Anda di halaman 1dari 14

 

PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK) 


TATALAKSANA KASUS 

 
HEMODIALISIS (HD)

1  Pengertian  Salah satu terapi pengganti ginjal dengan mengunakan


(Defenisi)  prinsip difusi dan utrafiltrasi untuk mengeluarkan zat terlarut
yang tidak diinginkan 
2  Tujuan Dialisis pasien gagal ginjal akut, acute on chronic renal
akhir  
failuer , penyakit ginjal kronik tahap akhir 

3  Indikasi 1.  Akut


  Kelebihan cairan yang refrakter, hiperkalemi

(kalium plasma > 6.5 mEq/L) atau peningkatan


kadar kalium secara cepat, asidosis metabolik
(pH <7,35), asidosis refrakter, tanda  –   tanda
uremia (ureum darah > 200 mg dengan gejala
perikarditis neuropati atau perubahan status
mental), intoksikasi alkohol dan obat. 
  Kegagalan terapi untuk mengontrol kelebihan

cairan 
  Laju filtrasi glomerulus (LFG) < 10ml/menit dengan

gejala uremia atau malnustrisi


  LFG < 7 ml/menit walaupun tanpa gejala 

2.  Khusus
  Adanya komplikasi akut (edema paru,
hiperkalemia, asidosis metabolik berulang) pada
This website stores data such as pasien diabetik nefropati dapat dimulai lebih
cookies to enable essential site awal (LFG <15ml/menit) 
functionality, as well as marketing,   Penyakit ginjal akut stadium III
personalization, and analytics. You
may change your settings at any time
or accept the4default settings.
  Kontraindikasi 1.  Sulit didapatkan akses vasculer
2.  Hemodinamik tidak stabil
Privacy Policy 3.  Koagulopati
4.  Alzheimer
Marketing 5.  Demensia infark
Personalization 6.  Sindrom hepatorenal
 
Analytics 7.
8.  Sirosis hepatis
Keganasan dengan ensefalopati
lanjut

Save Accept All


 

5  Edukasi Edukasi pasien dan keluarga disertai penjelasan mengenai


mekanisme hemodialisis edukasi nutrisi, perjalanan alamiah
penyakitnya dan resiko yang akan timbul di kemudian hari. 
6  Nutrisi 1.  Pola makanan disarankan : makan –  makanan
 makanan tinggi
protein, rendah garam, rendah kalium, rendah fosfor
dan edukasi mengenai cairan yang boleh diminum.
   Protein 1,2 gram/kg berat badan/hari,

karbohidrat 35 kkal/kg
<30 % total dengan berat
lemak badan/hari,
jenuh 10%. lemak
  Jika urine output >1 liter/hari natrium dibatasi 2
gram/hari (8 mEq/hari) dengan penambahan
berat badan < 5 % dari berat kering. Kalium 4
gram/hari (100 meq/hari), kalsium 1 gram/hari,
fosfor 0,6 -1,2 gram/hari 
  Vitamin : dapat terjadi defisiensi vitamin larut air
pada pasien hemodialisis.
  Vitamin C dapat diberikan 60-100 mg/hari. 
  Vitamin A hampir selalu meningkat pada
pasien dialisis karena meningkatnya
protein pengikat retinol dan menurunnya
katabolisme pada ginjal. Kelebihannya
tidak dapat dibuang dengan dialisis
sehingga dapat meningkatkan resiko
hipervitaminosis. 
  Vitamin D diberikan sebagai suplemen jika

terjadi hiperparatiroidisme sekunder dan


dosisnya disesuaikan dengan menurunnya
paratiroid. 
hormon paratiroid.
  Vitamin E dapat meningkatkan usia sel

darah merah 
  Vitamin K dapat diberikan 7,5 mg/minggu

 jika dicurigai
dicurigai ada defisiensi karena
penggunaan antibiotik yang menekan
vitamin K 
  Garam dan natrium : konsumsi sedikit garam
untuk mengontrol tekanan darah dan
mengurangi penambahan berat badan selama
sesi hemodialisis. Menghindari garam yang
This website stores data such as mengandung kalium 
cookies to enable essential site
  Daging atau protein : makan makanan tinggi
functionality, as well as marketing,
personalization, and analytics. You protein seperti daging, ikan, telur untuk menjaga
may change your settings at any time kadar protein dalam plasma. Kandungan protein
or accept the default settings. sekitar 8-10 ons per hari. Hindari makanan
berbahan kacang karena mengandung tinggi
kalium dan fosfor. 
Privacy Policy   Sereal dan roti : sumber kalori dapat dikonsumsi
Marketing secara bebas. Hindari makanan dari gandum
atau yang berserat tinggi karena mengandung
Personalization fosfor. 
Analytics Susu dan yogurt atau keju: dibatasi karena
mengandung tinggi fosfor. Konsumsi setiap hari
Save Accept All
 

maksimal setengah cangkir susu atau yogurt dan


satu ons keju. 
  Makanan rendah fosfat : butter dan margarine,
cream cheese, heavy cream, ricotta cheese,
non-dairy whipped topping. 
  Jus dan buah : semua bahan mengandung
kalium yang sebaiknya dibatasi atau ditandai

seperti
Jumlah jeruk, kiwi, kismis, pisang,
yang diperbolehkan melon,
satu buah prunes.
kecil atau
empat ons jus. Buah yang selalu dihindari yaitu
belimbing. Buah yang dianjurkan yaitu apel (1
buah), beri (1/2 cangkir), ceri (10 buah), anggur
(15 biji), pir (1 buah), nanas (1/2 Cangkir), plum (1-
2 buah), semangka (1 potongan), koktail (1/2
cangkir), tangerine(1) 
  Sayur  –   sayuran : semua sayuran mengandung
kalium. Sayuran yang direkomendasikan
direkomendasikan : brokoli,
kol, wartel, kembang kol, seledri, bawang, lada,
ketimun, bawang merah, tepung, buncis, daun
selada, labu kuning. 
2.  Nutrisi untuk gagal ginjal kronik (CKD) stadium V
pada hemodialisis : energi 35 kkal/kg/hari, protein 1-1.2
gram/kg/hari, karbohidrat 55-60 % dari total kalori, lemak
30% total kalori, air (jumlah urine 24 jam + 500 ml).
Pembatasan garam 3-5 gram/hari, kalium 1000 mg/hari,
fosfat 17 mg/hari. Pembatasan kalium jika ada
hiperkalemia.

7  Perencanaan Dosis HD yang di resepkan : 


program 1.  Tentukan tinggi badan (TB) dan berat badan (BB)
Hemodialisis untuk mengukur volume (V)
2.  Tentukan volume (V) yang mengacu pada
normogram
3.  Tentukan klirens urea dan dialiser yang dipakai sesuai
dengan laju aliran darah (Qb). Lihat petunjuk pada

4.  kemasan dializer


Lama dialisis yang diinginkan dalam jam (t):
  Target kt/v yang ideal adalah 1,2 untuk HD 3x
This website stores data such as seminggu selama 4 jam sehari dan 1,8 untuk
cookies to enable essential site HD 2x seminggu selama 4- jam sehari 
functionality, as well as marketing,   Kt/v = 1,2 (untuk HD 3x seminggu) 
personalization, and analytics. You 5.  Dosis HD yang sebenarnya (ditentukan setelah
may change your settings at any time
hemodialisis)
or accept the default settings.
   Kt/v = in (R-0.008 t) + (4-3,SR)x [ (BB predialisis
 BB pasca dialisis )/BB pasca dialisis]  
 –  BB
Privacy Policy Ket :
 natural 
  In : lagoritma natural
Marketing    R : ureum pasca dialisis/ureum pre
Personalization dialisis 
Analytics   t: lama dialisis (Dalam jam) 

