Anda di halaman 1dari 20

Diagnosa Keperawatan/ Rencana keperawatan

Masalah Kolaborasi
Tujuan dan Kriteria Intervensi
Hasil

PK Hipoglikemia Setelah dilakukan tindakan


Populasi Resaiko Tinggi: keperawatan selama ; Pantau kadar gula sebelum pemberian obat
…………..perawat akan hipoglikemk
- DM menangani dan meminimalkan;
- Nutrisi parenteral Pantau tanda gejala hipoglikemia.
episode hipoglikemia dengan ; Jika klien dapat menelan berikan jus jeruk, cola,
- Nutrisi enteral gejala:
- Sepsis atau jahe setiap 15 menit sampai kadar gula
; Kadar gula >70mg/dl meningkat diatas 69 mg/dl
- Terapi kortikostroid ; Kulit lembab dingin, pucat ; Jika klien tidak dapat menelan, berikan glukagon
- Hiperglikemia ; Takikardi SC atau 50 ml glukosa 50% IV
- Hipoglikemia hiperfungsi kelenjar
; Gelisah
adrenal ; Periksa kadar gula dahrah setelah 1 jam
; Tidak sadar pemberian terapi glukosa
; Tidak terkoordinasi. ; Konsul dengan ahli gizi untuk pemberian kudapan
; Mudah mengantuk atau karbohidrat yang lebih kompleks.

Diagnosa Keperawatan/ Rencana keperawatan


Masalah Kolaborasi
Tujuan dan Kriteria Intervensi
Hasil

PK Hiperglikemia Setelah dilakukan tindakan


Populasi Resaiko Tinggi: keperawatan selama ;Pantau tanda dan gejala diabetic asidosis
…………..perawat akan ;Jika terjadi ketoasidosis lakukan:
- Diet gagal menangani dan meminimalkan
- Alkalosis respiratorik atau metabolik episode hiperglikemia dengan saline fisiologis atau NaCl 0,45%
- Penggunaan steroid Insfus D 5% bila serum darah 250 – 300 mg?
gejala: dl
- Penggunaan estrogen ; Kadar gula >300mg/dl Insulin dalam cairan IV
- Penurunan pemasukan kalium ; Adanya benda – benda keton Suplemen kalium dan fosfat dalam IV
- Malabsorbsi ; Sakit kepala Bikarbonat IV apabila asidosis berat
- Katabolisme berat ; Pernapasan kusmaul ;Pantau hidrasi setiap 30 menit
; Anoreksia,mual , muntah ;Pantau kadar gula darah setiap 30 menit
; Takikardi ;Pantau kalium, natrium, fosfat serum
; TD rendah ;Pantau status neurologik tiap jam
; Poliuri dan polidipsi ;Lindungi kulit dari mikroorganisme
; Penurunan kadar Na,K,PO4 ; Jangan ijinkan pasien yang sedang pulih untuk
minum air putih dalam jumlah besar
; Pantau keadaan jantung dan sirkulasi (frekuensi,
irama, warna kulit, WPK,nadi perifer)
; Pantau gejala dari KNHH, non ketotik hiperglikemia
hiperosmolar.
Diagnosa Keperawatan/ Rencana keperawatan
Masalah Kolaborasi
Tujuan dan Kriteria Intervensi
Hasil

PK Sepsis Setelah dilakukan tindakan


Populasi Resaiko Tinggi: keperawatan selama ; Pantau tanda dan gejala septikemia
…………..perawat akan ; Pantau lansia terhadap perubahan dalam mental;
- Luka bakar, trauma ganda menangani dan memantau
- Infeksi (pada sal perkemihan, kelemahan, malaise; normotermia atau
komplikasi yaitu septikemia hipotermia dan anoreksia
pernapasan,atau pada luka dengan gejala:
- Imunosupresi Ket: pada lansia tidak ditemukan tanda – tanda
; Suhu >38ºCatau <36ºC infeksi. Biasanya yang ditemukan adalah panas,
- Jalur invasif pada urinarius, arteri ; Frekuensi jantung lebih menggigil, takipnea, takikardia, dan leukositosis.
atau kateter vena sentral
dari 90 x/mnt ; Sesuai dengan program pengobatan dokter,
- AIDS
; Frekuensi pernapasana berikan obat antiinfeksi, pantau dan tangani
- Kelainan faktor – faktor pembeku
lebih dari 20 x/mnt atau pemberian oksigen serta pengirimannya,
- Luka tekan PaCO2 <32 torr imunomodulasi dan dukungan nutrisi
- Penyembuhan luka yang sangat ( <4,3kPa) ; Jika ada indikasi rujuk ke PK: syok hipovolemik
lambat ; SDP >12000 untuk informasi lebih lanjut
- Prosedur pembedahan ( pada sal sel/mm³,atau lebih dari
pencernaan, thoraks atau jantung) 10% dalam bentuk imatur
- DM (pita)
- Malnutrisi
- Kanker
- Sirosis, pankreatitis
- Transpalantasi

Diagnosa Keperawatan/ Rencana keperawatan


Masalah Kolaborasi
Tujuan dan Kriteria Intervensi
Hasil

PK Asidosis Metabolik Setelah dilakukan tindakan


Populasi Risiko Tinggi: keperawatan selama ; Pantau tanda dan gejala asidosis metabolik
- DM …………..perawat akan ; Mulai dengan mengganti cairan secara IV
- Asidosis laktat menangani dan mengurangi sesuai program tergantung penyebab
- Fase lanjut keracunan salisilat komplikasi asidosis dengan dasarnya
- Uremia gejala: ; Jika penyebabnya adalah DM rujuk ke PK:
- Mencerna metanol atau etilen ; Pernapasan cepat dan Hipo/Hiperglikemia untuk intervensi
glikol lambat ; Kaji tanda dan gejala hipokalsemia,
- Diare ; Sakit kepala hipokalemia dan alkalosis setelah asidosisnya
- Fistula pada intestinal ; Mual dan muntah terkoreksi
- Pemasukan jumlah salin isotonik ; Bikarbonat plasma dan pH ; Lakukan koreksi pada pada setiap gangguan
atau amonium klorida berlebihan arteri darah rendah ketidakseimbangan elektrolit sesuai program
; Perubahan tingkah laku dokter. Rujuk ke PK : Ketidakseimbangan
dan mengantuk elektrolit unutk intervensi spesifik
; Kalsium serum meningkat ; Pantau nilai gas darah arteri dan pH urine
; PCO2 kurang dari 35 – 40
mmHg
; Penurunan HCO3
Diagnosa Keperawatan/ Rencana keperawatan
Masalah Kolaborasi
Tujuan dan Kriteria Intervensi
Hasil

