Pada langkah perhitungan besar gaya Segmental Box Girder dongkrak (jacking force) ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan. Adapun hal-hal Jembatan segmental seharusnya tersebut adalah : dibangunseperti sturktur bentang tunggal untuk menghin dariadanya sambungan kabel 2.2.1. Disain Material post-tension. Sehubungan dengan adanya eksternal post-tension maka diperlukan tiga 1. Beton macam segmen yang berbeda,diantaranya (Prof. Dr.-Ing. G. Rombach, 2002): Menurut ACI, beton yang boleh Expansion Joint Segment : Bagian ini mengalami prategang adalah beton yang telah terletak tepat diatas abutment. berumur 28 hari dengan kuat tekan beton telah Deviator segment : Bagian ini mencapai 30 sampai 40 MPa. dibutuhkan untuk pengaturan deviasi tendon. 2. Baja Standard segment : Dimensi standard Baja yang digunakan sebagai tulangan box girder yang digunakan. prategang merupakan jenis uncoated stress relieve seven wire strand low relaxation. Baja Expansion Joint Segment strand merupakan jenis yang paling banyak digunakan untuk penegangan post-tension. Strand yang digunakan pada proyek ini sesuai spesifikasi ASTM A416.
(a) (b) Deviator segment
Gambar Strand prategang 7 kawat
(a) standard dan (b) yang dipadatkan
2.2.2 Kehilangan Gaya Prategang
Kehilangan gaya prategang dapat
Standard segment disebabkan oleh beberapa faktor antara lain (T.YLin, 1988): a. Perpendekan elastis beton (ES) b. Gesekan di sepanjang tendon (W) c. Slip anchorage d. Rangkak pada baja (CR) e. Susut pada beton (SH) f. Relaksasi pada baja Gambar Tipe Precast Box Girder Jalan Layang Kereta Api Kualanamu
2.3. Precast Segmental Box Girder
Berbeda dengan sistem konstruksi monolit,
sebuah jembatan segmental box girder terdiri dari elemen-elemen pracetak yang dipratekan bersama-sama oleh tendon eksternal (Prof. Dr.-Ing. G. Rombach, 2002).