Anda di halaman 1dari 9

MENGHITUNG

DAYA TRANSMISI DAN EFISIENSI

CVT

( CONTINOUSLY VARIABLE TRANSMISSION )

NAMA : FARHAN SHER ALI ACHMAD

NIM : 171010300505

KELAS : 03TMSM005

SEMESTER : 3 (Tiga)

UNIVERSITAS PAMULANG

FAKULTAS TEKNIK MESIN

2019
Daftar Isi

A. Pengertian CVT ( Continously Variable Transmission )

B. Komponen CVT
1. Primary Sheave
a. Primary Fixed Sheave
b. Primary Sliding Sheave
c. Collar
d. Cam
e. Slider
f. Weight ( Roller )
2. Pemindah Tenaga
a. V-belt ( Sabuk Penggerak )
3. Secondary Sheave
a. Secondary Sliding Sheave
b. Secondary Sliding Fixed Sheave
c. Spring ( per cvt )
d. Torque Cam
e. Clutch Housing
f. Clutch Carrier
g. Oil Seal
h. Spring Seat
4. Gear Reduksi

C. Menghitung Daya Transmisi dan Efisiensi


1. Efisiensi motor
2. Kecepatan roda puli yang digerakkan
A. Pengertian CVT ( Continously Variable Transmission )
CVT adalah kepanjangan dari Continuos Variable Transmission, yaitu system
perpindahan kecepatan secara full otomatis sesuai dengan putaran mesin, mesin ini tidak
memakai gigi transmisi, tapi sebagai gantinya menggunakan dua buah pulley (depan dan
belakang) yang dihubungkan dengan sabuk (v-belt).
Dengan system ini nantinya pengendara tidak perlu menggunakan perpindahan gigi
sehingga lebih mudah, Tinggal memutar gas untuk menambah kecepatan dan mengendorkan
untuk mengurangi kecepatan. Pulley depan berhubungan langsung dengan kruk as/poros engkol.
Sedagkan pulley belakang berhubungan dengan final gear langsung ke roda belakang. Kedua
pulley ini dapat melebar dan mengecil sehingga akan mendesak sabuk kearah luar. Lebar kecilnya
pulley belakang tergantung tarikan dari pulley depan.

Gambar sistem penggerak CVT


B. Komponen CVT
didalam CVT ada 4 komponen utama yaitu :

1. Primary Sheave
a. Primary Fixed Sheave
Fixed Sheave berfungsi sebagai penahan v-belt. Komponen ini tidak bergerak,
berbentuk piringan, biasanya bagian sisinya menyerupai kipas sebagai pendingin
mesin.
b. Primary Sliding Sheave
Primary Sliding Sheave berfungsi untuk menekan v-belt dalam putaran tinggi, karna
sliding sheave ini dapat bergerak kekanan ataupun ke kiri.
c. Collar
Collar berfungsi sebagai tempat dudukan dari fixed sheave, sliding sheave dan cam.
d. Cam
Cam berfungsi sebagai tempat dudukan slider.
e. Slider
Slider berfungsi sebagai pendorong roller, yang roller sendiri akan mendorong sliding
sheave. Slider ini bergerak saat putaran mesin tinggi.
f. Weight ( Roller )
Roller berfungsi sebagai penekan sliding sheave. Cara kerjanya sesuai putaran mesin,
apabila putaran mesin tinggi roller ini menekan sliding sheave dan begitu pula
sebaliknya. Dan mekanismenya bekerja berdasarkan gaya sentrifugal.

Contoh gambar komponen Primary Sheave


2. Pemindah Tenaga

a. V-belt ( Sabuk Penggerak )


V-Belt berfungsi sebagai penghubung antara sliding sheave dan
secondary sheave, yaitu meneruskan putaran mesin dari sliding sheave.
Biasanya v-belt ini memiliki gerigi-gerigi yang di rancang agar v-belt tidak
terlalu panas akibat gesekan terus menerus.

Contoh gambar V-belt


3. Secondary Sheave
a. Secondary Sliding Sheave
Sliding Sheave berfungsi menekan v-belt. Perbedaan sliding sheave di secondary
sheave dengan sliding sheave di primary sheave adalah tidak memiliki sirip.
b. Secondary Sliding Fixed Sheave
Fixed Sheave berfungsi sebagai penahan v-belt atau bagian diam/statis.
c. Spring ( per cvt )
Spring ( Per ) berfungsi sebagai pendorong sliding sheave.
d. Torque Cam
Torque Cam berfungsi membantu menekan otomatis sliding sheave pada saat motor
melakukan akselerasi.
e. Clutch Housing
Clutch housing/ rumah kopling fungsinya adalah untuk meneruskan putaran dari v-
belt ke poros roda.
f. Clutch Carrier
Clutch Carrier ( Sepatu/kampas kopling ) fungsinya adalah sebagai penghubung
putaran ke poros roda belakang. Sistem kerjanya model sentrifugal yaitu bekerja
sesuai putaran mesin.
g. Oil Seal
Berfungsi untuk menahan grease ( gemuk ) CVT agar tidak bocor ( lumer ) kebagian
komponen yang lain.
h. Spring Seat
Berfungsi untuk penahan spring ( per cvt ), dan penutup oil seal.

Contoh gambar komponen Secondary Sheave


4. Gear Reduksi

fungsinya sendiri adalah sebagai menyeimbangkan putaran mesin dengan


putaran roda. Selain itu juga sebagai pendongkrak tenaga. bisanya ada oli
khusus untuk melumasi gear agar mengurangi gesekan.

Gambar gear reduksi


C. Menghitung Daya Transmisi dan Efisiensi

Sebuah motor berdaya 15 kW menggerakkan poros pada 1150 rpm dengan roda
puli dan belt. Tegangan sabuk pada masing-masing sisi puli penggerak adalah
400 N dan 50 N. Diameter puli penggerak dan puli yang digerakkan berturut-
turut adalah 500mm dan 750 mm.

Diketahui:

F2 = 400 N

F1 = 50 N

n = 1150 rpm

rx = dx/2 = 500mm/2 = 250mm = 0,25 m

1. Efisiensi Motor

Berdasarkan referensi diatas daya keluaran motor adalah:

Dimana: Kecepatan sudut (ωx) adalah:


Maka Daya keluaran motor adalah:

Daya Masukan diketahui = 15 kW

Maka Efisiensi motor adalah:

2. Kecepatan roda puli yang digerakkan


Menggunakan persamaan berikut:

Maka Kecepatan roda puli yang digerakkan adalah:

Jadi, Kecepatan roda puli yang digerakkan adalah sebesar 767 rev/min atau 767
rpm

Anda mungkin juga menyukai