PK. Asidosis Respiratorik Setelah dilakukan tindakan


Populasi risiko Tinggi: keperawatan selama  Pantau tanda dan gejala asdosis respiratorik
- DM …………., perawat dapat  Perbaikan vetilasi (pengubahan posisi dengan
- Hipoventilasi menangani dan meminimalkan
kepala tempat tidur ke atas, latihan nafas
- Edema pulmo asidosis respiratorik, dengan
dalam, Membantu pengeluaran mukusa/lendir).
- Obstruksi jalan nafas gejala:
; Disritmia dan takikardia  Konsul denagn dokter terhadap kemungkinan
- Pneumothoraks pengguanaan venitlasi mekanis apabila
- Pneumonia ; Berkeringat
perbaikan tidak terjadi setelah intervensi
- PPOM ; Mual dan muntah diatasi.
- Asma ; Gelisah  Berikan oksigen setelah pasien bernafas lebi
; Dispneau baik.
; Peningkatan usaha nafas  Tingkatkan hidrasi.
; Penurunan frekuensi  Berikan sedatif.
pernafasan
; Peningkatan PCO2
; PO2 normal atau
menurun
; Peningkatan kalsium
serum
; Penurunan natrium
klorida

Diagnosa Keperawatan/ Rencana keperawatan


Masalah Kolaborasi
Tujuan dan Kriteria Intervensi
Hasil

PK. Alkalosis metabolik Setelah dilakukan tindakanNIC :


Populasi Risiko Tinggi: keperawatan selama Pantau tanda dan gejala alkalosis metabolik.
Muntah yang lama …………., perawat dapat Mulai pemberian cairan secara parenteral.
Penggunaan diuretik menangani dan
Terapi kortikosteroid meminimalkanalkalkosis  Pantau secara rinci pemberian ammonium
Hiperkalsemia/hipokalemia yang lama metaolik , dengan gejala: klorida.
Koreksi asidosis metablik yang ; Kebas pada jari.  Evaluasi fungsi ginjal dan hati sebelum
berlebihan ; Pusing. pemberian ammonium klorda.
; Otot-otot spasme.  Berikan secara hati-hati sedatif dan tranquilizer
; Hipoventilasi. apabila ada pesanan.
; Peningkatan HCO3.  Pantau nilai glu kosa dalam darah, PH urine,
elektit serum dan BUN.
; Peningkatan PCO2.
; Penurunan klorida serum.
; Penurunan kalium serum.
; Penurunan kalsium
serum.

Diagnosa Keperawatan/ Rencana keperawatan


Masalah Kolaborasi
Tujuan dan Kriteria Intervensi
Hasil

PK. Alkalosis Respiratorik Setelah dilakukan tindakan NIC :


Populasi Risiko Tinggi: keperawatan selama  Pantau tanda dan gejala alkalosis respiratorik
Hiperventilasi …………., perawat dapat  Tentukan penyebab hiperventilasi.
Infeksi berat menangani dan meminimalkan
Asma alkalkosis respiratorik , dengan  Anjurkan pasien bernafas perlahan mengikuti
Pembatasan dan peggerakan gejala: petunjuk perawat.
diafragma ; Sakit kepala.  Konsultasi degan dokter untuk pemberian
Gagal jantung kongesif ; Kesemutan. sedatif apaila diperlukan
Intoksifikasi alkohol ; Kebas.  Pantau nilai-nilai AGD dan kadar elektrolit
Sirosis (kalium dan kalsium)
Koreksi asidosis metabolik terlalu cepat
; Kelemahan oto-otot.
; Penurunan/normal
HCO3.
; Penurunan PCO2
; Kalium serum menurun.
; Klorida serum meningkat.
; Kalsium serum
meningkat.

Diagnosa Keperawatan/ Rencana keperawatan


Masalah Kolaborasi
Tujuan dan Kriteria Intervensi
Hasil
PK. Risiko Alergi Setelah dilakukan tindakan NIC:
Populasi Risiko Tinggi: keperawatan selama …… ; Kaji riwayat alergi.
Riwayat alergi perawat dapat menangani dan ; Pantau tanda dan gejala lokal dari reaksi alergi
Asma meminimalkan risiko alergi ; Kosultasi dengan dokter utk pemberian
Imunoterapi dengan gejala lokal:
intervensi secara farmakologis.
Individu terpajan pada antigen risiko ; Bintul-bintul kemerahan
tinggi (tansfusi darah, makanan, obat
; Pantau gejala reaksi alergi sistemik dan
; Gatal-gatal. anafilaksis seperti sakit kepala, tenggorokan
kimiawi) ; Edema non traumatik. terasa tercekik, bersin, frekuensi nadi
meningkat, penurunan tingkat kesadarnan.
; Lakukan protokol kedaruratan dengan segera
untuk reaksi anafilaksis (pasang jalur IV,
pemberian epinefrin secara IV/endotrakeal,
serta berikan O2)
; Kolaborasi pemberian obat sesuai program
(Kortikosterioid, aminofilin, Vasopresi,
difenidramine).
; Evaluasi secara teratur respon pasien terhadap
pengobatan (kaji TTV, tngkat kesadaran, bunyi
pernafasan, bunyi jantung, masukan dan
haluaran nilai GDA

Diagnosa Keperawatan/ Rencana keperawatan


Masalah Kolaborasi
Tujuan dan Kriteria Intervensi
Hasil

PK Trombositopenia Setelah dilakukan tindakan


Populasi Resaiko Tinggi: keperawatan selama ; Pantau tanda dan gejala asidosis metabolik
…………..perawat akan ; Mulai dengan mengganti cairan secara IV sesuai
- Kemoterapi menangani dan mengurangi
- Terapi radiasi program tergantung penyebab dasarnya
komplikasi asidosis dengan ; Jika penyebabnya adalah DM rujuk ke PK:
- Invasi sumsum oleh tulang tumor gejala:
- Leukemia Hipo/Hiperglikemia untuk intervensi
; Pernapasan cepat dan
- Terapi heparin ; Kaji tanda dan gejala hipokalsemia, hipokalemia
lambat.
- Asidosis laktat dan alkalosis setelah asidosisnya terkoreksi
; Sakit kepala.
- Fase lanjut keracunan salisilat ; Lakukan koreksi pada pada setiap gangguan
; Mual dan muntah. ketidakseimbangan elektrolit sesuai program
- Uremia ; Bikarbonat plasma dan dokter. Rujuk ke PK : Ketidakseimbangan
- Mencerna metanol atau etilen glikol pH arteri darah rendah. elektrolit unutk intervensi spesifik
- Diare ; Perubahan tingkah laku ; Pantau nilai gas darah arteri dan pH urine
- Fistula pada intestinal dan mengantuk.
- Pemasukan jumlah salin isotonik ; Kalsium serum
atau amonium klorida berlebihan meningkat.
; PCO2 kurang dari 35 –
40 mmHg.
; Penurunan HCO3.
Diagnosa Keperawatan/ Rencana keperawatan
Masalah Kolaborasi
Tujuan dan Kriteria Intervensi
Hasil

Pk. Infeksi Opportunisik Setelah dilakukan tindakan NIC :


Populasi Risiko Tinggi: keperawatan selama  Pantau SDP (neutofil dan limfosit)
Pengobatan. Imunosupresi. …………., perawat dapat  Pantau tanda dan gejala infeksi primer dan
Keganasan. menangani dan
sekunder.
Sepsis. meminimalkan
AIDS. Infeksi Primer dan  Dapatkan spesimen pemerksaan kultr.
Malnutrisi. sekunder dengan gejala:  Pantau gejala septikimia.
Luka bakar. ; Suhu meningkat.  Pantau efek antibiotik.
Trauma. ; Menggigil.  Pantau tanda dan gejala infeksi protozoa
Luka tekan luas. ; Buyi nafas adventisius opportunistik
Pengobatan dengan radiasi pada
tulang panjang, tengkorak dan
; Urine buram/bau flor.  Pantau tanda dan gejala virus oportunistik
sternum. ; Sering berkemih (herpes, CMV, varicela, Leukoensefalo pati).
Lansia dengan penyakit kronis. ; Urine terdapat SDP  Pantau tanda dan gejala ifeksi jamur
Alkoholisme/obat-obatan. dan bakteri. opportunistik (stomatitis, candida albican
; Kemerahan pada kulit. esofagitis, meningitis)
; Membran mukosa  Kaji dan pantau infeksi bakteri pada pulmonal
mulut ulserasi.  Laporka gejala dengan segera.
; Nyeri pada  Jelaskan pentingnya keseimbangan aktivitas
perineum/rektum dan istirahat.
; Peru bahan pada  Anjurkan intake nutrisi ditingkatkan.
jumlah SDP,  Kurangi prosedur invasif
khususnya neutrofil
yang imatur.

Diagnosa Keperawatan/ Rencana keperawatan


Masalah Kolaborasi
Tujuan dan Kriteria Intervensi
Hasil

PK. Kejang Setelah dilakukan tindakan  Tanyakan keluhan pasien.


Populasi Risiko Tinggi: keperawatan selama  Observasi dan dokumentasikan apabila terjadi
Riwayat gangguan kejang keluarga. …………., perawat dapat
kejang
Cidera kepala. menangani dan
Gangguan infeksi. meminimalkan  Berikan privasi selama dan sesudah kejang.
Gangguan sirkulasi serebral. ; PK. Kejang.  Selama aktivitas kejang, lakukan tindakan untuk
Tumor otak. menjamin ventilasi adekuat dan gerakan secara
Alkoholisme/obat-obatan. hati-hati untuk mencegah cidera
Ketidakseimangan elektrolit.  Apabila pasien pulih, posisikan miring.
Gangguan metabolisme.  Biarkan individu tidur setelah kejang, Orientasikan
Demam tinggi. pasien setelah bangun.
 Pertahankan posisi tempat tidur secara rendah
dengan ada side rail.
 Laporkan dokter dan berikan
tindakan:Pertahankan jalan nafas, penghsapan
jika diperlukan, berikan oksigen dan infus).
Diagnosa Keperawatan/ Rencana keperawatan
Masalah Kolaborasi
Tujuan dan Kriteria Intervensi
Hasil

PK. Anemia Setelah dilakukan tindakan  Pantau tanda dan gejala anemia.
Populasi Risiko Tinggi: keperawatan selama  Pantau nilai laboratorium.
Tempat tinggi. …………., perawat dapat
Penerbanagan tanpa tekanan. menangani dan  Pantau tanda sindrom dada akut (demam dan
Dehidrasi. meminimalkan nyeri dada).
Aktivitas fisik keras. ; PK. Anemia dengan  Pantau tanda infeksi (demam, nyeri, menggigil
Suhu dingin. gejala: dan peningkatan SDP).
Infeksi. ; Lemah  Pantau perubahan neurologis (gangguan bicara,
Alkoholisme. ; Letargi sakit kepala, kebas).
Perokok.  Pantau tanda dan gejala disfungsi splenik.
; Lelah
; Pucat  Pantau tanda dan gejala krissi limpa seperti lesu,
; Dispneau pucat, tidak bergairah, nadi cepat, pernafasan
dangkal dan tekanan darah rendah.
 Pantau adanya tanda dan gejala nyeri tulang,
nyeri dada, nyeri gaster, sakit kepala, pusing dan
distres lambung.
 Berikan obat sesuai terapi seperti transfusi,
analgesik, obat-obtan antisabit.
 Pantau secara teratur.

