Anda di halaman 1dari 53

LABORATORIUM PROSES PRODUKSI DAN CNC

JURUSAN TEKNIK MESIN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS DIPONEGORO

LAPORAN KELOMPOK PRAKTIKUM

COMPUTER NUMERICALLY CONTROLLED (CNC)

TRAINING UNIT 2A

KELOMPOK : 12

NAMA ANGGOTA

1. BANGKIT FARIZKI (21050115120014)


2. MONICA PRANITA H. (21050115120018)
3. MUHAMMAD IKHSAN (21050115120027)
4. JATRA PUTRA P. (21050115120038)
5. SYARIF DWI P. (21050115120057)
6. ARKANILMA EROS S. (21050115140169)

LABORATORIUM COMPUTER NUMERICAL CONTROL

DEPARTEMEN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS DIPONEGORO

SEMARANG

Computer Numerically Controled Laboratory - 2017


i
LABORATORIUM PROSES PRODUKSI DAN CNC
JURUSAN TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS DIPONEGORO

ii

2017

HALAMAN PENGESAHAN

Laporan Praktikum CNC TU-2A ini telah disetujui dan disahkan oleh
kepala Laboratorium Proses Produksi pada:

Hari/Tanggal :

Pukul :

Oleh :

Mengetahui,

Kepala Laboratorium CNC

Dr. Susilo Adi Widyanto. ST. MT

NIP. 197002171994121991

Computer Numerically Controled Laboratory - 2017


LABORATORIUM PROSES PRODUKSI DAN CNC
JURUSAN TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS DIPONEGORO

iii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT karena atas rahmat-
Nya penulis dapat menyelesaikan laporan praktikum proses produksi ini.

Laporan ini disusun guna melengkapi tugas mata kuliah praktikum proses
produksi, salah satu mata kuliah di jurusan Teknik Mesin UNDIP. Pada kesempatan
ini penulis juga ingin menyampaikan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Dr. Susilo Adi Widyanto, ST. MT selaku kepala Laboratorium CNC.
2. Bapak Vighornes Ashariqa selaku laboran Laboratorium CNC.
3. Mas-mas asisten yang telah banyak membantu dalam pelaksanaan
praktikum CNC ini.
4. Saudara-saudara angkatan 2015
5. Semua pihak terkait yang tidak bisa penulis sebut satu per satu.

Penulis sadar bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna maka segala kritik
dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan agar laporan
berikutnya dapat tersusun lebih baik lagi.

Semoga laporan ini bermanfaat dan dapat memberikan informasi yang


diperlukan bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya.

Semarang, 26 Maret 2017

Penulis

Computer Numerically Controled Laboratory - 2017


LABORATORIUM PROSES PRODUKSI DAN CNC
JURUSAN TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS DIPONEGORO

iv

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL i

HALAMAN PENGESAHAN ii

KATA PENGANTAR iii

DAFTAR ISI iv

DAFTAR GAMBAR vi

DAFTAR TABEL viii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang 1


1.2 Tujuan Praktikum 1
1.3 Batasan Masalah 2
1.4 Sisematika Penulisan 2

BAB II DASAR TEORI

2.1 Mesin CNC TU-2A 4


2.1.1 Spesifikasi 5
2.1.2 Bagian-bagian Mesin CNC EMCO TU-2A 5
2.1.3 Tombol-tombol untuk Pengoperasian Mesin 7
2.2 Pengertian Dan Fungsi Pahat 8
2.3 Kode Pemograman 13
2.3.1 Fungsi G 13
2.3.2 Fungsi M 14
2.4 Kode Alarm 14
2.5 Aplikasi Mesin CNC TU-2A 15

BAB III METODOLOGI PRAKTIKUM

Computer Numerically Controled Laboratory - 2017


LABORATORIUM PROSES PRODUKSI DAN CNC
JURUSAN TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS DIPONEGORO

3.1 Alat Dan Bahan 17


3.1.1 Alat 17
3.1.2 Bahan 22
3.2 Cara Pengperasian 22
3.2.1 Sistem Permesinan 22
3.2.2 Sistem Acuan 24
3.2.3 Cara Memasukkan dan Menjalankan Program 25
3.3 Proses Kerja 28
3.1 Diagram Alir (Flow Chart) 28

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Praktikum 30


4.1.1 Gambar Benda Kerja 2D dan 3D 30
4.1.2 List Program 31
4.1.3 Keterangan Program 33
4.1.4 Hasil Plotting 35
4.1.5 Hasil Benda Kerja 36
4.2 Analisa Hasil Praktikum 36
4.3 Analisa Kegagalan Proses Praktikum 37

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan 39
5.2 Saran 39

DAFTAR PUSTAKA

Computer Numerically Controled Laboratory - 2017


LABORATORIUM PROSES PRODUKSI DAN CNC
JURUSAN TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS DIPONEGORO

vi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Mesin CNC TU-2A 4

Gambar 2.2 Monitor 5

Gambar 2.3 Tailstock 6

Gambar 2.4 Revolver Pahat 6

Gambar 2.5 Chuck 7

Gambar 2.6 Konfigurasi Tombol 7

Gambar 2.7 Pahat Sisi Kanan 9

Gambar 2.8 Pahat Sisi Kiri 10

Gambar 2.9 Pahat Netral 10

Gambar 2.10 Pahat Ulir 11

Gambar 2.11 Pahat Alur 11

Gambar 2.12 Pahat Dalam 12

Gambar 2.13 Pahat Potong 12

Gambar 2.14 Pahat Ulir Dalam 13

Gambar 3.1 Mesin CNC TU-2A 14

Gambar 3.2 Kunci 18

Gambar 3.3 Vernier Caliper 18

Gambar 3.4 Cara Membaca Vernier Caliper 19

Gambar 3.5 Kunci Chuck 19

Gambar 3.6 Pulpen Ploter 20

Computer Numerically Controled Laboratory - 2017


LABORATORIUM PROSES PRODUKSI DAN CNC
JURUSAN TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS DIPONEGORO

vii

Gambar 3.7 Kertas Plotting 20

Gambar 3.8 Batang Plotter 21

Gambar 3.9 Revolver Pahat 21

Gambar 3.10 Benda Kerja 22

Gambar 3.11 Saklar Utama 22

Gambar 3.12 Keyboard 23

Gambar 3.13 Sistem Incremental 24

Gambar 3.14 Sistem Absolute 24

Gambar 3.13 Monitor 25

Gambar 3.14 Diagram Alir 28

Gambar 4.1 Benda Kerja Bubut 2D 30

Gambar 4.2 Benda Kerja Bubut 3D .. 39

Gambar 4.3 Hasil Plotting CNC TU 2A 43

Gambar 4.4 Hasil Benda Kerja CNC TU-2A 44

Computer Numerically Controled Laboratory - 2017


LABORATORIUM PROSES PRODUKSI DAN CNC
JURUSAN TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS DIPONEGORO

viii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Fungsi G ……………………………………………………………21

Tabel 2.2 Fungsi M 22

Tabel 3.1 Format Pemrograman 34

Computer Numerically Controled Laboratory - 2017


LABORATORIUM PROSES PRODUKSI DAN CNC
JURUSAN TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS DIPONEGORO

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Dewasa ini penggunaan mesin CNC hampir terdapat di segala bidang. Dari
bidang pendidikan dan riset yang mempergunakan alat-alat demikian dihasilkan
berbagai hasil penelitian yang bermanfaat yang tidak terasa sudah banyak
digunakan dalam kehidupan sehari-hari masyarakat banyak.
Secara umum atau garis besar, mesin CNC merupakan suatu mesin yang
dikontrol oleh komputer dengan menggunakan bahasa pemrograman. Mesin Bubut
CNC secara garis besar digolongkan menjadi dua, yaitu mesin bubut CNC Training
Unit (CNC TU), yaitu mesin yang digunakan sebagai sarana pendidikan, dosen dan
training serta mesin bubut CNC Production Unit (CNC PU), yaitu mesin CNC yang
digunakan untuk membuat benda kerja atau komponen yang dapat digunakan
sebagaimana mestinya. ( Wibolo dkk,2011 ).
Saat melakukan proses permesinan menggunakan mesin CNC TU-2A kita
harus mengerti mengenai langkah-langkah yang harus dilakukan. Dalam prosesnya
mesin CNC TU-2A pasti akan menghasilkan sisa hasil pemotongan atau geram.
Hasil dari proses pemesinan yang berkesinambungan terhadap logam atau material
ulet akan menghasilkan chip (geram) yang bersifat panas dan tajam. Geram yang
dihasilkan mempunyai ukuran yang besar ataupun kecil yang nantinya akan
berpengaruh terhadap keselamatan kerja. Chip dapat menggulung pada permukaan
benda kerja akibat adanya putaran (rotasi),sehingga dapat mempengaruhi kekasaran
permukaan dan waktu penyelesaian produk ( Wibolo dkk,2011 ).

1.2. Tujuan Praktikum


Dalam praktikum menggunakan mesin CNC TU-2A di Laboratorium CNC
Teknik Mesin Universitas Diponegoro memiliki tujuan sebagai berikut:

Computer Numerically Controled Laboratory - 2017


1
LABORATORIUM PROSES PRODUKSI DAN CNC
JURUSAN TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS DIPONEGORO

1. Untuk mengenalkan mesin CNC TU – 2A dan sifat–sifat dari mesin


tersebut.
2. Mengetahui bagian-bagian dari mesin CNC TU – 2A.
3. Mengetahui cara pengoperasian mesin CNC TU – 2A.
4. Mampu membuat program mesin CNC TU – 2A untuk model geometri
suatu komponen.
5. Melatih praktikan atau mahasiswa untuk menganalisa proses pelaksanaan
produksi suatu komponen.
1.3. Batasan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan tujuan praktikum, maka penulisan dan
pembahasan pada laporan ini memiliki batas masalah, yaitu:
1. Praktikum dilakukan di Laboraturium Proses Produksi dan CNC Teknik
Mesin Universitas Diponegoro
2. Mesin yang digunakan adalah mesin bubut CNC TU-2A yang berada di
Laboraturium Proses Produksi dan CNC Teknik Mesin Universitas Diponegoro
3. Benda kerja yang digunakan adalah alumunium
4. Membuat benda kerja sesuai dengan gambar rancangan yang telah
ditentukan
1.4. Sistematika Penulisan
Untuk dapat gambaran mengenai apa saja yang dibuat dalam menyusun
laporan praktikum CNC ini akan dijelaskan secara singkat mengenai isi dari tiap
bab.
BAB I PENDAHULUAN
Bab I berisi tentang latar belakang masalah, tujuan praktikum,batasan
masalah, metode praktikum dan sistematika penulisan.
BAB II DASAR TEORI
Bab II berisi tentang dasar- dasar teori dari spesifikasi mesin bubut CNC
Emco TU–2A, parameter proses permesinan, sistem acuan, pengertian dan

Computer Numerically Controled Laboratory - 2017


LABORATORIUM PROSES PRODUKSI DAN CNC
JURUSAN TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS DIPONEGORO

fungsi pahat, sistem permesinan, kode alarm, kode pemrograman dan aplikasi
mesin CNC TU-2A.
BAB III METODOLOGI PRAKTIKUM
Bab III yang berisi alat dan bahan prakikum, cara pengoperasian mesin
Emco TU–2A, cara memasukan dan menjalankan program, diagram alir, dan
proses kerja.
BAB IV HASIL DAN ANALISA
Bab IV berisi tentang hasil praktikum, analisa hasil praktikum, dan analisa
kegagalan proses praktikum.
BAB V PENUTUP
Bab V yang merupakan bab terakhir berisi kesimpulan dan saran dari
praktikan.
DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Computer Numerically Controled Laboratory - 2017


LABORATORIUM PROSES PRODUKSI DAN CNC
JURUSAN TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS DIPONEGORO

BAB II

DASAR TEORI

2.1. Dasar Teori

Mesin bubut CNC Training Unit adalah jenis mesin yang dipergunakan untuk
latihan dasar - dasar pengoperasian dan pemrograman. Karena mesin dikendalikan
komputer, maka semua gerakan berjalan secara otomatis sesuai perintah program
yang diberikan. Sehingga dengan program yang sama mesin CNC dapat
diperintahkan untuk mengulangi proses pelaksanaan program secara terus-
menerus.
Mesin bubut nonkonvensional yang digunakan dalam praktikum adalah mesin
bubut Emco TU-2A buatan Emco Austria, mesin ini merupakan mesin bubut
otomatis yang menggunakan Computer Numerically Controlled dengan dua sumbu
(X dan Z), untuk simulasi proses pembubutan [4].
Sistem persumbuan pada mesin EMCO TU-2A terdiri dari 2 sumbu yaitu
sumbu X dan Z. Sumbu X berada pada arah melintang, sedangkan sumbu Z berada
pada arah longitudinal [4].
Berikut ini adalah gambar 2.1 yang merupakan mesin EMCO CNC TU-2A
yang digunakan pada saat praktikum CNC.

Gambar 2.1 Mesin CNC Bubut EMCO TU-2 [1]

Computer Numerically Controled Laboratory - 2017


4
LABORATORIUM PROSES PRODUKSI DAN CNC
JURUSAN TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS DIPONEGORO

2.1.1. Spesifikasi

Mesin Bubut CNC TU-2A mempunyai prinsip gerakan dasar seperti halnya
Mesin Bubut konvensional yaitu gerakan kearah melintang dan horizontal dengan
sistem koordinat sumbu X dan Z. Prinsip kerja Mesin Bubut CNC TU-2A juga sama
denganMesin Bubut konvensional yaitu benda kerja yang dipasang pada cekam
bergerak sedangkan alat potong diam.Untuk arah gerakan pada Mesin Bubut diberi
lambang sebagai berikut :
1. Sumbu X untuk arah gerakan melintang tegak lurus terhadap sumbu putar.
2. Sumbu Z untuk arah gerakan memanjang yang sejajar sumbu putar.

2.1.2. Bagian-bagian Mesin CNC EMCO TU-2A


1. Monitor

Pada mesin CNC TU-2A monitor berfungsi untuk menunjukkan informasi


program yang sedang berjalan pada mesin.

Gambar 2.2 Monitor pada Mesin CNC TU-2A [1]

Computer Numerically Controled Laboratory - 2017


LABORATORIUM PROSES PRODUKSI DAN CNC
JURUSAN TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS DIPONEGORO

2. Tailstock

Pada mesin bubut TU-2A tailstock berfungsi untuk menahan benda kerja
yang panjang agar benda kerja tidak oleng dan untuk mencekam pahat drill.

Gambar 2.3 Tailstock pada Mesin CNC TU-2A[1]


3. Revolver pahat

Pada mesin bubut TU-2A terdapat revolver pahat yang berguna untuk
mencekam pahat dalam jumlah banyak ( maksimum 6 buah, 3 buah pahat luar
dan 3 buah pahat dalam).

Computer Numerically Controled Laboratory - 2017


LABORATORIUM PROSES PRODUKSI DAN CNC
JURUSAN TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS DIPONEGORO

Gambar 2.4 Revolver Pahat pada Mesin CNC TU-2A[1]

4. Chuck

Pada mesin bubut TU-2A chuck berfungsi untuk mencekam benda kerja.

Gambar 2.5 Chuck pada Mesin CNC TU-2A [1]


2.1.3. Tombol

13 6

Computer Numerically Controled Laboratory - 2017


LABORATORIUM PROSES PRODUKSI DAN CNC
JURUSAN TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS DIPONEGORO

2 9

1 7

4 10
00

5 16
5
11
3
14

12
2 8

15

Gambar 2.6 Konfigurasi Tombol pada Mesin CNC TU-2A [1]


1. Saklar utama, digunakan untuk menghidupkan/ mematikan mesin
2. Lampu indikator, digunakan sebagai petunjuk bahwa jika lampu hidup
maka mesin dalam keadaan hidup
3. Saklar untuk menghidupkan spindle (untuk saklar menunjuk angka 0 –
spindle mati, angka 1 – spindle hidup untuk melayani manual, CNC – spindle
hidup untuk pelayanan CNC/otomatis).
4. Tombol untuk mengatur besar putaran spindle
5. Display penunjuk besar putaran spindle.
6. Tombol untuk mengatur kecepatan asutan ( untuk mode manual ).
7. Lampu indicator untuk mode manual
8. Tombol asutan untuk arah Z dan X untuk mode manual.
9. Tombol gerakan cepat jika di tekan bersamaan dengan mode asutan (no 8),
maka gerak asutan menjadi cepat.
10. Display yang meunjukkan harga X dan Z dari gerakan eretan/ pahat dalam
perseratus mm. data ini juga terlihat di monitor.
11. Switch untuk mengubah mengubah dari pelayanan / mode manual ke CNC
atau sebaliknya.

Computer Numerically Controled Laboratory - 2017


LABORATORIUM PROSES PRODUKSI DAN CNC
JURUSAN TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS DIPONEGORO

12. Amperemeter, menunjukkan besar arus yang dipakai saat mesin


digunakan. Pemakaian arus diharapakan tidak lebih dari 2 A, sebab kalau arus
terlalu besar menunjukkan beban pada mesin sangat besar yang dapat
menimbulkan kebakaran.
13. Emergency Stop Botton, merupakan saklar darurat.
14. Tombol DEL, dipakai untuk menghapus data/sajian yang akan diterangkan
kemudian.
15. Tombol pengalih yang berfungsi untuk mengaktifkan jalannya X ke Z atau
sebaliknya
16. Tombol INP, untuk memasukkan data yang akan dijelaskan
kemudian.Selain itu juga ada tombol-tombol untuk gerak manual arah +X, -X,
+Y, -Y, +Z dan -Z, yang terletak disebelah tombol angka (keyboard). Mesin
juga dilengkapi dcngan monitor yang dipakai untuk memantau koordinat pahat
(pada mode manual) atau program CNC yang aktif (pada mode CNC).

2.2. Pengertian dan Fungsi Pahat

Pahat adalah alat atau pisau yang digunakan untuk menyayat produk/benda
kerja. Dalam pekerjaan pembubutan salah satu alat potong yang sering digunakan
adalah pahat bubut. Jenis bahan pahat bubut yang banyak digunakan di industri-
industri dan bengkel-bengkel antara lain baja karbon, HSS, karbida, diamond dan
ceramik.
Pahat sisi kanan
Pahat kanan adalah pahat yang mempunyai mata potong yang sisi
potongnya menghadap kekanan (apabila pahat mata potongnya dihadapkan kearah
kita). Dan digunakan untuk mengerjakan benda kerja dari arah kanan ke arah kiri,
atau menuju kearah kepala tetap. Material : Baja Karbon, HSS (High Speed Steels),
Paduan cor nonferro, karbida, kramik, CBN (Cubic boron nitrides) dan Intan.
Gambar 2.9 berikut merupakan gambar pahat sisi kanan yang digunakan pada
mesin bubut TU-2A.

Computer Numerically Controled Laboratory - 2017


LABORATORIUM PROSES PRODUKSI DAN CNC
JURUSAN TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS DIPONEGORO

10

(a) (b)

Gambar 2.7 Pahat sisi kanan [9] ; (a) Gambar sketsa pahat , (b) Gambar asli
pahat [2]
Pahat sisi kiri
Pahat sisi kiri adalah pahat yang mempunyai mata potong yang sisi
potongnya menghadap kekiri (apabila pahat mata potongnya dihadapkan kearah
kita). Dan digunakan untuk mengerjakan benda kerja dari arah kiri ke arah kanan,
atau menuju kearah kepala lepas. Material : Baja Karbon, HSS (High Speed Steels),
Paduan cor nonferro, karbida, kramik, CBN (Cubic boron nitrides) dan Intan.
Gambar 2.10 berikut merupakan gambar pahat sisi kiri yang digunakan pada mesin
bubut TU-2A.

(a) (b)

Gambar 2.8 Pahat sisi kiri [9] ; (a) Gambar sketsa pahat , (b) Gambar asli pahat
Pahat netral [2]

Computer Numerically Controled Laboratory - 2017


LABORATORIUM PROSES PRODUKSI DAN CNC
JURUSAN TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS DIPONEGORO

11

Pahat netral dapat digunakan untuk melakukan pengerjaan pembubutan


memanjang, menyudut maupun radius dengan ketentuan:
1. Untuk pembubutan menyudut, sudut maksimal tidak boleh lebih dari 600.
2. Untuk pembubutan radius, tangen busur lingkaran tidak boleh lebih dari 600. .
Gambar 2.11 berikut merupakan gambar pahat netral yang digunakan pada mesin
bubut TU-2A.

(a) (b)

Gambar 2.9 Pahat netral [10] ; (a) Gambar sketsa pahat , (b) Gambar asli pahat
Pahat ulir [2]
Pahat bubut ulir memilki sudut puncak tergantung dari jenis ulir yang akan
dibuat, sudut puncak 55° adalah untuk membuat ulir jenis whitwhort.
Material : Baja Karbon, HSS(High Speed Steels), Paduan cor nonferro, karbida,
kramik, CBN(Cubic boron nitrides) dan Intan. Gambar 2.12 berikut merupakan
gambar pahat ulir yang digunakan pada mesin bubut TU-2A.

(a) (b)

Computer Numerically Controled Laboratory - 2017


LABORATORIUM PROSES PRODUKSI DAN CNC
JURUSAN TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS DIPONEGORO

12

Gambar 2.10. Pahat ulir [10] ; (a) Gambar sketsa pahat , (b) Gambar asli pahat
alur [2]
Pahat alur digunakan untuk membuat alur pada benda kerja. Macam-macam
pahat alur digunakan sesuai dengan kebutuhan membuat celah alur atau ukuran clip.
Material : Baja Karbon, HSS (High Speed Steels), Paduan cor nonferro, karbida,
kramik, CBN(Cubic boron nitrides) dan Intan. Gambar 2.13 berikut merupakan
gambar pahat alur yang digunakan pada mesin bubut TU-2A.

(a) (b)

Gambar 2.11. Pahat alur [10] ; (a) Gambar sketsa pahat , (b) Gambar asli pahat
[2]
Pahat dalam
Digunakan untuk membubut permukaan dalam lobang benda kerja. Material
: Baja Karbon, HSS (High Speed Steels), Paduan cor nonferro, karbida, kramik,
CBN(Cubic boron nitrides) dan Intan. Gambar 2.14 berikut merupakan gambar
pahat dalam yang digunakan pada mesin bubut TU-2A.

Computer Numerically Controled Laboratory - 2017


LABORATORIUM PROSES PRODUKSI DAN CNC
JURUSAN TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS DIPONEGORO

13

Gambar 2.12. Pahat dalam.[2]


Pahat potong
Pahat potong adalah jenis pahat potong yang menggunakan tangkai untuk
memotong benda kerja. Pahat ini digunakan untuk memotong benda kerja, Material
: Baja Karbon, HSS (High Speed Steels), Paduan cor nonferro, karbida, kramik,
CBN(Cubic boron nitrides) dan Intan. Gambar 2.15 berikut merupakan gambar
pahat potong yang digunakan pada mesin bubut TU-2A.

Gambar 2.13. Pahat potong [2]


Pahat Ulir Dalam
Pahat ulir dalam ini biasanya digunakan untuk membuat ulir bagian dalam
lubang yang sudah di bor atau untuk memperbesar lubang, dan biasanya ulir dalam
ini memakai pahat alat bantu. Material : Baja Karbon, HSS (High Speed Steels),
Paduan cor nonferro, karbida, kramik, CBN(Cubic boron nitrides) dan Intan.

Computer Numerically Controled Laboratory - 2017


LABORATORIUM PROSES PRODUKSI DAN CNC
JURUSAN TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS DIPONEGORO

14

Gambar 2.16 berikut merupakan gambar pahat ulir dalam yang digunakan pada
mesin bubut TU-2A.

Gambar 2.14 Pahat ulir dalam [2]

2.3. Kode Pemograman

Kode-kode instruksi untuk pembuatan program CNC (Kode G, M,) yang


sering digunakan di sini akan dijelaskan sesuai urutan penggunaan kode yang
digunakan dalam suatu program CNC. 2.3.1. Fungsi G

Fungsi G adalah fungsi yang mengatur gerakan mesin. Macam-macam kode


G antara lain dijelaskan sebagai berikut ;
Tabel 2.1. Fungsi G

Fungsi G
No Kode Fungsi
1 G00 Perintah pergerakan cepat
2 G01 Perintah pergerakan lurus
3 G02 Perintah pergerakan melingkar searah jarum jam
4 G03 Perintah pergerakan melingkat berlawanan arah jarum jam
5 G04 Waktu penahanan / tinggal diam
6 G21 Blok Kosong
7 G25 Pemanggilan sub program (Sub unit)
8 G27 Perintah melompat
9 G33 Perintah pembuatan ulir
10 G64 Perintah untuk memutus arus ke motor

Computer Numerically Controled Laboratory - 2017


LABORATORIUM PROSES PRODUKSI DAN CNC
JURUSAN TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS DIPONEGORO

15

11 G65 Perintah pelayanan kaset


12 G66 Perintah pelayanan RS 232
13 G73 Siklus pemboran dengan pemutusan tatal
14 G78 Siklus penguliran
15 G81 Siklus pemboran untuk penandaan
16 G82 Siklus pemboran dengan tinggal diam
17 G83 Siklus pemboran dengan penarikan
18 G84 Siklus pembubutan memanjang
19 G85 Siklus pembubutan ulir
20 G86 Siklus pembubutan alur
21 G88 Siklus melintang
22 G89 Siklus perimeran dengan tinggal diam
23 G90 Pemrograman absolute
24 G91 Pemrograman inkrimintal. Penentuan titik referensi / titik (0,0,0)
25 G92 Absolut
26 G94 Asutan dalam mm/min.
27 G95 Asutan dalam mm/put.

2.3.2. Fungsi M
Fungsi M adalah fungsi yang mengatur sistem persumbuan dan keadaan
mesin. Macam-macam kode M antara lain dijelaskan sebagai gambar berikut :

Tabel 2.2. Fungsi M


Fungsi M
No Kode Fungsi
1 M00 Berhenti terprogram
2 M03 Spindle ON searah jarum jam
3 M05 Spindle berhenti
4 M06 Perhitungan panjang pahat
5 M17 Akhir sub program
6 M30 Akhir program
7 M98 Kompensasi kelonggaran secara otomatis
8 M99 Parameter lingkaran

Computer Numerically Controled Laboratory - 2017


LABORATORIUM PROSES PRODUKSI DAN CNC
JURUSAN TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS DIPONEGORO

16

2.4. Kode Alarm

Tanda alarm adalah bentuk informasi bagi operrator untuk mengenali jenis
masalah yang timbul akibat kesalahan operasi,sehingga akan lebih mudah dalam
mengatasinya. Bila alarm muncul kita tidak dapat melanjutkan opersi apapun
sebelum alarm tersebut dihapus. Alarm muncul pada layar dengan ketentuan
sebagai berikut :

Tabel 2.3. Kode Alarm

Kode Alarm
N
Kode Fungsi
o
1 A00 Kesalahan perintah pada fungsi G atau M
2 A01 Kesalahan perintah pada fungsi G02 dan G03
3 A02 Kesalahan pada nilai X
4 A03 Kesalahan pada nbilai F
5 A04 Kesalahan pada nilai Z
6 A05 Kurang perintah M30
7 A06 Putaran spindle terlalu cepat
8 A09 Program tidak ditemukan pada disket
9 A10 Disket diprotek
10 A11 Salah memuat disket
11 A12 Salah pengecekan
12 A13 Salah satuan mm atau inch
13 A14 Salah satuan
14 A15 Nilai H salah
15 A17 Salah sub program

Computer Numerically Controled Laboratory - 2017


LABORATORIUM PROSES PRODUKSI DAN CNC
JURUSAN TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS DIPONEGORO

17

2.5. Aplikasi Mesin CNC TU-2A

Pengaplikasian permesinan CNC ini dalam kehidupan sehari-hari adalah


dalam pembuatan bolt atau baut [1]. Baut adalah suatu batang atau tabung dengan
alur heliks pada permukaannya. Penggunaan utamanya adalah sebagai
pengikat (fastener) untuk menahan dua objek bersama, dan sebagai pesawat
sederhana untuk mengubah torsi (torque) menjadi gaya linear. Baut dapat juga
didefinisikan sebagai bidang miring yang membungkus suatu batang. Baut
digunakan secara luas dalam industri kendaraan bermotor. Pada kendaraan
bermotor terdapat banyak sekali komponen yang dibuat secara terpisah, kemudian
disatukan menggunakan baut dan mur agar memudahkan dilakukan pelepasan
kembali saat diperlukan, misalnya untuk melakukan pekerjaan perbaikan atau
penggantian komponen. Baut biasanya digunakan berpasangan dengan mur. Bagian
batang baut yang berulir dimaksudkan untuk menepatkan dengan celah lubang mur.
[4] Selain itu, pembuatan part-part kedirgantaraan,otomotiv serta design mesin
juga merupakan salah satu contoh pengaplikasian mesin CNC dalam kehidupan
sehari-hari [4]. Dalam design mesin misalnya, penerapan mesin bubut CNC
digunakan untuk membuat poros, roda gigi. Kemudian dalam dunia otomotif
digunakan untuk merancang piston.

