Anda di halaman 1dari 11

 Nama : Muhammad Said Aqil

 Nim : 216104025
 Mata Kuliah : Machine Element
 Dosen Pengampu : Munawir, S.Pd., M.T

BAB 7. ULIR DAN PEGAS


ULIR DAN PEGAS

•Untuk memasang mesin, berbagai bagian harus disambung atau diikat untuk menghindari gerakan terhadap
sesamanya. Baut, pena, pasak dan paku keeling banyak dipakai untuk maksud ini. Ada pula cara menyambung
dengan pengelasan, pasan kerut atau pres dan dan peralihan, dll.
•Tentang pasak telah dibahas bersama-sama dengan poros. Dalam bab ini akan diuraikan hal ulir yang
dipakai sebagai pengikat. Adapun jenis ulir yang dipergunakan sebagai penggerak atau pengubah gaya seperti
pada dokrak, tidak akan dibahas secara khusus disini.
•Selanjutnya, dalam bab ini juga akan diberikan uraian tentang pegas. Adapun fungsi pegas adalah
memberikan gaya, melunakkan tumbukan dengan memanfaatkan sifat elastis bahannya, menyerap dan
menyimpan enrgi dalam waktu singkat dan mengeluarkannya lagi dalam jangka waktu yang lebih penjang, serta
mengurangi getaran.
•Diantara berbagai bentuk pegas, disini akan dibahas pegas ulir yang paling banyak dipakai.
HAL UMUM TENTANG ULIR
 Bentuk ulir dapat terjadi bila
sebuah lembaran berbentuk segi
tiga digulung pada sebuah
silinder, seperti diperlihatkan
dalam Gambar 7.1. Dalam
pemakaian, ulir selalu bekerja
dalam pasangan antara ulir luar
dan ulir dalam, seperti dalam
Gambar

 7.2. Ulir pengikat pada umumnya


mempunyai profil penampang
berbentuk seti tiga sama kaki.
Jarak antara satu puncak dengan
puncak berikutnya dari profil
disebut jarak bagi.
JENIS ULIR
Ulir digolongkan menurut bentuk profil penampangnya sebagai berikut: ulir segi tiga,
persegi, trapezium, gigi gergaji dan bulat. Bentuk persegi, trapasium dan gigi gergaji pada
umumnya dipakai untuk penggerak atau penerus gaya, sedangkan ulir bulat dipakai untuk
menghindari kemacetan karena kotoran. Tetapi bentuk yang paling banyak dipakai adalah
ulir segi tiga.
Ulir segi tiga diklasifikasikan lagi menurut jarak baginya dalam ukuran metris dan inch,
dan menurut ulir kasar dan ulir lembut sebagai berikut :
Seri ulir kasar metris
Seri ulir kasar UNG
Seri ulir lembut metris
Seri ulir lembut UNF
 Baut dan mur merupakan alat pengikat yang sangat
penting. Untuk mencegah kecelakaan atau kerusakan pada
mesin, pemilihan baut dan mur sebagai alat pengikat harus
dilakukan dengan seksama untuk mendapatkan ukuran
PEMILIHAN BAUT DAN MUR
yang sesuai. Dalam Gambar 7.11 diperlihatkan macam-
macam kerusakan yang dapat terjadi pada baut. Untuk
pemilihan ukuran baut dan mur, berbagai faktor harus
diperhatikan seperti sifat gaya yang bekerja pada baut,
syarat kerja, kekuatan bahan, kelas ketelitian, dll.Adapun
gaya-gaya yang bekerja pada baut dapat berupa :
1. Beban statis aksial murni.
2. Beban aksial, bersama dengan beban puntir.
3. Beban geser.
4. Beban tumbukan aksial.
HAL UMUM TENTANG PEGAS
Macam-macam Pegas
Pegas dapat digolongkan atas dasar jenis beban yang
dapat diterimanya seperti diperlihatkan dalam
Gambar 7.25 sebagai berikut :
(a) Pegas tekan atau kompresi.
(b) Pegas tarik.
(c) Pegas punter.
• Menurut coraknya dapat dibedakan antara :
• (a, b, c) Pegas ulir.
(a) Pegas volut.
(b) Pegas daun.
(c) Pegas piring.
(d) (g)Pegas cincin
(e) Pegas batang puntir.
(f) Pegas spiral atau pegas jam
PERENCANAAN PEGAS ULIR
•Tata cara perencanaan pegas biasa diberikan secara ringkas dalam Diagram 30. Mula-mula
harus ditaksir besarnya beban pegas. Keadaan lain yang perlu diketahui berhubungan dengan
pemakaiannya adalah :
(i) Berapa besar lendutan yang diizinkan.
(ii) Berapa besar energi yang akan diserap.
(iii)Apakah kekerasan pegas akan dibuat tetap atau bertambah dengan membesarnya beban.
(iv)Berapa besar ruangan yang dapat disediakan.
(v) Bagaimana corak beban, berat, sedang atau ringan dengan kejutan atau tidak, dll.
(vi)Bagaimana lingkungan kerjanya : korosiv, temperature tinggi, dll. Jenis dan bahan pegas dapat
dipilih atas dasar faktor-faktor di atas.
•Dengan menaksir suatu ukuran kasar, besarnya tegangan dan lendutan diperiksa. Jika
ternyata kekuatannya kurang atau berlebihan maka perhitungan harus diulangi dengan
mengambil ukuran lain yang diperkirakan akan mendekati ukuran yang sesuai.
ALAT PENCEGAH DAN PEREDAM
GETARAN
 Pegas karet (Gambar 7.28) mempunyai sifat menyerap getaran dengan amplitude kecil karena
elastisitasnya yang sangat besar. Pegas ini juga tidak cenderung untuk memperbesar getaran seperti pada
pegas logam pada frekwensi pribadinya. Dengan dikembangkannya karet sintetis yang tahan minyak dan
tahan panas serta kemajuan dalam teknik pengelasan karet pada permukaan logam, maka kini dapat
dihasilkan karet pencegah getaran dan bunyi dari sumbernya. Namun, karet mempunyai kelemahan
karena menjadi lapuk dalam waktu yang relative pendek dibandingkan dengan logam, dan kurang tahan
terhadap minyak, asam dan panas
 Pegas udara (Gambar 7.29) memanfaatkan sifat kompresibilitas udara yang dikurung dalam suatu bellows. Ini
umumnya dipakai pada kendaraan karena dapat menyerap getaran kecil-kecil lebih baik daripada pegas logam.
Keuntungannya yang lain adalah bahwa tinggi pegas dapat dibuat tetap meskipun bebannya berubah, dengan
jalan mengatur tekanan udara di dalam bellows. (Bellows atau ububan berdinding tipis dan bergelombang seperti
harmonica, sehingga mudah mengembang atau mengempis menurut tekanan yang ada di dalamnya). Meskipun
sifatnya sangat baik, pegas udara merupakan alat yang rumit dan hanya dibuat dalam ukuran yang relative besar.

 Peredam fluida umumnya berbentuk silinder dengan torak dan berisi cairan yang umumnya berupa minyak.
Silinder tersebut tertutup seluruhnya dan pada torak terdapat lubang tembus sempit yang menghubungkan
ruangan di kedua sisi torak tersebut. Jika torak bergerak, maka minyak akan berpindah melalui lubang sempit
tersebut dengan tahanan besar, hingga gerakan torak akan terhambat. Semakin besar kecepatan torak, semakin
besar pula gaya yang menghambatnya. Dalam, Gambar 7.30 diperlihatkan suatu alat penggetar yang ditahan
dengan pegas ulir dan peredam fluida.
Sekian
Dan
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai