Nilai hasil pengukuran penggaris atau mistar menunjukkan skala penggaris pada
ujung akhir benda yaitu 2,5 cm dan ada ditengah garis kelima dan keenam dari angka dua
(atau garis 25 dan 26 dari angka Nol) menunjukkan ukuran skala 0,5 mm.
Jadi secara matematisnya:
Hasil pengukuran = 2,5 cm + 0,5 mm (konversikan satuan mm jadi cm --> : 10)
= 2,5 cm + 0,05 cm
= 2,55 cm
Ingat!
1. Skala terkecil penggaris atau mistar adalah 1 mm atau 0,1 cm. Jadi, tingkat ketelitian
penggaris sama dengan 1 mm atau 0,1 cm (tetapi, ada juga penggaris atau mistar yang tingkat
ketelitiannya 0,5 cm).
2. Penggaris atau mistar sering digunakan untuk mengukur panjang benda yang bentuknya
tidak bulat.
c. MIKROMETER
Merupakan alat ukur linier yang mempunyai kecermataan yang lebih tinggi daripada
mistar ingsut, mempunyai kecermatan sebesar 0.01 mm (meskipun namanya “mikrometer”).
Jenis khusus memang ada yang dibuat dengan kecermataan 0.005 mm, 0.002 mm, 0.001 mm
dab bahkan sampai dengan 0.0005 mm.
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pemakaian mikrometer ialah sebagai
berikut :
1. Permukaan benda ukur dan mulut ukur mikrometer harus dalam kondisi bersih.
2. Sebelum dipakai, kedudukan mikrometer harus diperiksa.
3. Bukalah mulut ukur sampai sedikit melebihi dimensi objek ukur.
4. Beda ukur dipegang dengan tangan kiri dan mikrometer dengan tangan kanan.
5. Pada waktu mengukur, penekanan poros ukur pada benda ukur tidak boleh terlalu keras
sehingga memungkinkan kesalahan ukur karena adanya deformasi.
6. Kalibrasi
Untuk melakukan kalibrasi mikrometer dapat dilakukan beberapa pemeriksaan sebagai
berikut :
1. Gerakan silinder putar/poros ukur. harus berputar dengan baik, rasakan tidak terjadi
goyangan karena keausan ulir utama.
2. Kedudukan nol apabila. Apabila mulut ukur dirapatkan garis referensi/indeks harus
menunjuk nol.
3. Keberfungsian beberapa bagian yang lain seperti gigi gelincir (ratchet) dan pengunci poros
ukur.
4. Kerataan dan kesejajaran muka ukur (permukaan sensor). Karena keausan, muka ukur dapat
menjadi tidak rata dan tidak sejajar sehinggia memungkinkan kesalahan ukur.
5. Kebenaran penunjukan harga pengukuran. Sehingga harga yang ditunjukan oleh mikrometer
harus sesuai dengan ukuran standar yang benar 9 harga nominal dengan toleransi yang
diterapkan sesuai dengan standar)
Gambar 2.4 Mikrometer
Cara II :
a) Ukurlah diameter silinder dengan mistar geser, misal diperoleh hasil pengukuran : 75,40
mm.
b) Pilih replacement rod yang panjangnya lebih besar dari hasil pengukuran tersebut, misal 76
mm.
c) Pasang replacement rod pada bore gage.
d) Set mikrometer luar pada 76 mm, kemudian tempatkanreplacement
rod antara anvil dan spindle mikrometer
e) Set jarum dial gage pada posisi nol dengan cara memutar outer ring
f) Masukkan replacement rod ke dalam lubang (silinder), goyangkan tangkai bore gage ke
kanan dan ke kiri sampai diperoleh penyimpangan terbesar (posisi tegak lurus)
g) Baca besarnya penyimpangan yang ditunjukkan dial gage.
h) Apabila penyimpangan jarum dial gage :
(1) Di sebelah kanan nol: Ǿsilinder = 76 – penyimpangan
(2) Di sebelah kiri nol : Ǿsilinder = 76 + penyimpangan
c. CALIPER GAGE
Caliper gage adalah merupakan alat ukur yang digunakan untuk mengukur diameter
dengan ukuran kecil, misalnya diameter lubang laluan katup, diameter dalam rocker arm dan
sebagainya.
Pada bagian atas caliper gage terdapat dial gage dan pada bagian bawah terdapat kaki
(lug) yang dapat bergerak bebas. Fungsi tombol yang terdapat pada dial gage untuk
menggerakkan kaki - kaki. Apabila tombol ditekan, maka kaki-kaki tersebut akan saling
berhimpitan (menyempit). Untuk menset nol dapat dilakukan dengan memutar outer
ring sehingga jarum penunjuk bertepatan dengan angka nol pada skala pengukuran.
Pengukuran komponen mesin dengan caliper gage memerlukan alat ukur lain yaitu
mistar geser dan mikrometer. Adapun prosedur pengukuran diameter dalam dengan caliper
gage dapat dilakukan sebagai berikut:
(1) Ukur diameter dalam dengan mistar geser, misal diperoleh hasil pengukurannya=8,40 mm
(2) Set mikrometer luar mendekati hasil pengukuran dengan mistar geser, misal : 8,50 mm
(3) Tempatkan kaki - kaki caliper diantara anvil dan spindle mikrometer luar
(4) Gerakkan caliper sampai diperoleh penunjukan jarum maksimal (posisi tegak lurus).
(5) Putar outer ring sampai angka nol pada skala pengukuran lurus dengan jarum penunjuk.
(6) Tekan tombol caliper, kemudian masukkan kaki-kaki caliper ke dalam lubang dan
bebaskan tombol.
(7) Gerakkan caliper sampai diperoleh penunjukkan maksimal.
(8) Baca penunjukkan jarum penunjuk pada caliper gage. Apabila hasil pembacaan = 0,07
mm, maka diameter dalam lubang tersebut adalah = 8,50 – 0,07 = 8,43 mm
d. TELESCOPING GAGE
Telescoping gage atau pengukur T merupakan alat ukur pembanding yang biasa
digunakan untuk mengukur diameter dalam komponen yang agak ke dalam. Hal tersebut
dimungkinkan karena alat ukur ini mempunyai batang ukur yang cukup panjang. Poros ukur
atau sensornya dapat bergerak memanjang sendiri karena adanya pegas didalamnya. Pada
batang pengukur dilengkapi dengan pengunci yang dihubungkan dengan poros ukur sehingga
dengan pengunci tersebut, poros ukur dapat dimatikan gerakannya.
Alat ukur ini biasanya terdiri atas satu set yang berisi beberapa pengukur T yang
masing-masing mempunyai kapasitas pengukuran yang berbeda. Pada batang ukurnya
biasanya sudah dicantumkan kapasitas pengukurannya, misalnya 10 – 25 mm. Ini berarti
ukuran terkecil yang dapat diukur adalah 10 mm dan ukuran maksimumnya 25 mm.