Anda di halaman 1dari 30

ELEMEN MESIN I

MACAM-MACAM SAMBUNGAN
MACAM-MACAM SAMBUNGAN
 Paku keling
 Baut
 Las
 Lem
SAMBUNGAN PADA ELEMEN MESIN

• Sambungan Paku keling


Sambungan
• Sambungan Las
tetap • Sambungan Susut Tekan

• Pasak , Spline
Sambungan
• Mur - Baut
Tidak tetap

4 Elemen Mesin 1
SAMBUNGAN PAKU KELING

 Bagian-bagian paku keling

 Pemasangan paku keling


SAMBUNGAN PAKU KELING
Standard:
 A I S C (American Institute Steel Construction)
 A S M E (American Society of Mechanical
Engineers)
Parameter Desain:
 Diameter
Material Desain:
 Menurut Indian Standard, I S : 2998-1982
(ditetapkan 1992),
 Tensile strenght > 40 N/mm2
 Elongation = 26 %
 Keling dibuat dengan cold heading atau hot
forging.
SAMBUNGAN PAKU KELING
Kelebihan:
 Tidak akan longgar karena adanya getaran atau
beban kejut
 Relatif murah dan pemasangan yang cepat
 Ringan
 Lebih tahan korosi dibandingkan sambungan
baut
 Kekuatan fatigue lebih baik dari sambungan las

 Sambungan keling lebih sederhana dan murah


untuk dibuat.
 Pemeriksaannya lebih mudah

 Sambungan keling dapat dibuka dengan


memotong kepala dari paku keling tersebut.
SAMBUNGAN PAKU KELING
Kelemahan:
 Tidak dapat dilepas
 Pencekaman tidak sekencang sambungan baut
CARA PENGELINGAN

Elemen Mesin 1 9
MACAM PAKU KELING

Elemen Mesin 1 10
2. SAMBUNGAN PAKU KELING
1. Penggunaan Sambungan paku Keling
 Paku keling adalah sejenis pasak atau paku yang digunakan untuk mengikat
suatu sambungan, yang sifatnya permanen dimaksudkan agar bagian-bagian
kostruksi yang telah disambung/diikat tidak bergerak sedikitpun.
 Sambungan paku keling umumnya dipakai untuk menyambung logam-logam
ringan yang kurang baik kwalitas dan kekuatannya bila dilas.
 Sambungan kelingan digunakan juga untuk konstruksi yang mendapat beban
getaran dan yang memerlukan kerapatan pada tekanan tinggi.
 Pada prinsipnya bahan paku keling dibuat dari logam yang ulet/ductile,
karena selain lebih mudah membentuk kepala keling juga untuk melepas
ikatan kelingan dengan cara merusak paku keling tersebut.
Sambungan kelingan dapat digunakan untuk:
a) Sambungan kuat, yakni sambungan kelingan yang hanya memerlukan
kekuatan saja, seperti sambungan keling kerangka bangunan, konstruksi
jembatan, mesin-mesin, dan lain-lain.
b) Sambungan kuat dan rapat, seperti sambungan keling ketel uap, tangki-
tangki muatan dan tekanan tinggi, dinding kapal dan lain-lain.
c) Sambungan rapat, seperti sambungan kelingan pada tangki-tangki zat cair,
dan bejana tekanan rendah (kurang dari 1 atm).
2. SAMBUNGAN PAKU KELING
2. Bentuk dan ukuran paku Keling
a) Kepala bulat Ukuran Normal
øa øa Jenis A Jenis B
d 2 ~ 37 mm 2 ~ 37 mm
h
øa 1,6 ~ 1,7 d 1,7 ~ 1,8 d

h
h 0,6 ~ 0,7 d 0,7 ~ 0,87 d
l

l 3 ~ 10 d 3 ~ 10 d

l
Kepala bulat jenis A banyak dipergunakan pada
d d konstruksi-konstruksi jembatan, bangunan, ketel
a b dan lain-lain, sedangkan jenis B untuk keperluan-
keperluan khusus pada konstruksi jenis A.
b) Kepala tirus/konis
Ukuran Normal
øa
d 2,6 ~ 31 mm
l 3 ~ 10 d
h

h 0,4 ~ 0,5 d
l

Jenis kepala tirus/konis banyak dipakai pada


konstruksi/sambungan yang tidak boleh bocor
d
seperti tangki ketel uap, tangki minyak dll.
2. SAMBUNGAN PAKU KELING
2. Bentuk dan ukuran paku Keling
c) Kepala persing/benam (kepala benam)
Ukuran Normal

