Analisa Sistem
Analisa sistem adalah penguraian dari suatu sistem informasi kedalam bagian
komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahanpermasalahan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan
perbaikan-perbaikannya. Analisa sistem merupakan tahap awal dalam perancangan dan
pengembangan sebuah sistem yang akan dirancang, karena tahap inilah akan diukur dan
dievakuasi tentang kinerja dari sistem yang dirancang. Identifikasi terhadap masalah-masalah
yang ada dan langkah-langkah untuk kebutuhan perancangan yang diharapkan.
Dalam melakukan analisis sistem terlebih dahulu harus mengetahui dan memahami
sistem, untuk menganalisa sistem diperlukan data dari sistem untuk dianalisa. Data yang
diperlukan adalah hal-hal yang diperlukan untuk definisi data.
2
Analisa Proses
Analytical Hierarchy Process (AHP) memiliki kriteria dan alternatif yang fungsinya
Penerapan AHP
Alternatif
Alternatif merupakan keputusan akhir, dimana alternatif dengan nilai tertinggilah yang
akan dipilih. Alternatif yang akan digunakan dalam AHP merupakan jurusan yang ada pada SMA
2 Pulau Punjung yaitu:
1 IPA (Ilmu Pengetahuan Alam)
Jurusan IPA banyak berhubungan dengan teknologi, berhitung dan mengamati
fenomena alam. Mempelajari ilmu pasti dan alam dengan metode ilmiah yang
mengutamakan percobaan-percobaan dan tes yang penuh logika. Jawaban atas
pertanyaan soal adalah pasti tidak bisa diganggu gugat mulai dari matematika,
2
Kriteria
Kriteria merupakan dasar penilaian, diamana masing-masing kriteria diberi prioritas-
prioritas yang nantinya akan mempengaruhi pengambilan keputusan. Dimana data yang menjadi
kriteria pengambilan keputusan:
1 Rata-rata Nilai Rapor
Berisi nilai rata-rata dari penjumlahan bidang studi masing-masing jurusan.
Minat siswa
Berisi tentang beberapa pertanyaan mengenai minat siswa. Kriteria minat
siswa memiliki subkriteria antara lain :
a Sangat baik : Range persentase >=80%
b Baik : Range persentase =60%
c Cukup : Range persentase =40%
d Kurang baik : Range persentase <40%
Hirarki
Pada dasarnya, AHP merupakan metode yang digunakan untuk memecahkan masalah
Keterangan
Merupakan tujuan dari penelitian yaitu penentuan penjurusan.
Kriteria
Kriteria 1 Kriteria 3
1 Kriteria 1 : Rata-rata Rapor
2 Kriteria 2 : Pemahaman Materi
3 Kriteria 3 : Minat Siswa
Rata-rata Rapor
Pemahaman Materi
Minat Siswa
Rata-rata Rapor
1
1/3
1/5
Pemahaman Materi
3
1
1/2
Minat Siswa
5
2
1
Penjelasan :
Matriks perbandingan berpasangan kriteria menjelaskan perbandingan 1 kriteria
dengan kriteria lain, dengan mengutamakan kriteria yang lebih penting. Seperti contoh
pada Tabel 4.2, Rata-rata Rapor sedikit lebih penting jika dibandingkan dengan Minat
Siswa dan Rata-rata Rapor lebih penting jika dibandingkan dengan Pemahaman Materi.
Sedangkan 1/3 , 1/5, dan 1/2 pada Tabel 4.2 merupakan nilai kebalikan dari setiap
kriteria. Berikut skala perbandingan berpasangan :
Tingkat
Definisi
Keterangan
Kepentingan
Kedua elemen mempunyai pengaruh
1
Sama Pentingnya
yang sama
Pengalaman dan penilaian sangat
Sedikit lebih
Lebih Penting
dibandingkan dengan elemen
pasangannya.
Satu elemen terbukti sangat disukai
dan secara praktis dominasinya sangat
Sangat Penting
nyata, dibandingkan dengan elemen
pasangannya.
Satu elemen terbukti mutlak lebih
Mutlak lebih
penting
9
tertinggi.
Diberikan bila terdapat keraguan
2,4,6,8
Nilai Tengah
Rata-rata Rapor
Pemahaman Materi
Minat Siswa
Rata-rata Rapor
1
0.3333
0.2
Jumlah
2
1.5333
4.5
Pemahaman
Minat
Rapor
Materi
Siswa
0.6522
0.6667
0.2174
0.1304
Jumlah
Prioritas
0.625
1.9438
0.6479
0.2222
0.25
0.6896
0.2299
0.1111
0.125
0.3665
0.1222
Rata-rata
Rapor
Pemahaman
Materi
Minat Siswa
Pemahaman
Minat
Jumlah
Rapor
Materi
Siswa
Rata-rata Rapor
0.6479
1.9439
3.2398
Pemahaman Materi
0.0766
0.2299
0.4597
Minat Siswa
0.02443
0.06109
0.12219
Nilai tiap kolom pada Tabel 4.6 diperoleh dari perkalian
5.8315
0.7662
0.2077
matriks perbandingan
pada Tabel 4.4 yang dikalikan dengan Nilai prioritas pada Tabel 4.5. Rumusnya
sebagai berikut:
Kolom Rata-rata Rapor
Rata-rata Rapor
1 / 0.6479 = 0.64794686
Pemahaman Materi
0.3333 / 0.6479 = 0.076623725
Minat Siswa
0.2 / 0.6479 = 0.024436393
Kolom Pemahaman Materi
Nilai Rapor
3 / 0.2299= 1.94384058
Pemahaman Materi
1 / 0.2299 = 0.229871176
Minat Siswa
0.5 / 0.2299 = 0.061090982
Kolom Minat Siswa
Nilai Rapor
5 / 0.1222 = 3.2397343
Pemahaman Materi
2 / 0.1222 = 0.459742351
Minat Siswa
1 / 0.1222 = 0.122181965
Kolom Jumlah
Nilai Rapor
0.6479 + 0.07662 + 0.02443 = 5.8315
Pemahaman Materi
1.9438 + 0.2299 +.06109 = 0.7662
Minat Siswa
3.2397 + 0.45977 + 0.1222 = 0.2077
Perhitungan Rasio Konsistensi
Perhitungan ini digunakan untuk memastikan nilai rasio konsistensi (CR)
<=0,1, jika ternyata nilai CR lebih besar dari 0,1 maka matriks perbandingan
berpasangan harus diperbaiki.
Rata-rata Rapor
Pemahaman Materi
Minat Siswa
Prioritas
0.6479
0.2298
0.1222
Hasil
6.4795
0.9961
0.3299
Kolom hasil pada Tabel 4.7 merupakan penjumlahan dari kolom prioritas
pada Tabel 4.5 dengan kolom jumlah pada Tabel 4.6, dengan rumus sebagai berikut:
Kolom Hasil
Rata-rata Rapor
5.8315 + 0.6479 = 6.4795
Pemahaman Materi
0.7662 + 0.2299 = 0.9961
Minat Siswa
0.2077 + 0.1222 = 0.3299
Dari Tabel 4.7 juga diperoleh nilai-nilai sebagai berikut :
a
Jumlah (penjumlahan dari nilai-nilai hasil)
b
c
(jumlah kriteria) = 3
Menghitung maks =
maks =
=2.6018
CI =
-0.199088612
2
0
3
0.58
4
0.9
5
1.12
6
1.24
7
1.32
8
9
10
1.41 1.45 1.49
CR =
terdapat 3 kriteria yang berarti ada 3 perhitungan prioritas subkriteria. Langkah-langkah untuk
menghitung prioritas subkriteria tidak jauh berbeda dengan menghitun prioritas kriteria, hanya
saja dalam menghitung bobot prioritas subkriteria ditambahkan kolom untuk menghitung
prioritas subkriteria yang akan digunakan dalam perhitungan siswa. Berikut adalah perhitungan
subkriteria dari tiap kriteria:
1 Menghitung Prioritas Subkriteria Dari Kriteria Rata-rata Rapor
Melakukan perbandingan berpasangan subkriteria dari kriteria rata-rata rapor
siswa, kemudian menjumalahkan tiap kolom kriteria.