Computer Numerically Controled Laboratory - 2017


LABORATORIUM PROSES PRODUKSI DAN CNC
JURUSAN TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS DIPONEGORO

BAB III

METODOLOGI PRAKTIKUM

1.1. Alat dan Bahan


3.1.1. Alat

Dalam memproses benda kerja menjadi sebuah produk yang diinginkan,


dibutuhkan alat-alat yang mampu bekerja sesuai dengan fungsinya. Pada praktikum
ini, dibutuhkan alat-alat untuk memproses sebuah batang alumunium. Alat-alat
yang dibutuhkan adalah sebagai berikut.
1. Mesin Bubut CNC Emco TU-2A
Mesin bubut TU-2A adalah mesin bubut CNC training unit yang biasa
digunakan dalam pelatihan-pelatihan penggunaan mesin bubut CNC. Mesin bubut
CNC yang digunakan di Laboratorium CNC Teknik Mesin Undip adalah mesin
bubut Emco TU-2A, buatan Emco Austria, berupa mesin perkakas CNC untuk
simulasi proses pembubutan. Mesin ini memiliki 2-axis yaitu sumbu X dan Z yang
dilengkapi dengan monitor untuk menampilkan informasi program yang sedang
berjalan pada mesin. [6]

Gambar 3.1.Mesin CNC EMCO TU-2A


[LaboratoriumCNC, 2017][1]

Computer Numerically Controled Laboratory - 2017


18
LABORATORIUM PROSES PRODUKSI DAN CNC
JURUSAN TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS DIPONEGORO

19

2. Kunci
Kunci digunakan untuk menyalakan mesin CNC EMCO TU-2A. Cara
menggunakannya dengan memasukkan kunci ke saklar utama pada mesin CNC
EMCO TU-2A dan memutarnya. [6]

Gambar 3.2. Kunci. [Laboratorium CNC, 2017] [1]

3. Vernier Caliper
Vernier caliper (jangka sorong) adalah alat ukur yang ketelitiannya hingga
seperseratus milimeter dan terdapat bagian yang diam dan bergerak. [4] Alat ukur
ini digunakan untuk mengukur panjang dan diameter benda kerja dengan menjepit
benda kerja pada kedua rahang dan dibaca skala utama dan skala nonius.

Gambar 3.3. Vernier caliper.


[Laboratorium CNC, 2017] [1]

Computer Numerically Controled Laboratory - 2017


LABORATORIUM PROSES PRODUKSI DAN CNC
JURUSAN TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS DIPONEGORO

20

Sebelum menggunakan alat ini, perlu untuk mengetahui cara membacanya.


Berikut cara membaca vernier caliper. [5]

Gambar 3.4. Cara membaca vernier caliper.


[Laboratorium CNC, 2017] [1]

a. Tentukan terlebih dahulu skala utama. Pada gambar terlihat skala nonius
terletak diantara skala 2,2 cm dan 2,3 cm pada skala tetap. Jadi, skala tetap bernilai
2,2 cm.
b. Menentukan skala nonius. Skala nonius yang berimpit dengan skala tetap
adalah angka 4. Jadi, skala noniusnya adalah 4 x 0,01 cm = 0,04 cm.
c. Menjumlahkan skala tetap dan skala nonius. Jadi, hasil pengukurannya adalah
2,2 cm + 0,04 cm = 2,24 cm.
4. Kunci Chuck
Kunci chuck adalah kunci yang digunakan untuk mengencangkan dan
mengendurkan jepitan chuck. Kunci ini berbentuk T untuk memudahkan saat
memutarnya. Cara menggunakan kunci chuck adalah dengan memasukkan ujung
kunci chuck pada lubang kunci chuck dan diputar searah jarum jam untuk
mengencangkannya dan berlawanan untuk mengendurkannya. [6]

Computer Numerically Controled Laboratory - 2017


LABORATORIUM PROSES PRODUKSI DAN CNC
JURUSAN TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS DIPONEGORO

21

Gambar 3.5. Kunci chuck. [Laboratorium CNC, 2017] [1]

5. Pulpen Plotter
Pulpen akan membentuk garis-garis yang serupa dengan kode program yang
telah diinput ke mesin. [6]

Gambar 3.6. Pulpen plotter.


[Laboratorium CNC, 2017] [1]
6. Kertas Plotting
Kertas yang digunakan sebagai tempat mem-plotting hasil input program
pada mesin CNC TU-2A. Cara menggunakannya yaitu dengan menjepit kertas
plotter pada meja plotter, memasang pahat plotter yang berupa pulpen, dan
eksekusi plotting. Syarat melakukan plotter yaitu setelah melakukan cek M dan
kode-kode program telah benar semua.

Computer Numerically Controled Laboratory - 2017


LABORATORIUM PROSES PRODUKSI DAN CNC
JURUSAN TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS DIPONEGORO

22

Gambar 3.7. Kertas Plotting.


[Laboratorium CNC, 2017] [1]

7. Batang Plotter
Batang plotter adalah batang yang menghubungkan antara toolpost dan
pulpen plotter. Cara menggunakannya dengan menggunakan baut untuk
menghubungkan antara toolpost dengan batang plotter dibantu dengan obeng
untuk mengencangkan baut.

Gambar 3.8. Batang Plotter.


[Laboratorium CNC, 2017] [1]
8. Pahat
Dalam revolver pahat terdapat lebih dari satu pahat dengan jumlah
maksimum 6 buah pahat, 3 pahat luar dan 3 pahat dalam. [3] Saat eksekusi
berlangsung, mata pahat bisa diganti dengan cara mematikan putaran spindel

Computer Numerically Controled Laboratory - 2017


LABORATORIUM PROSES PRODUKSI DAN CNC
JURUSAN TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS DIPONEGORO

23

dengan kode M05, lalu menginput kode M06 dengan nilai X=0 dan Z=0 untuk
mengganti mata pahat, dan T yang berarti jumlah putaran revolver yang bertujuan
untuk mengganti pahat.

Gambar 3.9 Revolver pahat.


[Laboratorium CNC, 2017] [1]
3.1.2. Bahan

Benda kerja yang digunakan pada praktikum ini adalah silinder pejal yang
terbuat dari alumunium dengan diameter 22 mm dan panjang awal 60 mm.

Gambar 3.10 Benda kerja. [1]


3.2. Cara Pengoperasian
3.2.1. Sistem Permesinan
Secara umum penggunaan dan pengoperasian mesin (saat membuat produk),
mengikuti langkah-langkah berikut ini.

Computer Numerically Controled Laboratory - 2017


LABORATORIUM PROSES PRODUKSI DAN CNC
JURUSAN TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS DIPONEGORO

24

1. Menarik tombol emergency stop, kemudian masukkan kunci ke saklar utama dan
putar ke angka 1 untuk menghidupkan mesin. Di layar monitor akan terlihat bahwa
mesin sedang aktif pada kode manual dengan harga X dan Z adalah 0 dan harga
ketelitian mesin dan jenis satuan yang aktif yaitu mm, atau inchi.

Gambar 3.11 Saklar utama. [1]

2. Mesin dapat beroperasi secara manual dengan menekan tombol asutan +Z, -
Z, +X atau –X yang tersedia disebelah keyboard, maka pahat (tool post) akan
bergerak sesuai dengan tombol yang ditekan dan di monitor terlihat harga X atau Z
berubah, sesuai dengan jarak yang ditempuh pahat. Jika memerlukan gerak pahat
yang cepat tekan bersama-sama tombol X atau Z dengan tombol ~.

Computer Numerically Controled Laboratory - 2017


LABORATORIUM PROSES PRODUKSI DAN CNC
JURUSAN TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS DIPONEGORO

25

Gambar 3.12 Keyboard.


[Laboratorium CNC, 2017] [1]

3. Menekan tombol H/C untuk masuk ke mode CNC dan memperhatikan format
program yang tampil di monitor. Memasukkan program CNC yang telah disiapkan
dengan menggunakan tombol keyboard. Cara pemasukan program akan dijelaskan
kemudian.
4. Memeriksa program yang telah dimasukkan dengan melakukan simulasi.
Sebelum melakukan simulasi, program dicek terlebih dahulu dengan menekan
tombol M. Kemudian, melakukan simulasi dengan pulpen dan kertas, dimana
pulpen dipasang pada plotter yang terikat pada tool post. Jika hasil simulasi tidak
sesuai yang diinginkan, maka program harus diperbaiki sampai benar.
5. Mengembalikan ke mode manual dengan menekan tombol H/C jika program
sudah benar. Kemudian, memasang benda kerja dan melakukan pengesetan benda
kerja dan pahat, mengubah ke mode CNC, pilih putaran manual ke CNC dan
jalankan program dengan menekan tombol start. Mengawasi jalannya pahat
terutama jika menggunakan tail stock, jangan sampai pahat menabrak material
benda kerja.
6. Membereskan dan matikan mesin, jika sudah selesai (produk sudah jadi).