h1
Jenis A Jenis B
h

h
α α
øa ~ 1,6 d 1,6 ~ 1,8 d
l

l
d 2 ~ 31 mm 2 ~ 31 mm
α 60 ~ 75o 60 ~ 75o
d d
h 0,4 ~ 0,6 d 0,4 ~ 0,6 d
a b h1 — 0,6 ~ 0,7 d

d) Kepala silinder datar

øa
Ukuran Normal
h

d 2,3 ~ 6 mm
a 1,5 ~ 2,0 d
l

h 0,4 ~ 0,5 d

d
2. SAMBUNGAN PAKU KELING
2. Bentuk dan ukuran paku Keling
e) Paku keling dengan bahan peledak (exploded rivet)

Paku keling jenis ini banyak digunakan pada


industri pesawat terbang, dipergunakan pada
sambungan rangka pesawat terbang, yaitu
pada bagian-bagian yang sulit dikeling
bahan peledak dengan paku keling biasa/pejal. Diameter
paku d umumnya > 8 mm.

f) Kepala silinder datar

Banyak dibuat dari alumunium dan tembaga,


dipergunakan untuk pengelingan bahan-bahan
bukan logam, isolator dan lain-lain.
Diameter paku d1 = 4 ~ 20 mm,
d1 Tebal dinding t = 0,25 ~ 2 mm.
2. SAMBUNGAN PAKU KELING
3. Tipe Sambungan Keling
a) Kampuh Berimpit (Lap Joint)
Kampuh berimpit/lap joint adalah cara menyambung dengan menghimpitkan
dua pelat dan kemudian dikeling, biasanya untuk kekuatan kecil dan sedang,
dan juga untuk sambungan yang hanya memerlukan kerapatan.

t
t

t
t
b) Kampuh Bilah (Butt Joint)
Kampuh bilah tunggal dibuat untuk
sambungan yang tidak mendapatkan
t1

t gaya yang terlalu besar.


Tebal bilah t1 biasanya 0,6 ~ 0,8 t
dan maksimal t1 = t
Kampuh bilah ganda banyak
digunakan untuk sambungan yang
t1

menghendaki kekuatan dan kerapatan


pada tekanan tinggi, misalnya
sambungan memanjang ketel uap.
2. SAMBUNGAN PAKU KELING
4. Kerusakan pada Sambungan Keling
Pemeriksaan kekuatan sambungan keling ditinjau berdasarkan dua hal:
 Kerusakan pada pelat.
 Kerusakan pada paku keling.
a) Kerusakan pada pelat.

- Pelat sobek pada bagian ujung

 Sambungan dengan pembebanan seperti gambar, memungkinkan


pelat mengalami sobek pada bagian ujung.
 Untuk mencegah sobek pada pelat, umumnya diambil m = 1,5d
d = diameter paku keling.
2. SAMBUNGAN PAKU KELING
4. Kerusakan pada Sambungan Keling
- Pelat sobek pada baris paku keling

F
Besarnya gaya yang diterima masing-masing paku keling: Fo =
n
Tiap jarak antara p, berdasarkan kemungkinan putus pelat antara lubang
dengan lubang paku, adalah:

Fo ≤ ( p − d ) t. σ t n = jumlah paku keling


t = tebal pelat
Untuk pelat dengan lebar b persamaannya: σt = tegangan tarik yang
diijinkan untuk pelat.
F ≤ ( b − n.d ) t.σ t
2. SAMBUNGAN PAKU KELING
4. Kerusakan pada Sambungan Keling
b) Kerusakan pada paku.
- Paku menerima beban geser
 Sambungan kampuh berimpit (lap joint)

Kekuatan paku menerima beban geser:

π 2 4F
F = n× d × τg d=
4 n × π × τg

Tekanan bidang antara pelat dengan batang paku:


F
F = n × d × t × σo d=
n × t × σo

τ g = tegangan geser yang diijinkan untuk bahan paku

σ o = tekanan bidang yang diijinkan untuk bahan paku atau pelat


2. SAMBUNGAN PAKU KELING
4. Kerusakan pada Sambungan Keling
b) Kerusakan pada paku.
 Sambungan kampuh bilah tunggal (single butt joint).