Sangat Baik
Baik
Cukup
Kurang Baik
Jumlah
Sangat Baik
Baik
Cukup
Kurang Baik
1.00
0.50
0.25
0.17
1.92
2.00
1.00
0.50
0.25
3.75
4.00
2.00
1.00
0.50
7.50
6.00
4.00
2.00
1.00
13.00
Langkah seperti ini sama dengan matriks perbandingan berpasangan nilai kriteria
di Tabel 4.4
Tabel 4.9 Matriks Bobot Prioritas Subkriteria Rata-rata Rapor
Sangat
Bai
Baik
0.52
0.26
0.13
0.09
k
0.53
0.27
0.13
0.07
Kurang
Cukup
Sangat Baik
Baik
Cukup
Kurang Baik
0.53
0.27
0.13
0.07
Prioritas
Jumlah Prioritas
Baik
0.46
0.31
0.15
0.08
2.05
1.10
0.55
0.30
0.51
0.28
0.14
0.07
subkriteria
1
0.5375
0.2688
0.14
Langkah pada tahap ini pada dasarnya sama dengan menghitung matriks nilai
kriteria di Tabel 4.5, perbedaannya adalah adanya tambahan kolom prioritas subkriteria.
Nilai pada kolom prioritas subkriteria diperoleh dengan mencari nilai tertinggi pada
kolom prioritas, kemudian tiap kolom nilai prioritas dibagi dengan nilai tertinggi tersebut.
Pada Tabel 4.9 nilai tertinggi di kolom prioritas adalah 0.51. Nilai 1 pada kolom prioritas
subkriteria, baris sangat baik didapat dengan membagi kolom prioritas dengan nilai
terbesar (0.51/0.51). Nilai 0.5375 pada klom prioritas subkriteria, baris baik didapat
dengan membagi kolom prioritas dengan nilai terbesar (0.5375/ 0.51).
Table 4.10 Matriks Penjumalahan Tiap Baris Subkriteria Rata-rata Rapor
Sangat Baik
Baik
Cukup
Kurang Baik
Sangat Baik
Baik
Cukup
Kurang Baik
0.51
0.14
0.03
0.01
1.02
0.28
0.07
0.02
2.05
0.55
0.14
0.04
3.07
1.10
0.28
0.07
Jumlah
6.66
2.07
0.52
0.14
Matriks pada Tabel 4.10 didapat dengan menjumlahlahkan tiap baris subkriteria
rata-rata rapor.
Table 4.11 Perhitungan Rasio Konsistensi Rata-rata Rapor
Sangat Baik
Baik
Cukup
Kurang Baik
Jumlah
6.66
2.07
0.52
0.14
Prioritas
0.51
0.28
0.14
0.07
Hasil
7.17
2.34
0.65
0.22
b
c
(jumlah kriteria) = 4
Menghitung maks =
maks =
=2.60
CI =
-0.47
10
0.58
0.9
1.12
1.24
132
CR =
Sangat Baik
Baik
Cukup
Kurang Baik
Jumlah
Sangat Baik
1.00
0.50
0.33
0.20
2.03
Baik
2.00
1.00
0.50
0.33
3.83
Cukup
3.00
2.00
1.00
0.50
6.50
Kurang Baik
5.00
3.00
2.00
1.00
11.00
Kurang
Jumla
priorita
Prioritas
Baik
subkriteria
Cukup
Baik
Sangat
Baik
Baik
Cukup
Kurang
Baik
0.49
0.52
0.46
0.45
1.93
0.4824
0.25
0.16
0.26
0.13
0.31
0.15
0.27
0.18
1.09
0.63
0.2718
0.1575
0.5634
0.3265
0.10
0.09
0.08
0.09
0.35
0.0883
0.18307
Sangat Baik
Baik
Cukup
Kurang Baik
