Teknik Kimia
12.1 Pendahuluan
Metoda pemisahan ataupun pemekatan gas dari produk-produk kilang
yang umum dilakukan adalah : 1) absorpsi gas menjadi cairan bertekanan
rendah, 2) adsorpsi dalam lempung atau karbon aktif, dan 3) fraksionasi
tekanan tinggi suhu rendah.
Dalam prakteknya, gabungan beberapa operasi tersebut dilakukan untuk efisiensi
dan pertimbangan ekonomi seperti absorpsi dan fraksionasi.
Gas-gas yang dihasilkan dari proses pengilangan terdiri dari :
1. Gas ringan yang mengandung C1 dan C2 yang dikelompokkan menjadi gas
bakar kilang (refinery fuel gas),
2. Propan dan butan yang dapat dicairkan menjadi elpiji (LPG),
3. Gas-gas non-hidrokarbon seperti H2S, CO2, H2, SO2, S2 dan sedikit C1/C2 yang
dikelompokkan menjadi gas-gas buang (off-gas atau tail-gas).
Unit-unit penghasil gas di dalam kilang adalah :
1. Gas Bertekanan Rendah yang berasal dari :
a. Unit-Unit Distilasi, baik distilasi atmosfir maupun
distilasi hampa.
b. Unit-Unit Perengkahan Katalis
2. Gas Bertekanan Tinggi berasal dari :
a. Unit-Unit Perengkahan Termis
b. Polimerisasi
Gas-gas yang bertekanan rendah dimasukkan ke dalam kompresor
sehingga tekanannya menjadi tinggi dan selanjutnya diolah dalam unit stabilizer
dan absorber. Proses-proses tersebut dimaksudkan untuk memisahkan gas
ringan C1 – C2 sebagai bahan bakar gas kilang ( refinery fuel gas), dan
komponen-komponen propan dan butan sebagai bahan pembuatan gas cair elpiji
(LPG).
12.3.1 Spesifikasi
Kebanyakan elpiji dipasarkan di bawah definisi dan spesifikasi dari NGPA
(Natural Gas Processors Association).
Menurut NGPA elpiji dipasarkan dalam 4 macam LPG komersil, yaitu : 1) Propan
Komersil, 2) Butan Komersil, 3) Campuran Propan-Butan, 4) Propan HD-5.
Spesifikasi dan persyaratan elpiji tersebut dapat dilihat pada Tabel 12.1,
sedangkan menurut NGAA (Natural Gas Association of America) persyaratan
yang diperlukan/ spesifikasi untuk propan komersil (elpiji C3) dan butan komersil
(elpiji C4) adalah :
1. Mengandung propan/propilen atau butan/butilen minimum 95 %.
2. Tidak mengandung H2S,
3. Mempunyai hasil test negatif terhadap korosi ( copper strip)
selama 3 jam pada suhu 122 oF,
4. Tidak mengandung air, dan
5. Diperkenankan mengandung total sulfur maksimum 15
grain/100 cuft.
Dalam rangka membedakan bau gas elpiji dengan gas-gas lain dan udara
untuk keperluan pengangkutan maka gas elpiji diberi bau dengan salah satu
senyawa berikut : 1) etil merkaptan 1 lb/10000 gal gas; 2) tiofena 1 lb/10000 gal
gas : atau 3) amil merkaptan 1,4 lb/10000 gal gas elpiji.
1. Proses Kompresi
Proses kompresi jarang digunakan karena kurang efektif dan merupakan
proses tersederhana dibanding dengan proses-proses lainnya. Proses ini
dipergunakan untuk me-recovery senyawa hidrokarbon cair dari gasnya. Pada
proses ini gas dari sumbernya didinginkan melalui cooler dan HE sehingga
terbentuk cairan.
Kondensat yang terbentuk dipisahkan dari gas yang tak terkondensasi,
lalu dikirim ke tank flash, sedangkan gasnya diekspansi untuk digunakan sebagai
pendingin pada HE. Kondensat dari tanki flash dialirkan ke depropanizer dan
debutanizer untuk memisahkan C3 dan C4 dengan cara distilasi. Dari puncak
depropanizer keluar LPG-propan dan dari puncak debutanizer keluar LPG-butan,
sedangkan gasolin sebagai hasil samping dikeluarkan dari bawah menara.