6.  Adekuasi dialisis ukur dengan menghitung URR (urea


reduction ratio)
Save Accept All
 

  
Pada HD 2 kali seminggu, dialisis dianggap
cukup bila URR > 80% atau URR
URR 65 % untuk
HD 3x seminggu selama 4 jam sehari. 
  URR = 100 x [ 1-(C1/C2) ] 
Ket : C1 adalah urea post HD, C2 adalah
adal ah urea
pre HD 
7.  Frekuensi pengukuran HD sebaiknya dilakukan

secara
bulan. berkala (idealnya 1x tiap bulan) minimal setiap 6
8.  Metode pengambillan sampel :
  Pengambilan sampel ureum hasil dilakukan

secara berkala (idealnya 1x tiap bulan)


minimal setiap 6 bulan. 
  Sampel darah pre HD diambil dari arteri

sebelum HD tanpa kontaminasi


garam/heparin, untuk mengukur keabsahan
dosis dialisis 
  Sample darah post HD diambil dari arteri 2

menit setelah Qb diturunkan menjadi 50


ml/menit pada sesi pertama, untuk
menghindari resirkulasi. 
9.  Durasi HD
  Ditentukan berdasarkan kebutuhan individu . 
  Setiap HD dilakukan 5 jam dengan frekuensi
2x per minggu, idealnya 10-15 jam per
minggu 
10.  Akses vascular HD
   Akses vascular sementara : kateter lumen
ganda pada vena jugularis intra sebagai
pilihan utama atau kateter lumen ganda
pada vena subklavia atau vena femoralis. 
   Akses vascular permanen : fistula
arteriovenosa atau graft arteriovenosa. 
11.  Teknik kanulasi akses vascular
  Kanulasi langsung ke pembuluh darah vena
dengan akses vascular permanen (fistula
arteriovenosa atau graft arteriovenosa). 
  Kanulasi dengan kateter ganda yang

This website stores data such as


dipasang pada vena jugularis interna atau
cookies to enable essential site
subklavia.  
functionality, as well as marketing,
personalization, and analytics. You 12.  Pemberian antikogulasi
may change your settings at any time   Antikoagulasi rutin : untuk pasien stabil pada

or accept the default settings. tanpa resiko pendarahan. Heparin dosis awal
bolus 2000 unit, tunggu 3-5 menit baru
lanjutkan dialisis. Dilanjutkan dengan infus
Privacy Policy heparin dengan kecepatan 1000 U/jam
Marketing secara kontinue (dengan pompa). Lalu
lakukan penilaian koagulasi. 
Personalization   Antikoagulasi pada resiko pendarahan :

Analytics heparinisasi minimal atau dialisis bebas


heparin. 
Save Accept All
 

 
8  Tata laksana Alat dan bahan
persiapan 1.  Mesin dialisis
sebelum 2.  Cairan dialisat
hemodialisis 3.  Acid dan bikarbonat
4.  Av fistula
5.  Bloodline
6.  Spuit
7.  Nald
8.  Heparin
9.  Pengalas
10. Bengkok
11. Kasa
12. Kapas

 dialisis 
Pre  –  dialisis
1.  Persiapkan mesin dialisis
2.  Pengukuran berat badan, suhu, tekanan darah saat
berdiri dan posisi duduk
3.  Persiapkan akses vascular dan berikan anastesi lokal
pada lokasi tersebut. Jika pasien sudah mempunyai
fistula (modifikasi operasi pada vena lengan yang
berguna sebagai akses vascular pada dialisis,
membutuhkan waktu 5 -15 minggu sebelum dapat
digunakan).
4.  Hubungkan akses vascular keselang mesin
5.  Pemeriksaan yang perlu dilakukan sebelum HD
disarankan sebelum pertengahan minggu sesi HD :
   Hemoglobin pemantauan setiap 2-4 minggu
selama terapi koreksi 
   Kalsium total serum 
   Fosfat serum 
   Kadar bikarbonat serum 
   Status besi dalam serum dikatakan cukup jika
feritin serum > 200 µg/L dan saturasi transferin
>20 %. Pemantauan saturasi transferin
This website stores data such as dilakukan setiap bulan selama koreksi besi
cookies to enable essential site dan 3 bulan sekali bila koreksi besi telah
functionality, as well as marketing, selesai. Pemeriksaan HbsAg (hepatitis B
personalization, and analytics. You surface antigen), anti  –   HBc (total) (antibody
may change your settings at any time to hepatitis B core Antigen), anti HBs (antibody
or accept the default settings. to hepatitis B surface antigen). Anti  –   HVC
(antibody to hepatits C virus), ALT (alanine
Privacy Policy
aminotransferase), dilakukan pada setiap
pasien yang melakukan HD. 
Marketing
9  Tata Laksana Prosedur tindakan HD: 
Personalization
prosedur 1.  Mesin hemodialisis sedang dijalankan
Analytics tindakan HD  2.  Setiap jam dilakukan pengukuran tekanan darah
untuk mengetahui adanya hipotensi akibat
Save Accept All
 

