HEMODIALISIS (HD)
cairan
Laju filtrasi glomerulus (LFG) < 10ml/menit dengan
2. Khusus
Adanya komplikasi akut (edema paru,
hiperkalemia, asidosis metabolik berulang) pada
This website stores data such as pasien diabetik nefropati dapat dimulai lebih
cookies to enable essential site awal (LFG <15ml/menit)
functionality, as well as marketing, Penyakit ginjal akut stadium III
personalization, and analytics. You
may change your settings at any time
or accept the4default settings.
Kontraindikasi 1. Sulit didapatkan akses vasculer
2. Hemodinamik tidak stabil
Privacy Policy 3. Koagulopati
4. Alzheimer
Marketing 5. Demensia infark
Personalization 6. Sindrom hepatorenal
Analytics 7.
8. Sirosis hepatis
Keganasan dengan ensefalopati
lanjut
karbohidrat 35 kkal/kg
<30 % total dengan berat
lemak badan/hari,
jenuh 10%. lemak
Jika urine output >1 liter/hari natrium dibatasi 2
gram/hari (8 mEq/hari) dengan penambahan
berat badan < 5 % dari berat kering. Kalium 4
gram/hari (100 meq/hari), kalsium 1 gram/hari,
fosfor 0,6 -1,2 gram/hari
Vitamin : dapat terjadi defisiensi vitamin larut air
pada pasien hemodialisis.
Vitamin C dapat diberikan 60-100 mg/hari.
Vitamin A hampir selalu meningkat pada
pasien dialisis karena meningkatnya
protein pengikat retinol dan menurunnya
katabolisme pada ginjal. Kelebihannya
tidak dapat dibuang dengan dialisis
sehingga dapat meningkatkan resiko
hipervitaminosis.
Vitamin D diberikan sebagai suplemen jika
darah merah
Vitamin K dapat diberikan 7,5 mg/minggu
jika dicurigai
dicurigai ada defisiensi karena
penggunaan antibiotik yang menekan
vitamin K
Garam dan natrium : konsumsi sedikit garam
untuk mengontrol tekanan darah dan
mengurangi penambahan berat badan selama
sesi hemodialisis. Menghindari garam yang
This website stores data such as mengandung kalium
cookies to enable essential site
Daging atau protein : makan makanan tinggi
functionality, as well as marketing,
personalization, and analytics. You protein seperti daging, ikan, telur untuk menjaga
may change your settings at any time kadar protein dalam plasma. Kandungan protein
or accept the default settings. sekitar 8-10 ons per hari. Hindari makanan
berbahan kacang karena mengandung tinggi
kalium dan fosfor.
Privacy Policy Sereal dan roti : sumber kalori dapat dikonsumsi
Marketing secara bebas. Hindari makanan dari gandum
atau yang berserat tinggi karena mengandung
Personalization fosfor.
Analytics Susu dan yogurt atau keju: dibatasi karena
mengandung tinggi fosfor. Konsumsi setiap hari
Save Accept All
seperti
Jumlah jeruk, kiwi, kismis, pisang,
yang diperbolehkan melon,
satu buah prunes.
kecil atau
empat ons jus. Buah yang selalu dihindari yaitu
belimbing. Buah yang dianjurkan yaitu apel (1
buah), beri (1/2 cangkir), ceri (10 buah), anggur
(15 biji), pir (1 buah), nanas (1/2 Cangkir), plum (1-
2 buah), semangka (1 potongan), koktail (1/2
cangkir), tangerine(1)
Sayur – sayuran : semua sayuran mengandung
kalium. Sayuran yang direkomendasikan
direkomendasikan : brokoli,
kol, wartel, kembang kol, seledri, bawang, lada,
ketimun, bawang merah, tepung, buncis, daun
selada, labu kuning.
2. Nutrisi untuk gagal ginjal kronik (CKD) stadium V
pada hemodialisis : energi 35 kkal/kg/hari, protein 1-1.2
gram/kg/hari, karbohidrat 55-60 % dari total kalori, lemak
30% total kalori, air (jumlah urine 24 jam + 500 ml).
Pembatasan garam 3-5 gram/hari, kalium 1000 mg/hari,
fosfat 17 mg/hari. Pembatasan kalium jika ada
hiperkalemia.
Pada HD 2 kali seminggu, dialisis dianggap
cukup bila URR > 80% atau URR
URR 65 % untuk
HD 3x seminggu selama 4 jam sehari.