2. Proses Adsorpsi
Proses adsorpsi dipakai untuk me- recovery senyawa hidrokarbon yang
lebih berat dari etan dari gas-gas kilang atau gas alam. Proses terdiri dari tiga
step yaitu regenerasi, pendinginan, dan adsorpsi. Pada proses ini, gas dari
sumbernya dibagi menjadi dua aliran, sebagian dialirkan ke adsorpsion cycle
dimana gas diadsorpsi dengan karbon aktif (dapat juga dipakai silika gel, atau
alumina gel) dan gas yang tidak terserap digunakan sebagai media pendingin
HE. Sebagian lagi gas dari sumbernya dialirkan ke dalam cooling cycle untuk
seterusnya masuk ke dapur regenerasi dan ke tangki siklus regenerasi. Kemudian
gas didinginkan kembali dalam cooler dan HE. Kondensat yang terbentuk
dipisahkan dari gasnya di separator bertekanan tinggi dan rendah. Gas yang
berat dari etana di-recovery dan bergabung dengan umpan segar gas.
Kondensat yang terdiri dari hidrokarbon cair, LPG gas, gasolin didistilasi di
deproponizer dan debutanizer sehingga didapatkan LPG propan dan LPG butan.
3. Proses Absorpsi
Proses ini adalah proses penyerapan hidrokarbon yang lebih berat dari
etan dengan penyerap minyak. Gas yang terserap dipisahkan dari minyak di
menara stripper untuk selanjutnya didistilasi di menara depropanizer dengan
produk atas LPG propan dan di debutanizer dengan produk atas LPG butan.
Sebagai hasil samping proses ini adalah gasolin. Diagram alir proses ini dapat
dilihat pada Gambar 12.1.
Lean Oil
LPG C3 LPGC4
Reaktor
Umpan Stripper
Minyak
Heater Steam
Dapur
Desulfurisasi H2 Reforming
Fasa Cair
ke Unit
Converter dan
Vaporizer Steam Absorber
Umpan Desulfurisasi
Nafta Fasa Uap
Saturator/
Preheater Air Scrubber
Gas Alam/
Fuel-Oil
Shift
Converter
Oksigen
Ke Unit
Pemurnian
Steam Steam
Generator
Umpan
WHB
Gas Cooler
Scrubber
Udara
atau O2 Reaktor Karbon
Air Slurry
Air
Separator Karbon
5. Proses Hypro
Proses ini merupakan proses kontinyu menggunakan katalis untuk
memproduksi hidrogen dari gas buang kilang atau gas alam. Proses ini dilisensi
oleh UOP Co. Proses ini dirancang baik untuk me-recovery hidrogen dalam gas
buang kilang maupun untuk meng-konversi gas alam menjadi hidrogen
mengikuti reaksi dekomposisi sebagai berikut :
CH4 C + 2H2
Hidrogen dilepaskan dari karbon padat dengan pemisahan fasa pada kemurnian
sekitar 93 % vol atau lebih. Diagram alir proses ini secara sederhana dapat
dilihat pada Gambar 12.7. Kebutuhan panas pada proses ini sangat rendah
hanya untuk konversi, karena karbon yang terbakar hasil dari reaksi akan
memasok energi masuk yang diperlukan, sehingga steam tidak diperlukan untuk
mengontrol reaksi.
Hidrogen
Udara
Katalis Regenerator
1. Proses Catadiene
Proses ini dilisensi oleh Houdry Process Corp, merupakan suatu proses
katalis yang kontinyu untuk dehidrogenasi hidrokarbon ringan menjadi mono
olefin atau di-olefin. Untuk memproduksi mono-olefin digunakan suhu operasi
sekitar 1050 – 1100 oF pada tekanan 1 atm, sedangkan untuk membuat di-olefin
digunakan suhu yang lebih tinggi dan tekanan yang lebih rendah dari atmosfir.
Katalis yang digunakan tipe khrom oksida–alumina (Cr 2O3 - Al2O3). Proses bersifat
endotermis dan perpindahan panas dihapuskan dalam reaktor. Kapasitas panas
pada unggun katalis dikontrol dengan menggunakan material inert berbentuk
granular yang menyertai katalis aktif. Apabila proses beroperasi untuk
memproduksi butadien maka butadien diekstrak dari efluen reaktor, sedangkan
yang tinggal dalam potongan butan-butadien di-recycle. Diagram alir proses
dapat dilihat pada Gambar 12.8. Pabrik komersil pertama dioperasikan selama
perang dunia kedua oleh Sun Oil Co pada kilang Toledo & Standard Oil Co of
California di El Segundo.
Gas Regenerator
C1-C3
& H2
Reaktor &
Regenerator
Umpan Separator
Cooler Produk
Gas Regenerator
Kompresor
2. Bland, W.F. and Davidson, R.L., 1987. Petroleum Processing Handbook. Mc-
Graw Hill Book Co. New York.
3. Kirk, RE. and Othmer, DF. 2000. Encyclopedia of Chemical Technology. John-
Wiley and Sons Corp. New York.
3. Nelson, W.L., 1985. Petroleum Refinery Engineering. 4th ed. Mc Graw Hill
Book Co. Singapore.