Anda di halaman 1dari 39

BAB IV

ANALISA DAN PERANCANGAN

Analisa Sistem
Analisa sistem adalah penguraian dari suatu sistem informasi kedalam bagian

komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahanpermasalahan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan
perbaikan-perbaikannya. Analisa sistem merupakan tahap awal dalam perancangan dan
pengembangan sebuah sistem yang akan dirancang, karena tahap inilah akan diukur dan
dievakuasi tentang kinerja dari sistem yang dirancang. Identifikasi terhadap masalah-masalah
yang ada dan langkah-langkah untuk kebutuhan perancangan yang diharapkan.
Dalam melakukan analisis sistem terlebih dahulu harus mengetahui dan memahami
sistem, untuk menganalisa sistem diperlukan data dari sistem untuk dianalisa. Data yang
diperlukan adalah hal-hal yang diperlukan untuk definisi data.
2

Analisa Proses
Analytical Hierarchy Process (AHP) memiliki kriteria dan alternatif yang fungsinya

sebagai pembanding dalam perhitungan perbandingan pasangan, matriks normalisasi, vector


preferensi, CI dan CR. Dalam Analytical Hierarchy Process (AHP) untuk pemberian bobot pada
kriteria dilakukan berdasarkan judgment atau common sense dari manajer sebagai
pengambilan keputusan dengan menilai tingkat kepentingan suatu elemen dibandingkan elemen
lainnya. Alternatif yang memiliki nilai vector eigen tertinggi akan menjadi prioritas utama.
Contoh seperti gambar di bawah ini:
3
1

Penerapan AHP
Alternatif

Alternatif merupakan keputusan akhir, dimana alternatif dengan nilai tertinggilah yang
akan dipilih. Alternatif yang akan digunakan dalam AHP merupakan jurusan yang ada pada SMA
2 Pulau Punjung yaitu:
1 IPA (Ilmu Pengetahuan Alam)
Jurusan IPA banyak berhubungan dengan teknologi, berhitung dan mengamati
fenomena alam. Mempelajari ilmu pasti dan alam dengan metode ilmiah yang
mengutamakan percobaan-percobaan dan tes yang penuh logika. Jawaban atas
pertanyaan soal adalah pasti tidak bisa diganggu gugat mulai dari matematika,
2

biologi, fisika, dan kimia.


IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial)
Jurusan IPS mempelajari segala sesuatu yang berhubungan dengan
masyarakat. Mulai dari sosiologi, geografi, ekonomi akuntansi dan sejarah,
antropologi, politik-pemerintahan, dan aspek psikologi sosial.

Kriteria
Kriteria merupakan dasar penilaian, diamana masing-masing kriteria diberi prioritas-

prioritas yang nantinya akan mempengaruhi pengambilan keputusan. Dimana data yang menjadi
kriteria pengambilan keputusan:
1 Rata-rata Nilai Rapor
Berisi nilai rata-rata dari penjumlahan bidang studi masing-masing jurusan.

Kriteria rata-rata nilai rapor memiliki subkriteria antara lain :


a Sangat baik : Range rata-rata nilai rapor >=90
b Baik : Range rata-rata nilai rapor 80 - 89
c Cukup : Range rata-rata nilai rapor 70 - 79
d Kurang baik : Range rata-rata nilai rapor <70
Pemahaman Materi
Berisi tentang soal-soal pemahaman materi yang berkaitan dengan alternatif,
yang hasilnya nanti akan menentukan bobot dari subkriteria pemahaman materi.
Kriteria pemahaman materi memiliki subkriteria antara lain :
a Sangat baik : Range persentase >=80%
b Baik : Range persentase 60-79%
c Cukup : Range persentase 40-59%
d Kurang baik : Range persentase <40%

Minat siswa
Berisi tentang beberapa pertanyaan mengenai minat siswa. Kriteria minat
siswa memiliki subkriteria antara lain :
a Sangat baik : Range persentase >=80%
b Baik : Range persentase =60%
c Cukup : Range persentase =40%
d Kurang baik : Range persentase <40%

Hirarki
Pada dasarnya, AHP merupakan metode yang digunakan untuk memecahkan masalah

yang kompleks dan tidak terstruktur ke dalam kelompokkelompoknya, dengan mengatur


kelompok tersebut ke dalam struktur hirarki. Struktur hirarki adalah suatu model yang
memberikan kesempatan bagi perorangan atau kelompok untuk membangun gagasan-gagasan
dan mendefinisikan persoalan dengan cara membuat asumsi mereka masing-masing dan
memperoleh pemecahan yang diinginkan darinya. Dengan cara menyusun tujuan utama sebagai
level teratas akan disusun level hirarki yang berada di bawahnya yaitu kriteria-kriteria yang
cocok untuk mempertimbangkan atau menilai alternatif yang kita berikan dan menentukan
alternatif tersebut.
Tiap-tiap kriteria mempunyai intensitas yang berbeda-beda seperti pada gambar berikut
ini:

Gambar 4.1 Struktur Hirarki SPK Penjurusan

Keterangan gambar adalah sebagai berikut:


Tabel 4.1 Struktur Hirarki SPK Penjurusan
Level
Tujuan

Keterangan
Merupakan tujuan dari penelitian yaitu penentuan penjurusan.