Kekuatan paku menerima beban geser:

π 2 4F
F = n× d × τg d=
4 n × π × τg

Tekanan bidang antara pelat dengan batang paku:

F
F ≤ n × d × t1 × σ o d=
n × t1 × σo

t1 = tebal bilah
2. SAMBUNGAN PAKU KELING
4. Kerusakan pada Sambungan Keling
b) Kerusakan pada paku.
 Sambungan kampuh bilah ganda (double butt joint).

Kekuatan paku menerima beban geser:

π 2 2F
F = n×2× d × τg d=
4 n × π × τg

Tekanan bidang antara pelat dengan batang paku:

F
F ≤ n × d × t × σo d=
n × t × σo
2. SAMBUNGAN PAKU KELING
4. Efisiensi Sambungan Paku Keling
Efisiensi sambungan keling adalah perbandingan antara kekuatan pelat
setelah dikeling dengan kekuatan pelat sebelum dikeling.
kekuatan pelat berlubang
ηkeling = ×100%
kekuatan pelat utuh

η keling =
(p − d) × t × σ t × 100 % = (p − d) × 100 %
p × t × σt p

Harga-harga efisiensi kekuatan sambungan keling adalah sebagaimana


terlihat pada tabel dibawah ini:
Kampuh berimpit Effisiensi (%) Kampuh Bilah (Ganda) Effisiensi (%)
Dikeling tunggal 45 – 60 Dikeling tunggal 55 – 60
Dikeling ganda 63 – 70 Dikeling ganda 70 – 83
Dikeling triple 72 – 80 Dikeling tiga (triple) 80 – 90
Dikeling empat (quadruple) 85 – 94

Tabel Ukuran antara paku dan lubang


Diameter
13,5 15,5 17,5 19,5 21,5 23,5 25,5 29 32 35 38 41 44 50
lubang (mm)
Diameter paku
12 14 16 18 20 22 24 27 30 33 36 39 42 48
(mm)
2. SAMBUNGAN PAKU KELING
4. Sambungan Paku Keling dengan Beban Eksentrik

e F
F1 F1
1 2 1 2
Y
F r1 R1
x e r2 F2 F2
Z Fo Z Fo
2 F4 r4 F4
1 r3
R2

4 3 R4 4 3
Z
F3 Fo F3 Fo
4 3
X R3
(a) (b)

A1.X1 + A 2 .X 2 + A 3 .X3 + A 4 .X 4 + .............. + A n .Xn


X=
A1 + A 2 + A 3 + A 4 + .............. + A n

A.X1 + A.X 2 + A.X 3 + A.X 4 + .............. + A.X n


X=
n.A
X + X 2 + X 3 + X 4 + .............. + X n Y1 + Y2 + Y3 + Y4 + .............. + Yn
X= 1 Y=
n n
2. SAMBUNGAN PAKU KELING
4. Sambungan Paku Keling dengan Beban Eksentrik
F
Gaya geser langsung pada masing-masing paku adalah: Fo =
n
 Akibat momen F.e, masing-masing paku terjadi gaya-gaya reaksi F1, F2, F3
dan F4 yang masing-masing bekerja tegak lurus r1, r2, r3 dan r4. Jarak r1, r2,
r3 dan r4 ialah jarak masing-masing paku ke titik berat (Z) dari kelompok
paku keling.
 Momen dari gaya-gaya F1, F2, F3 dan F4 terhadap Z berbanding lurus
dengan jarak r1, r2, r3 dan r4.
 Jika angka perbandingan dinyatakan dengan k, maka: F1 = k.r1 ;
F2 = k.r2 ; F3 = k.r3 ; F4 = k.r4
F.e = n 1 .F1 .r1 + n 2 .F2 .r 2 + n 3 .F3 .r 3 + n 4 .F4 .r 4 + .......... ..... + n n .Fn .rn

= n1.k.r1.r1 + n 2 .k.r2 .r2 + n 3 .k.r3 .r 3 +n 4 .k.r4 .r4 + ............... + n n .k.rn .rn

( 2 2 2 2
= k n1.r1 + n 2 .r2 + n 3 .r3 + n 4 .r4 + .......... ........ + n n .rn
2
)
F .e
k = 2 2 2 2 2
n 1 .r1 + n 2 .r 2 + n 3 .r 3 + n 4 .r 4 + .......... ........ + n n .r n
2. SAMBUNGAN PAKU KELING
5. Contoh soal
1. Sambungan keling kampuh berimpit dikeling dua baris dengan tebal pelat
15 mm, diameter paku keling 25 mm dan jarak antar paku (pitch) 75 mm.
Jika tegangan tarik maksimum 400 MPa, tegangan geser ijin 320 MPa dan
tekanan bidang ijin 640 MPa, hitung gaya minimum tiap jarak p. Jika faktor
keamanan untuk beban 4, hitung tegangan aktual yang terjadi pada plat
dan paku keling.

