya rasa. Modal uang dapat diperoleh melalui beberapa
cara, yaitu dari tabungan sendiri, saham, obligasi, dan lainnya.
2.1.6 Pengertian dan Jenis-jenis Bdan Usaha
Badan usaha adalah paying hukum yang membawahi usaha yang akan
dijalankan. Adapun badan hukum yang ada adalah sebagai berikut:
a. Perusahaan perseorangan; merupakan usaha milik pribadi, artinya modal
dimiliki oleh perorangan
b. Firma; merupakan perusahaan yang pendiriannya dilakukan oleh dua orang
atau lebih dan menjalankan perusahaan atas nama perusahaan
c. Perusahaan komanditer (CV); merupakan persekutuan yang didirikan atas dasar
kepercayaan
d. Koperasi; merupakan badan usaha yang beranggotakan beberapa orang, artinya
koperasi merupakan kumpulan orang yang secara bersama-sama melakukan
usaha
e. Yayasan; merupakan badan usaha yang tidak bertujuan mencari keuntungan,
tetapi lebih menekankan usahanya pada tujuan social
f. Perseroan terbatas (PT); merupakan badan hukum yang memiliki tanggung
jawab terbatas. Artinya terbatas tanggung jawabnya hanya sebatas modal yang
disetorkan
2.1.7 Proses Pendirian Badan Usaha
a. Mengadakan rapat umum pemegang saham
b. Dibuatkan akte notaries
c. Didaftarkan di pengadilan negeri
d. Diberitakan dalam lembaran Negara

5
2.1.8 Perluas Networking Anda

Networking dapat menjadi landasan untuk kelangsungan usaha Anda. Anda


dapat bergabung dengan komunitas yang terkait dengan jenis usaha Anda. Hal ini
dapat Anda lakukan sebelum Anda memulai usaha sendiri, sehingga pada saat
Anda mulai memasarkan produk/jasa yang Anda tawarkan, Anda telah
memiliki networking yang luas.
2.1.9 Jenis-jenis Izin Usaha
Dalam menjalankan usaha diperlukan dokumen dan izin dari pemerintah.
Dalam praktiknya dokumen-dokumen yang diperlukan oleh suatu usaha, adalah:
1. Tanda Daftar Perusahaan (TDP)
2. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)
3. Bukti diri
Di samping dokumen izin-izin perusahaan lainnya, terdapat juga dokumen-
dokumen lain, yaitu:
1. Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP)
2. Surat Izin Usaha Industri (SIUS)
3. Izin Domosili
4. Izin Gangguan
5. Izin Mendirikan Bangunan (IMB)
6. Izin dari departemen teknis sesuai dengan bidang usaha
2.2 Strategi – strategi Memulai Usaha
1. Mencari pasar khusus yang belum tergarap
Identifikasikan sebuah pangsa pasar khusus (niche market) yang
kebutuhan utamanya belum terpenuhi oleh kompetitor. Bangun sebuah
spesialisasi yang Anda tahu merupakan keunggulan dari perusahaan Anda.
Ingatlah, bahwa bahkan sebuah perusahaan besar dan bertaraf internasional pun
tak bisa memuaskan semua orang. Banyak pasar khusus yang seringkali tak
tergarap karena dianggap terlalu kecil.

6
2. Peka terhadap tren terbaru berani memulai
Carilah kebutuhan dan keinginan terbaru dari para konsumen yang
tumbuh dari perubahan tren di segi kultural, ekonomi, teknologi yang menjadi
sinyal kesempatan pasar baru. Bertindaklah dengan cepat, jangan menunda
terlalu lama.
3. Lakukan dengan pasti
Berhenti membuat alasan-alasan. Waktu paling "sempurna" untuk
meluncurkan bisnis takkan pernah bisa diprediksi secara tepat dan pasti. Jangan
biarkan para bakal calon kompetitor mencuri start dari bisnis yang sebenarnya
bisa Anda mulai terlebih dulu. Mulailah bergerak. Ciptakan gol-gol pendek dan
deadline yang membawa Anda lebih dekat untuk membuka lahan bisnis baru.
4. Hindari kata-kata yang mematahkan semangat
Abaikan orang-orang yang berkata "Itu tak akan berhasil" atau "Tak akan
bisa berhasil kalau kamu melakukannya dengan cara itu". Sesekali, menjauh
dari anggapan yang menurunkan semangat dan aturan baku bisa membantu
Anda untuk meraih kesuksesan. Perhatikan dan pelajari cara para pebisnis yang
sukses di bidang mereka dengan pandangan yang kritis. Pelajari cara mereka
bekerja dan program yang mereka lakukan. Ajukan pertanyaan-pertanyaan
"bagaimana jika" di dalam pikiran Anda.
5. Eksplorasikan kelemahan competitor
Ambil pandangan kritis terhadap kompetisi Anda dari perspektif
konsumen. Dengarkan baik-baik akan kebutuhan dan komplain dari konsumen
prospektif saat melakukan telepon sales. Hal ini akan membantu
mengidentifikasi kekurangan dan kelemahan kompetitor. Carilah cara untuk
menutup kekurangan dari servis dan produk Anda sendiri, lalu perbaiki hal
tersebut.