Kriteria

Kriteria 1 Kriteria 3
1 Kriteria 1 : Rata-rata Rapor
2 Kriteria 2 : Pemahaman Materi
3 Kriteria 3 : Minat Siswa

Subkriteria Subkriteria 1 Subkriteria 4


1 Subkriteria 1 : Sangat Baik
2 Subkriteria 2 : Baik
3 Subkriteria 3 : Cukup
4 Subkriteria 4 : Kurang Baik
Alternatif Merupakan alternatif dari penelitian yaitu berbagai jurusan
yang ingin dipilih berdasarkan kriteria-kriteria.
1
1

Penilaian Kriteria AHP


Matriks Perbandingan Berpasangan Nilai Kriteria
Tebel 4.2 Matriks Perbandingan Pasangan Nilai Kriteria

Rata-rata Rapor
Pemahaman Materi
Minat Siswa

Rata-rata Rapor
1
1/3
1/5

Pemahaman Materi
3
1
1/2

Minat Siswa
5
2
1

Penjelasan :
Matriks perbandingan berpasangan kriteria menjelaskan perbandingan 1 kriteria
dengan kriteria lain, dengan mengutamakan kriteria yang lebih penting. Seperti contoh
pada Tabel 4.2, Rata-rata Rapor sedikit lebih penting jika dibandingkan dengan Minat
Siswa dan Rata-rata Rapor lebih penting jika dibandingkan dengan Pemahaman Materi.
Sedangkan 1/3 , 1/5, dan 1/2 pada Tabel 4.2 merupakan nilai kebalikan dari setiap
kriteria. Berikut skala perbandingan berpasangan :

Tebel 4.3 Skala dasar perbandingan berpasangan

Tingkat
Definisi

Keterangan

Kepentingan
Kedua elemen mempunyai pengaruh
1

Sama Pentingnya
yang sama
Pengalaman dan penilaian sangat
Sedikit lebih

memihak satu elemen dibandingkan


penting
dengan pasangannya
Satu elemen sangat disukai dan secara
praktis dominasinya sangat nyata,

Lebih Penting
dibandingkan dengan elemen
pasangannya.
Satu elemen terbukti sangat disukai
dan secara praktis dominasinya sangat

Sangat Penting
nyata, dibandingkan dengan elemen
pasangannya.
Satu elemen terbukti mutlak lebih
Mutlak lebih

disukai dibandingkan dengan

penting

pasangannya, pada keyakinan

9
tertinggi.
Diberikan bila terdapat keraguan
2,4,6,8

Nilai Tengah

penilaian di antara dua tingkat


kepentingan yang berdekatan.

Tebel 4.4 Matriks Perbandingan Pasangan Nilai Kriteria Bentuk Decimal

Rata-rata Rapor
Pemahaman Materi
Minat Siswa

Rata-rata Rapor
1
0.3333
0.2

Pemahaman Materi Minat Siswa


3
5
1
2
0.5
1

Jumlah
2

1.5333

4.5

Matriks Bobot Prioritas


Tebel 4.5 Matriks Bobot Prioritas Untuk Kriteria
Rata-rata

Pemahaman

Minat

Rapor

Materi

Siswa

0.6522

0.6667

0.2174
0.1304

Jumlah

Prioritas

0.625

1.9438

0.6479

0.2222

0.25

0.6896

0.2299

0.1111

0.125

0.3665

0.1222

Rata-rata
Rapor
Pemahaman
Materi
Minat Siswa

Setelah dilakukan perbandingan matriks kemudian dilakukan pembobotan


prioritas dari tiap kriteria. Hal ini dimaksudkan untuk memperoleh nilai prioritas dari tiap
kriteria. Pada table 4.5 matriks diperoleh dengan rumus :
Kolom Rata-rata Rapor
Rata-rata Rapor
1 / 1.53 = 0.6522
Pemahaman Materi 0.33 / 1.53 = 0.2174
Minat Siswa
0.2 / 1.53 = 0.1304
Kolom Pemahaman Materi
Nilai Rapor
3 / 4.5 = 0.6667
Pemahaman Materi 1 / 4.5 = 0.2222
Minat Siswa
0.5 / 4.5 = 0.1111
Kolom Minat Siswa
Nilai Rapor
5 / 8 = 0.625
Pemahaman Materi 2 / 8 = 0.25
Minat Siswa
1 / 8 = 0.125
Kolom Jumlah
Nilai Rapor
(0.6522 + 0.6667 + 0.625) = 1.9438
Pemahaman Materi (0.2174 + 0.2222 + 0.25) = 0.6896
Minat Siswa
(0.1304 + 0.1111 + 0.125) = 0.3665
Kolom Prioritas
Nilai Rapor
1.9438 / 3 = 0.6479
Pemahaman Materi 0.6896 / 3 = 0.2299
Minat Siswa
0.3665 / 3 = 0.1222
3

Perhitungan Rasio Konsistensi

Perhitungan rasio konsistensi dilakukan untuk mendapatkan nilai konsistensi dari


tiap kriteria. Jika hasil perhitungan kurang dari 0,1 maka dinyatakan konsisten dan jika
hasil perhitungan kurang dari 0,1 maka dianggap gagal. Tahapan perhitungannya rasio
konsistensi adalah sebagai berikut:
a

Matriks Penjumlahan Tiap Baris


Tebel 4.6 Matriks Penjumlahan Tiap Baris Pada Kriteria
Rata-rata

Pemahaman

Minat
Jumlah

Rapor
Materi
Siswa
Rata-rata Rapor
0.6479
1.9439
3.2398
Pemahaman Materi
0.0766
0.2299
0.4597
Minat Siswa
0.02443
0.06109
0.12219
Nilai tiap kolom pada Tabel 4.6 diperoleh dari perkalian

