Anda di halaman 1dari 15

VI.

Teori Kinetika Gas


6.1. Pendahuluan dan Asumsi Dasar Subyek termodinamika berkaitan dengan kesimpulan yang dapat ditarik dari hukum-hukum eksperimen tertentu, dan memanfaatkan kesimpulan ini untuk menghubungkan sifat-sifat material seperti kapasitas panas, koefisien ekspansi, kompresibilitas etc.

CP , , etc.

Eksperimen

Hukum Termodinamika I, II, III

Terlihat tidak ada hipotesa apa pun tentang sifat-sifat atau penyusun materi. Sampai disini termodinamika merupakan sains empiris. Meskipun dengan prinsip termodinamika dapat diprediksikan relasi beberapa sifat zat seperti selisih harga CP Cv, namun nilai absolut kapasitas panas tidak dapat diturunkan dari prinsip termodinamika murni. Kita dapat mengatasi keterbatasan ini dengan melakukan beberapa hipotesa mengenai sifat materi.

M. Hikam, Termodinamika: Teori Kinetika Gas

67

Hipotesa yang sudah cukup lama tetapi masih berguna sbb:

Benda kontinu

Terdiri dari partikel molekul

Sifat-sifat zat dalam secara besar dapat diprediksi dengan teori molekular melalui dua cara: 1. Teori kinetik atau dinamik menggunakan hukum-hukum mekanika untuk individual molekul. Dari sini dapat diturunkan beberapa ekspresi seperti tekanan, energi dalam dll. 2. Termodinamika Statistik mengabaikan detail pembahasan individual molekul, tetapi menggunakan probabilitas sejumlah besar molekul yang membentuk materi makro. Metode statistik ini dapat memperjelas lebih lanjut konsep entropi. Asumsi Dasar (lihat juga buku-buku Fisika SMU Standar) Model molekular untuk gas ideal: 1. Volume makroskopik berisi sejumlah besar molekul-molekul. 2. Molekul-molekul dipisahkan pada jarak yang cukup besar dibandingkan ukuran mereka. Molekul terus menerus bergerak. 3. Pada pendekatan pertama tidak ada gaya molekuler kalau terjadi kolisi/tumbukan 4. Kolisi antar molekul dan dengan dinding terjadi secara elastik 5. Bila tidak ada gaya luar, molekul terdistribusi secara uniform 6. Arah pergerakan molekul terdistribusi secara uniform

M. Hikam, Termodinamika: Teori Kinetika Gas

68

Bila ada N molekul pada suatu wadah dengan volume V maka jumlah molekul per-unit volume n: n = N/V Bila terdistribusi secara uniform maka: N = n V Secara analitik, asumsi ke 6 berbunyi: jumlah titik per unit area: N
4r 2 dan pada sebarang elemen luas A jumlah titik menjadi: N A N = 2 4r

Lebih lanjut perhatikan gambar berikut:

A = (r sin ) ( r ) = r2 sin Jumlah titik pada area ini atau jumlah molekul N yang memiliki kecepatan dengan arah antara dan + serta dan + N N 2 sin r sin = N = 4 4r 2

M. Hikam, Termodinamika: Teori Kinetika Gas

69

Kalau kedua suku dibagi V maka: n n = sin 4 Disini n berarti kerapatan molekul yang memiliki kecepatan dengan arah antara dan + serta dan +.
6.2. Fluks Molekular

Karena gerakan random terjadi terus menerus, sejumlah molekul misal N sampai ke dinding. Fluks molekular dapat dirumuskan: N = At Normal

ang si d i B ren fe Re

vt

Kalau nv merupakan kerapatan molekul yang memiliki kecepatan antara v dan v + v, maka 1 nv = nv sin 4 Volume silinder V = (A cos ) (vt), sehingga:
M. Hikam, Termodinamika: Teori Kinetika Gas

70

1 v nv sin cos A t 4 Fluks menjadi: Nv 1 v nv sin cos v = = At 4

Nv =

6.3. Persamaan Gas Ideal

Molekul-molekul menabrak dinding dan terjadi tumbukan elastik sempurna dapat diperkirakan tekanan pada dinding. v v cos v sin Normal

v sin

v cos

Perubahan momentum: mv cos (mv cos) = 2 mv cos Tekanan pada dinding merupakan gaya per satuan luas: Tekanan = F/A
M. Hikam, Termodinamika: Teori Kinetika Gas