pengeluaran cairan pada saat dilakukan HD.


Pehatikan tanda  –   tanda hipotensi seperti mual,
bergetar, sakit kepala, keram, berkeringat dingin,
penurunan kesadaran.
3.  Jika ditemukan hipotensi, posisikan pasien pada
trendelenburg position untuk
position untuk sementara waktu.

Prosedur pasca tindakan : 


1.  Jika HD sudah selesai, cabut selang dari akses
vasculer dan tutup dengan pelaster selama 1 jam
lakukan penekanan untuk menghentikan
pendarahan
2.  Lakukan pengukuran tekanan darah pada posisi
duduk dan berdiri, penimbangan berat badan dan
suhu
3.  Pastikan kondisi pasien sudah stabil untuk pulang,
pasien dapat berdiri sendiri
4.  Pemeriksaa
Pemeriksaann ulang DPL, ureum, kreatinin, analisa gas
darah, elektrolit.

Prosedur pasca dialisis wash out:


out: 
1.  Setelah dilakukan HD pasien akan mengalami
keluhan.
2.  Pasien merasa lemah, lelah, kaku dipersendian,
dipersendian, sakit
diseluruh tubuh dan keluhan menyerupai flu-like
symptoms. Keluhan tersebut dapat dirasakan
setelah HD dan berlangsung selama 30 menit  –   14
 jam.
3.  Anjurkan pasien untuk istirahat dan makan makanan
ringan akan meringankan gejala sampai hilang
sendiri.

10  Komplikasi Sindrom disequilibrium



  Merupakan komplikasi dari hemodialisis yang
 jarang terjadi tetapi
tetapi cukup serius yaitu kumpulan
gejala neurologik dan sistemik yang ditandai
This website stores data such as dengan adanya gambaran
cookies to enable essential site
electroencephalographic yang khas yang terjadi
functionality, as well as marketing,
personalization, and analytics. You selama atau setelah hemodialisis. 
may change your settings at any time   Manifestasi klinis bervariasi dari mual, muntah,
or accept the default settings. rasa lelah, sakit kepala, kejang, koma. 
kepala, kejang,
  Penyebab pasti belum diketahui, diperkirakan
karena peningkatan cairan dalam otak secara
Privacy Policy tiba  –   tiba dan perubahan derajat keasaman
Marketing (pH) cairan serebrospinal (CSF) 
  Tindakan pencegahan : 
Personalization 1.  Hemodialisis akut : dilakukan tidak secara
Analytics agresif, penurunan area nitrogen plasma
maksimal 30%, tidak menggunakan cairan
Save Accept All
 

dialisis yang rendah natrium (lebih rendah dari


kadar natrium plasma) karena dapat
menyebabkan edema otak. Pada pasien
yang hipernatremia jangan mengoreksi
natrium plasma dan uremia pada saat
bersamaan. Pada kasus hipernatremia
hemodialisis aman dilakukan dengan