5.8315
0.7662
0.2077
matriks perbandingan

pada Tabel 4.4 yang dikalikan dengan Nilai prioritas pada Tabel 4.5. Rumusnya

sebagai berikut:
Kolom Rata-rata Rapor
Rata-rata Rapor
1 / 0.6479 = 0.64794686
Pemahaman Materi
0.3333 / 0.6479 = 0.076623725
Minat Siswa
0.2 / 0.6479 = 0.024436393
Kolom Pemahaman Materi
Nilai Rapor
3 / 0.2299= 1.94384058
Pemahaman Materi
1 / 0.2299 = 0.229871176
Minat Siswa
0.5 / 0.2299 = 0.061090982
Kolom Minat Siswa
Nilai Rapor
5 / 0.1222 = 3.2397343
Pemahaman Materi
2 / 0.1222 = 0.459742351
Minat Siswa
1 / 0.1222 = 0.122181965
Kolom Jumlah
Nilai Rapor
0.6479 + 0.07662 + 0.02443 = 5.8315
Pemahaman Materi
1.9438 + 0.2299 +.06109 = 0.7662
Minat Siswa
3.2397 + 0.45977 + 0.1222 = 0.2077
Perhitungan Rasio Konsistensi
Perhitungan ini digunakan untuk memastikan nilai rasio konsistensi (CR)
<=0,1, jika ternyata nilai CR lebih besar dari 0,1 maka matriks perbandingan
berpasangan harus diperbaiki.

Tebel 4.7 Perhitungan Rasio Konsistensi

Rata-rata Rapor
Pemahaman Materi
Minat Siswa

Jumlah Setiap Baris


5.8315
0.7662
0.2077

Prioritas
0.6479
0.2298
0.1222

Hasil
6.4795
0.9961
0.3299

Kolom hasil pada Tabel 4.7 merupakan penjumlahan dari kolom prioritas
pada Tabel 4.5 dengan kolom jumlah pada Tabel 4.6, dengan rumus sebagai berikut:
Kolom Hasil
Rata-rata Rapor
5.8315 + 0.6479 = 6.4795
Pemahaman Materi
0.7662 + 0.2299 = 0.9961
Minat Siswa
0.2077 + 0.1222 = 0.3299
Dari Tabel 4.7 juga diperoleh nilai-nilai sebagai berikut :
a
Jumlah (penjumlahan dari nilai-nilai hasil)

Jumlah : 6.4795 + 0.9961+ 0.3299=7.8055

b
c

(jumlah kriteria) = 3
Menghitung maks =

maks =

=2.6018

Menghitunga Indeks Konsistensi (CI) =

CI =

-0.199088612

Menghitung Rasio Konsistensi (CR) = CI/IR (dari table IR)


IR
1
0

2
0

3
0.58

4
0.9

5
1.12

6
1.24

7
1.32

8
9
10
1.41 1.45 1.49

CR =

Menentukan Prioritas Subkriteria


Perhitungan subkriteria dilakukan terhadap sub-sub dari semua kriteria. Dalam hal ini,

terdapat 3 kriteria yang berarti ada 3 perhitungan prioritas subkriteria. Langkah-langkah untuk
menghitung prioritas subkriteria tidak jauh berbeda dengan menghitun prioritas kriteria, hanya
saja dalam menghitung bobot prioritas subkriteria ditambahkan kolom untuk menghitung
prioritas subkriteria yang akan digunakan dalam perhitungan siswa. Berikut adalah perhitungan
subkriteria dari tiap kriteria:
1 Menghitung Prioritas Subkriteria Dari Kriteria Rata-rata Rapor
Melakukan perbandingan berpasangan subkriteria dari kriteria rata-rata rapor
siswa, kemudian menjumalahkan tiap kolom kriteria.

Tabel 4.8 Matriks Perbandingan Berpasangan Subkriteria Rata-rata Rapor

Sangat Baik
Baik
Cukup
Kurang Baik
Jumlah

Sangat Baik

Baik

Cukup

Kurang Baik

1.00
0.50
0.25
0.17
1.92

2.00
1.00
0.50
0.25
3.75

4.00
2.00
1.00
0.50
7.50

6.00
4.00
2.00
1.00
13.00

Langkah seperti ini sama dengan matriks perbandingan berpasangan nilai kriteria
di Tabel 4.4
Tabel 4.9 Matriks Bobot Prioritas Subkriteria Rata-rata Rapor
Sangat

Bai

Baik
0.52
0.26
0.13
0.09

k
0.53
0.27
0.13
0.07

Kurang
Cukup

Sangat Baik
Baik
Cukup
Kurang Baik

0.53
0.27
0.13
0.07

Prioritas
Jumlah Prioritas

Baik
0.46
0.31
0.15
0.08

2.05
1.10
0.55
0.30

0.51
0.28
0.14
0.07

subkriteria
1
0.5375
0.2688
0.14

Langkah pada tahap ini pada dasarnya sama dengan menghitung matriks nilai
kriteria di Tabel 4.5, perbedaannya adalah adanya tambahan kolom prioritas subkriteria.
Nilai pada kolom prioritas subkriteria diperoleh dengan mencari nilai tertinggi pada
kolom prioritas, kemudian tiap kolom nilai prioritas dibagi dengan nilai tertinggi tersebut.
Pada Tabel 4.9 nilai tertinggi di kolom prioritas adalah 0.51. Nilai 1 pada kolom prioritas
subkriteria, baris sangat baik didapat dengan membagi kolom prioritas dengan nilai
terbesar (0.51/0.51). Nilai 0.5375 pada klom prioritas subkriteria, baris baik didapat
dengan membagi kolom prioritas dengan nilai terbesar (0.5375/ 0.51).
Table 4.10 Matriks Penjumalahan Tiap Baris Subkriteria Rata-rata Rapor