URR = 100 x [ 1-(C1/C2) ]
Ket : C1 adalah urea post HD, C2 adalah
adal ah urea
pre HD
7. Frekuensi pengukuran HD sebaiknya dilakukan
secara
bulan. berkala (idealnya 1x tiap bulan) minimal setiap 6
8. Metode pengambillan sampel :
Pengambilan sampel ureum hasil dilakukan
or accept the default settings. tanpa resiko pendarahan. Heparin dosis awal
bolus 2000 unit, tunggu 3-5 menit baru
lanjutkan dialisis. Dilanjutkan dengan infus
Privacy Policy heparin dengan kecepatan 1000 U/jam
Marketing secara kontinue (dengan pompa). Lalu
lakukan penilaian koagulasi.
Personalization Antikoagulasi pada resiko pendarahan :
8 Tata laksana Alat dan bahan
persiapan 1. Mesin dialisis
sebelum 2. Cairan dialisat
hemodialisis 3. Acid dan bikarbonat
4. Av fistula
5. Bloodline
6. Spuit
7. Nald
8. Heparin
9. Pengalas
10. Bengkok
11. Kasa
12. Kapas
dialisis
Pre – dialisis
1. Persiapkan mesin dialisis
2. Pengukuran berat badan, suhu, tekanan darah saat
berdiri dan posisi duduk
3. Persiapkan akses vascular dan berikan anastesi lokal
pada lokasi tersebut. Jika pasien sudah mempunyai
fistula (modifikasi operasi pada vena lengan yang
berguna sebagai akses vascular pada dialisis,
membutuhkan waktu 5 -15 minggu sebelum dapat
digunakan).
4. Hubungkan akses vascular keselang mesin
5. Pemeriksaan yang perlu dilakukan sebelum HD
disarankan sebelum pertengahan minggu sesi HD :
Hemoglobin pemantauan setiap 2-4 minggu
selama terapi koreksi
Kalsium total serum
Fosfat serum
Kadar bikarbonat serum
Status besi dalam serum dikatakan cukup jika
feritin serum > 200 µg/L dan saturasi transferin
>20 %. Pemantauan saturasi transferin
This website stores data such as dilakukan setiap bulan selama koreksi besi
cookies to enable essential site dan 3 bulan sekali bila koreksi besi telah
functionality, as well as marketing, selesai. Pemeriksaan HbsAg (hepatitis B
personalization, and analytics. You surface antigen), anti – HBc (total) (antibody
may change your settings at any time to hepatitis B core Antigen), anti HBs (antibody
or accept the default settings. to hepatitis B surface antigen). Anti – HVC
(antibody to hepatits C virus), ALT (alanine
Privacy Policy
aminotransferase), dilakukan pada setiap
pasien yang melakukan HD.
Marketing
9 Tata Laksana Prosedur tindakan HD:
Personalization
prosedur 1. Mesin hemodialisis sedang dijalankan
Analytics tindakan HD 2. Setiap jam dilakukan pengukuran tekanan darah
untuk mengetahui adanya hipotensi akibat
Save Accept All
menggunakan
natrium mendekati cairannatrium
dialisis plasma,
yang kadar
dan
mengoreksi kadar natrium plasma setelah
hemodialisis secara perlahan dengan
memberikan cairan glukosa 5% atau glukosa
5% dalam saline 0,45%
2. Hemodialisis kronik : menggunakan cairan
dialisis yang mengandung natrium minimal
140 mEq/L atau glukosa 200 mg/dl
Penatalaksanaan sindrom :
1. Disequilibrium ringan : simptomatik. Jika terjadi
pada pasien uremia secara akut selama
hemodialisis, aliran darah harus diperlambat
untuk mengurangi penimbunan zat terlarut
dan perubahan pH dan mempercepat waktu
dialisis dari yang direncanakan. NaCl
hipertonik atau glukosa dapat diberikan untuk
mengobati keram otot.
2. Disequilibrium berat : hemodialisis harus
dihentikan jika terjadi kejang atau koma.
Penatalaksanaan kejang pada umumnya,
sedangkan penanganan koma secara
suportif, mempertahankan jalan nafas dan
ventilasi jika diperlukan. Pemberian manitol
intravena dapat dipertimbangkan. Koma
akan membaik dalam 24 jam.
Radiologik
Densitometer tulang
BIA
4. Anti – HBs dan anti HBc positif: tidak diperlukan
pemeriksaan tambahan.
13 Komplikasi
Hipotensi
Hipertensi
Muscle cramp
Restless legs syndrome
Mual muntah
Sakit kepala
Gatal
Nyeri dada dan punggung
Demam
Mengigil
Reaksi dialisis
Aritmia
Tamponade jantung
Kejang
Hemolisis
Emboli udara
Privacy Policy
Marketing
Personalization
Analytics
Analytics
12 Lama 20 - 60 menit
tindakan
Save Accept All
15 Kepustakaan Alwi Idrus, simon salim, dkk. Prosedur dibidang penyakit
dalam panduan praktik klinis. Pehimpunan Dokter Penyakit
Dalam Indonesia. 2015.
Privacy Policy
Marketing
Personalization
Analytics