Diagnosa Keperawatan/ Rencana keperawatan


Masalah Kolaborasi
Tujuan dan Kriteria Intervensi
Hasil

PK. Insufisiensi ginjal Setelah dilakukan tindakan  Pantau tanda dan gejala insufisiensi ginjal.
Populasi Risiko Tinggi: keperawatan selama  Timbang berat badan setiap hari.
Nekrosis tubulus ginjal karena iskemik. …………., perawat dapat
Nekrosis tubulus ginjal karena menangani dan  Pertahankan masukan dan keluaran.
keracunan. meminimalkan  Jelaskan tujuan managemen cairan kepada
Hipertensi primer. ; PK. Insufisiensi ginjal pasien.
DM. dengan gejala:  Sesuaikan masukan cairan setiap hari sesuai
Hemolisis. ; Peningkatan berat jenis dengan pengeluaran cairan ditambah 300-500 cc
urine. perhari.
; Peningkatan natrium  Pengukuran cairan dilakukan setiap 8 jam.
urine.  Support pasien dan eksplorasi perasaan pasien.
; Insufisiensi haluaran  Kerjasama dengan ahli gizi untuk pemberian
urine secara bermakna. cairan dan makanan.
; Peningkatan BUN,  Berikan obat-obatan oral sesudah makan.
kreatinin serum, kalium,
 Hindari penggunaan cairan IV secara terus-
fosfat, dan ammonia.
; Penurunan clirens menerus.
creatinin.  Pantau tanda dan gejala asidosis metabolik
; Edema periorbital, (pernafasan cepat dan dangkal, sakit kepala,
pretibila, pedal dan mual, muntah, PH plasma rendah, perubahan
sacrum. tingkah laku).
 Untuk asidosis metabolik, pemberian diit yaitu
tinggi kalori, rendah protein dan lemak.
 Kaji tanda dan gejala hipoksemia, hipokalemia
dan alkalosis setelah terapi asidosis.
 Konsul dengan dokter apabila pemberian
bikarbonat/asetat dialisa jika tidak dapat
mengoreksi asidosis.
 Pantau tanda dan gejala hipernatremia (rasa haus
yang berlebihan, agitasi, kejang).
 Berikan pembatasan untk pemberian Nacl.
 Pantau keseimbangan elektrolit.
 Pantau tanda-tanda perdarahan.
 Pantau tanda dan gejala anemia.
 Hindarkan penggumpulan bahan pemeriksaan
yang tidak perlu.
 Anjurkan pasien untuk sikat gigi menggunakan
alat yang lunak dan hindarkan membersihkan gigi
dengan kasar, konstipasi dan olahraga berat.
 Lakukan penekanan pada area apabila terjadi
perdarahan.
 Pantau tanda dan gejala hipoalbuminemia (nilai
albumin rendah, edema, hipovolemia dan
peningkatan Ht dan Hb.
 Pantau tanda dan gejala hipervolemia.
 Pantau tanda dan gejala gagal jantung kongesif
dan penuruhan curah jantung dengan gejala:
peningkatan denyut jantung dan dispneau,
hilangnya bunyi pernafasan, penurunan TD
sistolik, peningkatan atau hilangnya bunyi jantung
s3 dan s4, irama gallop, edema perifer dan
distensi vena jugularis.

Diagnosa Keperawatan/ Rencana keperawatan


Masalah Kolaborasi
Tujuan dan Kriteria Intervensi
Hasil
PK. Peningkatan TIK Setelah dilakukan tindakan  Pantau tanda dan gejala peningkatan TIK.
Populasi Risiko Tinggi: keperawatan selama  Kaji perubahan tanda-tanda vital.
Masa intraserebral. …………., perawat dapat
Bekuan darah. menangani dan  Kaji respon pupil.
Blok aliran vena. meminimalkan PK.  Tinggikan kepala 30-40 derajat kecuali
Trauma kepala. Peningkatan TIK dengan dikontraindikasikan.
Meningitis. gejala:  Hindarkan situasi yang menyebabkan
Bedah otak. ; Muntah. peningkatan TIK seperti masase karotis, fleksi
; Sakit kepala. dan rotasi leher secara berlebihan, stimulasi anal
; Perubahan tingkah dengan jari, menahan nafas, mengejan).
laku: letargi, gelisah,  Ajarkan pasien ekspirasi sealam perubahan
nafas keras, gerak tak posisi.
bertujuan, perubahan  Konsul dokter untuk pemberian pelunak feses
mental). apabila diperlukan.
 Pertahankna lingkungan yang tenang.
 Hindarkan kegiatan yang dapat meningkatkan
tekanan intrakranial (batuk, pengisapan,
perubahan posisi, memandikan).
 Pantau TTV.
 Pertahankan ventilasi optimal melalui posis yang
sesuai dan penghisapan teratur.
 Pantau nilai AGD.
 Berikan obat sesuai terapi (sedasi, anti
konvulsan, diuretik osmotik, diuretik non osmotik
dan steroid).
 Pantau status hidrasi.
 Jika terapi IV diberikan, berikan caiarna IV melalui
pompa infus.
 Pantau secara teratur.

Diagnosa Keperawatan/ Rencana keperawatan


Masalah Kolaborasi
Tujuan dan Kriteria Intervensi
Hasil

PK. Retensi urine Setelah dilakukan tindakan  Pantau tanda dan gejala retensi urine.
Populasi Risiko Tinggi: keperawatan selama  Anjurkan pasien memberitahukan apabila ada
Keadaan pasca operasi. …………., perawat dapat
perasaan tidak nyaman selama berkemih.
Ansietas. menangani dan
Pembesaran prostat. meminimalkan  Jika pasien tidak berkemih diantara 8-10 jam post
Efek samping obat-obatan. ; PK. Retensi urine operasi, maka lakukan: sediakan pispot
hangat,kompres daerah perineum dengan air
dengan gejala:
hangat dan anjurkan pasien berkemih.
; Distensi kandung
 Apabila pasien tuidak berkemih lebih dari 10 jam
kemih.
maka lakukan pemasangan kaeter sesuai terapi.
; Haluaran urine (30-60
cc setaip 15-30 menit).  Pantau secara teratur.