Sangat Baik
Baik
Cukup
Kurang Baik

Sangat Baik

Baik

Cukup

Kurang Baik

0.51
0.14
0.03
0.01

1.02
0.28
0.07
0.02

2.05
0.55
0.14
0.04

3.07
1.10
0.28
0.07

Jumlah
6.66
2.07
0.52
0.14

Matriks pada Tabel 4.10 didapat dengan menjumlahlahkan tiap baris subkriteria
rata-rata rapor.
Table 4.11 Perhitungan Rasio Konsistensi Rata-rata Rapor

Sangat Baik
Baik
Cukup
Kurang Baik

Jumlah
6.66
2.07
0.52
0.14

Prioritas
0.51
0.28
0.14
0.07

Hasil
7.17
2.34
0.65
0.22

Perhitungan rasio dilakukan untuk mengetahui hasil akhir perhitungan yang


konsisten (kurang dari 0,1). Perhitungan adalah sebagai berikut:
a
Jumlah (penjumlahan dari nilai-nilai hasil)

Jumlah : 7.17 + 2.34 + 0.65 + 0.22= 10.39

b
c

(jumlah kriteria) = 4
Menghitung maks =

maks =

=2.60

Menghitungan Indeks Konsistensi (CI) =

CI =

-0.47

Menghitung Rasio Konsistensi (CR) = CI/IR (dari table IR)


IR
1

10

0.58

0.9

1.12

1.24

132

1.41 1.45 1.49

CR =

Menghitung Prioritas Subkriteria Dari Kriteria Pemahaman Materi


Langkah-langkah perhitungan sama dengan melakukan perhitungan subkriteria
pemahaman materi, dengan melakukan perbandingan berpasangan subkriteria sesuai
kriteria pemahaman materi, menghitung bobot sampai menghitung nilai konsistensi yang
dapat diterima (kurang dari 0,1).
Table 4.12 Matriks Perbandingan Berpasangan Subkriteria Pemahaman Materi

Sangat Baik
Baik
Cukup
Kurang Baik
Jumlah

Sangat Baik
1.00
0.50
0.33
0.20
2.03

Baik
2.00
1.00
0.50
0.33
3.83

Cukup
3.00
2.00
1.00
0.50
6.50

Kurang Baik
5.00
3.00
2.00
1.00
11.00

Tabel 4.13 Matriks Bobot Prioritas Subkriteria Pemahaman Materi


Sangat
Baik

Kurang

Jumla

priorita

Prioritas

Baik

subkriteria

Cukup

Baik
Sangat
Baik
Baik
Cukup
Kurang
Baik

0.49

0.52

0.46

0.45

1.93

0.4824

0.25
0.16

0.26
0.13

0.31
0.15

0.27
0.18

1.09
0.63

0.2718
0.1575

0.5634
0.3265

0.10

0.09

0.08

0.09

0.35

0.0883

0.18307

Tabel 4.14 Matriks Penjumlahan Tiap Baris Subkriteria Pemahaman Materi

Sangat Baik
Baik
Cukup
Kurang Baik

Sangat Baik
0.48
0.14
0.05
0.02

Baik
0.96
0.27
0.08
0.03

Cukup
1.45
0.54
0.16
0.04

Kurang Baik
2.41
0.82
0.32
0.09

Jumlah
5.31
1.77
0.60
0.18

Tabel 4.15 Perhitungan Rasio Konsistensi Subkriteria Pemahaman Materi

Sangat Baik
Baik
Cukup
Kurang Baik
a

Jumlah
5.31
1.77
0.60
0.18

Prioritas
0.48
0.27
0.16
0.09

Hasil
5.79
2.04
0.76
0.27

Jumlah (penjumlahan dari nilai-nilai hasil)

Jumlah : 5.79 + 2.04 + 0.76 + 0.27= 8.86

b
c

(jumlah kriteria) = 4
Menghitung maks =

maks =

=2.21

Menghitungan Indieks Konsistensi (CI) =

CI =

-0.60

Menghitung Rasio Konsistensi (CR) = CI/IR (dari table IR)


IR
1
0

2
0

CR =

3
0.58

4
0.9

5
1.12

6
1.24

7
132

8
9
10
1.41 1.45 1.49

-0.66

Menghitung Prioritas Subkriteria Dari Kriteria Minat Siswa


Melakukan perbandingan berpasangan subkriteria sesuai dengan kriteria minat
siswa, menghitung bobot sampai menghitung nilai konsistensi yang dapat diterima
(kurang dari 0,1)
Table 4.16 Matriks Perbandingan Berpasangan Subkriteria Minat Siswa

Sangat Baik
Baik
Cukup
Kurang Baik
Jumlah

Sangat Baik
1.00
0.50
0.33
0.25
2.08

Baik
2.00
1.00
0.50
0.33
3.83

Cukup
3.00
2.00
1.00
0.50
6.50

Kurang Baik
4.00
3.00
2.00
1.00
10.00

Tabel 4.17 Matriks Bobot Prioritas Subkriteria Minat Siswa

Sangat

Kurang
Baik Cukup

priorita

Prioritas

subkriteria

Jumlah

Baik

Baik

Sangat
0.48
Baik
Baik
0.24
Cukup 0.16
Kurang
0.12
Baik

0.52

0.46

0.40

1.86

0.4658

0.26
0.13

0.31
0.15

0.30
0.20

1.11
0.64

0.2771
0.1611

0.5949
0.3458

0.09

0.08

0.10

0.38

0.0959

0.2060

Tabel 4.18 Matriks Penjumlahan Tiap Baris Subkriteria Minat Siswa

Sangat Baik
Baik
Cukup
Kurang Baik

Sangat Baik
0.47
0.14
0.05
0.02

Baik
0.93
0.28
0.08
0.03

Cukup
1.40
0.55
0.16
0.05

Kurang Baik
1.86
0.83
0.32
0.10

Jumlah
4.66
1.80
0.62
0.20

Tabel 4.19 Perhitungan Rasio Konsistensi Subkriteria Minat Siswa

Jumlah Prioritas Hasil


Sangat Baik
1.86
0.47
2.33
Baik
1.11
0.28
1.39
Cukup
0.64
0.16
0.81
Kurang Baik 0.38
0.10
0.48
Jumlah (penjumlahan dari nilai-nilai hasil)

Jumlah : 2.33 + 1.39 + 0.81 + 0.48= 5.00

(jumlah kriteria) = 4

Menghitung maks =

maks =

=1.25

Menghitunga Indeks Konsistensi (CI) =

CI =

-0.92

Menghitung Rasio Konsistensi (CR) = CI/IR (dari table IR)


IR
1
0

2
0

3
0.58

CR =

4
0.9

5
1.12

6
1.24

7
132

8
1.41

9
10
1.45 1.49

-1.02

Menghitung Hasil
Prioritas hasil perhitungan kemudian dituangkan ke dalama matriks hasil yang
terlihat pada Tabel 4.20.

Tabel 4.20 Matriks Hasil

Nilai Rapor

Menghitung Hasil
Pemahaman Materi

Minat Siswa

0.6479

0.23

0.1222

Sangat Baik

Sangat Baik

Sangat Baik

1.00
Baik
0.54
Cukup
0.27
Kurang Baik
0.14

1.00
Baik
0.56
Cukup
0.33
Kurang Baik
0.18301437

1.00
Baik
0.594952613
Cukup
0.345778288
Kurang Baik
0.206023837

Tabel 4.21 Nilai Siswa

Rat-rata Rapor
IPA
IPS

Sangat Baik (92)

Pemahaman Materi

Minat Siswa

Nilai Siswa
Baik (70)
Cukup (50)

Sangat Baik (80)


Sangat Baik (80)

Tabel 4.22 Hasil Akhir Siswa


Rata-rata

Pemahaman

Minat
Total

Rapor

Materi
Siswa
Nilai Siswa
0.13
0.1222
IPA
0.90
0.65
IPS
0.08
0.1222
0.85
Nilai 0.90 (Tabel 4.22) pada kolom Rata-rata Rapor baris IPA diperoleh dari nilai
siswa IPA untuk Rata-rata Rapor, yaitu dengan mengalikan antara prioritas nilai kriteria
0.64794686 (Tabel 4.20) dan prioritas subkriteria Rata-rata Rapor keterangan Sangat
Baik yang nilainya 1.00 (Tabel 4.21) dan seterusnya.
Kolom total pada Tabel 4.22 diperoleh dari penjumlahan pada masing-masing
barisnya. Nilai total inilah yang dipakai sebagai dasar untuk menyarankan penjurusan
kepada siswa. Dari Tabel 4.22 diatas, maka diketahui siswa akan terlebih dahulu
disarankan masuk jurusan IPA dan kemudian jurusan IPS.
4

Struktur Database

Struktur database merupakan kumpulan dari data-data beserta tipenya yang merupakan
komponen penting dalam membuat suatu program. Struktur database merupakan struktur data
yang saling berhubungan satu sama lain sehingga sangat diperlukan dalam menjalankan program
dan juga menyimpan data dalam suatu sistem database seperti di bawah ini :
1 Nama tabel
: admin
Primary key
: username
Fungsi
: Menyimpan data admin
Tabel 4.23 Admin
Field
username
password
nama_lengkap
email
telp
level
blokir
id_session
key
Fungsi

Key
Pk

Type
varchar
varchar
varchar
varchar
varchar
varchar
varchar
varchar

Length
50
100
100
100
12
10
2
100

Keterangan
Username
Password
Nama lengkap
Email
Telpon
Level
Blokir
Id sesion

Nama tabel
: user
Primary

: username
: Menyimpan data user
Tabel 4.24 User

Field
username
password
nama_lengkap
email
no_telp
level
aktif
id_session
alamat_lengkap

Key
Pk

Type
varchar
varchar
varchar
varchar
varchar
varchar
enum
varchar
varchar

Length
50
100
100
100
12
10
2
100
255

Keterangan
Username
Password
Nama lengkap
Email
Telpon
Level
Status user
Id sesion
Alamat lengkap

tabel
: siswa
Primary key
: id_siswa
Fungsi
: Menyimpan data siswa
Tabel 4.25 Siswa

Nama

Ke
Field

Type
y
Pk

id_siswa

Length

int
varcha

nis

11

Keterangan
Id siswa
NIS siswa

11
r
varcha

nama_siswa

Nama siswa
50

r
char
int
int
int
int
int
double
varcha

jk
nilai_rapor
materi_ipa
materi_ips
minat_ipa
minat_ips
NP
jurusan

2
11
11
25
11
11

Jenis kelamin
Rata-rata nilai rapor
Nilai materi IPA
Nilai materi IPS
Nilai minat IPA
Nilai minat IPS
Persentase akhir penjurusan
Jurusan yang akan diterima