Computer Numerically Controled Laboratory - 2017


LABORATORIUM PROSES PRODUKSI DAN CNC
JURUSAN TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS DIPONEGORO

26

3.2.2. Sistem Acuan


Sistem acuan dalam mesin CNC ada dua,yaitu:
a. Metode Incremental

Tabel 3.1. Sistem Incremental


(https://suryaputra2009.wordpress.com)
Adalah suatu metode pemrograman dimana titik referensinya selalu
berubah, yaitu titik terakhir yang dituju menjadi titik referensi baru untuk ukuran
berikutnya. Pada sistem ini titik awal penempatan alat potong yang digunakan
sebagai acuan (referensi). Untuk mesin bubut, titik referensinya diletakkan pada
sumbu (pusat) benda kerja yang akan dikerjakan pada bagian ujung. Sedangkan
pada mesin frais, titik referensinya diletakkan pada pertemuan antara dua sisi pada
benda kerja yang akan dikerjakan.
b. Metode Absolute

Tabel 3.2. Sistem Absolute


(https://suryaputra2009.wordpress.com)

Computer Numerically Controled Laboratory - 2017


LABORATORIUM PROSES PRODUKSI DAN CNC
JURUSAN TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS DIPONEGORO

27

Adalah suatu metode pemrograman di mana titik referensinya selalu tetap


yaitu satu titik/tempat dijadikan referensi untuk semua ukuran.8
Pada system ini titik awal penempatan yang digunakan sebagai acuan
adalah selalu berpindah sesuai dengan titik actual yang dinyatakan terakhir. Untuk
mesin bubut maupun mesin frais diberlakukan cara yang sama. Setiap kali suatu
gerakan pada proses pengerjaan benda kerja berakhir, maka titik akhir dari gerakan
alat potong itu dianggap sebagai titik awal gerakan alat potong pada tahap
berikutnya.
3.2.3. Cara Memasukan dan Menjalankan Program
Untuk memasukkan program CNC ke mesin maka harus dipastikan dahulu
kalau mesin pada mode CNC (tekan tombol H/C jika masih di mode manual), maka
akan tampak format program pada monitor yang siap diisi data
1 2 3 4 5 6

Gambar 3.13 Monitor.


[Laboratorium CNC, 2017]
Keterangan:
1. N : nomor baris (blok).
2. G : kode G atau M yang menyatakan jenis gerak pahat dan status mesin.
3. X : harga X yang akan dituju oleh pahat.
4. Z : harga Z yang akan dituju oleh pahat.
5. F : besar kecepatan pemakanan pahat.
6. H : kedalaman untuk sekali pembubutan.

Computer Numerically Controled Laboratory - 2017


LABORATORIUM PROSES PRODUKSI DAN CNC
JURUSAN TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS DIPONEGORO

28

Ketika memasuki mode CNC, di monitor akan muncul format pemrograman


yang siap diisi dengan program. Berikut ini adalah format pemrograman yang
muncul di monitor.

N G (M) X (I) Z (K) F H (T)


00
01
02
03

Tabel 3.1 Format Pemrograman. [3]


Keterangan :
1. Kolom 1 : nomor baris (blok) yang akan muncul secara otomatis.
2. Kolom 2 : kode G atau M yang menyatakan jenis gerak pahat dan status
mesin (akan dijelaskan selanjutnya).
3.3. Proses Kerja
Dalam membuat produk dengan mesin bubut Emco TU-2A ini harus melalui
beberapa proses kerja, yaitu:
1. Pembuatan program yang dilakukan pada satu hari sebelum proses praktikum
diadakan.
2. Saat memasuki laboratorium, kita mulai menyalakan mesin bubut CNC dengan
memutar saklar utama.
3. Setelah mesin berjalan, maka kita masuk ke mode CNC dengan menekan
tombol H/C. Maka akan terdapat format program , lalu kita memasukkan
program-program yang telah dibuat ke computer dengan menekan tombol-
tombol program.
4. Setelah proses pemasukan program selesai, maka kita melakukan pengecekan
untuk memastikan tidak ada kesalahan yang terjadi, caranya yaitu dengan
menekan tombol minus ( - ).
5. Jika ada kesalahan, maka kita melakukan pembenaran program, namun jika
tidak ada , kita siap melakukan proses plotter.Plotter adalah proses eksekusi

Computer Numerically Controled Laboratory - 2017


LABORATORIUM PROSES PRODUKSI DAN CNC
JURUSAN TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS DIPONEGORO

29

program dengan menggunakan pulpen untuk mengetahui detail gambar benda


kerja yang akan di buat.
6. Proses plotter dimulai dengan menekan tombol START Jika hasil plotter tidak
sesuai dengan gambar kerja, maka terdapat kesalahan, sehinga program harus
dibenarkan kembali.
7. Setelah dilakukan pembenaran, maka dilakukan pengecekan lagi agar tidak
terjadi kesalahan.
8. Setelah itu tekan tombol START lagi untuk menjalankan proses plotter. Pada
proses plotter , kecepatan (F) yang dipakai harus cepat, misal 100 agar
prosesnya berlangsung cepat.
9. Setelah selesai dan gambar yang dihasilkan proses plotter telah sesuai dengan
gambar kerja, maka kita bisa melakukan proses eksekusi.
10. Lalu kita rubah kembali kecepatan (F) ke posisi awal yaitu 50 dan 25 sesuai
kode program.
11. Proses selanjutnya adalah memasang benda kerja pada chuck dengan kunci
chuck.Lalu hidupkan spindle agar diketahui bendakerja berputar dengan baik
dan center.
12. Setelah selesai, maka matikan spindle. Dan kita mulai melakukan setting nol
pada arah X dan Z.
13. Setelah itu, masuk ke mode CNC kembali dan tekan tombol START untuk
menjalankan program, maka program akan berjalan dan melakukan pemakanan
terhadap benda kerja agar sesuai dengan benda kerja dan biarkan sampai
program selesai, hinga terbentuk benda kerja.
14. Bersihkan geram-geram pada mesin sisa pembubutan sehingga mesin kembali
bersih
15. Lalu kita hapus program dengan menekan tombol DEL dan INP.
16. Selanjutnya matikan mesin dengan memutar saklar utama.

Computer Numerically Controled Laboratory - 2017


LABORATORIUM PROSES PRODUKSI DAN CNC
JURUSAN TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS DIPONEGORO

30

3.4. Diagram Alir (Flow Chart)

Diagram alir pembuatan produk dengan mesin bubut CNC Emco TU-2A
adalah sebagai berikut.

Gambar 3.14 Diagram alir praktikum mesin CNC TU-2A.

Computer Numerically Controled Laboratory - 2017


LABORATORIUM PROSES PRODUKSI DAN CNC
JURUSAN TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS DIPONEGORO

31

Keterangan kode flowchart:

START
: Memulai dengan cara menghidupkan mesin
(connector).

INPUT PROGRAM
: Memasukkan program (manual operation).

CEK : Mengecek program (decision).


M

SIAPKAN PLOTTER : Apabila program sudah benar lalu menyiapkan


Plotter (preparation).

PLOTTING : Plotter sudah jadi (Terminator).

PELETAKAN PAHAT : Apabila plotter benar maka pasang pahat (process).

PEMASANGAN BENDA
: Pasang benda kerja pada ragum (process).
KERJA

SETTING NOL BENDA


: Setting nol terlebih dahulu sebelum eksekusi
KERJA
(process).