Penyelesaian;
Diketahui: t = 15 mm; d = 25 mm; p = 75 mm; Sf = 4

τ g = 320 N σo = 640 N
σ t = 400 N 2 mm 2 mm 2
mm
2. SAMBUNGAN PAKU KELING
- Gaya tarik maksimum pada pelat dengan jarak p adalah:
F = (p − d)t × σ t = (75 − 25 )15 × 400 = 300000 N
- Gaya geser maksimum pada paku dengan jarak p adalah:
π π
F = n × × d2 × τ g = 2 × × 25 2 × 320 = 314159 N
4 4
- Gaya akibat tekanan bidang antara paku dan pelat dengan jarak p adalah:
F = n × d × t × σo = 2 × 25 × 15 × 640 = 480000 N
Dari hasil perhitungan diperoleh gaya minimum adalah 300000 N = 300 kN

- Dengan faktor keamanan 4, maka beban yang diijinkan dengan jarak p:


Fmaks 300000
Fi = = = 75000 N
4 4
- Tegangan tarik pada pelat:
F 75000
σt = = = 100 N = 100 MPa
(p − d)t (75 − 25 )15 mm 2
2. SAMBUNGAN PAKU KELING
- Tegangan geser pada paku keling:
4×F 4 × 75000
τg = = = 76,4 N = 76,4 MPa
n× π×d 2
2 × π × 25 2
mm 2
- Tekanan bidang antara paku dan pelat:
F 75000
σo = = = 100 N 2 = 100 MPa
n × d × t 2 × 25 × 15 mm

2. Sebuah konstruksi yang disambung dengan kampuh kelingan mendapat


beban eksentrik 2500 kg seperti gambar. Jika tegangan geser yang
diijinkan bahan paku adalah 650 kg/cm2, tentukan ukuran paku keling.
2. SAMBUNGAN PAKU KELING
Penyelesaian;
- Mencari pusat berat dari sambungan paku keling:

X=
15 + 15 + 15
= 7,5 cm Y =
(− 10 ) + (− 10 ) + (− 20 ) + (− 20 ) = −10 cm
6 6
- Fre body diagram gaya-gaya pada paku keling:

- Gaya geser langsung masing2 paku:


2500
Fo = = 416,67 kg
6
- Jarak paku terhadap pusat beratnya:

r1 = r2 = r5 = r6 = 7,5 2 + 10 2 = 12,5 cm
r3 = r4 = 7,5 cm

- Faktor pembanding k:

M 2500 × 57,5 kg
k= = = 195
2
4.r1 + 2.r3
2
4 × 12,5 2 + 2 × 7,5 2 cm
2. SAMBUNGAN PAKU KELING
F1 = F2 = F5 = F6 = k × r1 = 195 × 12,5 = 2437,5 kg
F3 = F4 = k × r3 = 195 × 7,5 = 1462,5 kg
- Diameter paku keling:

10
α = sin −1 = 53 o β = 90 o − 53 o = 37 o
12,5

2 2
FR 2 = Fo + F2 + 2.Fo .F2 cos α

FR 2 = (416,67)2 + (2437,5)2 + 2 × 416,67 × 2437,5 × cos 53 o = 2709 kg

4 × FR 2 4 × 2709
d= = = 2,3 cm = 23 mm
π × τg π × 650
2. SAMBUNGAN PAKU KELING
5. Soal-soal
1. Sebuah konstruksi yang disambung dengan kampuh kelingan mendapat
beban eksentrik seperti terlihat pada gambar. Jika tegangan geser yang
diijinkan bahan paku adalah 750 kg/cm2 tentukan ukuran paku keling.
2. SAMBUNGAN PAKU KELING
2. Sebuah pelat disambung dengan sambungan keling dan dibebani gaya
eksentrik sebesar 6000 kg, sebagaimana terlihat pada gambar. Tentukan
ukuran paku keling, jika tegangan geser yang diijinkan untuk bahan paku
750 kg/cm2. (Ukuran dalam cm).

Anda mungkin juga menyukai