30
r

Primary key
Fungsi

: id_statis
: Menyimpan data statis
Tabel 4.26 Statis

Field

Key

Type

Length

Keterangan

id_statis

Pk

integer

Id statis

judul

varchar

255

Judul statis

isi

text

Nama tabel
Primary key
Fungsi

Isi statis

: kriteria
: id_kriteria
: Menampilkan data kriteria
Tabel 4.27 Kriteria

Field
id_kriteria
nama_kriteria

Key
Pk

Type
Int
varchar

Length
5
50

Keterangan
Id kriteria
Nama kriteria

Nama
tabel
: statis

Nama tabel
Primary key
Fungsi

: subkriteria
: id_subkriteria
: Menyimpan data sub kriteria
Tabel 4.28 Sub kriteria

Field
id_subkriteria
nama_subkriteria
7

Nama tabel
Primary key
Fungsi

2
1

Nama tabel
Primary key
Fungsi

Type
int
varchar

Length
5
50

Keterangan
Id subkriteria
Nama subkriteria

: jurusan
: id_jurusan
: Menyimpan data jurusan
Tabel 4.29 Jurusan

Field
id_jurusan
nama_jurusan
8

Key
Pk

Key
Pk

Type
int
varchar

Length
25
25

Keterangan
Id jurusan
Nama jurusan

: prioritas
: id_prioritas
: Menyimpan matriks hasil
Tabel 4.30 Matriks Hasil

Field

Key

Type

id_prioritas
field
nilai

Pk

int
varchar
double

Lengt
h
11
30

Keterangan
Id laporan
Kriteria dan subkriteria
Nilai matriks akhir

Perancangan
Pembuatan Diagram UML
Unified Modelling Language (UML) adalah sebuah "bahasa" yang telah menjadi standar

dalam industri untuk visualisasi, merancang dan mendokumentasikan sistem piranti lunak. UML
menawarkan sebuah standar untuk merancang model sebuah sistem. Dengan menggunakan UML
kita dapat membuat model untuk semua jenis aplikasi piranti lunak, dimana aplikasi tersebut
dapat berjalan pada piranti keras, sistem operasi dan jaringan apapun, serta ditulis dalam bahasa

pemrograman apapun. Adapun UML yang dirancang dalam pembuatan sistem ini sebagai berikut
:

Usecase Diagram
Use case diagram adalah abtraksi dari interaksi antara sistem dengan actor. Oleh karena

itu sangat penting untuk memilih abstraksi yang cocok. Use case bekerja dengan cara
mendeskripsikan tipikal interaksi antara user sebuah sistem dengan sistemnya sendiri melalui
sebuah cerita bagaimana sebuah sistem dipakai.
a

Definisi Aktor
Defenisi aktor adalah aktivitas yang bisa dilakukan oleh para aktor dalam
menggunakan sistem.
Tabel 4.7 Definisi Aktor

No
1.
2.

Aktor
Admin

Deskripsi
Admin dalam sistem ini yang mengelola web dan bekerja untuk

User

menambah,edit,hapus siswa dan kriteria


User bisa melihat tampilan web dan melihat bagaimana cara
penggunaannya dan user juga bisa menjawab pertanyaan agar
mendapatkan hasil keputusan.

b Definisi Use Case


Definisi dalam use case diagram adalah kegiatan-kegiatan yang akan terjadi di dalam
sistem antara para aktor dengan use case.

Tabel 4.8 Definisi Use Case


No
1

Use Case
Login

Deskripsi
Aktor
Halaman untuk masuk ke dalam Admin, User

Siswa

sistem
Halaman yang menampilkan semua Admin

Proses

data siswa yang mendaftar pada sistem


Halaman untuk melakukan proses User

Keputusan
About Us

pengambilan keputusan
Halaman yang menampilkan informasi User,Admin
seputar pemilihan jurusan pada SMA 2

Pulau Punjung
Halaman awal

Home

yang

melihatkan User , Admin

tampilan dari web sistem pendukung


keputusan dan terdapat beberapa menu
6

Pertanyaan

untuk mengakses halaman lainnya.


Halaman
yang
menampilkan User

Tambah Siswa

pertanyaan seputar pemilihan jurusan


Menambahkan data-data siswa untuk Admin

Update Siswa

masuk ke dalam sistem


Mengedit data siswa yang ada dalam Admin

9
10

Hapus Siswa
Matriks Kriteria

sistem
Menghapus data siswa yang ada
Admin
Halaman yang menampilkan semua Admin

11

Matriks

12

Kriteria
Pertanyaan

data matriks kriteria sub kriteria


Halaman yang menampilkan semua Admin

13

Materi
Pertanyaan

pertanyaan tentang pemahaman materi


Halaman yang menampilkan semua Admin

Minat

pertanyaan seputar minat siswa

data matriks kriteria


Sub Halaman yang menampilkan semua Admin

14

Hasil

Halaman yang menampilkan hasil User

15

Penjurusan
Laporan Akhir

penjurusan
Halaman yang menampilkan semua Admin

17

Logout

hasil laporan akhir


Keluar dari halam web sistem ini

Admin,User

Pada gambar Use Case Diagram terdapat dua aktor yang berinteraksi dengan sistem yaitu
user dan admin. User dalam sistem ini bisa melihat tampilan web sistem dan melihat bagaimana
cara penggunaannya. Sementara untuk melakukan proses pemilihan jurusan ,user dapat memilih
menu pertanyaan dan menjawab pertanyaan sesuai dengan kemampuan user. Dan user juga bisa
hasil penjuruan yang telah diperoleh. Sedangkan admin harus melakukan login terlebih dahulu
untuk dapat melakukan pengelolaan siswa,pengelolaan kriteria dan pengelolaan subkriteria.

