PENULANGAN BOX GIRDER elastisan material dan beban batas
(ultimate) yang bekerja. 4.1. Perencanaan Jumlah Bursting Steel 2. Apabila gaya prategang bekerja tidak Internal Tendon pada pusat penampang, tetapi eksentrisitas, maka ada tambahan tegangan akibat eksentrisitas tersebut. 3. Di dalam suatu sistem struktur beton prategang selalu terdapat kehilangan gaya prategang baik akibat sistem penegangan maupun akibat waktu. Kehilangan gaya prestress yang terjadi Gambar Detail Bursting Steel Internal Tendon TST sebesar 12,94 %. 4. Letak dan bentuk bursting steel tendon internal harus menyesuaikan besarnya 4.2. Penulangan Pada Segmen Box Girder gaya tarik yang terjadi pada zona pengangkuran dengan menggunakan Plat Dinding Tepi diameter besi D13 jarak 50 mm. Tebal plat dinding (t2) = 300 mm Digunakan tulangan diameter (D) = 19 mm 5.2. Saran Jarak tulangan yang diperlukan (s) = 100 mm Dari kesimpulan diatas penulis menyarankanbeberapa hal, antara lain : Plat Bawah 1. Untuk analisis awal, terutama dalam Tebal plat dinding (t3) = 250 mm menentukan dimensi penampang dan Digunakan tulangan diameter (D) = 13 mm level dari prategang jumlahkan Jarak tulangan yang diperlukan (s) = 200 mm tegangan yang terjadi pada daerah – daerah kritis. Plat Atas 2. Pengaturan posisi penegangan pada Tebal plat dinding (t1) = 250 mm penampang akan memberikan Digunakan tulangan diameter (D) = 22 mm keuntungan lebih. Jarak tulangan yang diperlukan (s) = 200 mm
DAFTAR PUSTAKA
1. Wijaya Karya Beton, PT. 2015. “Dokumentasi
Produksi dan Shop Drawing Box Precast Pembanguanan Jalan KA Layang Antara Medan – Araskabu – Kualanamu”. Binjai 2. Ilham, Noer M. 2008. “Perhitungan Box Girder Beton Prestress Gejayan Fly Over Yogyakarta”. Gambar Penulangan Segmen Box Girder 3. Lin, T.Y., dan Ned H.Burns. 1988. Desain Struktur Beton Prategang. Edisi ke 3. Jilid 1. 5. KESIMPULAN DAN SARAN Diterjemahkan oleh : Daniel Indrawan M.C.E. Erlangga, Jakarta. 5.1. Kesimpulan 4. Rombach, Prof. Dr.-Ing. G. 2002. ”Precast segmental box girder bridges with external Setelah dilakukan analisa baik secara prestressing: Design and Construction”. teknis maupun non teknis ada beberapa 5. Budiadi, Andri2008.: Desain Praktis Beton kesimpulan yang diperoleh, antara lain : Prategang. Andi, Yogyakarta. 1. Analisis mengenai perilaku dilakukan 6. Nawy, Edward G. 2001. Beton Prategang Suatu dengan mempertimbangkan ketidak- Pendekatan Mendasar. Edisi ke 3. Jilid 1. Diterjemahkan oleh : Bambang Suryoatmo. Erlangga, Jakarta. 6