ISSN: 2252-4983
80
Dunia telekomunikasi saat ini berkembang dengan pesat dengan beragam fitur dan layanan yang
ditawarkan. Hal ini memungkinkan proses komunikasi dapat dilakukan dengan mudah dan cepat. Salah satu alat
komunikasi yang menjadi tren masa kini adalah telepon selular (handphone). Dengan berkembangnya teknologi
digital dan komunikasi maka dimungkinkan munculnya berbagai layanan yang dapat ditawarkan oleh para
operator selular ini. Berbagai operator telokomunikasi di Indonesia berlomba dalam merebut pasar dengan
menawarkan berbagai layanan tersebut terhadap konsumennya.
Data terbaru dari Asosiasi Telekomunikasi Seluler Indonesia (ATSI) menunjukkan bahwa jumlah
pelanggan seluler di Indonesia per tahun 2011 telah mencapai lebih dari 240 juta pelanggan pada akhir tahun
2011 lalu, naik 60 juta pelanggan dibanding tahun 2010. Angka ini mendekati jumlah penduduk Indonesia yang
berjumlah 258 juta penduduk pada Desember 2010[3]. Hal ini membuktikan perkembangan pengguna telepon
seluler semakin hari semakin meningkat.
Setiap operator memiliki karakteristik layanan masing-masing. Seperti tarif Short Message Service
(SMS), tarif voice call, tarif video call, baik-buruknya sinyal di berbagai daerah dan berbagai karakteristik
lainnya. Sebagai konsumen kita dituntut untuk dapat memilih dengan baik SIM Card mana yang akan digunakan
karena setiap SIM Card yang ditawarkan operator memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.
Perbedaan layanan yang ditawarkan tiap operator ini merupakan data mentah yang menjadi input bagi Sistem
Pengambilan Keputusan yang akan dibangun. Dengan masukan preferensi dari decision maker dalam hal ini
adalah konsumen telepon selular maka sistem akan menghasilkan alternatif keputusan.
2. PERBANDINGAN METODE BAYES DAN GAP
Berikut adalah desain model dari kasus pemilihan SIM Card dengan dua pendekatan yaitu, metode Bayes
dan analisis Gap.
2.1 Desain Model dengan Metode Bayes
Metoda Bayes merupakan teknik yang digunakan untuk melakukan analisis dalam pengambilan
keputusan terbaik dari sejumlah alternatif. Metoda Bayes dapat dirumuskan seperti yang ditunjukkan pada
Gambar 1:
Total Nilai i =
Nilai
ij (Krit j)
j 1
Dimana :
Total nilai i = total nilai akhir dari alternatif ke-i;
Nilai ij
= nilai dari alternatif ke-i pada criteria ke-j;
Krit j = tingkat kepentingan (bobot) criteria ke-j;
i = 1,2,3,..n ;
n = jumlah alternatif
j = 1,2,3,..m;
m = jumlah kriteria
Berdasarkan pada persamaan Bayes tersebut maka dibuatlah pemodelan dengan fokus yang diangkat adalah
pemilihinan SIM Card. Diambil tiga alternatif kartu operator seluler sebagai sample yaitu, IM3, Simpati dan As. Beberapa
kriteria yang akan digunakan adalah tarif sms, tarif telepon, dan sinyal di luar Pulau Jawa. Metode penilaian yang
digunakan adalah skala ordinal (skala 1 untuk penilaian sangat kurang, 2 untuk penilaian kurang, 3 untuk penilaian biasa, 4
untuk penilaian bagus, dan 5 untuk penilaian sangat bagus). Pembobotan kriteria dilakukan untuk setiap alternatif sehingga
diperoleh tabel matriks keputusan seperti yang ditunjukkan pada Tabel 1.
Tabel 1. Tabel Matriks Keputusan
81
Alternatif
Tarif SMS
IM3
As
Simpati
Bobot Bayes
Nilai (IM3)
Nilai (As)
Nilai(Simpati)
4
3
2
0.3
KRITERIA
Tarif
Telepon
5
3
4
0.4
Sinyal Luar
P.Jawa
2
4
4
0.33
Nilai Alternatif
Peringkat
3.86
3.42
3.52
1
3
2
Tarif SMS(X)
4
3
2
KRITERIA
Tarif
Telepon(Y)
5
3
4
Sinyal Luar
P.Jawa(Z)
2
4
4
82
KRITERIA
Tarif
Telepon(Y)
10
10
10
Tarif
SMS(X)
10
9
8
Sinyal Luar
P.Jawa(Z)
9
10
10
Nilai
Alternatif
Peringkat
9.67
9.67
9.33
1
1
2
Alternatif
Pembobotan
Kriteria
1
Id_alternatif
Nilai_bobot
Mempunyai
m
Nilai_preferensi
Preferensi
83
koneksi client
input preferens i
server listening
data alternatif terupdate
urutan alternatif
status koneks i
84
85
86
KESIMPULAN
Pemakaian Bayes pada pemodelan dan implementasi mampu memberikan perbedaan pada nilai akhir dari
perhitungan dengan menghilangkan kemungkinan dua alternatif memiliki nilai akhir yang sama. Hal yang sama
tidak dapat dilakukan oleh metode GAP. Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan data yang sama
metode GAP memberikan dua kemungkinan nilai yang sama, sehingga akan berpengaruh pada prefensi.
7. DAFTAR PUSTAKA
[1] Turban, E., and Aronson, J E., (2001), Decision Support Systems and Intelligent Systems. New Jersey:
Prentice-Hall.
[2] Daihani, and Dadan U., (2001), Komputerisasi Pengambilan Keputusan. Jakarta: Elex Media Komputindo.
[3] Nugraha, F., (2012) , Jumlah Pelanggan Seluler di Indonesia Hampir Mendekati Jumlah Penduduk
Indonesia. http://www.teknojurnal.com, Diakses tanggal 27 Februari 2013.
[4] Pressman, R.S., (2001), Software Engineering, A Practiciones Approcah. New York: McGraw-Hill
Companies, Inc
87