Anda di halaman 1dari 7

Nama: Aditya bagus pratama

NIM: 20050754012

Rangkuman Pertemuan 6

1. Pendahuluan
Bab ini berisi tentang penegertian komponen, Macam-macam komponen,contoh komponen
paling sederhana dan fungsinya,komponen pada pemesinan konvensional dan komponen pada
pemesinan non konvensional

2. Penjelasan
DASAR-DASAR KEJURUAN MESIN

Komponen/Elemen Mesin
Komponen mesin adalah bagian yang mendukung kerja dari suatu sistem mesin. Beberapa
contoh elemen mesin antara lain :

- Poros
Poros berguna sebagai penahan beban atau penerus tenaga. Poros biasanya mempunyai
penampang lintang berupa lingkaran dan tidak selalu sama diameternya, yaitu bertingkat-
tingkat dan juga sering diberi alur pasak. Pembagian menurut jenis dan fungsinya :

1. Poros Mesin
Yaitu poros yang ada di dalam bangunan mesin, biasanya dengan beban momen saja.

2. Poros transmisi
Yaitu poros yang digunakan untuk memindahkan tenaga dari motor ke mesin.

- Shaft
Adalah poros untuk meneruskan putaran dan torsi atau gaya aksial.
- Axel
Adalah poros untuk meneruskan putaran. Gambar dibawah ini adalah salah satu contoh axel.

-Spindle adalah poros-poros kecil.

Gambar Spindle
Untuk bahan poros biasa, dipakai baja yang mengandung kadar karbon 0,15 – 0,46 %.
Sementara untuk poros khusus yang kekuatannya tinggi dipakai baja campur, misalnya : baja
chrom, baja chrom nikel dan sebagainya.
-Bantalan
Apabila suatu bagian mesin didukung oleh bagian lainnya dan bagian satu punya kecepatan
terhadap yang lain maka kedua bagian ini menyusun suatu bantalan.
Bantalan dibagi menjadi dua macam, yaitu :

1. Bantalan luncur (sliding bearing)


Adalah bantalan dimana bagian yang bergerak dan bagian yang diam mengadakan
persinggungan langsung. Bagian yang bergerak atau berputar dari ujung poros disebut tap
(journal). Bantalan luncur biasanya dipakai sebagai pendukung poros yang berputar dengan
kecepatan tinggi atau bekerja pada daerah yang panas.

Dalam memilih bahan bantalan harus memperhatikan syarat-syarat :


– Mempunyai Angka gesek kecil
– Mempunyai kekuatan yang sesuai dengan besar dan macam beban.
– Punya keteguhan yang cukup
– Tahan terhadap karat
– Tahan panas
Macam-macam bahan bantalan antara lain :
– Babbit (logam putih)
– Perunggu
– Besi tuang
– Kuningan
– Logam paduan (Cu + Pb)
– Karet
– Plastik
2.Bantalan Antrifikasi
Adalah bantalan dimana bagian yang bergerak dan yang diam tidak bersinggungan langsung,
tapi dengan suatu perantara. Contoh bantalan rol, bantalan peluru. Karena tidak
bersinggungan secara langsung,maka angka gesek sangat kecil, tetapi masih tetap ada
gesekan yang diakibatkan kontak langsung antara rol/peluru dengan rumahnya. Harga angka
gesek tergantung pada kecepatan beban, suhu, pelumas dan pembuatannya.

Keuntungan bantalan antrifikasi antara lain :


– Pada kecepatan rendah angka gesekan kecil.
– Bisa menahan beban axial dan radial.
– Tahan beban sodokan sesaat.
– Sistem pelumasan mudah.
Klasifikasi bantalan antrifikasi menurut bentuk penghubungnya dibedakan menjadi :
– Bantalan rol
– Bantalan peluru
Menurut beban yang didukung dibedakan menjadi :
– Radial bearings, dipakai untuk beban radial (Tegak lurusterhadap poros)
– Thrust bearing, dipakai untuk beban axial (sejajar dengan poros)
– Angular, dipakai untuk menahan beban axial dan radial.
PENGERTIAN PERMESINAN KONVENSIONAL

Pemesinan konvensional adalah satu bentuk pembuatan subtraktif, di mana himpunan proses
bahan-kerja menggunakan alat mesin dorongan kuasa, seperti gergaji, pembubut, mesin
pengisar, dan gerudi, digunakan dengan alat memotong yang tajam untuk membuang fizikal
bagi mencapai geometri yang dikehendaki. Pemesinan adalah sebahagian daripada pembuatan
kebanyakan produk logam, tetapi ia juga boleh digunakan ke atas bahan-bahan seperti kayu,
plastic, tembikar dan rencam. Seseorang yang pakar dalam pemesinan dipanggil jurumesin.
bilik, bangunan, atau syarikat di mana pemesinan dilakukan dikenali sebagai kedai mesin.
Pemesinan boleh menjadi perniagaan, hobi, atau kedua-duanya sekali. Kebanyakan pemesinan
moden yang dijalankan oleh kawalan berangka komputer (CNC). Komputer digunakan untuk
mengawal pergerakan dan operasi pengisar, pelarik, dan pelbagai mesin pemotongan lain. Arti
yang tepat bagi "pemesinan" telah berkembang selama lebih dua abad yang lalu sebagaimana
teknologi semakin maju. Semasa Zaman Mesin , ia dirujuk sebagai (apa yang mungkin kita
panggil hari ini) proses pemesinan "tradisional", seperti Turning, boring,
penggerudian, pengisaran, broaching, penggergajian, pembentukan, penyeruta, rea ming,dan
penorehanatau grinding. Sejak kedatangan teknologi baru seperti pemesinan penuaian elektrik,
electrochemical machining, pemesinan pancaran elektron, pemesinan fotokimia, dan
pemesinan ultrasonik, retronym untuk "pemesinan konvesional" boleh digunakan untuk
membezakan teknologi klasik dengan yang baru. Istilah "pemesinan" tanpa kualifikasi
biasanya bermaksud pemesinan konvensional dan penyingkiran bahan.

Berikut beberapa contoh permesinan konvensional:

1. Mesin Bubut (Turning Machine) merupakan proses produksi yang melibatkan


bermacam-macam mesin yang pada prinsipnya adalah pengurangan diameter dari
benda kerja. Proses-proses pengerjaan pada mesin bubut secara umum dikelompokkan
menjadi dua yaitu: proses pemotongan kasar dan pemotongan halus atau semi halus.
Jenis mesin ini bermacam-macam dan merupakan mesin perkakas yang paling banyak
digunakan di dunia serta paling banyak menghasilkan berbagai bentuk komponen-
komponen sesuai peralatan. Pada mesin ini, gerakan potong dilakukan oleh benda kerja
dimana benda ini dijepit dan diputar oleh spindel sedangkan gerak makan dilakukan
oleh pahat dengan gerakan lurus. Pahat hanya bergerak pada sumbu XY.
2. Mesin Ketam (Shaping Machine) Pada proses permesinan ini hanya dapat memotong
menurut garis lurus dengan jenis/tipe pemotongan yang sama dan selalu memotong
hanya dalam satu arah, sehingga langkah balik merupakan langkah terbuang (waktu
terbuang). Proses menyekrap menggunakan tool yang lebih keras dari benda kerja.
3. Mesin Frais (Milling Machine) Pada proses Freis, prinsip dasar yang digunakan adalah
terlepasnya logam (geram) oleh gerakan pahat yang berputar. Mesin ini dapat
melakukan pekerjaan seperti memotong, membuat roda gigi, menghaluskan
permukaan, dan lain-lain. Prinsip kerja dari proses milling adalah pemotongan benda
kerja dengan menggunakan pahat bermata majemuk yang dapat menghasilkan sejumlah
geram. Benda kerja diletakkan di meja kerja kemudian, dipasang pahat potong dan
disetel kedalaman potongnya. Setelah itu, benda kerja didekatkan ke pahat potong
dengan pompa berulir, untuk melakukan gerak memakan sampai dihasilkan benda kerja
yang diinginkan.

4. Mesin Bor (Drilling Machine) Pada mesin Gurdi pahat potong yang digunakan berupa
twist drill yang terdiri dari dua atau lebih pahat potong tunggal, sehingga dikelompokkan
sebagai pahat bermata potong banyak. Gerakan memotong dan memahat dilakukan oleh
pahat.

PEMESINAN NON KONVENSIONAL

Penggunaan material yang semakin keras untuk suatu produk akan berkakibat terhadap
kenaikan biaya permesinan yang semakin tinggi. Apabila tidak dilakukan penerapan hasil
penelitian pengembangan teknologi permesinan khususnya pada perautan logam, maka
kenaikan biaya permesinan tidak dapat dihindari. Oleh sebab itu, penggunaan mesin-mesin
non konvensional dibutuhkan dalam proses produksi yang menggunakan material yang
lebih kompleks lagi.

Penggunaan proses permesinan non konvensional yang efisien diperlukan dipahami


mengenai seluk-beluk dari permasalahan permesinan. Metode proses permesinan non
konvensional yang akan dipakai tidak dapat digantikan oleh proses permesinan
konvensional. Metode yang dipilih cocok atau tepat untuk kondisi yang diberikan serta
tidak akan efesien untuk kondisi yang lain. Macam-macam mesin non konvensional terdiri
dari Abrasive Jet Machining (AJM), Chemical Machining (CHM), Electrochemical
Machining (ECM), Ultrasonic Machining (USM), Water Jet Machining (WJM), dan lain
sebagainya.

Abrasive Jet Machine Abrasive jet machine


adalah sebuah proses pemesinan yang menggunakan bahan abrasive yang di dorong oleh
gas kecepatan tinggi atau air yang bertekanan tinggi untuk mengikis bahan dari benda kerja.
Prinsip kerja abrasive jet machine: prinsip dasar dari abrassive jet machine ialah adanya
pemusatan aliran fluida dan partikel abrasif dengan kecepatan dan tekanan tinggi / ultra
high preasure (UHP) pada benda kerja. Metal removal pada benda kerja terjadi karena
adanya efek abrasi dan erosi oleh aliran fluida dan partikel.

Adapun komponen – komponen pada pemesinan abrasive jet machine yaitu :

Anda mungkin juga menyukai