MENJALANKAN
: Menjalankan program / melakukan eksekusi benda
PROGRAM
kerja.

BERSIHKAN MESIN : Membersihkan bekas geram dan pemakanan setelah


proses eksekusi.
: Mengakhiri semua proses setelah pembuatan produk
FINISH
selesai (connector).

Computer Numerically Controled Laboratory - 2017


LABORATORIUM PROSES PRODUKSI DAN CNC
JURUSAN TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS DIPONEGORO

BAB IV
HASIL DAN ANALISA
4.1. Hasil
Hasil dari praktikum yang dikerjakan pada saat berada di Laboratorium CNC
digambar dalam 2D dan 3D menggunakan SOLIDWORK 2013 dan memiliki list
program yang sudah dibuat dalam Tabel 4.1 List Program. Dari list program
tersebut di input ke mesin CNC untuk dapat menerjakan benda kerja.

4.1.1 Gambar Kerja 2D dan 3D


Berikut adalah gambar benda kerja dalam bentuk 2D.

Gambar 4.1 Benda Kerja Bubut 2D


[Laboratorium CNC, 2017]

Computer Numerically Controled Laboratory - 2017


32
LABORATORIUM PROSES PRODUKSI DAN CNC
JURUSAN TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS DIPONEGORO

33

Berikut adalah gambar benda kerja dalam bentuk 3D

Gambar 4.2 Benda Kerja Bubut 3D


[Laboratorium CNC, 2017]

4.1.2. List Program


N G X Z F H
00 92 2600 200 25
01 M03
02 00 2200 0
03 84 2000 -5000 25 50
04 00 2000 0
05 84 1400 -3000 25 50
06 00 1400 0
07 01 1300 0 25
08 03 1400 -50 25
09 00 1400 0
10 01 1200 0 25
11 03 1400 -100 25
12 00 1400 0
13 01 1100 0 25
14 03 1400 -150 25
15 00 1400 0
16 01 1000 0 25
17 03 1400 -200 25
18 01 1400 -1000 25
19 01 1700 -1000 25
20 02 1300 -2000 25
21 M99 I-2400 K-1000
22 02 1700 -3000 25
23 M99 I-2600 K-0

Computer Numerically Controled Laboratory - 2017


LABORATORIUM PROSES PRODUKSI DAN CNC
JURUSAN TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS DIPONEGORO

34
24 00 1600 -1000
25 02 1100 -2000 25
26 M99 I-2400 K-1000
27 02 1600 -3000 25
28 M99 I-2600 K-0
29 00 1500 -1000
30 02 1100 -2000 25
31 M99 I-2400 K-1000
32 02 1500 -3000 25
33 M99 I-2600 K-0
34 00 1400 -1000
35 02 1000 -2000 25
36 M99 I-2400 K-1000
37 02 1400 -3000 25
38 M99 I-2600 K-0
39 01 1900 -3000 25
40 01 2000 -3300 25
41 00 2000 -3000
42 01 1800 -3000 25
43 01 2000 -3300 25
44 00 2000 -3000
45 01 1700 -3000 25
46 01 2000 -3300 25
47 00 2000 -3000
48 01 1600 -3000 25
49 01 2000 -3300 25
50 00 2000 -3000
51 01 1500 -3000 25
52 01 2000 -3300 25
53 00 2000 -3000
54 01 1400 -3000 25
55 01 2000 -3300 25
56 01 2000 -3700 25
57 01 1900 -4200 25
58 02 2000 -4250 25
59 00 2000 -3700
60 01 1800 -4200 25
61 02 2000 -4300 25
62 00 2000 -3700
63 01 1700 -4200 25

Computer Numerically Controled Laboratory - 2017


LABORATORIUM PROSES PRODUKSI DAN CNC
JURUSAN TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS DIPONEGORO

35
64 02 2000 -4350 25
65 00 2000 -3700
66 01 1600 -4200 25
67 02 2000 -4400 25
68 00 2000 -3700
69 01 1500 -4200 25
70 02 2000 -4450 25
71 00 2000 -3700
72 01 1400 -4200 25
73 02 2000 -4500 25
74 01 2000 -5000 25
75 00 2000 0
76 00 1000 0
77 03 1400 -200 25
78 01 1400 -1000 25
79 02 1000 -2000 25
80 M99 I-2400 K-1000
81 02 1400 -3000 25
82 M99 I-2600 K-0
83 01 2000 -3300 25
84 01 2000 -3700 25
85 01 1400 -4200 25
86 02 2000 -4500 25
87 01 2000 -5000 25
88 00 2600 200
89 M30

4.1.3. Keterangan Program


Fungsi kode G yang sering dipakai untuk pemrograman tingkat dasar
diberikan dibawah ini. Uraian diberikan berdasar gerak pahat dan status mesin.

Tabel 4.2 Keterangan Program. (berlanjut)

No. Proses Keterangan Gambar

Computer Numerically Controled Laboratory - 2017


LABORATORIUM PROSES PRODUKSI DAN CNC
JURUSAN TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS DIPONEGORO

36
No.
Urut 3D
2D
Progr
am
Mencatat titik
1. Absolut 00
setting awal.

Menyalakan Spindle mesin


2. 01
spindle berputar.

Menaruh pahat
Menggerakan
3. 02 untuk siap
pahat
membubut.

Pembubutan
Turning R 10
sepanjang 50 mm
4. mm dengan 03-04
sampai diameter
jarak 50 mm
20 mm.

Pembubutan
Turning R 7
sepanjang 30 mm
5. mm dengan 05
sampai diameter
jarak 28 mm
14 mm.

Gerakan makan
dari diameter 14
mm hingga 10
6. Pembuatan 06-17 lalu dengan gerak
Fillet G03 sampai titik
Z: -2 mm dan X: -
4 mm.
Pembubutan Gerakan makan
7. lengkungan 18-40 dari diameter 14
M99 hingga 10 mm

Computer Numerically Controled Laboratory - 2017


LABORATORIUM PROSES PRODUKSI DAN CNC
JURUSAN TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS DIPONEGORO

37
lalu dengan gerak
G02 dan M99
sampai Z: -30 mm
dan X: -10 mm.
Gerakan makan
biasa untuk
pembuatan tirus
Pembuatan
8. 41-58 dari koordinat X:
Chamfer
20 mm dan Z: -30
mm ke X: 14 mm
dan Z: -37 mm.
Gerakan makan
dari diameter 20
Pembuatan mm hingga 17
9. lengkungan ¼ 59-75 lalu dengan gerak
lingkaran G02 sampai titik
Z: -45 mm dan X:
17 mm.
Melakukan
finishing terhadap
benda kerja
10. Finishing 76-90
dengan mengikuti
bentuk yang telah
dibuat.

4.1.4. Hasil Ploting

Computer Numerically Controled Laboratory - 2017


LABORATORIUM PROSES PRODUKSI DAN CNC
JURUSAN TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS DIPONEGORO

38
Pada saat selesai melakukan plotting kita akan mendapatkan gambar hasil
plotting seperti pada Gambar 4.3.

Gambar 4.3 Hasil Plotting CNC TU 2A


[Laboratorium CNC, 2017]

4.1.5. Hasil Benda Kerja


Berikut adalah hasil benda kerja yang dibuat oleh praktikan sesuai dari list
program yamg telah dibuat sebelumnya pada praktikum CNC TU-2A.

