Anda di halaman 1dari 30

KOROSI

Pengertian Korosi
Potassium
• Hasil perusakan akibat reaksi kimia antara
R
logam, gabungan logam dan E
lingkungannya. A
TI
• Proses reaksi elektrokimia logam menjadi VI
bentuk oksida logam. Korosi T
menyebabkan ketebalan logam menjadi Iron Y
berkurang.
S
• Permukaan berubah dari berkilat menjadi E
buram RI
E
• Hampir semua logam mengalami korosi S
• Kecepatan korosi tidak sama.
Gold
Jenis-jenis Korosi

• Uniform Corrosion
• Galvanic Corrosion
• Crevice Corrosion (Celah/retak)
• Pitting Corrosion (lubang)
• Environmentally Induced Cracking (celah)
• Hydrogen damage
• Intergranular
• Dealloying
• Erosi
• Uniform Corrosion
Korosi yang terjadi pada kondisi atmosferik, mengenai
keseluruhan permukaan logam dengan komposisi yang
sama
Contoh : Atmosferic corrosion, corrosive environments
Pengaruh pH :
pH 4 -10 laju korosi cenderung konstan
pH < 4 : oksida akan larut dan laju korosi meningkat
Pengaruh gas-gas terlarut
O2 terlarut pada logam sehingga terjadi korosi
Pengadukan akan meningkatkan O2 terlarut
Gas Cl2 yang terlarut akan menghasilkan HCl dan HClO (meningkatkan
keasaman)
Gas NH3 akan menyerang logam tembaga
Gas CO2 akan mempengaruhi pH dan membentuk kerak
• Pengaruh kesadahan
Dengan adanya CO2 akan meningkatkan kandungan karbonat
maupun bikarbonat sehingga pH turun
• Pengaruh temperatur
Kenaikan suhu akan meningkatkan laju korosi tetapi
mengurangi O2 terlarut.
Pada T > 80°C laju korosi turun (open system) tetapi pada
close, akan menahan O2 keluar, sehingga akan menaikkan laju
korosi.
Galvanic Corrosion

• Korosi yang terjadi antara dua logam yang berbeda di mana


salah satu logam dikorbankan (terjadi korosi) sedang yang lain
dilindungi.
• Penyebab Korosi Galvani
– Adanya 2 logam yang berbeda
– Terendam dalam larutan elektrolit
– Terkoneksi dengan konduktor pembawa arus
• Korosi akan terjadi dengan
beda potensial 0.25 V
CRECIVE CORROSION

• Korosi yang terjadi pada volume kecil yang


terlindungi oleh material lain ( logam lain,
pasir/lumpur, padatan/endapan)
Pencegahan Crecive Corrosion

• Mereduksi aliran stagnan


• Eliminasi deadlegs
• Memproteksi katodik
• Memperbanyak kandungan Cr, Ni, Mo, N2 pada stainless steel
PITTING CORROSION

• Korosi pada daerah tertentu sehingga seperti bintik-


bintik dalam suatu kondisi yang sangat agresif,
merupakan suatu lubang.
• Pitting dapat terbentuk juga dari deposit
ENVIRONMENTALLY INDUCED CRACKING (EIC)

• Retakan yang rapuh akibat korosi pada logam pipa


pada daerah sempit yang diakibatkan tensile stress
dan corrosive environment.
Stress Corrosion Cracking
Pada pemberian static low constant tensile stress
Contoh :Cracking pada perunggu dalam larutan amonia
(biasanya terjadi pada logam murni), akibatnya akan
membentuk transgranular maupun intergranular

• Pencegahan : Eliminasi salah satu faktor pencetusnya (tensile


stress, kondisi kritis, dan susceptable alloy) dengan jalan:
– redesain pada bagian-bagian yang kritis akan tensile stress (welding)
– removal oxidizing agent (O2) with inhibitor
– Mengubah proporsi alloy
– cathodic protection
Corrosive Fatigue Cracking

• fluctuating stress pada corrosive environment

• Laju korosi lebih lambat


• Pencegahan:
– menambah inhibitor,
– cathodic protection
– reduksi oxidizing agent
– increse pH
Hydrogen Induced Cracking

• Adanya hidrogen yang masuk ke kisi atom


logam
• Dibandingkan dengan SCC, HIC lebih rapuh,
lajunya cepat, tidak bercabang
• Pencegahan:
– Inert coating
– Inhibitor
– Increase pH
– Replace galvanic protection
Hydrogen Damage
• Masuknya hidrogen dalam kisi atom logam
pada temperatur yang tinggi.
• Pencegahan:
– modifikasi bahan yang tahan
– reduksi kadar SO3-
– pH diatas 8
– T > T ambient
– Inhibitor
Intergranular
• Logam pelindung korosi akan melawan secara
pasif dan habis pada daerah tertentu dan
semakin berkembang hingga muncul ke
permukaan.
Dealloying
• Suatu Logam adalah elemen aktif terhadap
larutan logam lain sehingga akan terkorosi.
• Contoh : Zn dan tembaga (Brass) akan
terkorosi Zn-nya
Erosi
• Korosi yang terjadi pada aliran kuat sehingga menghilangkan
lapisan pelindung.
• Pencegahan:
– redesain alat untuk mengurangi laju dan turbulensi
(memperbesar diameter, sudut belokan)
– inhibitor
Korosi pada Besi (Karat)

Karat
memerluk
an
OKSIGEN
dan AIR
Karat
dipercepat
dengan
GARAM
Teori Korosi pada Besi (1)

• Teori Asam
Terjadinya korosi disebabkan karena 3 faktor:
asam, air dan oksigen.
2 Fe + 2 H2CO3 2 FeCO3 + 2H2
2 FeCO3 + 5 H2O + ½ O2  2 Fe(OH)2+ 2 H2CO3
Asam karbonat akan menangkap besi kembali, dst
siklus tsb terjadi.
Teori Korosi pada Besi (2)

• Teori Peroksida
Korosi dapat terjadi pada logam jika logam
kontak dengan air.
Fe + 2 H2O  Fe(OH)2 + H2
H2 + O2  H2O2
2 Fe(OH)2 + H2O2  2 Fe(OH)3
Konsep korosi ini sudah tidak digunakan lagi.
Teori Korosi pada Besi (3)

• Teori Koloidal
Korosi dapat terjadi karena aksi dari
hidroksida koloidal (sebagai pembawa oksigen/
katalis pengubah kondisi ferro dan ferri) akan
menyebabkan korosi.
Teori Korosi pada Besi (4)

• Teori Elektrokimia

Jika air terionkan membentuk ion H+ dan ion OH-, dan


besi akan kontak dengan air menjadi larutan ferro dan
sejumlah ion H+.
Teori Korosi pada Besi (4)

• Reaksi ionisasi air:


H2O ↔ H+ + OH- 1) (anoda)
• Reaksi logam:
M ↔ M+ + e 2) (anoda)
OH- + M+ ↔ M(OH)↓
• Dengan adanya oksigen, ferro teroksidasi menjadi ferri
• Elektron 2) dinetralkan dengan H+ ------- H (katoda)
e + H+ → H
Adanya O2 bereaksi membentuk air
2H + ½ O2 → H2O (katoda)
PENCEGAHAN KOROSI

• Menghindari terjadinya pasangan sel galvanis


• Proteksi katoda
• Pelapisan/coating
• Inhibitor
• Desain alat dan pemilihan bahan logam
MENGHINDARI TERJADINYA PASANGAN SEL GALVANIS

• Upaya yang dilakukan adalah menggunakan satu


jenis logam (tidak gabungan/alloy) dan penambahan
kandungan krom dalam stainless steel.
PROTEKSI KATODA

• Logam yang aktif (potensial reduksi logam < potensial


reduksi hidrogen) sebagai anoda yang dikorbankan
(sacrificied anode). Perlakuan ini tidak cocok pada
kondisi sangat korosif/asam. Biasanya digabung
dengan metode pelapisan/coating dengan senyawa
organik
PELAPISAN

• Jenis pelapisan yang digunakan bisa berupa senyawa


organik (epoksi, akrilik vinyl, poliuretan), keramik dan
logam. Untuk pelapisan dengan logam berfungsi
sebagai proteksi katoda.
• Adapun metode pelapisan dengan logam dapat
dilakukan 3 jenis metode, yaitu:
– Pencelupan panas (Zn dan Al)
– Elektrolisa (kebalikan korosi)
– Cladding (temperatur dan tekanan tinggi)
INHIBITOR

• Metode ini dijalankan dengan konsep membentuk


pelapisan proteksi korosi in situ pada permukaan.
• Lingkungan AIR :
– Potable Water : CaCO3, garam2 seng, polifosfta
– Resirkulasi air pendingin : Silikat 20-40 ppm, calcium
polyphospate 15-37 pp,
– Kondensate steam : ammonia, cyclohexamine
– Pendingin otomotif : Benzoat, borax, benzotriazole
– Larutan garam dan air laut : sodium nitrat 3-10%, chromat
dan fosfat 50-100 ppm

Anda mungkin juga menyukai