Anda di halaman 1dari 15

PENCEGAHAN DAN

PENATALAKSANAAN
KOMPLIKASI AKUT DAN
KRONIK PASIEN
DIABETES MELLITUS

Yani Sofiani
BACKGROUND
DM Disease with growing
problem

International Diabetic Federation (2017)


The number of diabetic patients over 65
years 123 million and 327 million (20 – 64
years)

Indonesia  Western Pacific 159


million

Prediction in 2045 increase  253


million (65 years) and 438 (20 – 64
years) 2
RISKESDAS 2013
INDONESIAN DM PROFILE
Age > 15 years old

1.5 % diagnosis

2.1 % diagnosis and fill the symptom

2.3 % female

2.5 % live in the urban with high


educational level
Self care Diabetic client (Parker,
2008)
Manage the condition of blood glucose
within normal value

Correct diet plan


1.

2. Routine activity 150 minutes/week


3. Using recommended therapy
4. Feet and skin care
5. Control to doctor and Blood Glucose (BG) monitoring
(Milchovich and Dunn-Long,
4 2011)
TARGET UNTUK KONTROL GLUKOSA

 HbA1c  < 6.5 %


 Glukosa darah kapiler < 110 mg/dl
 Glukosa darah post-prandial < 180 mg/dl
Komplikasi DM

Akut Kronik

Hypoglycemia Hyperglycemia Macrovasculer Microvasculer

Gangguan
Retinopathy Nefropathy Atherosclerosis kardiovaskuler
(hipertensi, CHF)

Gangguan
Gangguan
Neuropathy pembuluh darah
cerebrovaskuler
perifer
Masalah lain

Kaki Sexual

Pencernaan kulit

Tulang dan sendi


Psikologis
(rhematik)
Hypoglycemia
 Gukosa darah di bawah < 70 mg/dl
 Penyebab
 Kelebihan insulin  terapi insulin
 Tidak ada asupan makanan
 Peningkatan penggunaan glukosa  olahraga
 Peningkatan sensitivitas insulin  tengah malam
 Hypoglycemia unawareness
 Penggunaan terapi yang berlebihan
 Gejala  sangat individual
 Neurologic  gangguan kognitif, perubahan perilaku, gangguan
psikomotor, penurunan kesadaran, koma
Optimalkan
Diabetes
self
managemen
Kenali
Mengenali
faktor
penyebab
resiko

Cara
mengurangi
resiko
hypoglikemia
Asupan glukosa ==>
minuman atau makanan
manis ==> respon 15 - 20
menit

Penanganan
Hypoglycemia

Glukogon (SC/IM) dosis


1 mg untuk dewasa ==>
Glukosa (IV)
dampak mual, muntah ==> 25 g
Hyperglicemia
 Ketoasidosis dan Hyperosmolar hyperglycemia non-ketotik
(osmolalitas >320 mosm/kg
 Penyebab
 Kekurangan insulin
 Tanda
 3P
 Kehilangan BB
 Lelah
 Napas kusmaul
 Mengantuk
 Coma
Koreksi Cairan dan
elektrolit ==> NaCl 15-
20 ml/kg/jam atau 1
lt/jam, lanjutkan 250
ml/jam ==> lihat kondisi
pasien

Pemberian Insulin ==> melalui infus


0.1 IU/kg/jam atau IV Bolus 0.15
IU/kg

Penatalaksanaan
Ketoasidosis /
Perbaiki penyebab
HHNK

Monitoring tanda klinis


==> koreksi asidosis
Retinopathy

 Gangguan pada mata pada DM tipe 1  67 %, DM


tipe 2 terjadi 1 dari 3 pasien
 Prevalensi terjadinya kebutaan tergantung
 Durasi DM
 Kontrol glukosa darah dan tekanan darah
 Skreening

 Pencegahan  cek mata setiap 1 - 2 tahun


Nephropathy

 Gangguan pada ginjal


 Skreening  albumin dan Glomerular Filtrasi Rate (GFR)
 setiap tahun
 Diabetik Kidney Disease  GFR < 60 ml dan albumin > 30
mg/g creatinin
Neuropathy

 Kehilangan sensasi  resiko gangguan kaki


 Skreening  monofilamen 5.07 pressure 10 g 
setiap kontrol
 Pencegahan gangguan kaki  perawatan kaki
 Menjaga kebersihan kaki
 Memotong kuku yang benar
 Menjaga kelembaban kaki
 Penggunaan alas kaki yang benar
 Lakukan senam kaki

Anda mungkin juga menyukai