71

Untuk N molekul pada area A p Tekanan = N , disini p merupakan perubahan momentum tA Hal ini berarti tekanan merupakan fluks dikalikan perubahan momentum, sehingga: Pv = (vnv sin cos )(2mv cos) = mv2nv sin cos2 Integrasi pada semua nilai : 2 Pv = 1 mv nv 3 akhirnya (jumlah untuk semua kecepatan): 2 P= 1 m v nv 3 Nilai kuadrat rata-rata kecepatan molekul dapat dinyatakan: 2 v 2 v = N Kalau sejumlah N1 memiliki kecepatan v1; N2 memiliki kecepatan v2 dan seterusnya, maka: 2 2 v N v v nv 2 2 v = atau v = N n sehingga dan v2nv = n v 2 P=
1 3

F=

dp dt

n mv2
1 3

Karena n = N/V maka PV = N mv2 persamaan terakhir sudah seperti persamaan gas ideal PV = nRT (watch out n disini merupakan jumlah mole, bukan N/V)

M. Hikam, Termodinamika: Teori Kinetika Gas

72

Persamaan gas ideal dapat juga ditulis R PV = N T (mengingat n = N/NA) NA R , sebut saja sebagai konstanta sering dijumpai di fisika NA Boltzmann: R k= NA Secara numerik 8,314 10 3 R -23 -1 -1 k= = = 1,381 10 J molekul K N A 6,022 10 26 Sehingga dalam konstanta Boltzmann: PV = NkT Kalau kita bandingkan dengan hasil dari teori kinetika gas PV = maka NkT= seterusnya 3kT m Teori ini secara tidak sengaja telah memberikan interpretasi molekuler tentang konsep suhu mutlak yang ternyata berbanding lurus dengan kecepatan kuadrat rata-rata.
v2 =
1 3 1 3

N mv2 N mv2

Juga:
energi kinetik translasional rata-rata berbanding lurus dengan suhu mutlak.

M. Hikam, Termodinamika: Teori Kinetika Gas

73

Tampak bahwa (karena 3 k merupakan konstanta) energi kinetik 2 hanya tergantung pada suhu dan tidak tergantung jenis molekul gas. Contoh pada suhu 300 K, 3 kT = 3 1,38110-23300 = 6,2110-21 J 2 2 Kalau molekul berupa oksigen, maka v 2 = 23,4104 m2/detik2, sehingga vrms = 472 m/detik. Rms = root mean square.
6.4. Kolisi dengan Dinding Bergerak

Sekarang kita tinjau mekanisme gas yang berekspansi menggerakkan piston. u v

Bila komponen normal sebelum tumbukan v cos dan setelah tumbukan v cos , maka v cos = v cos 2u Kehilangan energi kinetik: m(v cos )2 m(v cos 2u)2 2mvu cos (dengan hipotesis u << v).
M. Hikam, Termodinamika: Teori Kinetika Gas

74

Kehilangan energi kinetik ini tergantung pada dan v tetapi tidak pada . Jumlah kolisi-v dengan dinding per-unit area per-unit waktu: v = v nv sin cos Jadi kehilangan energi kinetik: muv2 nv sin cos Integrasikan seluruh dan v didapat:
1n 3

m v2 u

yang merupakan kehilangan energi kinetik total persatuan luas persatuan waktu. Karena
1n 3

m v 2 merupakan tekanan (P), maka penurunan energi

kinetik molekular per-unit waktu pada suatu luasan A sama dengan:


1n 3

m v 2 u A = PA u = Fu laju kerja

Jadi laju kerja sama dengan penurunan energi kinetik. Bila gas tidak menerima energi dari tempat lain, maka jelas temperatur gas tersebut turun.
Ahtung! adalah nonsense untuk mengatakan bahwa temperatur molekul turun. (Why?)

Dari segi pandang molekular, temperatur merupakan atribut molekul secara keseluruhan, yakni berbanding lurus dengan energi kinetik rata-rata. Secara individual energi kinetik molekul dapat lebih tinggi atau rendah.