Sangat Baik
0.48
0.14
0.05
0.02
Baik
0.96
0.27
0.08
0.03
Cukup
1.45
0.54
0.16
0.04
Kurang Baik
2.41
0.82
0.32
0.09
Jumlah
5.31
1.77
0.60
0.18
Sangat Baik
Baik
Cukup
Kurang Baik
a
Jumlah
5.31
1.77
0.60
0.18
Prioritas
0.48
0.27
0.16
0.09
Hasil
5.79
2.04
0.76
0.27
b
c
(jumlah kriteria) = 4
Menghitung maks =
maks =
=2.21
CI =
-0.60
2
0
CR =
3
0.58
4
0.9
5
1.12
6
1.24
7
132
8
9
10
1.41 1.45 1.49
-0.66
Sangat Baik
Baik
Cukup
Kurang Baik
Jumlah
Sangat Baik
1.00
0.50
0.33
0.25
2.08
Baik
2.00
1.00
0.50
0.33
3.83
Cukup
3.00
2.00
1.00
0.50
6.50
Kurang Baik
4.00
3.00
2.00
1.00
10.00
Sangat
Kurang
Baik Cukup
priorita
Prioritas
subkriteria
Jumlah
Baik
Baik
Sangat
0.48
Baik
Baik
0.24
Cukup 0.16
Kurang
0.12
Baik
0.52
0.46
0.40
1.86
0.4658
0.26
0.13
0.31
0.15
0.30
0.20
1.11
0.64
0.2771
0.1611
0.5949
0.3458
0.09
0.08
0.10
0.38
0.0959
0.2060
Sangat Baik
Baik
Cukup
Kurang Baik
Sangat Baik
0.47
0.14
0.05
0.02
Baik
0.93
0.28
0.08
0.03
Cukup
1.40
0.55
0.16
0.05
Kurang Baik
1.86
0.83
0.32
0.10
Jumlah
4.66
1.80
0.62
0.20
(jumlah kriteria) = 4
Menghitung maks =
maks =
=1.25
CI =
-0.92
2
0
3
0.58
CR =
4
0.9
5
1.12
6
1.24
7
132
8
1.41
9
10
1.45 1.49
-1.02
Menghitung Hasil
Prioritas hasil perhitungan kemudian dituangkan ke dalama matriks hasil yang
terlihat pada Tabel 4.20.
Nilai Rapor
Menghitung Hasil
Pemahaman Materi
Minat Siswa
0.6479
0.23
0.1222
Sangat Baik
Sangat Baik
Sangat Baik
1.00
Baik
0.54
Cukup
0.27
Kurang Baik
0.14
1.00
Baik
0.56
Cukup
0.33
Kurang Baik
0.18301437
1.00
Baik
0.594952613
Cukup
0.345778288
Kurang Baik
0.206023837
Rat-rata Rapor
IPA
IPS
Pemahaman Materi
Minat Siswa
Nilai Siswa
Baik (70)
Cukup (50)
Pemahaman
Minat
Total
Rapor
Materi
Siswa
Nilai Siswa
0.13
0.1222
IPA
0.90
0.65
IPS
0.08
0.1222
0.85
Nilai 0.90 (Tabel 4.22) pada kolom Rata-rata Rapor baris IPA diperoleh dari nilai
siswa IPA untuk Rata-rata Rapor, yaitu dengan mengalikan antara prioritas nilai kriteria
0.64794686 (Tabel 4.20) dan prioritas subkriteria Rata-rata Rapor keterangan Sangat
Baik yang nilainya 1.00 (Tabel 4.21) dan seterusnya.
Kolom total pada Tabel 4.22 diperoleh dari penjumlahan pada masing-masing
barisnya. Nilai total inilah yang dipakai sebagai dasar untuk menyarankan penjurusan
kepada siswa. Dari Tabel 4.22 diatas, maka diketahui siswa akan terlebih dahulu
disarankan masuk jurusan IPA dan kemudian jurusan IPS.
4
Struktur Database
Struktur database merupakan kumpulan dari data-data beserta tipenya yang merupakan
komponen penting dalam membuat suatu program. Struktur database merupakan struktur data
yang saling berhubungan satu sama lain sehingga sangat diperlukan dalam menjalankan program
dan juga menyimpan data dalam suatu sistem database seperti di bawah ini :
1 Nama tabel
: admin
Primary key
: username
Fungsi
: Menyimpan data admin
Tabel 4.23 Admin
Field
username
password
nama_lengkap
email
telp
level
blokir
id_session
key
Fungsi
Key
Pk
Type
varchar
varchar
varchar
varchar
varchar
varchar
varchar
varchar
Length
50
100
100
100
12
10
2
100
Keterangan
Username
Password
Nama lengkap
Email
Telpon
Level
Blokir
Id sesion
Nama tabel
: user
Primary
: username
: Menyimpan data user
Tabel 4.24 User
Field
username
password
nama_lengkap
email
no_telp
level
aktif
id_session
alamat_lengkap
Key
Pk
Type
varchar
varchar
varchar
varchar
varchar
varchar
enum
varchar
varchar
Length
50
100
100
100
12
10
2
100
255
Keterangan
Username
Password
Nama lengkap
Email
Telpon
Level
Status user
Id sesion
Alamat lengkap
tabel
: siswa
Primary key
: id_siswa
Fungsi
: Menyimpan data siswa
Tabel 4.25 Siswa
Nama
Ke
Field
Type
y
Pk
id_siswa
Length
int
varcha
nis
11
Keterangan
Id siswa
NIS siswa
11
r
varcha
nama_siswa
Nama siswa
50
r
char
int
int
int
int
int
double
varcha
jk
nilai_rapor
materi_ipa
materi_ips
minat_ipa
minat_ips
NP
jurusan
2
11
11
25
11
11
Jenis kelamin
Rata-rata nilai rapor
Nilai materi IPA
Nilai materi IPS
Nilai minat IPA
Nilai minat IPS
Persentase akhir penjurusan
Jurusan yang akan diterima
30
r
Primary key
Fungsi
: id_statis
: Menyimpan data statis
Tabel 4.26 Statis
Field
Key
Type
Length
Keterangan
id_statis
Pk
integer
Id statis
judul
varchar
255
Judul statis
isi
text
Nama tabel
Primary key
Fungsi
Isi statis
: kriteria
: id_kriteria
: Menampilkan data kriteria
Tabel 4.27 Kriteria
Field
id_kriteria
nama_kriteria
Key
Pk
Type
Int
varchar
Length
5
50
Keterangan
Id kriteria
Nama kriteria
Nama
tabel
: statis
Nama tabel
Primary key
Fungsi
: subkriteria
: id_subkriteria
: Menyimpan data sub kriteria
Tabel 4.28 Sub kriteria
Field
id_subkriteria
nama_subkriteria
7
Nama tabel
Primary key
Fungsi
2
1
Nama tabel
Primary key
Fungsi
Type
int
varchar
Length
5
50
Keterangan
Id subkriteria
Nama subkriteria
: jurusan
: id_jurusan
: Menyimpan data jurusan
Tabel 4.29 Jurusan
Field
id_jurusan
nama_jurusan
8
Key
Pk
Key
Pk
Type
int
varchar
Length
25
25
Keterangan
Id jurusan
Nama jurusan
: prioritas
: id_prioritas
: Menyimpan matriks hasil
Tabel 4.30 Matriks Hasil
Field
Key
Type
id_prioritas
field
nilai
Pk
int
varchar
double
Lengt
h
11
30
Keterangan
Id laporan
Kriteria dan subkriteria
Nilai matriks akhir
Perancangan
Pembuatan Diagram UML
Unified Modelling Language (UML) adalah sebuah "bahasa" yang telah menjadi standar
dalam industri untuk visualisasi, merancang dan mendokumentasikan sistem piranti lunak. UML
menawarkan sebuah standar untuk merancang model sebuah sistem. Dengan menggunakan UML
kita dapat membuat model untuk semua jenis aplikasi piranti lunak, dimana aplikasi tersebut
dapat berjalan pada piranti keras, sistem operasi dan jaringan apapun, serta ditulis dalam bahasa
pemrograman apapun. Adapun UML yang dirancang dalam pembuatan sistem ini sebagai berikut
:
Usecase Diagram
Use case diagram adalah abtraksi dari interaksi antara sistem dengan actor. Oleh karena
itu sangat penting untuk memilih abstraksi yang cocok. Use case bekerja dengan cara
mendeskripsikan tipikal interaksi antara user sebuah sistem dengan sistemnya sendiri melalui
sebuah cerita bagaimana sebuah sistem dipakai.
a
Definisi Aktor
Defenisi aktor adalah aktivitas yang bisa dilakukan oleh para aktor dalam
menggunakan sistem.
Tabel 4.7 Definisi Aktor
No
1.
2.
Aktor
Admin
Deskripsi
Admin dalam sistem ini yang mengelola web dan bekerja untuk
User
Use Case
Login
Deskripsi
Aktor
Halaman untuk masuk ke dalam Admin, User
Siswa
sistem
Halaman yang menampilkan semua Admin
Proses
Keputusan
About Us
pengambilan keputusan
Halaman yang menampilkan informasi User,Admin
seputar pemilihan jurusan pada SMA 2
Pulau Punjung
Halaman awal
Home
yang
Pertanyaan
Tambah Siswa
Update Siswa
9
10
Hapus Siswa
Matriks Kriteria
sistem
Menghapus data siswa yang ada
Admin
Halaman yang menampilkan semua Admin
11
Matriks
12
Kriteria
Pertanyaan
13
Materi
Pertanyaan
Minat
14
Hasil
15
Penjurusan
Laporan Akhir
penjurusan
Halaman yang menampilkan semua Admin
17
Logout
Admin,User
Pada gambar Use Case Diagram terdapat dua aktor yang berinteraksi dengan sistem yaitu
user dan admin. User dalam sistem ini bisa melihat tampilan web sistem dan melihat bagaimana
cara penggunaannya. Sementara untuk melakukan proses pemilihan jurusan ,user dapat memilih
menu pertanyaan dan menjawab pertanyaan sesuai dengan kemampuan user. Dan user juga bisa
hasil penjuruan yang telah diperoleh. Sedangkan admin harus melakukan login terlebih dahulu
untuk dapat melakukan pengelolaan siswa,pengelolaan kriteria dan pengelolaan subkriteria.
Class Diagram
Class diagram digunakan untuk mendeskripsikan jenis-jenis objek dalam sistem dan berbagai
macam hubungan statis yang terdapat diantara sistem.
a
Definisi Class
Spesifikasi yang jika diinstansiasi akan menghasilkan sebuah objek dan merupakan
inti dari pengembangan dan desain berorientasi objek. Class diagram menggambarkan
struktur dan deskripsi class, package dan objek besarta hubungan satu sama lain seperti
containment, pewarisan,asosiasi, dan lain-lain.
Tabel 4.9 Definisi Class
No
1
Class
Siswa
Deskripsi
Siswa memiliki hubungan dengan class koneksi, validasi,
Pertanyaan
Proses
Laporan Akhir
koneksi
Class laporan akhir terhubung dengan class antar muka dan
Mengelola
koneksi
Class mengelola pertanyaan terhubung dengan class antar
Pertanyaan
Mengelola
Proses
muka,proses dan koneksi
Antar Muka
Class antar muka terhubung dengan class mengelola siswa
Class diagram diatas menggambarkan struktur dan deskripsi class, package dan objek
beserta hubungan satu sama lain seperti hubungan antara data penjurusan, admin, user dengan
sistem.
Sequence Diagram
Sequence diagram menggambarkan interaksi antar objek di dalam dan di sekitar sistem
(termasuk pengguna, display, dan sebagainya) berupa message yang digambarkan terhadap
waktu. Sequence diagram terdiri antar dimensi vertikal (waktu) dan dimensi horizontal (objekobjek yang terkait).
Sequence diagram biasa digunakan untuk menggambarkan skenario atau rangkaian
langkah-langkah yang dilakukan sebagai respons dari sebuah event untuk menghasilkan output
tertentu. Diawali dari apa yang men-trigger aktivitas tersebut, proses dan perubahan apa saja
yang terjadi secara internal dan output apa yang dihasilkan. Masing-masing objek, termasuk
aktor, memiliki lifeline vertikal.
Message digambarkan sebagai garis berpanah dari satu objek ke objek lainnya. Pada fase
desain berikutnya, message akan dipetakan menjadi operasi/metoda dari class. Activation bar
menunjukkan lamanya eksekusi sebuah proses, biasanya diawali dengan diterimanya sebuah
message.
a
dalam melakukan login. Berikut adalah sequence diagram login pada admin dapat dilihat
pada Gambar 4.4 berikut
Diagram ini menggambarkan prilaku dan scenario yang dilakukan oleh aktor
admin dalam melakukan logot. Berikut adalah sequence diagram logout pada admin
dapat dilihat pada Gambar 4.5 berikut
dalam melakukan tambah siswa. Berikut adalah sequence diagram tambah siswa pada
admin dapat dilihat pada Gambar 4.6 berikut
dalam menghapus siswa. Berikut adalah sequence diagram hapus siswa pada admin dapat
dilihat pada Gambar 4.8 berikut
dalam melakukan proses matriks. Berikut adalah sequence diagram proses matriks pada
admin dapat dilihat pada Gambar 4.9 berikut
dalam menjawab pertanyaan. Berikut adalah sequence diagram pertanyaan pada user
dapat dilihat pada Gambar 4.10 berikut
Collaboration Diagram
Merupakan cara alternatif untuk menampilkan suatu scenario. Menampilkan interaksi
objek yang terorganisasi di sekitar objek dan hubungannya dengan objek yang lain
1
Collaboration Diagram Kelola Siswa
Berikut adalah rangkaian hubungan objek yang dapat diakses admin dalam
mengelola siswa diantaranya login, tambah, edit, hapus data siswa, dan logout.
manajemen proses diantaranya login, pilih proses keputusan, kelola proses, dan logout.
Berikut adalah rangkaian hubungan objek yang dapat diakses user dalam laporan
akhir diantaranya login, pilih laporan akhir, dan logout.
StateChart Diagram
1 State Diagram Kelola Siswa
Admin merupakan aktor yang melakukan entry siswa dengan login terlebih dahulu.
dahulu.
Activity Diagram
Activity diagram menggambarkan berbagai alir aktivitas dalam sistem yang sedang
dirancang, bagaimana masing-masing alir berawal, decision yang mungkin terjadi, dan
bagaimana mereka berakhir. Activity diagram juga dapat menggambarkan proses paralel yang
mungkin terjadi pada beberapa eksekusi.
Activity diagram merupakan state diagram khusus, di mana sebagian besar state adalah
action dan sebagian besar transisi di-trigger oleh selesainya state sebelumnya (internal
processing). Oleh karena itu activity diagram tidak menggambarkan behaviour internal sebuah
sistem (interaksi antar subsistem), tetapi lebih menggambarkan proses-proses dan jalur-jalur
aktivitas dari level atas secara umum.
a Activity Diagram Admin
Adapun Activity diagram admin pada sistem secara umum yaitu dapat dilihat
pada gambar 4.22.
Login
Tidak
Ya
Home
Data Siswa
Proses
Tambah Data
Siswa
Laporan Hasil
Keputusan
Matriks
Kriteria
Edit Data
Siswa
Laporan
Hapus Data
Siswa
Cetak Laporan
Matriks Sub
Kriteria
Logout
Diagram Deployment menggambarkan tata letak sebuah sistem secara fisik, dengan
menampakkan bagian-bagian software yang berjalan pada bagian-bagian hardware. Berikut ini
terdapat deployment diagram pada gambar 4.24 seperti dibawah ini :
browser
server
web server : apache
Mozilla Firefox
internet explore
google chome
desain halaman utama atau index sampai desain menu about us. Adapun desain yang dimaksud
adalah sebagai berikut :
1
Interface Halaman Utama
Halaman ini merupakan halaman pertama muncul saat pengguna membuka
website. Perancangan halaman awal dapat dilihat pada gambar 4.22 dibawah ini.
Merupakan halaman untuk masuk bagi admin maupun user. Untuk melakukan
login, admin atau user harus mengisi username dan password terlebih dahulu.
Halaman utama dapat digambarkan seperti Gambar 4.25.
Halaman ini merupakan salah satu menu yang ada pada halaman
admin,
admin dapat mengakses dengan cara login terlebih dahulu. Halaman ini digunakan
untuk mengubah nilai dari bobot kriteria maupun bobot subkriteria.