Gambar.4.1 Use Case Diagram

Class Diagram

Class diagram digunakan untuk mendeskripsikan jenis-jenis objek dalam sistem dan berbagai
macam hubungan statis yang terdapat diantara sistem.
a

Definisi Class
Spesifikasi yang jika diinstansiasi akan menghasilkan sebuah objek dan merupakan

inti dari pengembangan dan desain berorientasi objek. Class diagram menggambarkan
struktur dan deskripsi class, package dan objek besarta hubungan satu sama lain seperti
containment, pewarisan,asosiasi, dan lain-lain.
Tabel 4.9 Definisi Class
No
1

Class
Siswa

Deskripsi
Siswa memiliki hubungan dengan class koneksi, validasi,

Pertanyaan

dan mengelola siswa


Class pertanyaan terhubung dengan class mengelola

Proses

pertanyaan dan koneksi


Class proses terhubung dengan class mengelola proses dan

Laporan Akhir

koneksi
Class laporan akhir terhubung dengan class antar muka dan

Mengelola

koneksi
Class mengelola pertanyaan terhubung dengan class antar

Pertanyaan
Mengelola

muka,pertanyaan dan koneksi


Class mengelola proses terhubung dengan class antar

Proses
muka,proses dan koneksi
Antar Muka
Class antar muka terhubung dengan class mengelola siswa
Class diagram diatas menggambarkan struktur dan deskripsi class, package dan objek

beserta hubungan satu sama lain seperti hubungan antara data penjurusan, admin, user dengan
sistem.

Gambar 4.3 Class Diagram


3

Sequence Diagram
Sequence diagram menggambarkan interaksi antar objek di dalam dan di sekitar sistem

(termasuk pengguna, display, dan sebagainya) berupa message yang digambarkan terhadap
waktu. Sequence diagram terdiri antar dimensi vertikal (waktu) dan dimensi horizontal (objekobjek yang terkait).
Sequence diagram biasa digunakan untuk menggambarkan skenario atau rangkaian
langkah-langkah yang dilakukan sebagai respons dari sebuah event untuk menghasilkan output

tertentu. Diawali dari apa yang men-trigger aktivitas tersebut, proses dan perubahan apa saja
yang terjadi secara internal dan output apa yang dihasilkan. Masing-masing objek, termasuk
aktor, memiliki lifeline vertikal.
Message digambarkan sebagai garis berpanah dari satu objek ke objek lainnya. Pada fase
desain berikutnya, message akan dipetakan menjadi operasi/metoda dari class. Activation bar
menunjukkan lamanya eksekusi sebuah proses, biasanya diawali dengan diterimanya sebuah
message.
a

Sequence Diagram Login


Diagram ini menggambarkan prilaku dan scenario yang dilakukan oleh aktor admin

dalam melakukan login. Berikut adalah sequence diagram login pada admin dapat dilihat
pada Gambar 4.4 berikut

Gambar 4.4 Sequence Diagram Login

b Sequence Diagram Logout

Diagram ini menggambarkan prilaku dan scenario yang dilakukan oleh aktor
admin dalam melakukan logot. Berikut adalah sequence diagram logout pada admin
dapat dilihat pada Gambar 4.5 berikut

Gambar 4.5 Sequence Diagram Logout


c

Sequence Diagram Tambah Siswa


Diagram ini menggambarkan prilaku dan scenario yang dilakukan oleh aktor admin

dalam melakukan tambah siswa. Berikut adalah sequence diagram tambah siswa pada
admin dapat dilihat pada Gambar 4.6 berikut

Gambar 4.6 Sequence Diagram Tambah Siswa


d Sequence Diagram Update Siswa
Diagram ini menggambarkan prilaku dan scenario yang dilakukan oleh aktor admin
dalam mengedit siswa. Berikut adalah sequence diagram update siswa pada admin dapat
dilihat pada Gambar 4.7 berikut

Gambar 4.7 Sequence Diagram Update Siswa

Sequence Diagram Hapus Siswa


Diagram ini menggambarkan prilaku dan scenario yang dilakukan oleh aktor admin

dalam menghapus siswa. Berikut adalah sequence diagram hapus siswa pada admin dapat
dilihat pada Gambar 4.8 berikut

Gambar 4.8 Sequence Diagram Hapus Siswa


f

Sequence Diagram Proses Matriks


Diagram ini menggambarkan prilaku dan scenario yang dilakukan oleh aktor admin

dalam melakukan proses matriks. Berikut adalah sequence diagram proses matriks pada
admin dapat dilihat pada Gambar 4.9 berikut

Gambar 4.9 Sequence Diagram Proses Matriks


g

Sequence Diagram Pertanyaan


Diagram ini menggambarkan prilaku dan scenario yang dilakukan oleh aktor user

dalam menjawab pertanyaan. Berikut adalah sequence diagram pertanyaan pada user
dapat dilihat pada Gambar 4.10 berikut

Gambar 4.10 Sequence Diagram Pertayaan

h Sequence Diagram Laporan Akhir


User masuk ke form laporan akhir dengan melakukan login terlebih dahulu. Lalu
user dapat melihat laporan akhir penjurusan yang siswa peroleh dengan cara menjawab
pertanyaan pada form uji materi.

Gambar 4.11 Sequence Diagram Laporan Akhir


4

Collaboration Diagram
Merupakan cara alternatif untuk menampilkan suatu scenario. Menampilkan interaksi

objek yang terorganisasi di sekitar objek dan hubungannya dengan objek yang lain
1
Collaboration Diagram Kelola Siswa
Berikut adalah rangkaian hubungan objek yang dapat diakses admin dalam
mengelola siswa diantaranya login, tambah, edit, hapus data siswa, dan logout.

Gambar 4.14 Collaboration Diagram Kelola Siswa


Collaboration Diagram Proses Keputusan
Berikut adalah rangkaian hubungan objek yang dapat diakses admin dalam

manajemen proses diantaranya login, pilih proses keputusan, kelola proses, dan logout.

Gambar 4.15 Collaboration Diagram Proses


Collaboration Diagram Pertanyaan
Berikut adalah rangkaian hubungan objek yang dapat diakses user dalam pertanyaan

diantaranya login, uji materi, jawab pertanyaan, dan logout.

Gambar 4.16 Collaboration Diagram Pertanyaan


4

Collaboration Diagram Laporan Akhir

Berikut adalah rangkaian hubungan objek yang dapat diakses user dalam laporan
akhir diantaranya login, pilih laporan akhir, dan logout.

Gambar 4.17 Collaboration Diagram Laporan Akhir


5

StateChart Diagram
1 State Diagram Kelola Siswa
Admin merupakan aktor yang melakukan entry siswa dengan login terlebih dahulu.

Gambar 4.18 State Diagram Kelola Siswa


2

State Diagram Proses


Admin merupakan aktor yang melakukan edit bobot kriteria dengan login terlebih

dahulu.

Gambar 4.19 State Diagram Proses


3

State Diagram Pertanyaan


User merupakan aktor yang melakukan menjawab pertanyaan materi dan minat

dengan login terlebih dahulu.

Gambar 4.20 State Diagram Pertanyaan


4

State Diagram Laporan Akhir


Diagram diatas menjelaskan hasil akhir dari penjurusan atau jurusan yang didapat

oleh masing-masing siswa, admin harus login terlebih dahulu.

Gambar 4.21 State Diagram Laporan Akhir

Activity Diagram
Activity diagram menggambarkan berbagai alir aktivitas dalam sistem yang sedang

dirancang, bagaimana masing-masing alir berawal, decision yang mungkin terjadi, dan
bagaimana mereka berakhir. Activity diagram juga dapat menggambarkan proses paralel yang
mungkin terjadi pada beberapa eksekusi.
Activity diagram merupakan state diagram khusus, di mana sebagian besar state adalah
action dan sebagian besar transisi di-trigger oleh selesainya state sebelumnya (internal
processing). Oleh karena itu activity diagram tidak menggambarkan behaviour internal sebuah
sistem (interaksi antar subsistem), tetapi lebih menggambarkan proses-proses dan jalur-jalur
aktivitas dari level atas secara umum.
a Activity Diagram Admin
Adapun Activity diagram admin pada sistem secara umum yaitu dapat dilihat
pada gambar 4.22.

Login

Tidak
Ya
Home

Data Siswa

Proses

Tambah Data
Siswa

Laporan Hasil
Keputusan
Matriks
Kriteria

Edit Data
Siswa

Laporan

Hapus Data
Siswa

Cetak Laporan

Matriks Sub
Kriteria

Logout

Gambar 4.22 Activity Diagram Admin


Pada diagram activity diatas dapat dilihat alir aktivitas admin terhadap sistem.
Aktor harus login terlebih dahulu sebelum melakukan aksi.
b Activity Diagram User
Adapun Activity diagram user pada sistem secara umum yaitu dapat dilihat
pada gambar 4.23.

Gambar 4.23 Activity Diagram User


Pada diagram activity diatas dapat dilihat alir aktivitas user terhadap sistem.
Aktor harus login terlebih dahulu sebelum melakukan aksi.
4.2.1.7 Deployment Diagram

Diagram Deployment menggambarkan tata letak sebuah sistem secara fisik, dengan
menampakkan bagian-bagian software yang berjalan pada bagian-bagian hardware. Berikut ini
terdapat deployment diagram pada gambar 4.24 seperti dibawah ini :
browser

server
web server : apache

Mozilla Firefox

database server : SQL

internet explore
google chome

Gambar 4.24 Deployment Diagram


2

Desain User Interface


Desain user interface merupakan desain tampilan sistem yang akan dibuat, mulai dari

desain halaman utama atau index sampai desain menu about us. Adapun desain yang dimaksud
adalah sebagai berikut :
1
Interface Halaman Utama
Halaman ini merupakan halaman pertama muncul saat pengguna membuka
website. Perancangan halaman awal dapat dilihat pada gambar 4.22 dibawah ini.

Gambar 4.22 Interface Halaman Utama


2

Interface Halaman Login

Merupakan halaman untuk masuk bagi admin maupun user. Untuk melakukan
login, admin atau user harus mengisi username dan password terlebih dahulu.
Halaman utama dapat digambarkan seperti Gambar 4.25.

Gambar 4.23 Interface Halaman Login


3

Interface Halaman Data Siswa


Halaman ini merupakan salah satu menu pada halaman admin, admin dapat
mengaksesnya dengan cara login terlebih dahulu. Halaman ini digunakan untuk
menambah, mengubah, serta menghapus data siswa.

Gambar 4.24 Interface Halaman Kriteria


4

Interface Halaman Proses Keputusan

Halaman ini merupakan salah satu menu yang ada pada halaman

admin,

admin dapat mengakses dengan cara login terlebih dahulu. Halaman ini digunakan
untuk mengubah nilai dari bobot kriteria maupun bobot subkriteria.

Gambar 4.25 Interface Halaman Proses Keputusan

Interface Halaman Laporan Akhir


Halaman ini merupakan salah satu menu yang ada pada halaman admin, admin
dapat mengakses dengan cara login terlebih dahulu. Halaman ini berisi hasil akhir
penjurusan masing-masing siswa.

Gambar 4.26 Interface Halaman Laporan Akhir

Anda mungkin juga menyukai