M. Hikam, Termodinamika: Teori Kinetika Gas

75

6.5. Prinsip Equipartisi Energi

Anggap campuran gas-gas tidak bereaksi maka tekanan total adalah jumlah tekanan parsial komponen-komponen gas (Hukum Dalton). (Lihat buku Sains Fisika SLTP) Bila gas-gas yang bercampur diberi nomor 1,2,3 etc., sehingga tekanan parsial masing-masing p1, p2, etc. dengan jumlah molekul N1, N2 etc., maka: p1V = N1kT, p1V = 1 N m v2 , 3 1 1 1 p2V = N2kT, etc. p2V = 1 N m v 2 , etc. 3 2 2 2

Massa masing-masing komponen m1, m2 etc., dapat ditulis:

Dengan menyamakan ekspresi p1V, p2V etc. yang sesuai:


1 m v2 2 1 1

= 3 kT , 2

1 m v2 2 2 2

= 3 kT , etc. 2

Suku sebelah kiri merupakan energi kinetik translasi rata-rata berbagai gas. dalam campuran Ek rata-rata ini bernilai sama.

Disebut sebagai prinsip equipartisi energi.


M. Hikam, Termodinamika: Teori Kinetika Gas

76

Sekarang kita tinjau keadaan lain. Energi kinetik translasi yang berkaitan dengan molekul dengan kecepatan pada komponen2 . Nilai kuadrat rata-rata x dan massa m dapat ditulis: m v x kecepatan:
2 2 v2 = vx + v2 y + vz Karena arah-arah x, y dan z merupakan arah yang ekuivalen, maka 2 2 vx = v2 y = vz

dan
2 2 v 2 = 3vx = 3v2 y = 3vz Energi kinetik rata-rata per molekul pada salah satu komponen:
1 mv2 x 2

2 = 1 m v = 1 kT 2 6

Tampak merupakan sepertiga energi kinetik total. Energi kinetik rata-rata per komponen: Ek = 1 kT 2 Energi kinetik translasi mempunyai tiga komponen kecepatan, dikatakan memiliki 3 derajat kebebasan, f. Molekul tidak hanya memiliki derajat kebebasan translasi, khususnya yang diatomik, triatomik dll., tetapi ada juga vibrasi dan rotasi. Apabila ada f derajat kebebasan, maka energi per molekul: f = kT 2 dan energi total dari N molekul: f f N = NkT = nRT 2 2
M. Hikam, Termodinamika: Teori Kinetika Gas

77

6.6. Teori Kapasitas Panas Klassik

Perubahan energi dalam antara dua keadaan keseimbangan:

Ua Ub = Wad
Disini yang terdefinisikan hanyalah perubahan energi dalam. Kalau dilihat dari model molekular, maka energi dalam dapat diidentifikasi (secara hipotesis) sebagai jumlah energi-energi individual molekul. Untuk N molekul gas dengan f derajat kebebasan:

U=

f f NkT = nRT 2 2

Energi dalam spesifik (per-mole): U f u= = RT n 2 Untuk mengecek kebenaran hal ini paling mudah dilihat dengan kapasitas panas. Kapasitas panas molal pada volume tetap: u cv = T v sehingga hipotesa di atas akan benar bila: d f f cv = RT = R dT 2 2 Dari relasi termodinamika untuk gas ideal:

M. Hikam, Termodinamika: Teori Kinetika Gas

78

cP = cv + R cP =
dan

f f +2 R+R= R 2 2

f +2 c f +2 = P = 2 = f cv f 2 Nilai ini dapat dicocokkan dengan hasil eksperimen.

Sekarang evaluasi: f = 3 = 1,6667 cP/R = 2,5 cv/R =1,5 f = 4 = 1,5 cP/R = 3 cv/R =2 f = 5 = 1,4 cP/R = 3,5 cv/R =2,5 f = 6 = 1,3333 cP/R = 4 cv/R =3 f = 7 = 1,284 cP/R = 4,5 cv/R =3,5 Cocokkan dengan data eksperimen: Gas He Ne Ar Kr Xe H2 O2 N2 CO NO Cl2 CO2 NH3 CH4 Udara

1,66 1,64 1,67 1,69 1,67 1,40 1,40 1,40 1,42 1,43 1,36 1,29 1,33 1,30 1,40

cP/R 2,50 2,50 2,51 2,49 2,50 3,47 3,53 3,50 3,50 3,59 4,07 4,47 4,41 4,30 3,50

cv/R 1,506 1,52 1,507 1,48 1,50 2,47 2,52 2,51 2,50 2,52 3,00 3,47 3,32 3,30 2,50

c P cv R 0,991 0,975 1,005 1,01 1,00 1,00 1,01 1,00 1,00 1,07 1,07 1,00 1,10 1,00 1,00
79

M. Hikam, Termodinamika: Teori Kinetika Gas

z x y y z

Diskusi: Untuk gas-gas mulia (He, Ne, Ar, Kr, Xe): Cukup match untuk f = 3 Fisis: gas monatomik memiliki 3 derajat kebebasan translasi Untuk gas-gas diatomik (H2, O2, N2, CO, NO, Cl2) Cukup match untuk f =5 (perkecualian untuk gas Cl2 yang meminta f =6) Fisis: Untuk gas diatomik seharusnya ada 7 derajat kebebasan (3 translasi, 2 rotasi dan 2 vibrasi). Tampaknya ada satu atau dua mode vibrasi yang tidak terjadi pada temperatur ruang. Untuk gas-gas triatomik dan yang lebih tinggi, juga ada kesesuaian dengan eksperimen. Konklusi umum: (leave to the readers)

M. Hikam, Termodinamika: Teori Kinetika Gas

80

6.7. Kapasitas Panas Spesifik Zat Padat

Molekul-molekul dalam zat padat, tidak seperti pada gas, memiliki keterbatasan gerak biasanya hanya memiliki gerak vibrasi sekitar titik tetap.

Dapat dibayangkan masing-masing molekul melakukan gerak harmonis. Masing-masing memiliki 3 derajat kebebasan. Karena gerak harmonis maka energi kinetik akan bernilai sama dengan energi potensial, jadi energi setiap derajat kebebasan menjadi kT (yakni kT untuk energi kinetik dan kT untuk energi potensial). Energi total untuk N molekul dapat ditulis: U = 3NkT Apakah ini cocok? Tinjau parameter yang dapat diukur secara eksperimen yaitu kapasitas panas spesifik molal pada volume tetap: cv = 3R = 38,31103 = 24,9103 J kilomole-1 K-1 Angka ini ternyata cocok dengan eksperimen kapasitas panas spesifik zat padat pada suhu temperatur kamar, tetapi tidak sesuai untuk suhu rendah. Diperlukan koreksi Mekanika Kuantum untuk teori cP pada suhu rendah. (Akan dibahas pada bab selanjutnya)
Latihan 1. 9-5

2. 9-13

3. 9-21

4. 9-23
81

M. Hikam, Termodinamika: Teori Kinetika Gas

Anda mungkin juga menyukai

  • Pertanyaan Job Analysis
    Pertanyaan Job Analysis
    Dokumen2 halaman
    Pertanyaan Job Analysis
    Almer Krisnanda Dewantara
    63% (8)
  • Yooossee
    Yooossee
    Dokumen2 halaman
    Yooossee
    Almer Krisnanda Dewantara
    Belum ada peringkat
  • Jeruk Bali
    Jeruk Bali
    Dokumen1 halaman
    Jeruk Bali
    Almer Krisnanda Dewantara
    Belum ada peringkat
  • P100040054 PDF
    P100040054 PDF
    Dokumen15 halaman
    P100040054 PDF
    Andreanto Jerry
    Belum ada peringkat
  • Rangkuman 3
    Rangkuman 3
    Dokumen2 halaman
    Rangkuman 3
    Almer Krisnanda Dewantara
    Belum ada peringkat
  • Time Line K3
    Time Line K3
    Dokumen5 halaman
    Time Line K3
    Almer Krisnanda Dewantara
    Belum ada peringkat
  • Getaran Gelombang Diskusi 1
    Getaran Gelombang Diskusi 1
    Dokumen2 halaman
    Getaran Gelombang Diskusi 1
    Almer Krisnanda Dewantara
    Belum ada peringkat
  • Time Line K3
    Time Line K3
    Dokumen5 halaman
    Time Line K3
    Almer Krisnanda Dewantara
    Belum ada peringkat
  • Prak Elek Laporan TA Kel 6 Rabu
    Prak Elek Laporan TA Kel 6 Rabu
    Dokumen5 halaman
    Prak Elek Laporan TA Kel 6 Rabu
    Almer Krisnanda Dewantara
    Belum ada peringkat
  • Om 03
    Om 03
    Dokumen2 halaman
    Om 03
    Ahmad Indra Sakti Harahap
    0% (1)
  • LTM Aaa
    LTM Aaa
    Dokumen2 halaman
    LTM Aaa
    Almer Krisnanda Dewantara
    Belum ada peringkat
  • LPJ Peralatan
    LPJ Peralatan
    Dokumen3 halaman
    LPJ Peralatan
    Almer Krisnanda Dewantara
    100% (1)
  • TP 9
    TP 9
    Dokumen10 halaman
    TP 9
    Almer Krisnanda Dewantara
    Belum ada peringkat