menggunakan
natrium mendekati cairannatrium
dialisis plasma,
yang kadar
dan
mengoreksi kadar natrium plasma setelah
hemodialisis secara perlahan dengan
memberikan cairan glukosa 5% atau glukosa
5% dalam saline 0,45%
2.  Hemodialisis kronik : menggunakan cairan
dialisis yang mengandung natrium minimal
140 mEq/L atau glukosa 200 mg/dl
  Penatalaksanaan sindrom : 
1.  Disequilibrium ringan : simptomatik. Jika terjadi
pada pasien uremia secara akut selama
hemodialisis, aliran darah harus diperlambat
untuk mengurangi penimbunan zat terlarut
dan perubahan pH dan mempercepat waktu
dialisis dari yang direncanakan. NaCl
hipertonik atau glukosa dapat diberikan untuk
mengobati keram otot.
2.  Disequilibrium berat : hemodialisis harus
dihentikan jika terjadi kejang atau koma.
Penatalaksanaan kejang pada umumnya,
sedangkan penanganan koma secara
suportif, mempertahankan jalan nafas dan
ventilasi jika diperlukan. Pemberian manitol
intravena dapat dipertimbangkan. Koma
akan membaik dalam 24 jam.

11  Pemeriksaan 1.  Setiap pasien baru


    
Jangka Panjang 
Darah perifer 
  Elektrolit darah 
   HbsAg 
This website stores data such as    Anti HCV 
cookies to enable essential site    Anti HIV
functionality, as well as marketing,
   Rontgen dada 
personalization, and analytics. You
   EKG 
may change your settings at any time
or accept the default settings.    USG 
2.  Bila tidak ada indikasi kasus, maka dilakukan
pemerikksaan sesuai jadwal berikut:
Privacy Policy    Setiap 1 bulan : darah lengkap, ureum (pre HD),
ureum (post HD) 
Marketing
   Setiap 3 bulan : elektrolit darah (Na, K,Ca, P), SI,
Personalization TIBC, Feritin 
Analytics 
 Setiap 6 bulan : HbsAg, anti HCV, Anti
HIV, electrokardiografi 
Save Accept All 3.  Pemeriksaan
Pemeriksaan khusus :
 

PTH (kalau ada indikasi) 


 

Radiologik  
 

Densitometer tulang 
 

BIA 
 

4.  Anti  –   HBs dan anti HBc positif: tidak diperlukan
pemeriksaan tambahan.

12  Lama Tindakan   


 Pasien pertama kali HD dianjurkan 2-3 jam, dihari
kedua 3-4 jam (kalau kondisi memungkinkan HD
dikelang satu hari, kemudian hari ketiga HD
mengikuti jadwal HD 2 kali seminggu atau 3 kali
seminggu. 
  Setiap HD dilakukan 5 jam dengan frekuensi 2x

per minggu dan 4 jam frekuensi 3 kali seminggu.


Idealnya 10 - 15 jam per minggu. 

13  Komplikasi    
 Hipotensi 
 
 Hipertensi
 
 Muscle cramp 
 
 Restless legs syndrome 
 
 Mual muntah 
 
 Sakit kepala 
 

Gatal 
 
 Nyeri dada dan punggung 
 
 Demam 
 
 Mengigil
 
 Reaksi dialisis 
 
 Aritmia 
 
 Tamponade jantung 
 
 Kejang
 
 Hemolisis 
 
 Emboli udara 

14  Unit Yang 1.  Unit Hemodialisis


Hemodialisis
Menangani 
15  Unit Terkait  1.  Unit Bedah
2.  Unit Radiologi
3.  Unit Laboratorium
4.  Unit Perawatan Intensif
This website stores data such as
5.  Unit Keperawatan
cookies to enable essential site
functionality, 16
as  well as marketing,
Kepustakaan Alwi Idrus, simon salim, dkk. Prosedur dibidang penyakit
personalization, and analytics. You
dalam panduan praktik klinis. Pehimpunan Dokter Penyakit
may change your settings at any time
or accept the default settings. Dalam Indonesia. 2015 

Privacy Policy

Marketing

Personalization

Analytics

Save Accept All


 

PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK) 


TATALAKSANA KASUS 

KATETER LUMEN GANDA/DOUBLE LUMEN (DL)