7
6. Isi kekosongan
Pusatkan pandangan Anda di area yang lupa ditutupi oleh kompetitor
Anda. Pelajari bagaimana mengantisipasi area baru yang bisa Anda isi dengan
servis atau bisa memposisikan bisnis Anda lebih cepat dari kompetitor Anda.
7. Tenar dengan dana minim
Pikirkan cara bagaimana agar lebih dikenal dengan dana seminim
mungkin. Jangan terlalu menutup diri, jadilah kreatif, beranikan diri untuk
makin dikenal banyak orang (tapi untuk alasan yang baik). Tukar ide dengan
orang-orang terdekat Anda.
8. Percaya kemampuan diri
Bangun dan belajar untuk menggunakan kekuatan intuisi Anda.
Dengarkan hati Anda. Akan ada saat-saat Anda harus memilih bermain aman
atau justru bermain nekat untuk menghadapi tantangan bisnis. Orang-orang
sekitar Anda juga memberi masukan yang beragam, sehingga yang bisa Anda
percayai hanyalah diri dan hati Anda.
9. Jangan biarkan kesulitan atau kegagalan mengalahkan Anda
Jangan biarkan batasan yang diciptakan oleh orang lain atau keadaan
yang menjepit membuat Anda lemah. Banyak wirausahawan yang menutup
usaha mereka karena tidak percaya pada diri sendiri. Sebagai wirausahawan,
Anda akan menghadapi masa-masa penuh stres yang akan menguji kepercayaan
Anda. Ingatlah, bahwa alat untuk mengusir kegundahan itu adalah kegigihan
dan daya lenting. Percayalah pada konsep bisnis Anda dan komitmen diri untuk
melihat bisnis ini sukses.
10. Jangan berhenti berinovasi
Secara kontinu, carilah cara-cara baru untuk memperkenalkan produk-
produk baru dan servis untuk konsumen langganan Anda dan pasar baru yang
Anda temui. Berpuas diri adalah hal yang bisa membahayakan perusahaan
Anda. Sesuaikan bisnis Anda dengan tren pasar.

8
2.3 Hambatan Untuk Memulai Usaha
Banyak faktor yang dapat melatarbelakangi kesuksesan seseorang dan banyak juga
faktor yang dapat menhalangi kesuksesan tersebut. Beberapa faktor tersebut berasal
dari dalam diri kita sendiri dan beberapa lainnya berada dari faktor luar. Untuk menjadi
sukses kita harus mampu menghilangkan berbagai hambatan tersebut.
Sukses adalah sebuah pilihan dimana kita harus mau dengan senang hati untuk
mampu menghadapi dan memecahkan segala macam persoalan yang menghalangi kita
dalam mencapai tujuan. Tanpa ada kemauan yang kuat pada diri kita tidak mungkin
dapat mengatasi berbagai hambatan untuk memulai usaha tersebut. Meski kita tahu apa
saja yang akan dihadapi dan bagaimana cara mengatasinya namun tanpa ada tekad
bulat untuk sukses semua tidak akan bisa dengan mudah dilalui.
Untuku dapat sukses dalam sebuah bisnis atau usaha kita harus mampu menangani
berbagai halangan dan rintangan. Dalam memulai bisnis atau usaha akan ada banyak
yang mungkin memberatkan atau bahkan menghancurkan kesempatan kita untuk maju.
2.3.1 Faktor Internal Hambatan Memulai Usaha
Hambatan yang menghalangi kita dalam memulai sebuah usaha pertama datang
dari diri kita sendiri. Hambatan atau rintangan tersebut lebih kepada kualitas
kepribadian kita yang tidak mendukung untuk memulai sebuah usaha.
Hambatan ini lebih kepada kemampuan mental dan keterampilan yang akan kita
gunakan. Beberapa faktor internal yang dapat menjadi penghalang terciptanya usaha
mandiri antara lain sebagai berikut:
a. Perasaan takut gagal dan tidak mau mengambil resiko
b. Rendahnya kemampuan dan pengalaman dalam mengelola usaha
c. Tidak memiliki modal yang cukup
Perasaan atau emosi adalah hal yang paling mendasar yang harus kita lakukan
terlebih dahulu jika kita ingin memulai sebuah bisnis. Disini kita harus menghilangkan
berbagai perasaan atau emosi negatif yang menghalangi usaha kita dalam membangun
sebuah bisnis yang diinginkan. Beberapa perasaan yang mengganggu bahkan merusak