Rencana keperawatan
Diagnosa Keperawatan/ Tujuan dan Kriteria Intervensi
Masalah Kolaborasi Hasil

PK. Perdarahan GI Setelah dilakukan tindakan  Pantau tanda dan gejala perdarahan GI.
Populasi Risiko Tinggi: keperawatan selama  Pantau adanya darah dari lambung.
Gangguan sistem GI, hepar dan bilier. …………., perawat dapat
Transfusi lebih dari 5 unit darah. menangani dan  Pantau Ph lambung setiap 2-4 jam.
Vasises esofagus. meminimalkan PK.  Pasien diposisikan miring kiri datar.
Tukak lambung. Perdarahan GI dengan  Evaluasi faktor-faktor yang mempengaruhi PH.
Defisit trombosit. gejala:  Kolaborasi dengan dokter.
Syok. ; Mual.
Luka bakar  Pantau TTV secara teratur.
; Hematemesis.
 Apbila terpasang pipa nasogastrik, lakukan
; Darah pada feses.
perawatan NGT.
; Penurunan Ht dan Hb.
 Pantau nilai laboratorium seperti Hb, Ht, jumlah
; Hipotensi. trombosit, sel darah merah, PT, PTT dan BUN.
; Takikardia.  Siapkan transfusi apabila diperlukan (untu
; Daire/konstipasi. membuat ulang status volume).
; Anoreksia.

Diagnosa Keperawatan/ Rencana keperawatan


Masalah Kolaborasi
Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi

PK. Efek Merugikan Terapi Setelah dilakukan tindakan  Pantau tanda dan gejala efek merugi
Antineoplastik keperawatan selama …………., terapi antineoplastik
Populasi Risiko Tinggi: perawat dapat menangani dan  Ukur TTV
-Depresi sum sum tulang meminimalkan PK. . Efek
-Infiltrasi ganas pada ginjal dan Merugikan Terapi Antineoplastik  Pantau hasil Laboratorium
sumsum tulang gejala:  Pantau prosedur pemberian terapi
- lansia ; Sistemik ( hipersensitif, antineoplastik sebelum diberikan
- anak – anak imunosupresi, allopesia, demam  Pantau status hidrasi
)  Pantau tanda – tanda infeksi
; Kardiovaskular ( gagal jantung  Pantau nilai elektrolit
kongesif, disritmia)
 Pantau insufisiensi ginjal
; Pernafasan ( fibrosis paru)
 Pantau adanya batu ginjal
; Sistem saraf pusat ( sakit kepala,
lemah, depresi, neurotoksik,  Pantau adanya neurotoksisitos
kacau mental)  Pendidikan kesehatan pada pasien
; Hematologi (anemia, tentang tanda dan gejala infeksi
trombositopenia,
agranulositosis, perdarahan,
hiperurisemia, dan
ketidakseimbngan elektrolit
; Gastrointsetinal (diare, anoreksia,
muntah, mukositis, enteritis,
ulkus intestinal)
; Sistem Hepatik (hepatotoksik)
; Sistem genitourinari (gagal ginjal,
amenorhe, azoospermia, sistitis)
Diagnosa Keperawatan/ Rencana keperawatan
Masalah Kolaborasi
Tujuan dan Kriteria Intervensi
Hasil

PK. Hipokalemia Setelah dilakukan tindakan  Pantau tanda dan gejala hipokalemia
Populasi Risiko Tinggi: keperawatan selama  Anjurkan pasien untuk meningkatkan makan
-Diet gagal …………., perawat dapat
yang mengandung kalium
-Alkalosis metabolik atau respiratorik menangani dan
-Penggunaan diuretik meminimalkan  Pantau keadaan pasien
-Penggunaan steroid PK. hipokalemia  Pantau nilai laboratorium
-Penggunaan estrogen gejala:  Obsevasi sisi IV terhadap infiltrasi
-Luka baker ; Kelemahan/ paralisis  Jika pengobatan kalium diberikan secara
-Penurunan pemabsukan kalium ; Refleks tendon parenteral harus diencerkan pada dewasa tidak
-Penyakit hepar menurun boleh lebih dari 20 mEq/jam.
-Asidosis tubuler ginjal ; Hipoventilasi
-Malabsorbsi
-Katabolisme berat
; Perubahan tingkat
-Kekurangan garam kesadaran
-Hemolisis ; Poliuri
; Hipotensi
; Perubahan EKG
; Ileus paralitik
; Mual, muntah dan
anoreksia

Diagnosa Keperawatan/ Rencana keperawatan


Masalah Kolaborasi
Tujuan dan Kriteria Intervensi
Hasil

PK. Hiperkalemia Setelah dilakukan tindakan  Pantau tanda dan gejala hiperkalemia
Populasi Risiko Tinggi: keperawatan selama  Batasi makanan dan minuman yang mengandung
-Pemasukan kalemia yang berlebihan …………., perawat dapat
kadar kalium yang tinggi
-Gagal ginjal menangani dan
- Kerusakan sel meminimalkan  Lakukan latihan rentang gerak pada ekstremitas
- Penggunaan diuretik hemat kalium PK. Hiperkalemia untuk mengurangi kram
- Asidosis metabolik gejala:  Pantau nilai Lab
-Transfusi darah lam ; Kelemahan/ paralisis  Berikan obar – obatan untuk menurunkan nilai
-Hemoragic internal ; Otot – otot peka kalium, seprti kalsium IV, Natrium bikarbonat, dan
-Kekurangan garam rangsang Resin penukar kation atau Kayexalate
-Hemolisis ; Parestesia
; Oliguria
; Mual, kram
abdomen,diare
Diagnosa Keperawatan/ Rencana keperawatan
Masalah Kolaborasi
Tujuan dan Kriteria Intervensi
Hasil

PK. Hiponatremia Setelah dilakukan tindakan  Pantau tanda dan gejala hiponatremia
Populasi Risiko Tinggi: keperawatan selama  Pantau hasil Lab
- Gagal ginjal …………., perawat dapat
menangani dan  Berikan vairan NaCL IV dan jangan teruskan
- Intoksikasi cairan
meminimalkan pengobatan dengan diuretik
- Pengusapan cairan lambung
- Muntah atau diare PK. Hiponatremia
gejala:
- Luka bakar
- Penggunaan diuretik ; Letargi
- Keringat banyak ; Sakit kepala
- Drainase luka berlebihan gagal ; Kelemahan
jantung kongesif ; Nyeri abdomen
- Hiperglikemia ; Otot –otot kedutan atau
- Sindrom malabsorbsi kejang
- Gangguan endokrin ; Mual, muntah diare

Diagnosa Keperawatan/ Rencana keperawatan


Masalah Kolaborasi
Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi

PK. Hipernatremia Setelah dilakukan tindakan  Pantau tanda dan gejala hipernatremia
Populasi Risiko Tinggi: keperawatan selama ………….,  Pantau hasil Lab
- Bayi perawat dapat menangani dan
meminimalkan  Berikan pengganti cairan sesuai nilai
- Lansia
PK. Hipernatremia osmolaritas serum
- Pemasukan cairan tidak adekuat
gejala:  Pantau kejang
- Diare
- Kehilangan cairan berlebihan ; Haus  Pantau berat badan
- Diabetes insipidus ; Penurunan haluaran urine  Pantau masikan dan pengeluaran
- Penasukan natrium yang ; Agitasi
berlebihan ; Kejang
- Koma ; Edema
; Penambahan berat badan
; Takikardi

Diagnosa Keperawatan/ Rencana keperawatan


Masalah Kolaborasi
Tujuan dan Kriteria Intervensi
Hasil
PK. Hipokalsemia Setelah dilakukan tindakan  Pantau tanda dan gejala hipokalsemia
Populasi Risiko Tinggi: keperawatan selama  Pantau hasil Lab
- Gagal ginjal …………., perawat dapat
menangani dan  Berikan kalsium melalui IV per bolus untuk
- Malnutrisi protein
meminimalkan pasien yang hipokalsemia akut
- Pemasukan kalsium yang
kurang PK. Hipokalsemia  Konsul ahli gizi untuk pemberian diet tinggi
- Diare gejala: kalsium rendah posfor
- Luka baker ; Perubahan status  Pantau perubahan EKG
- Keganasan mental  Kaji apakah terjadi hiperposfarsemia atau
- Hipoparatyroid ; Kesemutan oada jari hipomagnesemia
- Penggunaan antacid yang tangan dan kaki
berlebihan ; Kram otot
- Kurang vitamin D ; Kejang
; Perubahan EKG

Diagnosa Keperawatan/ Rencana keperawatan


Masalah Kolaborasi
Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi

PK. Hiperkalsemia Setelah dilakukan tindakan  Pantau tanda dan gejala hiperkalsemia
Populasi Risiko Tinggi: keperawatan selama ………….,  Pantau hasil Lab
- Masukan vitamin D berlebihan perawat dapat menangani dan
meminimalkan  Pemberian natrium fisiologis secara IV
- Hiperparatyroid
PK. Hiperkalsemia dan diuretik
- Penurunan hipoposfattemia
gejala:  Berikan terapi yang mengandung fosfor
- Tumor tulang
; Perubahan status mental dan nitramisin
- Kanker
- Pengguanaan diuretic ; Kesemutan oada jari tangan  Pantau adanya batu ginjal
- Hormone parathyroid dan kaki
- Hemodialisis ; Anoreksia, mual ,muntah,
- Fraktur multiple konstipasi
- Imobilisasi yang lama ; Kram otot

Diagnosa Keperawatan/ Rencana keperawatan


Masalah Kolaborasi
Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi

PK. Hipofosfatemia Setelah dilakukan tindakan  Pantau tanda dan gejala


Populasi Risiko Tinggi: keperawatan selama …………., hipofosfatemia
- DM perawat dapat menangani dan  Pantau hasil Lab
- Pengguanaan cairan dextrose IV meminimalkan
PK. Hipofosfatemia  Berikan obat – obat fosfor secara
yang lama
gejala: perlahan melalui oral
- Gangguan malabsorbsi
; Nyeri  Hindarkan obat – obat yang
- Kehilangan fosfor dari ginjal
; Kelemahan otot mengikat fosfat
- Diet dengan fosfat yang rendah
- Pengguaan pengikat fosfat yang ; Perdarahan
berlebihan ; Anoreksia
; Kekacauan mental
; Depresi fungsi sel leukosit

Rencana keperawatan
Diagnosa Keperawatan/ Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
Masalah Kolaborasi

PK. Hiperfosfatemia Setelah dilakukan tindakan  Pantau tanda dan gejala hiperfosfatemia
Populasi Risiko Tinggi: keperawatan selama ………….,  Pantau hasil Lab
- Pemasukan vitamin D yang perawat dapat menangani dan
berlebihan meminimalkan  Berikan antasida yang mengikat fosfor
- Hipoparatyroid PK. Hiperfosfatemia  Anjurkan diet yang tinggi kalsium dan
- Gagal ginjal gejala: VIT D
- Tumor tulang ; Kejang  Batasi makanan yang mengandung
- Hipokalsemia ; Kesemutan pada jari tangan fosfor
- Laksatif fosfat dan kaki
- Fosfat yang berlebihan ; Kalsifikasi pada jaringan
- Kemoterapi lunak
- Katabolisme
- Asidosis laktat

Diagnosa Keperawatan/ Rencana keperawatan


Masalah Kolaborasi
Tujuan dan Kriteria Intervensi
Hasil

PK. Hipomagnesia Setelah dilakukan tindakan  Pantau tanda dan gejala hipomagnesia
keperawatan selama ………….,  Pantau hasil Lab
perawat dapat menangani dan
meminimalkan  Berikan panggantian dengan magnesium
PK. Hipomagnesia sulfat secara parenteral
gejala:  Pantau kejang
; Disfagia, mual, anoreksia
; Kelemahan otot
; Tic wajah
; Gerakan yang lambat dan
involunter
; Ketidakaturan irama
jantung
; Kacau mental

Diagnosa Keperawatan/ Rencana keperawatan


Masalah Kolaborasi
Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi

PK. Hipermagnesia Setelah dilakukan tindakan keperawatan  Pantau tanda dan gejala
Populasi Risiko Tinggi: selama …………., perawat dapat menangani hipermagnesia
- Gagal ginjal dan meminimalkan PK. Hipermagnesia  Pantau hasil Lab
- Dehidrasi berat dengan oliguria gejala:
- pemasukan antasid yang  Jika terjadi depresi
; Penurunan tekanan darah
mengandung mannesium yang pernapasan konsultasi
; Bradikardi dengan dokter untuk
berlebih
; Penurunan frekuensi pernapasan dilakukan hemodialisis
- penggunaan tiazid
; Kemerahan
; Letargi
; Kelemahan otot
; Gel. T tinggi
Diagnosa Keperawatan/ Rencana keperawatan
Masalah Kolaborasi
Tujuan dan Kriteria Intervensi
Hasil

PK. Hipoklhoremia Setelah dilakukan tindakan  Pantau tanda dan gejala hippokhloremia
Populasi Risiko Tinggi: keperawatan selama  Pantau hasil Lab
- Kehilangan cairan melalui sal. …………., perawat dapat
Pencernaan menangani dan  Pantau tanda – tanda alkalosis metabolik
- Alkalosis metabolic meminimalkan
- DM asidosis PK. Hipokhloremia
- Penggunaan IV dextrosa yang lam gejala:
- Kerinagt yang banyak ; Hiperiritabilitas
- Penggunaan diuretik yang berlebihan ; Pernapasan yang
- Kolitis lambat
- Ulseratif ; TD menurun
-Panas
-Luka bakar berat
- Infeksi akut

Diagnosa Keperawatan/ Rencana keperawatan


Masalah Kolaborasi
Tujuan dan Kriteria Intervensi
Hasil

PK. Hiperklhoremia Setelah dilakukan tindakan  Pantau tanda dan gejala hiperkhloremia
Populasi Risiko Tinggi: keperawatan selama  Pantau hasil Lab
- Asidosis metabolik …………., perawat dapat
menangani dan  Pantau adanya asidosis metabolik
- Diare berat
- Infus cairan natrium isotonik yang meminimalkan
berlebihan PK. Hiperkhloremia
- Difersi urinari gejala:
- Gagal ginjal ; Lemah
- Sindrom chusing ; Letargi
- Hiperventilasi ; Pernapasan yang sepat
- Anemia dan dangkal
- Dekompensasi jantung

Diagnosa Keperawatan/ Rencana keperawatan


Masalah Kolaborasi
Tujuan dan Kriteria Intervensi
Hasil
PK. Pendarahan b/d profil darah Setelah dilakukan tindakan  Monitor tanda-tanda pendarahan
abnormal, gangguan faktor pembekuan keperawatan selama gastrointestinal
………….,  Awasi pethiciae,ekimosis, pendarahan dari
PK. Perdarahan dapat
suatu tempat
diminimalkan
 Awasi nadi, tensi
 Catat perubahan mental
 Hindari rectal toche, hati-hati pasang NGT
 Anjurkan pakai sikat gigi halus
 Gunakan jarum baru
 Hindari aspirin
 Awasi HB dan factor pembekuan
 Berikan vitamin tambahan dan pelunak feces

Diagnosa Keperawatan/ Rencana keperawatan


Masalah Kolaborasi
Tujuan dan Kriteria Intervensi
Hasil

PK. ensefalopati Setelah dilakukan tindakan  Monitor tanda-tanda ensefalopati


keperawatan selama o Perilaku umum
…………., o Orientasi orang dan waktu
PK. Ensefalopati dapat
o Pola bicara
diminimalkan
o Nilai laboratorium : pH darah dan kadar
amonia

Diagnosa Keperawatan/ Rencana keperawatan


Masalah Kolaborasi
Tujuan dan Kriteria Intervensi
Hasil

PK cancer Setelah dilakukan tindakan  Monitor tanda dan gejala hiperkalsemia


keperawatan selama (perubahan status mental, disritmia, kesemutan,
…………., kram kaki, kejang, mual, muntah, aritmia
PK. Cancer dapat jantung)
diminimalkan  Pantau tanda dan gejala keseimbangan
nitrogen negatif ( penurunan berat badan,
dekubitus, keseimbangan nitrogen urin 24 jam
dibawah nol)
 Pantau hasil pemeriksaan laboratorium
( kalsium serum, albumin serum, BUN,
kreatinin, elektrolit, magnesium, tes fungsi
hepar)
 Pantau tanda dan gejala fraktur patologis ( nyeri
lokal yang berlanjut dan tak hilang, deformitas
tulang yang tampak jelas, krepitasi saat
bergerak, edema jaringan lunak setempat,
perubahan warna kulit, nyeri tekan)
 Pantau tanda dan gejala efusi malignan :
- Efusi pleura : batuk, dispnea, nyeri pleuritik,
penurunan dan keterlambatan gerak pada
sisi dada yang sakit, penonjolan ruang
interkostal, penurunan bunyi nafas,
penurunan fremitus, peningkatan frekuensi
dan kedalaman nafas
- Asites : distensi abdominal, peningkatan
lingkar abdomen, sesak nafas,keletihan,
edema, indigesti, cepat kenyang, penurunan
nilai albumin dan protrein serum, faktor
pembekuan dan elektrolit abnormal
- Efusi perikard : batuk, dispneu, nyeri dada,
kelemahan, pusing, ortopnea, distensi vena
leher, peningkatan tekanan vena sentral.

Diagnosa Keperawatan/ Rencana keperawatan


Masalah Kolaborasi
Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi

PK. Sindrom Uremik Setelah dilakukan tindakan  Lakukan tindakan HD sesuai dengan
keperawatan selama …………., program :
PK. Sindrom Uremik dapat o QB : 150-200 ml/mnt
diminimalkandengan kriteria hasil tidak o Gunakan dialiser dengan surface
ada: area yang luas, kuf tinggi
 Pantau kadar ureum darah post HD
; Kadar ureum darah turun 40-
50%  Kaji keluhan gatal klien
; Nafas tidak bau amoniak  Anjurkan pemakaian lotion yang
; Keluhan gatal berkurang mengandung emolient (baby oil)
; Turgor kulit baik

Diagnosa Rencana keperawatan


Keperawatan/
Tujuan dan Kriteria Intervensi
Masalah
Hasil
Kolaborasi

PK. Gangguan Metabolik Setelah dilakukan tindakan  Monitor tanda dan gejala :
keperawatan selama - Hipoglikemi : glukosa darah < 70 mg/dl, pucat, lembab,
…………., kulit dingin, takikardi, diaforesis, gugup, gelisah,
PK. Gangguan metabolik cenderung tidur.
dapat diminimalkan - Hiponatremi : penurunan kesadaran, kelemahan, nyeri
abdomen, kedutan otot atau kejang, mual, muntah, diare.
- Hipokalemia : kelemahan/paralisis, penurunan atau tak
adanya reflek tendon dalam, hipoventilasi, poliuria,
hipotensi, poliuria, hipotensi, paralitik ileus, mual, muntah,
anoreksia, perubahan EKG (gelombang U, gelombang T
datar, disritmia, interval QT memanjang).
- Hipokalsemia : perubahan status mental, kesemutan
pada, kramotot, kejang, perubahan EKG (interval QT
memanjang, segmen ST memanjang, disritmia)
- Hipomagnesia : disfagia,mual, anoreksia, kelemahan
otot-otot, geerakan lambat, kedutan, kacau mental, EKG
(disritmia, gelombang T datar/menurun, interval QT
memanjang)
- Hipofosfatemia: kelelahan otot, nyeri, perdarahan,
depresi fungsi sel darah putih, kacau mental, anoreksia.
 Monitor gangguan asam basa

Diagnosa Rencana keperawatan


Keperawatan/
Tujuan dan Kriteria Intervensi
Masalah
Hasil
Kolaborasi

PK: Trombosis vena Setelah dilakukan tindakan - Pantau status trombosis vena, perhatikan:
dalam keperawatan selama …. PK: ; Penurunan/ hilangnya nadi perifer
Trombosis vena dalam dapat ; Rasa panas dan kemerahan/ kedinginan dan sianosis yang
diminimalkan tak biasanya
; Peningkatan nyeri pada kaki
; Nyeri dada tiba-tiba, dispnea dan HR meningkat
; Tanda human +
- Kolaborasi dokter untuk pemasangan stoking anti emboli atau alat
penekan pada bagian-bagian tetentu
- lakukan penilaian status hidrasi berdasarkan BJ urin, intake-
output, BB dan osmolaritas serum
- berikan dorongan pd klien untuk melakukan latihan kaki isotonic
- Lakukan ambulasi sedini mungkin, hindarikan duduk terlalu lama
dengan kaki tergantung
- Tinggikanekstremitas yang sakit/ bengkak pada posisi di atas
jantung
- Anjurkan klien menghindari merokok
- Kelola pemberian obat anti koagulasi darah
- Pantau tanda-tanda dini perdarahan abnormal pada terapi anti
koagulasi

Diagnosa Keperawatan/ Rencana keperawatan


Masalah Kolaborasi
Tujuan dan Kriteria Intervensi
Hasil
PK : Hipertensi Setelah dilakukan tindakan o Pantau dan catat tekanan darah sesuai indikasi
keperawatan selama o Kolaborasi pemberian obat anti hipertensi
……… PK. Hipertensi o Dorong kepatuhan terapi obat, pembatasan diet
dapat diminmalkan dengan dan cairan
kriteria: o Ajarkan kepada klien untuk melaporkan tanda
o Sistol ≤ 150 kelebihan cairan, perubahan penglihatan, sakit
Diastol 70-100 kepala, edema atau kejang

Diagnosa Keperawatan/ Rencana keperawatan


Masalah Kolaborasi
Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi

PK Penyakit tulang dan kalsifikasi Setelah dilakukan tindakan - Kolaborasi medikasi : pengikat fosfat,
metastasik keperawatan selama …………., suplemen kalsium, suplemen vit D
PK. Penyakit tulang dan - Pantau kadar serum dari kalsium, fosfor,
kalsifikasi metastasik dapat aluminium
diminalkan dengan kriteria hasil: - Bantu klien dalam program latihan

o Kalsium serum : 4,5-5,5 mEq/L


o Fosfat : 1,7-2,6 mEq/L
o Bone Scane : tidak ada
dimeniralisasi

Diagnosa Keperawatan/ Rencana keperawatan


Masalah Kolaborasi
Tujuan dan Kriteria Intervensi
Hasil
PK DM: KAD, koma Hiperosmolar Setelah dilakukan tindakan ; Pantau tanda dan gejala diabetic asidosis
hiperglikemi nonketotik (HHKN), keperawatan selama (glukosa darah >300mg/dl, keton plasma positif,
hipoglikemi, infeksi, penyakit …………..perawat akan nafas bau aseton, sakit kepala, pernapasan kuss
vaskular, neuropati, retinopati, menangani dan meminimalkan maul, anoreksi, mual, muntah, poliuria, polidibsia,
nefropati. PK DM dengan kriteria hasil: penurunan natrium serum, kalium dan fosfat,
; Kadar gula terkontrol dehidrasi, membran muksa kering, turgor kulit
; TTV dalam rentang normal buruk)
; Tanda-tanda infeksi tidak ; Pantau tanda dan gejala Koma HHKN (glukosa
ada darah 600-2000mg/dl, natrium serum normal atau
; Gejala retinopati, meningkat, kalium serum normal/ meningkat,
neuropati dan nefropati hipotensi, dehidrasi, perubahan sensori)
terkontrol ; Pantau fungsi jantung dan status srkulasi
(frekuensi dan irama jantung, warna kulit,
pengisian kapiler, nadi perifer, kalum serum)
; Pantau tanda dan gejala hipoglikemu (Glukosa
darah < 70 mg/dl, pucat, lembab, kulit dingin,
takikardia, diaforesis, gugup, gelisah,
inkoordinas, cenderung tidur)
; Pantau tanda dan gejala Infeksi (Infeksi saluran
pernapasan atas, ISK, otitis eksternal, kulit
merah, hangat, nyeri, furun kulosis, karbunkel)
; Kaji faktor risiko dan monitor tanda dan gejala
komplikasi makrovaskular (riwayat keluarga
dengan penyakit jantug, usia >40thn, perokok,
hipertensi, hiperlipidemia, obesitas, diabetes tak
terkontrol)
; Pantau tanda dan gejala retinopati (penglihatan
kabur, bintik hitam, kebutaan tiba-tiba)
; Pantau tanda dan gejala neuropati perifer
(diabetes tak terkontrol, diabetes >10thn, nyeri,
penurunan sensasi, penurunan respon tendon
dalam, penurunan rasa vibrasi, ulkus kaki,
parestesia)
; Pantau tanda dan gejala nefropati (diabetes tak
terkontrol, diabetes >10thn, hipertensi,
proteinuria, bakteriuria, peningkatan sel darah
purihm hematuria , demam, nyeri badan ,
menggigil,stress inkontinensia)

Anda mungkin juga menyukai