 
This website 1   Pengertian
stores data such as  Adalah kebutuhan akses vascular pada pasien gagal ginjal
cookies to enable essential site 
(Defenisi) dapat bersifat sementara atau permanen. Kebutuhan akses
functionality, as well as marketing, vascular  sementara
 sementara divariasi mulai dari beberapa jam ( single
personalization, and analytics. You dialysis,, misalnya pada gangguan ginjal akut) sampai bulan
dialysis
may change your settings at any time
(apabila pasien direncanakan untuk mendapatkan
or accept the default settings.
hemodialisis rutin namun akses vascular permanen seperti
fistula arteriovenosa belum terpasang atau belum matur). 
Privacy Policy2  Tujuan Sebagai akses vascular   sementara/temporer yang akan
digunakan dalam tindakan hemodialisis sebelum akses
Marketing
vascular permanen (fistula
(fistula arteriovenosa atau
atau   graft
Personalization arteriovenosa)) tersedia. 
arteriovenosa
Analytics
3 Indikasi Tindakankronik 
segera/temporer pada pasien hemodialisis akut
  maupun  
Save
4  Kontra indikasi 
Accept All
1.  Inflamasi pada kulit tempat penusukan
 

2.  Trombositopenia berat atau gangguan koagulasi,


misalnya dalam terapi antikoagulan
3.  Kelainan anatomis, misalnya struma, tumor di daerah
leher, emfsema paru berat dan bekasoperasi pada
lokasi penusukan.

5  Tipe kateter 1.   Akses vascular 


vascular  sementara
 sementara yaitu didapat melalui insersi
lumen ganda  kateter lumen ganda secara perkutaneus kedalam
vena besar seperti jugularis interna sebagai pilihan
utama, subklavia sebaliknya atau femoralis
2.   Akses vascular  permanen
  permanen dapat digunakan berulang
 – ulang
ulang dari bulanan hingga tahunan.

6  Bentuk kateter 1.  Kateter sementara : (non- tunel, non-cuff) sebagian


lumen ganda  besar terbuat dari bahan polyurethane, yang kaku
pada suhu ruangan untuk memudahkan insersi
namun akan menjadi lembut pada suhu tubuh untuk
meminimalkan trauma pada pembuluh darah.
2.  Kateter jangka panjang (kateter tunel dengan
cuff)terutama dibuat dari silikon dan silikon elastomer
yang fleksibel sehingga memerlukan stylet atau sheat
untuk insersinya.

7  Persiapan 1.  Ijin tindakan medik tertulis


pasien  2.  Tanyakan :
   Riwayat penyakii sekarang 
   Konsumsi obat antiplatelet atau antikoagulan 
   Riwayat alergi

8  Persiapan 1.  Bahan dan alat :


bahan dan    Surgical gown 
alat     Sarung tangan steril 
   Masker  
   Dressing steril 
   Heparin 
   Gentamisin 80 mg 
    

Lidokain
  Cairan desinfektan (chlorhexidin 2% atau povidon
iodin) 
This website stores data such as    Alkohol 70% 
cookies to enable essential site    NaCL 0,9 % 
functionality, as well as marketing,
   Spuit 10 cc 
personalization, and analytics. You
   Set hecting 
may change your settings at any time
or accept the default settings.    USG 
   Alat monitor tanda vital dengan EKG 
   Tabung oksigen portebel 
Privacy Policy 2.  Standar set kateter non  –  cuff
 cuff
   Double lumen catheter  
Marketing
   Introducer needle 
Personalization    Guide wire 

Analytics    Dilator 10-12 Fr  
 Lock-syringe 5 mL 
Save Accept All    Saclpel No. 11 
 

3.  Standar set kateter non  –  cuff


 cuff
 cuff catheter  
  Tunel  – cuff
  Introducer needle 
  Guide wire 
  Dilator 10-12 Fr  
  apart sheat/dilator 16 Fr  
  Pull  –  apart
  Tunelling stylet 23 cm 

Lock  –  syringe 5 mL 


    Scalpel No. 11 
   Klem arteri 

9  Tata Laksana 1.  Tindakan asepsis dan antisepsis


tindakan 2.  Insersi kateter dilakukan pada kondisi aseptik dimana
operator memakai masker, baju operasi dan sarung
tangan
3.  Untuk insersi pada vena jugularis atau subklavia,
pasien berada dalam posisi tredelenburg, dengan
kepala menoleh ke arah yang berlawanan dari lokasi
insersi. Handuk atau bantal dapat diletakkan di
bawah bahu. Untuk insersi femoral, pasien dalam posisi
supine.
 