9
yaitu perasaan takut gagal ketika hendal memulai sebuah usaha, rasa takut untuk
mengambil resiko dan hanya ingin berada pada posisi yang aman, rasa malas dan lain
sebagainya.
Untuk dapat sukses dalam membuka usaha maka kita harus menjadi pribadi yang
tangguh dan untuk menjadi pribadi yang tangguh kita harus menghilangkan berbagai
perasaan atau emosi negatif yang akan menghalangi kita dalam melakukan sebuah
usaha. Kita bisa berlatih dan belajar tentang manajemen diri atau bagaimana mengelola
emosi negatif.
Kemampuan atau skill juga merupakan satu hal yang sering kali menjadi
hambatan dalam memulai usaha. Kegagalan seringkali timbul karena kemampuan
seseorang yang terbatas. Karena letak kesuksesan seseorang banyak dipengaruhi oleh
kemampuan. Jika tidak mampu maka seseorang akan lebih rentan dengan kegagalan.
Sebelum memulai sebuah bisnis maka sangat dianjurkan untuk mengukur
seberapa jauh kemampuan yang kita miliki untuk menjalankan usaha yang dipilih. Kita
harus tahu keterampilan apa yang dibutuhkan dan apakah kita mampu atau tidak
melakukannya. Ini merupakan salah satu alasan banyak pakar menyarankan kepada
kita untuk memulai sebuah bisnis yang kita kuasai, membangun bisnis berdasarkan
minat dan bakat yang dimiliki. Untuk menutup apa yang tidak kita miliki maka kita
harus berani belajar dan mengambil contoh dan pengalaman dari orang lain.
Selanjutnya, hambatan yang paling banyak dikeluhkan para pelaku usaha adalah
modal. Kekurangan modal merupakan hal yang sangat sering dialami oleh kita yang
baru ingin memulai sebuah bisnis. Namun perlu diingat bahwa modal tersebut adalah
uang. Kita memang tidak bisa memulai usaha tanpa uang tetapi kita bisa memulai usaha
meski kita tidak memiliki uang.
Kesempatan yang bagus, peluang menjanjikan dan kemampuan yang memadai
bisa kita jadikan senjata untuk mengatasi hambatan permodalan. Caranya adalah
dengan menggunakan modal usaha dari pihak lain, meminjam, menyewa dan
sebagainya. Kita bisa mulai mengatasi hambatan permodalan ini dengan cara tersebut.

10
2.3.2 Faktor Eksternal Hambatan Memulai Usaha
Mengukur kemampuan dan pengalaman yang kta miliki sebagai pemula, ada
beberapa faktor dari luar yang menjadi kendala dan hambatan saat kita memutuskan
untuk membuka sebuah usaha. Faktor tersebut menjadi penghalang terutama karena
kita memiliki keterbatasan dalam menangani hal tersebut. Ini berarti bahwa seiring
berjalannya waktu faktor eksternal tersebut tidak akan menjadi masalah yang serius.
Hambatan dari luar tersebut secara garis besar terdiri dari dua hal sebagai berikut:
a. Persaingan Pasar yang Ketat
Persaingan pasar adalah hal alami yang akan kita hadapi dalam mengelola sebuah
usaha, dimanapun dan kapanpun kita akan dihadapkan dengan masalah tersebut. Untuk
usaha yang sudah lama berdiri, persaingan tidak akan menjadi momok yang
menghantui namun bagi kita kondisi persaingan yang ketat akan menjadi hal berat yang
harus dihadapi.
Saat baru memulai usaha atau ketika hendak memulai usaha ada kalanya kita
memilih sebuah usaha yang tingkat persaingannya tinggi. Jika demikian maka hal
terbaik yang dapat kita lakukan adalah dengan memperkuat produk yang kita berikan.
Selain itu juga bisa masuk di persaingan tersebut dengan menjaga harga jual produk
tetap terjangkau. Kita harus bisa menekan serendah mungkin biaya produksi sehingga
pada akhirnya kita dapat memberikan hatga kompetitif untuk produk yang ditawarkan.
Perlu kita catat bahwa masalah persaingan ini semakin hari biasanya akan semakin
ketat. Untuk itu dalam menjalankan bisnis atau usaha kita harus tetao konsisten dengan
pelayanan produk yang memuaskan. Tanpa itu semua kita tentu akan lebih mudah
digeser oleh orang lain yang mendirikan usaha serupa.
b. Kondisi Lingkungan yang Tidak Mendukung
Lingkungan dapat memberikan banyak sekali efek pada usaha yang akan didirikan,
untuk itu analisa terhadap kondisi lingkungan usaha mutlak harus kita lakukan. Dalam
upaya untuk mendirikan sebuah usaha yang sukses maka kita harus memastikan bahwa
kondisi lingkungan bisa mendukung usaha kita. Untuk itu kita dapat melihat bagaimana
kondisi lingkungan yang dipilih mulai dari sarana transportasi, sumber daya yang akan

11
kita gunakan dan juga aspek budaya masyarakatnya. Meski tidak berpengaruh
langsung pada tingkat keberhasilan usaha namun kondisi lingkungan yang buruk tentu
akan memperlambat perkembangan usaha yang kita jalani.
Setidaknya dua hal diatas umumnya akan menjadi kendala yang cukup berarti saat
kita hendak memulai membuka sebuah usaha. Meski bukan satu-satunya masalah
namun penting bagi kita untuk mengetahui lebih jauh mengenai hal tersebut dan
merumuskan berbagai upaya dan rencana penanganan.

12
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa kewirausahaan menunjuk kepada
sikap mental yang dimiliki seorang wirausaha dalam melaksanakan usaha/kegiatan.
Sedangkan wirausaha adalah seseorang yang bebas dan memiliki kemampuan untuk
hidup mandiri dalam menjalankan kegiatan usahanya atau bisnisnya atau hidupnya.
Dalam memulai sebuah usaha tentu harus dipahami dulu bagaimana cara memulai
usaha secara tepat agar usaha dapat berjalan dengan lancar. Cara-cara tersebut
diantaranya ialah menentukan produk, menetukan target pasar, menguji kelayakan
usaha, struktur manejemen, modal, bentuk usaha.
Ketika seseorang memulai usaha pasti terjadi hambatan-hambatan, hambatan
tersebut bisa terjadi karena faktor internal atau faktor yang terjadi dari dalam diri orang
tersebut, diantaranya perasaan takut gagal dan tidak mau mengambil resiko, rendahnya
kemampuan dan pengalaman dalam mengelola usaha, dan tidak memiliki modal yang
cukup. Selain faktor internal yang dapat menghambat usaha seseorang, faktor eksternal
juga dapat menghambat seseorang dalam memulai usaha, di antaranya persaingan
pasar yang ketat dan kondisi lingkungan yang tidak mendukung.
Selain itu, seseorang juga memerlukan strategi untuk memulai sebuah usaha
seperti, mencari pasar khusus yang belum tergarap, peka terhadap tren terbaru berani
memulai, lakukan dengan pasti dan lain-lain.
3.2 Saran
Disarankan bagi mahasiswa yang nantinya akan memulai berwirausaha untuk

13
DAFTAR PUSTAKA

-http://pendidikan776.blogspot.com/2013/07/cara-memulai-usaha-cara-mendirikan-
usaha-atau-cara-merintis-usaha-dari-nol.html

-http://dafrosametildiskortin.blogspot.com/2016/04/bab-3-cara-mendirikan-
usaha.html

14

Anda mungkin juga menyukai