Sistem Pendukung Keputusan Metode Naive Bayes merupakan metode spk yang mudah untuk
digunakan karena metode tersebut menggunakan data yang sudah ada sebagai acuan untuk
melakukan keputusan. Metode Naive Bayes sendiri tidak memerlukan bobot untuk melakukan
perhitungan, namun hanya menggunakan probabilitas data yang sudah ada.
Contoh soal :
contoh mengenai Sistem pendukung Keputusan Resiko Obesitas pada anak, berikut adalah
contoh data yang sudah ada :
Obesitas Ayah
Obesitas
Obesitas
Normal
Obesitas
Normal
Normal
Obesitas Ibu
Obesitas
Normal
Normal
Normal
Normal
Normal
Aktifitas Fisik
Ringan
Sedang
Sedang
Sedang
Berat
Sedang
Asupan Makanan
Lebih
Lebih
Cukup
Cukup
Cukup
Cukup
Kesimpulan
Tinggi
Tinggi
Sedang
Sedang
Tinggi
Tinggi
Data Tersebut merupakan data yang harus ada dalam sistem sebelum nantinya digunakan
untuk melakukan tes pengujian sistem pendukung Keputusan. Dari data tersebut kita akan
mencoba menyelesaikan masalah tingkat resiko obesitas pada anak dengan aturan :
Obesitas Ayah : Normal
Obesitas Ibu : Obesitas
Aktifitas Fisik : Ringan
Asupan Makanan : Lebih
Tentukan kesimpulan yang dapat diambil dengan metode Naive Bayes?
Jawab :
Untuk menyelesaikan pertanyaan tersebut, kita hitung probabilitas Kemunculan dari
Kesimpulan, dari data tersebut hanya terdapat 2 kesimpulan yakni : Tinggi dan Sedang jadi
Probabilitas (PTinggi = Banyaknya tinggi/Jumlah Data = 4/6 = 0.67)
Probabilitas (PSedang= Banyaknya Sedang / Jumlah Data = 2/6 = 0.3
Setalah mencari Probabilitas Kesimpulan, tahap selanjutnya kita hitung data kemunculan dari
tiap Pertanyaan :
1. Pertanyaan Obesitas Ayah = Normal
pObesitasAyahTinggi = Banyaknya data Normal / Banyaknya data Tinggi pada
Kesimpulan = 2 / 4 = 0.5
setiap kriteria, menghitung skor atau nilai total setiap elternatif dan menentukan urutan prioritas
keputusan didasarkan pada skor atau nilai total setiap alternatif.
Perhitungan skor untuk setiap alternatif dalam perbandingan eksponensial ini dapat dirumuskan
sebagai-berikut:
m
Total Nilai(Tni)=(RKij)TKKj
j=1
Dimana :
TNI = Total nilai ke i
RKij = Derajat kepentingan relatif kriteria ke-j pada pilihan keputusan i
TKKj = Derajat kepentingan relatif kriteria ke-j; TKKj > 0; bulat
n = Jumlah pilihan keputusan
m = Jumlah kriteria keputusa
contoh soal :
Suatu investor akan menginvestasikan untuk usaha produk agroindustri berbasis ubi kayu
dimana ada 3 pilihan usaha: tepung tapioka, kripik singkong dan pakan ternak. Setiap pilihan
usaha tersebut terdapat 7 kriteria yang harus dipenuhi setelah dilakukan wawancara dengan
para pakar dan pengorganisasian pengetahuan dari berbagai referensi buku. Hasil penilaian
terhadap tiga alternatif produk agroindustri berbasis ubi kayu (tepung tapioka, kripik singkong
dan pakan ternak) ini dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Kriteria
Bobot
KS
PT
1.
Potensi pasar
2.
3.
Teknologi yang
dipakai
Kondisi sosial
budaya
Dampak terhadap
lingkungan
4.
5.
6.
7.
155.267.448 14.179.040
29.263.177
1.
2.
3.
4.
Kasus yang dibahas ini adalah pemilihan ponsel masa kini yang terbaik dari
berbagai brand ternama. Antara Nokia, Samsung, SonyEricson.
Dasar Penentuan Kriteria.
Penentuan kriteria-kriteria dalam SPPK ini didasarkan pada hal-hal yang
sekiranya sangat berpengaruh dalam sebuah telepon seluler (ponsel) baik
hardware, teknologi, software maupun jaringan. Pada setiap kriteria
diberikan bobot yang berbeda-beda karena setiap kriteria memiliki pengaruh
yang dominan atau tidak dalam spesifikasi sebuah ponsel,berikut penjelasan
setiap kriteria :
1.
Fitur.
Meliputi : kamera
musik
ketajaman warna
layar
internet mobile dll.
Sistem Operasi diberikan bobot sebanyak 15%.
2.
Teknologi.
Meliputi : Touch screen
Touch Pad
Teknologi diberikan bobot sebanyak 5%.
3.
Harga.
Meliputi : Low End
High End
Harga diberikan bobot sebanyak 20%.
a. Yang pertama kali dilakukan adalah Menentukan bobot kriteria mana
yang paling
penting, yang dalam terminologi AHP disebut pairwire comparation
tekn
0,3
ologi
0,25
3
Juml
2,8
ah
1,95
3
Pricipal Eigen
Value (lmax)
Consistency Index
(CI)
Consistency Ratio
(CR)
0,1232
0,9995
3,0
0
0,0%
Keterangan :
Jumlah merupakan penjumlahan dari semua angka yang ada pada baris
diatasnya dalam satu kolom.
Priority Vector merupakan hasil penjumlahan dari semua sel disebelah
Kirinya (pada baris yang sama) setelah terlebih dahulu dibagi dengan
jumlah yang ada dibawahnya, kemudian hasil penjumlahan tersebut dibagi
dengan angka 3.
Angka 3 diperoleh dari jumlah kriteria yaitu harga, fitur dan teknologi.
0,5
8
b.
1
0
1,
4
9
Arti dari tabel diatas adalah dari ketiga ponsel, yang paling murah adalah
samsung dengan skor 0,6232 ,disusul Nokia dengan skor 0,3333 dan sony
ericson dengan skor 0,2332.
Nilai CI adalah 0,1 yang berarti pembobotan tidak terlalu konsisten ,tetapi
karena nilai CR=2,0% lebih kecil dari 10%, maka ketidak konsistenan masih
bisa diterima.
Memberikan penilaian bobot fitur
Kelengkapan Fitur Samsung kali dari Nokia
Kelengkapan Fitur Samsung 2 kali dari Sony Ericson
Kelengkapan Fitur Nokia 3 kali dari Sony Ericson
Pair-wire comparation :
Pair comparation matrix
Sam Nok sonye Priority
Kriteria sung ia
ricson Vector
Samsu
ng
1 0,5
2
0,3645
Nokia
2
1
3
0,3333
Sony
0,3
ericson
0,5
3
1
0,3332
1,8
Jumlah
3,2
3
6
1,0310
Pricipal Eigen Value
(lmax)
3,76
Consistency Index
(CI)
0,38
Consistency Ratio
(CR)
0,06%
Arti dari tabel diatas adalah dari ketiga ponsel, yang paling lengkap fiturnya
adalah samsung dengan skor 0,3645 ,disusul Nokia dengan skor 0,3333 dan
sony ericson dengan skor 0,332.
Nilai CI adalah 0,38 yang berarti pembobotan tidak terlalu konsisten ,tetapi
karena nilai CR=0,06% lebih kecil dari 10%, maka ketidak konsistenan masih
bisa diterima.
Memberikan penilaian bobot teknologi
Kecanggihan Teknologi Samsung 1/3 dari nokia
Sony
Ericson
0,2332
0,3332
Teknologi
Composite
Weight
20
0,12
32
45
33
0,33 0,99
32
98
0,49 0,41
34
51
0,3332
0,2715