4. Lokasi
povidone insersi dan
 –  iodine
  iod area
ine dan
d disekitarnya dengan larutan
an alkohol
5.  Tentukan lokasi insersi kateter. Lokasi yang optimal
adalah di vena jugularis interna kanan. Pilihan lainnya
adalah vena subklavia, vena femoralis secara
berurutan
6.  Insersi dilakukan dengan guiding USG
7.  Probe USG dibungkus dengan penutup steril
8.  Arahkan probe sejajar dengan long axis dari
pembuluh darah, dan penusukan jarum dilakukan
pada ujung atau short axis dari probe. Vena akan
kolaps dengan penekanan dari probe, tetapi arteri
tidak
9.  Untuk kanulasi vena jugularis interna kanan, probe

diletakkan sejajar dan diatas klavikulla, melintasi


pertemuan antara sternum dan kaput os klavikula dari
muskulus strenokleidomast
strenokleidomastoideus.
oideus. Hindari
Hindari insersi
This website stores data such as melewati otot karena akan membuat tidak menjadi
cookies to enable essential site
nyaman.
functionality, as well as marketing,
personalization, and analytics. You 10. Anestesi lokal pada lokasi insersi
may change your settings at any time 11. Isi introducer needle dengan cairan Nacl 0,9%
or accept the default settings. sehingga tidak ada udara didalamnya.
12. Syringe disambungkan dengan introducer needle
sehinggga guide wire dapat masuk
Privacy Policy 13. Penusukan dilakukan dengan jarum 18-21 G. Dengan
Marketing melihat secara langsung pada monitor USG, vena
akan tampak tertekan sebelum jarum masuk ke
Personalization dinding anterior vena. Lakukan aspirasi untuk
Analytics memastikan jarum sudah berada di dalam vena.
Kemudian masukkan guide wire melalui lubang jarum.
Save Accept All 14. Tahan guide wire pada posisinya, tarik jarum.
 

15. Teknik insersi kateter non-cuff :


  Lakukan insisi kecil pada kulit diatas exite site 
  Masukkan dilator melalui ujung guide wire untuk
melebarkan jaringan subkutan 
  Tarik dilator meninggalkan guidewire. 
  Secara bertahap masukkan dilator dengan
diameter yang lebih besar  

  Sebelum insersi double lumen kateter , isi setiap


lumen dengan larutan
larutan heparin a atau
tau normal salin,
lalu klem lumen arteri (merah). Lumen untuk vena
(biru) tidak diklem sampai guidewire ditarik  
   Masukkan guidewire ke lumen vena dari kateter
sebelum insersi. Klem vena harus berada dalam
posisi terbuka agar kateter dapat melewati
guidewire sampai ke dalam vena 
   Insersi double lumen catheter dilakukan melalui
ujung guidewire 
   Tarik guidewire dan tutup klem vena 
   Pastikan lumen vena(biru) berada diarah kranial
(dekat kepala).
kepala). Hal ini untuk
untuk mencegah terjadinya
terjadinya
insufisiensi arterial dari kateter selama dialisis. Untuk
hasil yang optimal ujung kateter sebaiknya berada
dibagian bawah vena kava superior. 
16.  Teknik insersi kateter tunnel-cuff :
  Tentukan posisi/arah tunel dengan melakukan
penekanan pada arkus kosta untuk mencapai
 jarak kurang lebih
lebih 5  –  6
 6 cm kearah distal dari lokasi
venotomi. 
  Tanda exit-site. Cuff akan berada minimal 2cm di
proksimal dari exit-site. Ukur jarak kateter dari posisi
cuff ke lokasi insersi/venotomi kemudian kebawah
menyusuri midline sampai ke ruangan
r uangan interkostal 3
yang memproyeksikan lokasi atrium kanan 
  Membuat tunel di bawah kulit. Lakukan anestasi
lokal pada exit-site kemudian menyusuri subkutan
sampai ke lokasi
l okasi insersi/venotomi. 
   Insisi kulit pada exit-site menggunakan scalpel
This website stores data such as dengan ukuran 0,5-1 cm. 
cookies to enable essential site    Lakukan dilatasi jaringan subkutan secara tumpul
functionality, as well as marketing, dengan menggunakan klem arteri untuk
personalization, and analytics. You mempermudah pembuatan tunel, stylet dapat
may change your settings at any time dibengkokkan. Pastikan guidewire tetap pada
or accept the default settings. posisinya saat pembuatan tunel. Masukkan stylet
ke bawah kulit diikuti oleh tunel kateter kearah
Privacy Policy lokasi venotomi. Tarik cuff sampai berada minimal
2 cm dari lokasi exit-site 
Marketing    Lepaskan stylet dari kateter  
Personalization    Kemudian masukkan dilator melalui ujung
guidewire dan insersi ke dalam vena dengan
Analytics gerakan berputar secara perlahan. Tahan

Save Accept All


 

guidewire tetap pada posisinya tarik dilator setelah


dilatasi dilakukan. 
   Masukkan pull-apart sheat/dilator ujung guidewire
dengan insersi ke dalam vena dengan
mengerakkan berputar secara perlahan. Lalu tarik
dilator dari sheath secara perlahan, kemudian
pencet sheath sambil pasien diminta untuk
melakukan manuver valsava untuk meminimalkan
resiko emboli udara. 
   Segera masukkan tip kateter kedalam sheath. Saat
kateter telah berada didalam sheath, robek heath
sedikit demi sedikit sambil mendorong sisa kateter
masuk ke dalam vena 
17.  Tes fungsi kateter dengan melakukan aspirasi pada
lumen arteri dan vena. Berikan bolus cairan NaCl 0,9% 3  –   5
cc pada setiap lumen agar tidak tersisa darah didalam
lumen. Kemudian berikan heparin lock. Bila dirasa perlu,
dapat diberikan antibiotik lock dengan gentamisin.
18.  Tutup ujung lumen dengan cap yang telah ada
19.  Lakukan penjahitan pada kateter dan ditutup dengan
dressing steril
20.  Rontgen toraks untuk memastikan posisi dan ujung
kateter. Ujung kateter pada insersi di vea jugularis dan
subklavia sebaiknya berada di atas pertemuan antara vena
kava superior dan atrium kanan

10  Paska 1.  Monitor tanda  –  tanda


 tanda vital serta pendarahan
tindakan 2.  Tindakan hemodialisis dapat digunakan segera
setelah kateter lumen ganda berhasil dipasang

11  Komplikasi 1.  Komplikasi segera


   Tertusuknya arteri 
   Pneumotoraks  
   Hemotoraks 
   Aritmia 
   Emboli udpara 
   Perforasi vena atau ruang jantung 
   Tomponade perikardial 
This website stores data such as    Perdarahan
cookies to enable essential site 2.  Komplikasi lambat
functionality, as well as marketing,    Trombosis 
personalization, and analytics. You
   Infeksi 
may change your settings at any time
   Struktur pembuluh darah 
or accept the default settings.
   Fistula arteriovenosa 
3.  Kerusakan pada struktur disekitarnya
Privacy Policy    Pleksus brakialis 
   Trakea 
Marketing
   Nervus laringeus rekuen 
Personalization

Analytics
12   Lama 20 - 60 menit 
tindakan
Save Accept All
 

13  Unit yang 1.  Unit Rawat Jalan (Poli


(Poli Ginjal –  Hipertensi)
  Hipertensi)
menangani  2.  Unit Bedah

14  Unit terkait  1.  Unit HD


2.  Unit Rawat Inap
3.  Unit Pelayanan Intensif
4.  Unit Gawat Darurat
5.  Unit Farmasi

15  Kepustakaan Alwi Idrus, simon salim, dkk. Prosedur dibidang penyakit
dalam panduan praktik klinis. Pehimpunan Dokter Penyakit
Dalam Indonesia. 2015. 

This website stores data such as


cookies to enable essential site
functionality, as well as marketing,
personalization, and analytics. You
may change your settings at any time
or accept the default settings.

Privacy Policy

Marketing
Personalization

Analytics

Save Accept All

Anda mungkin juga menyukai