Gambar 4.4 Hasil Benda Kerja CNC TU 2A [2]


[Laboratorium CNC, 2017]

4.2. Analisa Hasil Praktikum


Hasildari hardware (mesin) tidak sama dengan yang terdapat pada simulasi.
Dari hasil proses permesinan, terdapat bagian yang tidak sesuai:
a. Material Benda Kerja

Computer Numerically Controled Laboratory - 2017


LABORATORIUM PROSES PRODUKSI DAN CNC
JURUSAN TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS DIPONEGORO

39
b. Kontur permukaan benda kerja kurang rata dan terdapat gelembung-
gelembung pada benda kerja sehingga proses pembubutan jadi tidak
sempurna hasilnya
c. Mesin
d. Mesin bekerja kurang baik karena komponen-komponen dari mesin kurang
terawat sehingga tingkat keakurasian kurang sempurna
e. Operator
f. Dimana dalam pemasangan benda kerja tidak tercekam kuat sehingga pada
saat proses permesinan posisi benda kerja kadang berubah sehingga
permukaan yang terjadi tidak merata kesalahan lain operator bias pada saat
memasukan data program, bilangan numeric tidak sesuai dengan yang
diharapkan dan dapat memakan benda kerja yang seharusnya tidak
termakan.
g. Pahat
h. Pahat yang digunakan pada praktikum kali ini adalah pahat dengan bahan
karbida, kelemahannya ialah memiliki ketahanan yang kurang baik
dibandingkan pahat HSS , sehingga jika terkena beban kejut yang cukup
besar memungkinkan terjadinya retakan pada pahat, Kondisinya juga sudah
tidak terlalu tajam, karena pahat yang sudah sering digunakan. Sehingga
pemakanan yang terjadi tidak menghasilkan bentuk yang seharusnya
i. Geram
j. Perputaran benda kerja tidak maksimal karena banyak geram yang
menghalangi perputaran chuck, sehingga pemakanan tidak sempurna
k. Kerusakan Mesin
l. Dimana beberapa dari elemen mesin cnc TU-2A tidak berfungsi optimal
sehingga perintah yang dimasukan dalam program tidak bekerja secara baik.
Contohnya pada saklar pengatur putaran spindle dimana praktikan harus
memegangi dan menahan saklar tersebut agar tidak memutar balik keposisi
0 yang mengakibatkan spindle mati
m. Programmer

Computer Numerically Controled Laboratory - 2017


LABORATORIUM PROSES PRODUKSI DAN CNC
JURUSAN TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS DIPONEGORO

40
n. Kesalahan dalam membuat dan membaca program sehingga program yang
di hasilkan salah karrena tidak sesuai dengan bentuk benda kerja yang di
inginkan

4.3. Analisa Kegagalan Proses Praktikum


Untuk menghindari kegagalan program yang ada maka hendaknya:
a. Material Benda Kerja
b. Haluskan permukaan benda kerja terlebih dahulu agar permukaan benda
kerja menjadi rata
c. Mengganti benda kerja dengan yang lain jika permukaannya sudah terlalu
rusak dan tidak rata
d. Mesin
e. Mesin dikalibrasi kembali sehingga bias melakukan plotter dengan baik
f. Penggantian suku cadang mesin yang sudah tidak berfungsi dengan baik
g. Operator
h. Pemasangan dan pencekaman dari benda kerja harus benar dan kuat serta
memastikan benda kerja terkunci rapat dan kencangkan kembali kunci kunci
pahat, spindle, chuck agar tidak terjadi kesalahan saat pemakanan
i. Lebih teliti dalam memindahkan program untuk menghindari adanya
kesalahan input program
j. Pahat
k. Gunakanlah pahat yang memiliki mata pahat tajam dan terawat dengan baik
agar pemakanan dapat berjalan sempurna
l. Mengganti pahat secara berkala agar pahat tidak cepat aus jika dipakai
secara terus menerus serta menggunakan pahat yang cocok untuk memotong
sesuai jenis material benda kerjanya
m. Geram
n. Mengecek apakah eretan terhambat dengan adanya geram, jika terhambat
bersihkan dengan kuas dan berilah pelumas

Computer Numerically Controled Laboratory - 2017


LABORATORIUM PROSES PRODUKSI DAN CNC
JURUSAN TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS DIPONEGORO

41
o. Membiasakan untuk selalu membersihkan mesin dari sisa geram setelah
selesai menggunakannya
p. Kerusakan Mesin
q. Memastikan bahwa seluruh elemen pendukung mesin siap beroperasi
dengan baik, jika sebelum di operasikan ada yang tidak berfungsi
lakukanlah perawatan dan penggantian komponen
r. Melakukan perawatan secara berkala untuk memeriksa kinerja dari
komponen-komponen mesin dengan baik
s. Programmer
t. Membuat program dengan teliti sehingga lebih efisien dan tidak perlu
mengubah kembali saat program sudah di masukkan dan operasi sudah
berlangsung
u. Input program dengan teliti dan seksama agar tidak terjadi kesalahan
pemakanan dan tidak mengakibatkan mesin error saat pengoperasian.

Computer Numerically Controled Laboratory - 2017


LABORATORIUM PROSES PRODUKSI DAN CNC
JURUSAN TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS DIPONEGORO

BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Pada kegiatan praktikum mesin bubut CNC TU-2A ini secara umum dapat
disimpulkan sebagai berikut:
1. Praktikan mampu mengenali dan memahami tentang mesin CNC EMCO TU-
2A.
2. Praktikan mampu mengetahui alat kerja serta alat tambahan pada mesin CNC
EMCO TU-2A.
3. Praktikan mampu mengetahui simulasi gerakan pahat dengan atau tanpa
plotter.
4. Praktikan mampu mengetahui cara pengoperasian mesin CNC, mulai dari
memulai menyalakan mesin hingga mematikan mesin.
5. Praktikan belajar mengenai keselamatan kerja saat proses permesinan
berlangsung.
6. Praktikan dapat membuat program mesin CNC EMCO TU-2A untuk geometri
suatu komponen.
7. Praktikan memperoleh pengalaman persiapan dan pelaksanaan proses
permesinan.
8. Praktikan dapat mengetahui aplikasi dari mesin CNC EMCO TU-2A.

Hasil dari praktikum CNC TU-2A, praktikan dapat membuat benda kerja
dalam gambar 2D dan 3D, membuat list program yang digunakan ketika praktikum,
membuat keterangan program dan mendapatkan hasil plotting dan hasil benda kerja
yang sesuai jobsheet
5.2. Saran
Pada kegiatan praktikum ini terdapat beberapa masalah yang terjadi selama
praktikum, agar tidak terjadi kesalahan yang sama pada masalah – masalah tersebut,
berikut beberapa saran yang dapat digunakan:

Computer Numerically Controled Laboratory - 2017


42
LABORATORIUM PROSES PRODUKSI DAN CNC
JURUSAN TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS DIPONEGORO

43
1. Pada saat diadakannya pengenalan baik praktikan maupun asisten harus
mengkondisikan diri agar fokus terhadap pengenalan yang disampaikan,
sehingga ketika dilaksanakannya praktikum tidak akan terjadi kesalahan yang
berarti.
2. Pada saat praktikum, waktu rehat jangan hanya sekali akan lebih baik jika
dalam satu hari diadakan waktu rehat sebanyak tiga kali.
3. Praktikan harus mampu melakukan proses permesinan secara efektif dan
efesien.
4. Pada saat praktikum diharapkan praktikan lebih memperhatikan secara
seksama proses input program agar dapat lebih memahami.
5. Memberikan pengawasan yang lebih kepada praktikan sehingga keselamatan
lebih terjamin.

Computer Numerically Controled Laboratory - 2017


DAFTAR PUSTAKA

Modul praktikum Conputer Numerical Controlled (CNC ), 2017


Laboratorium CNC Teknik Mesin UNDIP, 2017
Jihong Chen,dkk, 2017 CPS Modeling of CNC Machine Tool Work Processses
Using an Instruction-Domain Based Approach
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai