Anda di halaman 1dari 19

MODUL PRAKTIKUM

LABORATORIUM PROSES MANUFAKTUR

GRINDING

JURUSAN TEKNOLOGI PRODUKSI DAN INDUSTRI

PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Menggerinda merupakan proses perbandingan antara memutar dan


mengilas, dimana usia siklus kerja roda tidak dapat ditentukan dari standart table
atau grafik. Menggerinda dapat pula bertujuan untuk mengasah benda kerja
seperti pisau dan pahat, atau dapat pula untuk membentuk benda kerja seperti
hasil pemotongan, merapihkan hasil las, membentuk lengkungan pada benda kerja
yang bersudut, menyiapkan permukaan benda kerja untuk dilas. Proses
menggerinda menggunakan alat yang disebut gerinda. Mesin gerinda (grinding
machines) meruoakan alat yang digunakan untuk pemotongan logam secara
abrasive melalui gesekan antara material abrasive dengan benda kerja atau logam.
Selain untuk memotong sesuai ukuran, proses gerinda juga digunakan untuk
finishing (memperhalus dan membuat akurat benda kerja).

Kapasitas presisi dalam menggerinda menjadi proses dalam penyelesaian


dengan bentukan chip pada dimensi submicron yang terjadi oleh proses ekstuksi.
Hal ini cenderung memberikan proses variabilitas pada permukaan benda kerja
yang tidak seimbang, akibat dipengaruhi oleh sistem yang tidak stabil,
pendinginan yang tidak konsisten, dan lain lain. Meskipun demikian, dengan
peralatan penggerindaan yang lebih kompeten maka performanya dapat dikontrol
dan diperhitungkan didalam suatu daerah yang diijinkan. Ada beberapa jenis
gerinda yang digunakan pada sebagian kalangan masyarakat, diantaranya yaitu
mesin gerinda tangan, mesin gerinda silindris, mesin gerinda permukaan dan
mesin gerinda duduk. Formulasi atau komposisi dari suatu batu gerinda yaitu
terdiri dari penyusun utama batu koril, matrkis atau pengikat antara batu koril
serta fiberglass sebagai penguat dari suatu batu gerinda.

Pengaruh penggunaan variasi ukuran fiberglass pada pembuatan batu


gerinda akan sangat berpengaruh pada kekuatan mekanis atau kualitas batu
gerinda yang dihasilkan, tidak hanya variasi ukuran fiberglass akan tetapi proses
variasi suhu sintering, beban pada proses kompaksi dan jenis perekat yang
digunakan. Dengan beragam manfaat dan fungsi dari gerinda tersebut maka
diperlukan pengembangan batu gerinda untuk menunjangnya. Dalam proses
penggerindaan tidak lepas dari permasalahan seperti kerusakan yang berkenaan
dengan panas, permukaan kasar, vibrasi-vibrasi dan keausan roda gerinda yang
cepat. Untuk menanggulangi permasalahan ini maka diperlukan pemahaman yang
benar dan saling mempengaruhi dari factor-faktor menggerinda.

1.2 Tujuan Praktikum

Adapun tujuan praktikum kali ini adalah sebagai berikut :

a. Pengenalan secara langsung mesin-mesin gerinda serta cara pengoperasian

nya.

b. Peningkatan pengetahuan serta keterampilan tentang mesin mesin gerinda.

c. Dapat mengetahui, menguasai dan menjalankan mesin gerinda.

d. Mengetahui proses dan cara memotong serta menghaluskan benda kerja

dengan mesin gerinda.


BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Penggerindaan 2, 5 lembar

Penggerindaan adalah proses pemotongan/pengasahan logam. Pada proses


penggerindaan menggunakan mesin yang disebut gerinda. Pada roda gerinda
mempunyai beribu-ribu sisi-sisi potong yang sangat kecil sebagai pengganti sisi
potong yang lebar dari pisau- pisau potong yang berputar. Mesin gerinda
adalah salah satu mesin perkakas yang digunakan untuk mengasah/memotong
ataupun menggerus benda kerja dengan tujuan atau kebutuhan tertentu. [ CITATION
kli171 \l 1033 ]. Mesin Gerinda juga merupakan salah satu alat bantu yang sering
ditemukan di berbagai kegiatan kerja yang berhubungan dengan reparasi termasuk
bengkel dan masih banyak lagi yang lainnya. Gerinda atau yang disebut sebagai
mesin gerinda juga merupakan power tool yang multifungsi yang cukup penting.
Gerinda menjadi salah satu mesin perkakas yang banyak digunakan untuk
mengasah, memotong serta menggerus benda kerja untuk kebutuhan
tertentu.Banyak industri yang menggunakan gerinda untuk melakukan penajaman,
pengikisan, pemotongan hingga pengasahan. Mesin Gerinda memang mempunyai
banyak manfaat dalam dunia teknik, terutama untuk membersihkan sisa
sisa pengelasan. Hal ini tidak terlepas dari kerja serta bentuk dan fungsi dari
gerinda itu sendiri. [ CITATION Ach191 \l 1033 ]

Proses penggerindaan merupakan pekerjaan finishing, sehingga memerlukan


tingkat ketelitian pengerjaan yang tinggi, terutama pada ukuran benda kerja dan
tingkat kekasaran permukaan benda kerja yang dikerjakan. Alat potong pada
mesin gerinda adalah ribuan butiran berbentuk pasir gerinda yang melekat
menjadi keping roda gerinda. Proses penggerindaan dilakukan oleh keping roda
gerinda yang berputar kemudian menggesek permukaan benda kerja (baik benda
kerja dalam keadaan diam, bergerak translasi maupun berputar, tergantung jenis
mesin gerinda yang digunakan). Hal pertama yang harus dipahami dalam konsep
dasar menggerinda adalah memahami gambar kerja khususnya simbol
pengerindaan yang ada pada gambar kerja. Sebelum menentukan langkah kerja
gerinda, terlebih dahulu mencermati gambar kerja dari benda yang akan digerinda.

Berdasarkan konsep dasar menggerinda, ada beberapa faktor yang perlu


dipertimbangkan dalam pemilihan batu gerinda yang akan dipergunakan pada
proses penggerindaan, antara lain adalah sebagai berikut :

1. Sifat fisik benda kerja, menentukan pemilihan jenis butiran abrasive.

2. Tegangan tarik tinggi – AL2O3, tegangan tarik rendah – SiC, Boron nitrida
dan intan.

3. Banyaknya material yang harus digerinda dan hasil akhir yang diinginkan,
menentukan pemilihan ukuran butiran abrasive.

4. Busur singgung penggerindaan, busur singgung besar untuk batu gerinda


lunak dan busur singgung kecil untuk batu gerinda keras.

Konsep dasar menggerinda juga menjelaskan bahwa ada beberapa faktor yang
mempengaruhi pemilihan batu gerinda jika dilihat dari aspek tingkat kekerasan
batu gerinda, yaitu 1) Konstruksi mesin dan 2) Kecepatan potong benda kerja.
Kecepatan potong adalah faktor yang berubah-ubah dan mempengaruhi dalam
pemilihan tingkat kekerasan batu gerinda. [ CITATION Adm18 \l 1033 ]

Proses grinding atau penggerindaan merupakan bagian dari proses


finishing yang digunakan untuk menghilangkan bagian dari benda kerja yang
tidak rata. Proses ini banyak digunakan dalam industri, karena dapat
menghasilkan kualitas permukaan yang lebih baik dan sangat dekat dengan
toleransi, serta sangat tepat untuk komponen desain. Pada saat proses surface
grinding (gerinda permukaan), roda gerinda bergesekan dengan benda kerja
sehingga terjadi peningkatan suhu disepanjang permukaan benda kerja. Besarnya
panas yang ditimbulkan secara dominan tergantung dari kecepatan pemakanan
(feeding), kedalaman pemakanan (depth of cut), putaran mesin (Revolotion per
menit–Rpm), jenis bahan benda kerja yang dikerjakan dan penggunaan air .
Faktor-faktor tersebut harus ditangani agar tidak terjadi kerugian dalam produksi.
Proses penggerindaan akan menentukan kekasaran permukaan pada level tertentu
dimana kekasaran permukaan tersebut dapat dijadikan acuan untuk evaluasi
produk permesinan. Selain itu, kekasaran permukaan juga berpengaruh terhadap
usia komponen, karena komponen yang tidak halus lebih mudah terjadi perubahan
struktur. Jika menginginkan tingkat kekasaran yang rendah, mesin gerinda lebih
tepat digunakan dari pada mesin lainnya, karena mesin gerinda digunakan untuk
proses akhir (finishing) . Mesin gerinda merupakan solusi yang dapat mengatasi
masalah kekasaran permukaan benda kerja, karena mesin ini digunakan untuk
pengerjaan akhir yang dibutuhkan tingkat kehalusan yang tinggi. [ CITATION
Sur19 \l 1033 ]

Sebagaimana alat bantu lainnya yang digunakan karena dapat berfungsi dan
memperingan pekerjaan mata gerinda juga demikian. Adapun fungsi gerinda
antara lain ialah:

 Memotong benda yang ukurannya tidak terlalu tebal.


 Memotong semua jenis material dengan menyesuaikan mata gerinda.
 Menghilangkan maupun menghaluskan sisi tajam pada benda kerja.
 Mengasah alat potong agar tetap tajam.
 Meratakan dan menghaluskan permukaan benda kerja.
 Membentuk profil seperti lengkungan pada benda kerja.
 Sebagai proses akhir ataupun finishing yang dilakukan pada benda kerja.

Setiap roda gerinda mempunyai dua komponen yaitu :

a. Abrasive, berfungsi sebagai pemotong/pengasah.


b. Bond, berfungsi sebagai perekat yang mengikat butiran-butiran abrasive
selama pemotongan.

Diantara abrasive dan bond terdapat bagian-bagian kosong atau pori-pori dalam
ukuran dan jumlah yang beraneka ragam, mempengaruhi roda-roda gerinda dalam
pengasahannya.

Adapun macam-macam pengasahan nya dilakukan dengan berbagai cara

seperti berikut :

1. Pengasah dari intan.

Pemakaian intan sebagai alat dressing intan digunakan untuk pekerjaan yang
presisi.Intan sangat keras dan tahan pakai tapi mudah pecah.

2. Pengasah dengan roda- roda Carborundum

Digunakan untuk mengasah roda-roda gerinda ukuran menengah. Pengasah


ditekankan kearah roda gerinda dan digerakkan melintang permukaan roda
gerindahingga rata.

3. Pengasah dengan batang carborundum

Digunakan untuk mengasah roda gerinda yang kecil dan halus. Pengasah
harusditahan oleh penahan alat.

4. Pengasah dengan roda gigi dan besi buang lunak

Digunakan untuk pengasahan roda gertinda ukuran besar dan kasar.Selama


pengasahan badan pengasah diletakkan / ditahan oleh penahan alat dan
dimajukan ke permukaan roda gerinda.

Dalam penggunaan mesin gerinda, tidak selalu berjalan dengan baik,


gerinda juga perlu perawatan dan perhatian agar performa gerinda nya tetap
terjaga salah satunya dengan balancing batu gerinda. Balancing dari batu gerinda
bertujuan untuk pembagian berat dari batu gerinda yang tidak sama dengan
menggunakan bobot penyetimbang. Penyebab tidak seimbangnya batu gerinda
tersebut antara lain :

1. Struktur butiran batu gerinda yang tidak seragam saat dihasilkan oleh pabrik.

2. Batu gerinda basah akibat memberhentikannya pada saat pendingin masih

keluar darikeran.

3, Adanya cacat pada roda gerinda akibat benturan

Akibat yang ditimbulkan dari batu gerinda yang tidak seimbang diantaranya :

1. Kualitas permukaan benda kerja yang dihasilkan kurang bagus.

2. Mempercepat keausan bantalan pada mesin gerinda

2.2 Jenis-Jenis Gerinda

Dikarenakan fungsi gerinda yang cukup banyak maka jenis dari gerinda juga
bermacam-macam seperti sebagai berikut :

1. Mesin Gerinda Permukaan (Surface Grinding Macgine)

Jenis mesin gerinda ini dipergunakan untuk memperoleh hasil permukaan


yang datar, rata, dan halus. Pada umumnya mesin gerinda ini digunakan
untuk penggerindaan permukaan yang meja mesinnya bergerak horizontal
bolak-balik. Benda kerja dicekam pada meja kerja kemudian digerakkan
maju mundur di bawah batu gerinda. Meja pada mesin gerinda datar dapat
dioperasikan secara manual atau otomatis yang dapat diatur pada bagian
tuasnya. Hasil pengerjaan mesin gerinda permukaan diperuntukan untuk
Parallel block, Jangka Sorong, Bed Mesin, dan lain-lain. Prinsip kerja
utama dari mesin surface grinding adalah gerakan bolak-balik benda kerja
dan gerak rotasi dari tool. Pengoperasiannya dapat dilakukan secara
manual ataupun otomatis. Mesin gerinda permukaan terbagi menjadi 4
tipe:

a. Mesin gerinda datar horisontal dengan gerakan meja bolak-balik.


Mesin ini digunakan untuk menggerinda benda-benda dengan
permukaan rata dan menyudut.
b. Mesin gerinda datar horisontal dengan gerakan meja berputar.
Mesin jenis ini digunakan untuk menggerinda permukaan rata poros.
c. Mesin gerinda datar vertikal dengan gerakan meja bolak-balik.
Mesin ini digunakan untuk menggerinda benda kerja dengan
permukaan rata dan lebar serta menyudut.
d. Mesin gerinda datar vertikal dengan meja berputar, fungsi mesin
ini sama dengan mesin gerinda datar horizontal dengan gerakan meja
bolak-balik.

2. Mesin Gerinda Silindris (Cylindrical Grinding machine)

Mesin gerinda silindris adalah sebuah mesin gerinda untuk mengerjakan


benda berbentuk silindris dan tirus. Hasil benda yang bisa dikerjakan dari
mesin gerinda jenis ini yaitu Spindle Mesin, Bearing, Test Bar,
Poros  atau As, Sleeve dan lainnya. Jenis mesin gerinda silindris terbagi
menjadi 4 tipe yaitu:

a. Mesin Gerinda Silindris Dalam. Jenis mesin gerinda ini mempunyai


fungsi untuk menggerinda benda dengan diameter dalamnya berbentuk
silindris serta tirus.

b. Mesin Gerinda Silindris Luar. Jenis mesin gerinda ini mempunyai


fungsi untuk menggerinda diameter luar pada benda berbentuk silindris
serta tirus.

c. Mesin Gerinda Silindris Luar Tanpa Senter. Jenis mesin gerinda ini
dipakai untuk menggerinda diameter luar dengan jumlah banyak, baik itu
berukuran panjang atau pendek.

d. Mesin Gerinda Silindris Universal. Jenis mesin ini mampu


menggerinda benda dengan diameter luar dan dalam berbentuk silindris
ataupun tirus. Di antara jenis lainnya, mesin gerinda ini yang paling baik
pengerjaannya.

3. Mesin Gerinda Duduk (Bench Grinder)

Mesin gerinda jenis ini berukuran lebih kecil dari kedua jenis mesin
gerinda di atas dan dipasang pada meja kerja dengan baut. Mesin ini
memiliki dua batu gerinda pada kedua ujungnya dan umumnya digunakan
untuk mengasah benda-benda berukuran kecil, seperti mata bor, pahat
tangan, pahat bubut, kapak, pisau, golok dan sebagainya. Mata gerinda
kasar di pasang pada bagian sebelah kiri, sedangkan mata gerinda halus
dipasang pada bagian sebelah kanan.

Pemasangan dua jenis mata gerinda tersebut bertujuan agar mesin gerinda
ini mempunyai dua fungsi sekaligus, yakni sebagai pemotong dan
pengasah. Fungsi pemotong menggunakan batu gerinda kasar sedangkan
fungsi pengasah menggunakan batu gerinda halus.

Mesin gerinda duduk yang memiliki kaki khusus sehingga berdiri sendiri
lebih tinggi di atas lantai disebut Mesin Gerinda Berdiri (Floor Stan
Grinder) namun fungsinya tetap sama.

 4. Mesin Gerinda Tangan (Hand Grinder)

Mesin gerinda jenis ini berukuran cukup kecil sehingga dapat dipegang
dan dioperasikan langsung dengan tangan. Jenis mesin gerinda tangan ini
adalah mesin gerinda serba guna. Mesin ini dapat dipergunakan untuk
menghaluskan ataupun memotong benda logam, kayu, lantai keramik,
kaca serta dapat dipergunakan untuk memoles permukaan mobil. Mesin
gerinda tangan digunakan secara umum sebagai alat potong di dalam
bengkel kecil ataupun rumah tangga. [ CITATION Adm181 \l 1033 ]

2.3 Kompenen-Kompenen Mesin Gerinda

Pada masing masing gerinda mempunyai kompenen berbeda sebagai berikut :

a.. Gerinda Tangan


1. Armature / Rotor

Armature merupakan poros utama pada mesin gerinda tangan. Bagian ini
terbuat dari gulungan tembaga. Pada salah satu ujungnya terdapat kipas
yang berfungsi sebagai pendingin mesin dan penyeimbang putaran. Dan di
salah satu ujung lainnya terdapat kolektor yang berfungsi sebagai tempat
gesekan antara rotor dengan carbon brush. Pada bagian armature ini
melekat dua buah bearing yang merupakan tempat dudukan berputarnya
armature itu sendiri.
2. Stator
Merupakan bagian mesin gerinda tangan yang diam. Berfungsi untuk
menggerakan armature. Rangkanya berbentuk lingkaran memanjang.
Terbuat dari gulungan tembaga yang tersusun rapih dan teratur. Kedua
ujung gulungan tembaganya, terdapat dua jalur kabel yang memiliki fungsi
berbeda. Kabel yang satu berfungsi sebagai penghubung dengan rumah
carbon brush. Sedangkan kabel yang satunya lagi sebagai penghubung ke
sumber listrik.
3. Carbon Brush
Di kalangan masyarakat umum, carbon brush sering disebut dengan
spul/brustel/arang. Merupakan bagian mesin gerinda tangan berupa karbon
padat yang berfungsi sebagai penghantar arus listrik. Pada ujungnya
terdapat pir yang berfungsi untuk memastikan carbon brush tersebut selalu
menempel pada kolektor armature. Jenis carbon brush mesin gerinda
tangan sangat bervariasi. Mulai dari bentuk,ukuran, dan model pengaitnya.
4. Roda Gigi Penghubung
Roda gigi penghubung merupakan bagian mesin gerinda tangan berupa
sepasang roda gigi yang saling mengait. Bentuk kedua ujung roda gigi
tersebut adalah tirus, sehingga apabila dipadukan akan menghasilkan
gerakan putaran yang tegak lurus. Bentuk gigi dari roda gigi penghubung
ini ada yang lurus dan ada juga yang berbentuk miring. Biasanya setiap
merk dan tipe mesin gerinda tangan bentuknya berbeda-beda.
5. Saklar Gerinda
Saklar adalah bagian mesin gerinda tangan yang berfungsi sebagai
penyambung dan pemutus arus listrik. Letaknya berada bagian di atas di
belakang mesin gerinda tangan. Saklar pada mesin gerinda tangan ini
biasanya ada juga yang dilengkapi dengan pengatur kecepatan putaran
(speed control). Pengatur kecepatan inilah yang berfungsi untuk mengatur
cepat lambatnya putaran pada mesin gerinda tangan.
6. Bearing (Laher)
Yaitu bagian mesin gerinda tangan yang berfungsi sebagai tempat
dudukan armature. Di dalam mesin gerinda tangan, terdapat tiga buah
bearing. Yaitu dua buah bearing yang melekat pada armature dan satunya
lagi berada kepala mesin gerinda tangan. Bearing ini memiliki nomer dan
ukuran yang sangat beragam. Jadi apabila kita akan mengganti bearing
mesin gerinda tangan, jangan lupa untuk melihat nomer yang tertera pada
bearing tersebut.
7. Flange
Flange atau penjepit mata gerinda adalah bagian mesin gerinda tangan
berupa sepasang lempengan besi yang berfungsi sebagai tempat dudukan
batu gerinda. Bagian ini berada pada ujung mesin gerinda tangan. Pada
flange inilah terdapat lubang untuk kunci mata gerinda.
8. Kabel
Sudah sangat jelas fungsi dari kabel. Tidak hanya pada mesin gerinda
tangan, tetapi pada semua perangkat elektronik mana pun pasti memiliki
fungsi yang sama, yaitu sebagai media aliran arus listrik. Fungsi kabel
pada mesin gerinda tangan yaitu sebagai penghubung antara mesin gerinda
dengan sumber listrik. Dan juga sebagai penghubung antara bagian-bagian
komponen elektrik mesin gerinda tangan.
9. Batu Gerinda
Bagian mesin gerinda tangan selanjutnya yaitu mata gerinda. Atau sering
disebut batu gerinda. Bentuk mata gerinda ini yaitu lingkaran seperti
piringan pipih dan sangat beragam jenisnya. Fungsi mata gerinda inilah
yang paling berperan dalam memotong atau meratakan benda kerja.
Sebelum menggunakan mata gerinda, kita harus paham terlebih dahulu
dari jenis dan fungsi setiap mata gerinda tersebut. Karena setiap mata
gerinda memiliki fungsi yang berbeda-beda.
10. Pelindung
Pada mesin gerinda tangan terdapat pelindung yang berada pada kepala
mesin. Pelindung tersebut berfungsi untuk mengarahkan percikan gesekan
antara mata gerinda dan benda kerja. Sehingga ketika menggunakan mesin
gerinda tangan akan lebih aman dan nyaman.

b. Gerinda Duduk
1. Tombol Switch (Saklar)
Tombol switch atau saklar adalah bagian dari mesin gerinda duduk yang
berfungsi untuk menghidupkan dan mematikan putaran mesin. Tombol
switch ini berada di bagian depan mesin, dimaksudkan agar memudahkan
dalam mengoperasikan mesin gerinda duduk tersebut.
2. Dinamo Penggerak
Sumber penggerak dari mesin gerinda duduk yaitu dinamo atau
eletromotor. Pada dinamo penggerak tersebur biasanya dilengkapi dengan
adanya kapasitor starting yang berfungsi sebagai pengangkat awal putaran
mesin gerinda duduk tersebut.
3. As Dudukan Mata Gerinda
Dudukan mata gerinda pada mesin gerinda duduk sebenarnya juga
merupakan as dinamo yang melebar keluar. Pada kedua ujung as tersebut
berupa ulir yang bertujuan untuk memudahkan dalam pemasangan mata
gerinda. Dan juga dilengkapi dengan mur pengencang pada setiap ujung as
dudukan tersebut.
4. Mika Pelindung
Pada area dudukan mata gerinda, akan terpasang penutup dan mika (kaca
plastik). Mika tersebut berfungsi sebagai pelindung dari percikan gesekan
mata gerinda dengan benda kerja ketika mesin gerinda duduk tersebut
dihidupkan.
5. Mata Gerinda
Mata gerinda merupakan bagian paling utama dari mesin gerinda duduk.
Dengan mata gerinda inilah kita dapat mengasah, membentuk,
mengkilapkan, dan membersihkan sisa cetakan pada besi tuang. [CITATION
Adm17 \t \l 1033 ]

2.4 Prinsip Kerja Mesin Gerinda

Kemampuan menajamkan alat potong dengan mengasahnya dengan pasir atau


batu telah ditemukan oleh manusia primitif sejak beberapa abad yang lalu.
Alat pengikis digunakan untuk membuat batu gerinda pertama kali pada
zaman besi dan pada perkembangannya dibuat lebih bagus untuk proses
penajaman.

Di awal tahun 1900-an, penggerindaan mengalami perkembangan yang


sangat cepat seiring dengan kemampuan manusia membuat butiran abrasive
seperti silikon karbida dan aluminium karbida. Selanjutnya dikembangkan
mesin pengasah yang lebih efektif yang disebut mesin gerinda sebagaimana
dijelaskan Konsep dasar menggerinda.

Mesin ini dapat mengikis permukaan logam dengan cepat dan mempunyai
tingkat akurasi yang tinggi sesuai dengan bentuk yang diinginkan. Mesin
gerinda adalah salah satu mesin perkakas yang digunakan untuk
mengasah/memotong benda kerja dengan tujuan tertentu.

Prinsip kerja mesin gerinda sesuai dengan Konsep dasar menggerinda adalah
batu gerinda berputar bersentuhan dengan benda kerja sehingga terjadi
pengikisan, benda kerja sehingga benda kerja menjadi halus sesuai dengan
simbol kehalusan yang dikehendaki. Prinsip kerja dari mesin penggerindaan
ini adalah dimana sebuah batu gerinda digerakkan dengan menggunakan
sebuah motor AC. Yang mana dibantu dengan motor stepper. Fungsi dari
motor stepper ini sendiri adalah untuk menggerakkan sebuah Linear, dimana
gerakan dari motor stepper itu menaik menurunkan, memaju dan
memundurkan Linear
BAB III

METODOLOGI PRAKTIKUM

3.1 Alat dan Bahan

Adapun alat dan bahan yang digunakan pada praktikum kali ini adalah :

a. Kaca pelindung

Gambar 3.1 Kaca mata Safety


b. Slop tangan

Gambar 3.2 Sarung Tangan


c. Masker
Gambar 3.3 Masker
d. Sepatu safety

Gambar 3.4 Sepatu Safety

e. Seperangkat mesin gerinda.

Gambar 3.5 Mesin gerinda


3.1 Prosedur Praktikum

Adapun tahapan-tahapan melakukan praktikum adalah sebagai berikut :

1. Memeriksa keadaan mesin

2. Menyiapkan benda kerja dan peralatan yang dibutuhkan

3. Menandai bagian-bagian yang akan digrinding dengan penitik.

4. Menyalakan mesin dengan menekan tombol power.

5. Melakukan penggrindingan secara perlahan untuk menghindari

kerusakan

6. Merapikan baju yang dapat terkena mesin grinding terutama pada

lengan baju dan menyingkirkan benda yang dapat menghalangi proses

penggerindaan untuk menghindari kecelakaan.

7. Mematikan mesin jika terjadi gangguan dengan menekan tombol

power.

8. Membersihkan benda kerja dan mesin dari chip atau geram yang

menempel.

9. Mengembalikan peralatan ke tempat semula.


DAFTAR PUSTAKA

Achir.,Harun., 1992, Petunjuk Teknik Menggerinda, PT. Dharma Karsa Utama, Jakarta.

Amstead, B.H., Oswald, P.F., Begeman, M.L., DjaprieSriati 1995, Teknologi Mekanik,
Jilid 1, Erlangga.

TIM Penyusun Modul Praktikum Proses Manufaktur Milling 2020, Lab Manufaktur ,
INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA

Widarto.2008.Teknik pemesinan.Direktorat pembinaan sekolah kejuruan.Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai