Anda di halaman 1dari 53

ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK PADA LANSIA NY.

K
DENGAN DIABETES MILITUS DI DESA SUCO KARANG SIRI
DI WILAYAH PUSKESMAS MUMBULSARI

OLEH :

ERIN NUR CAHYANTI


NIM : 1701021027

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER
2019
PERSETUJUAN

Asuhan Keperawatan Gerontik pada lansia Ny.K dengan Diabetes Militus Telah
dilaksanakan pada tanggal 14 – Desember- 2019 Di Wilayah DSUCO–
Mumbulsari.

Pembimbing Puskesmas .............,........................


Pembimbing Akademik

(......................................) (....................................)
LEMBAR KONSULTASI

TGL MATERI YG DIKONSULTASIKAN NAMA & TTD


PEMBIMBING PEMBIMBING
DIABETES MELLITUS

A. Definisi
Diabetes mellitus merupakan sekelompok kelainan heterogen yang
ditandai oleh kenaikan kadar glukosa dalam darah atau hiperglikemia.
(Brunner dan Suddarth, 2002).
Diabetes Melllitus adalah suatu kumpulan gejala yang timbul pada
seseorang yang disebabkan oleh karena adanya peningkatan kadar gula
(glukosa) darah akibat kekurangan insulin baik absolut maupun relatif
(Barbara C Long, 2002).

B. Klasifikasi
Klasifikasi diabetes mellitus sebagai berikut :
1. Tipe I : Diabetes mellitus tergantung insulin (IDDM)
2. Tipe II : Diabetes mellitus tidak tergantung insulin (NIDDM)
3. Diabetes mellitus yang berhubungan dengan keadaan atau sindrom lainnya
4. Diabetes mellitus gestasional (GDM)

C. Etiologi
1. Diabetes tipe I:
a. Faktor genetik
Penderita diabetes tidak mewarisi diabetes tipe I itu sendiri; tetapi
mewarisi suatu predisposisi atau kecenderungan genetik ke arah
terjadinya DM tipe I. Kecenderungan genetik ini ditemukan pada
individu yang memiliki tipe antigen HLA.
b. Faktor-faktor imunologi
Adanya respons otoimun yang merupakan respons abnormal dimana
antibodi terarah pada jaringan normal tubuh dengan cara bereaksi
terhadap jaringan tersebut yang dianggapnya seolah-olah sebagai
jaringan asing. Yaitu otoantibodi terhadap sel-sel pulau Langerhans
dan insulin endogen.
c. Faktor lingkungan
Virus atau toksin tertentu dapat memicu proses otoimun yang
menimbulkan destruksi selbeta.
2. Diabetes Tipe II
Mekanisme yang tepat yang menyebabkan resistensi insulin dan gangguan
sekresi insulin pada diabetes tipe II masih belum diketahui. Faktor genetik
memegang peranan dalam proses terjadinya resistensi insulin.
Faktor-faktor resiko :
a. Usia (resistensi insulin cenderung meningkat pada usia di atas 65 th)
b. Obesitas
c. Riwayat keluarga
D. Patofisiologi/Pathways

Defisiensi Insulin

glukagon↑ penurunan pemakaian


glukosa oleh sel Resiko
Ketidakstabilan
kadar gula darah
glukoneogenesis hiperglikemia

lemak protein glycosuria

ketogenesis BUN↑ Osmotic Diuresis

ketonemia Nitrogen urine ↑ Dehidrasi Kekurangan


volume cairan

Mual muntah ↓ pH Hemokonsentrasi

Resti Ggn Nutrisi


Asidosis Trombosis
Kurang dari kebutuhan

 Koma Aterosklerosis
 Kematian

Makrovaskuler Mikrovaskuler

Retina Ginjal
Jantung Serebral Ekstremitas
Retinopati Nefropati
diabetik
Miokard Infark Stroke Gangren

Ggn. Penglihatan Gagal


Ggn Integritas Kulit Ginjal

Resiko Injury
E. Tanda dan Gejala
Keluhan umum pasien DM seperti poliuria, polidipsia, polifagia pada
DM umumnya tidak ada. Sebaliknya yang sering mengganggu pasien adalah
keluhan akibat komplikasi degeneratif kronik pada pembuluh darah dan saraf.
Pada DM lansia terdapat perubahan patofisiologi akibat proses menua,
sehingga gambaran klinisnya bervariasi dari kasus tanpa gejala sampai kasus
dengan komplikasi yang luas. Keluhan yang sering muncul adalah adanya
gangguan penglihatan karena katarak, rasa kesemutan pada tungkai serta
kelemahan otot (neuropati perifer) dan luka pada tungkai yang sukar sembuh
dengan pengobatan lazim.
Menurut Supartondo, gejala-gejala akibat DM pada usia lanjut yang sering
ditemukan adalah :
1. Katarak
2. Glaukoma
3. Retinopati
4. Gatal seluruh badan
5. Pruritus Vulvae
6. Infeksi bakteri kulit
7. Infeksi jamur di kulit
8. Dermatopati
9. Neuropati perifer
10. Neuropati viseral
11. Amiotropi
12. Ulkus Neurotropik
13. Penyakit ginjal
14. Penyakit pembuluh darah perifer
15. Penyakit koroner
16. Penyakit pembuluh darah otak
17. Hipertensi
Osmotik diuresis akibat glukosuria tertunda disebabkan ambang ginjal yang tinggi,
dan dapat muncul keluhan nokturia disertai gangguan tidur, atau bahkan inkontinensia
urin. Perasaan haus pada pasien DM lansia kurang dirasakan, akibatnya mereka tidak
bereaksi adekuat terhadap dehidrasi. Karena itu tidak terjadi polidipsia atau baru terjadi
pada stadium lanjut.
Penyakit yang mula-mula ringan dan sedang saja yang biasa terdapat pada pasien DM
usia lanjut dapat berubah tiba-tiba, apabila pasien mengalami infeksi akut. Defisiensi
insulin yang tadinya bersifat relatif sekarang menjadi absolut dan timbul keadaan
ketoasidosis dengan gejala khas hiperventilasi dan dehidrasi, kesadaran menurun dengan
hiperglikemia, dehidrasi dan ketonemia. Gejala yang biasa terjadi pada hipoglikemia
seperti rasa lapar, menguap dan berkeringat banyak umumnya tidak ada pada DM usia
lanjut. Biasanya tampak bermanifestasi sebagai sakit kepala dan kebingungan mendadak.
Pada usia lanjut reaksi vegetatif dapat menghilang. Sedangkan gejala kebingungan
dan koma yang merupakan gangguan metabolisme serebral tampak lebih jelas.
F. Pemeriksaan Penunjang
1. Glukosa darah sewaktu
2. Kadar glukosa darah puasa
3. Tes toleransi glukosa
Kadar darah sewaktu dan puasa sebagai patokan penyaring diagnosis DM (mg/dl)
Bukan DM Belum pasti DM DM
Kadar glukosa darah sewaktu
- Plasma vena
- Darah kapiler < 100 100-200 >200
Kadar glukosa darah puasa <80 80-200 >200
- Plasma vena
- Darah kapiler
<110 110-120 >126
<90 90-110 >110
Kriteria diagnostik WHO untuk diabetes mellitus pada sedikitnya 2 kali pemeriksaan :
1. Glukosa plasma sewaktu >200 mg/dl (11,1 mmol/L)
2. Glukosa plasma puasa >140 mg/dl (7,8 mmol/L)
3. Glukosa plasma dari sampel yang diambil 2 jam kemudian sesudah
mengkonsumsi 75 gr karbohidrat (2 jam post prandial (pp) > 200 mg/dl

G. Penatalaksanaan
Tujuan utama terapi diabetes mellitus adalah mencoba menormalkan aktivitas insulin
dan kadar glukosa darah dalam upaya untuk mengurangi komplikasi vaskuler serta
neuropati. Tujuan terapeutik pada setiap tipe diabetes adalah mencapai kadar glukosa
darah normal.
Ada 5 komponen dalam penatalaksanaan diabetes :
1. Diet
2. Latihan
3. Pemantauan
4. Terapi (jika diperlukan)
5. Pendidikan

H. Pengkajian
 Riwayat Kesehatan Keluarga
Adakah keluarga yang menderita penyakit seperti klien ?
 Riwayat Kesehatan Pasien dan Pengobatan Sebelumnya
Berapa lama klien menderita DM, bagaimana penanganannya, mendapat terapi insulin
jenis apa, bagaimana cara minum obatnya apakah teratur atau tidak, apa saja yang
dilakukan klien untuk menanggulangi penyakitnya.
 Aktivitas/ Istirahat :
Letih, Lemah, Sulit Bergerak / berjalan, kram otot, tonus otot menurun.

 Sirkulasi
Adakah riwayat hipertensi,AMI, klaudikasi, kebas, kesemutan pada ekstremitas, ulkus
pada kaki yang penyembuhannya lama, takikardi, perubahan tekanan darah
 Integritas Ego
Stress, ansietas
 Eliminasi
Perubahan pola berkemih ( poliuria, nokturia, anuria ), diare
 Makanan / Cairan
Anoreksia, mual muntah, tidak mengikuti diet, penurunan berat badan, haus,
penggunaan diuretik.
 Neurosensori
Pusing, sakit kepala, kesemutan, kebas kelemahan pada otot, parestesia,gangguan
penglihatan.
 Nyeri / Kenyamanan
Abdomen tegang, nyeri (sedang / berat)
 Pernapasan
Batuk dengan/tanpa sputum purulen (tergangung adanya infeksi / tidak)
 Keamanan
Kulit kering, gatal, ulkus kulit.

I. Masalah Keperawatan
1. Resiko tinggi gangguan nutrisi : kurang dari kebutuhan
2. Kekurangan volume cairan
3. Gangguan integritas kulit
4. Resiko terjadi injury

J. Intervensi
1. Resiko tinggi gangguan nutrisi : kurang dari kebutuhan berhubungan dengan
penurunan masukan oral, anoreksia, mual, peningkatan metabolisme protein, lemak.
Tujuan : kebutuhan nutrisi pasien terpenuhi
Kriteria Hasil :
 Pasien dapat mencerna jumlah kalori atau nutrien yang tepat
 Berat badan stabil atau penambahan ke arah rentang biasanya
Intervensi :
 Timbang berat badan setiap hari atau sesuai dengan indikasi.
 Tentukan program diet dan pola makan pasien dan bandingkan dengan makanan
yang dapat dihabiskan pasien.
 Auskultasi bising usus, catat adanya nyeri abdomen / perut kembung, mual,
muntahan makanan yang belum sempat dicerna, pertahankan keadaan puasa
sesuai dengan indikasi.
 Berikan makanan cair yang mengandung zat makanan (nutrien) dan elektrolit
dengan segera jika pasien sudah dapat mentoleransinya melalui oral.
 Libatkan keluarga pasien pada pencernaan makan ini sesuai dengan indikasi.
 Observasi tanda-tanda hipoglikemia seperti perubahan tingkat kesadaran, kulit
lembab/dingin, denyut nadi cepat, lapar, peka rangsang, cemas, sakit kepala.
 Kolaborasi melakukan pemeriksaan gula darah.
 Kolaborasi pemberian pengobatan insulin.
 Kolaborasi dengan ahli diet.

2. Kekurangan volume cairan berhubungan dengan diuresis osmotik.


Tujuan : kebutuhan cairan atau hidrasi pasien terpenuhi
Kriteria Hasil :
Pasien menunjukkan hidrasi yang adekuat dibuktikan oleh tanda vital stabil, nadi
perifer dapat diraba, turgor kulit dan pengisian kapiler baik, haluaran urin tepat secara
individu dan kadar elektrolit dalam batas normal.
Intervensi :
 Pantau tanda-tanda vital, catat adanya perubahan TD ortostatik
 Pantau pola nafas seperti adanya pernafasan kusmaul
 Kaji frekuensi dan kualitas pernafasan, penggunaan otot bantu nafas
 Kaji nadi perifer, pengisian kapiler, turgor kulit dan membran mukosa
 Pantau masukan dan pengeluaran
 Pertahankan untuk memberikan cairan paling sedikit 2500 ml/hari dalam batas
yang dapat ditoleransi jantung
 Catat hal-hal seperti mual, muntah dan distensi lambung.
 Observasi adanya kelelahan yang meningkat, edema, peningkatan BB, nadi tidak
teratur
 Kolaborasi : berikan terapi cairan normal salin dengan atau tanpa dextrosa, pantau
pemeriksaan laboratorium (Ht, BUN, Na, K)

3. Gangguan integritas kulit berhubungan dengan perubahan status metabolik (neuropati


perifer).
Tujuan : gangguan integritas kulit dapat berkurang atau menunjukkan
penyembuhan.
Kriteria Hasil :
Kondisi luka menunjukkan adanya perbaikan jaringan dan tidak terinfeksi
Intervensi :
 Kaji luka, adanya epitelisasi, perubahan warna, edema, dan discharge, frekuensi
ganti balut.
 Kaji tanda vital
 Kaji adanya nyeri
 Lakukan perawatan luka
 Kolaborasi pemberian insulin dan medikasi.
 Kolaborasi pemberian antibiotik sesuai indikasi.

4. Resiko terjadi injury berhubungan dengan penurunan fungsi penglihatan


Tujuan : pasien tidak mengalami injury
Kriteria Hasil : pasien dapat memenuhi kebutuhannya tanpa mengalami injury
Intervensi :
 Hindarkan lantai yang licin.
 Gunakan bed yang rendah.
 Orientasikan klien dengan ruangan.
 Bantu klien dalam melakukan aktivitas sehari-hari
 Bantu pasien dalam ambulasi atau perubahan posisi
4. Resiko Ketidakstabilan kadar gula darah
 Bantu klien mengidentifikasikan faktor-faktor yang mungkin menyebabkan kadar
gula darah tidak stabil.
 Ajarkan klien untuk menghindari makanan yang mengandung gula terlalu banyak
 Memberikan KIE tentang pentingnya pola makan untuk penderita DM.
 Melakukan test kadar gula darah dengan teratur
DAFTAR PUSTAKA

Luecknote, Annette Geisler, Pengkajian Gerontologi alih bahasa Aniek Maryunani,


Jakarta:EGC, 1997.

Doenges, Marilyn E, Rencana Asuhan Keperawatan Pedoman untuk Perencanaan dan


Pendokumentasian Perawatan Pasien edisi 3 alih bahasa I Made Kariasa, Ni Made
Sumarwati, Jakarta : EGC, 1999.

Carpenito, Lynda Juall, Buku Saku Diagnosa Keperawatan edisi 6 alih bahasa YasminAsih,
Jakarta : EGC, 1997.

Smeltzer, Suzanne C, Brenda G bare, Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner &
Suddarth Edisi 8 Vol 2 alih bahasa H. Y. Kuncara, Andry Hartono, Monica Ester,
Yasmin asih, Jakarta : EGC, 2002.

Ikram, Ainal, Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam : Diabetes Mellitus Pada Usia Lanjut jilid I
Edisi ketiga, Jakarta : FKUI, 1996.

Arjatmo Tjokronegoro. Penatalaksanaan Diabetes Melitus Terpadu.Cet 2. Jakarta : Balai


Penerbit FKUI, 2002
Arisman,(2011). Diabetes Melitus. Dalam: Arisman,ed. Buku Ajar ilmi Gizi Obesitas.
Diabetes Melituss dan Dislipidemia. Jakarta:EGC,44-54
A. Konsep
Keperawa
tan

Nama
mahasiswa :
Erin Nur diisi sesuai wisma tempat klien tinggal. Diisi hanya
Cahyanti : jika
pengkajian dilakukan di rumah perawatan/panti jompo
: Tuliskan tanggal saat pertemuan pertama untuk
Tanggal pengkajian pengkajian
Dilakukan
1. IDENTITAS KLIEN
Nama klien : Tuliskan hanya inisial
: Tuliskan usia klien. Sesuaikan dengan data base klien jika
Usia perlu
Jenis kelamin : Sudah jelas
Suku : Sudah jelas
Agama : Sudah jelas
Status pernikahan : Sudah jelas
Tingkat
pendidikan : Sudah jelas
Tuliskan alamat terakhir klien tinggal (sebelum berada
Alamat asal : di
rumah perawatan). Sesuaikan dengan data base klien jika
perlu
2. RIWAYAT KESEHATAN SAAT INI
: Tuliskan keluhan fisik maupun mental yang dirasakan
Keluhan utama klien
saat ini. Atau keluhan yang menyebabkan kiln datang
mencari
pertolongan. Tuliskan juga durasi munculnya keluhan,
factor
predisposisi dan presipitasi yang dimiliki klien.
: Tuliskan semua upaya klien untuk mengatasi keluhan.
Upaya yang dilakukan Dapat
untuk mengatasi keluhan berupa (1) tidak melakukan apa – apa, (2) klien meminum
jamu/obat tradisional, (3) klien meminum obat bebas, (3)
klien
berobat ke tenaga kesehatan; (4) klien berobat ke
pengobatan
komplementer seperti akupuntur, bekam, massase, (5)
klien
berobat ke pengobatan alternatif
3. RIWAYAT KESEHATAN YANG LALU
Tuliskan persepsi klien atas kesehatan fisik dan
Status kesehatan secara : mentalnya.
umum
Penyakit yang dialami : Tuliskan penyakit yang dialami klien saat anak – anak,
saat jika
anak – anak klien masih ingat.
Penyaki : Tuliskan pernyakit kronis yang diderita klien dalam
t kronis yang setahun
terakhir dan upaya klien dalam mengatasi atau
diderita mencegah
penyakit untuk kambuh.
Riwaya : Tuliskan kapan klien MRS terakhir kalinya, penyebab
t pembedahan, MRS
dan durasi MRS. Jika klien pernah mengalami
MRS pembedahan,
tuliskan kapan pembedahan dilakukan dan penyebabnya.
Riwayat : Jika klien memiliki kebiasaan mengkonsumsi jamu;
pengobatan/jamu tuliskan
jenis jamu yang diminum (serbuk atau rebus), frekuensi
minum
jamu, sejak kapan minum jamu, efek yang dirasakan
setelah
minum jamu.
Jika klien memiliki kebiasaan minum obat; tuliskan jenis
obat
(obat bebas atau obat keras), merk dagang obat, sejak
kapan
mengkonsumsi obat, efek yang dirasakan setelah minum
obat,
kebiasaan mengganti obat, kebiasaan minum jamu dan
obat
secara bersamaan.
: Tuliskan riwayat alergi klien baik berupa makanan, obat,
Alergi atau
zat lain
FORMAT ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK

Riwayat Tuliskan riwayat jatuh yang pernah dialami klien,


jatuh : kapan
terjadinya, efek jatuh yang ditimbulkan, upaya yang
telah
dilakukan untuk mengurangi efek jatuh, dan gejala sisa
saat ini
4. RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA
: Tuliskan penyakit kronis/degeneratif yang diderita oleh
Penyakit kronis yang orang
diderita oleh keluarga tua/ saudara kandung klien.
5. RIWAYAT SOSIAL
Kondisi pasangan : Jika pasangan masih hidup, tuliskan kondisi kesehatan
pasangan klien saat ini.
Jika pasangan klien sudah meninggal. Tanyakan kapan
pasangan klien meninggal dan penyebab meninggal.
Tuliskan pekerjaan terakhir yang dilakukan klien
Riwayat pekerjaan : sebelum
pensiun, atau jika masih bekerja tuliskan jenis pekerjaan
terdahulu klien
dan pendapatan yang diperoleh.
Tuliskan hobi/aktifitas yang disukai klien, yang
Hobi/aktifitas yang : dilakukan
disukai untuk mengisi waktu luang.
Pola : Tuliskan kebiasan klien yang meliputi tidur (durasi,
kebiasaan kualitas,
dan gangguan tidur yang mungkin dialami klien), olahraga
(jenis olahraga, frekuensi latihan), kebiasaan
rekreasi,
konsumsi alcohol, atau rokok.
: Jelaskan dengan siapa klien tinggal (sendiri, pasangan,
Pengaturan lingkungan anak,
tempat cucu), pengambilan keputusan di tempat tinggal klien,
tinggal posisi
kamar tidur dan kamar mandi klien, dan pencahayaan
Jejaring : Tuliskan akitifitas sosial yang dilakukan oleh klien,
sosial kelompok
khusus yang diikuti klien, kehadiran klien dalam
kegiatan
kelompok, dan dukungan kelompok terhadap kehidupan
klien.
: Tuliskan asuransi kesehatan yang dimiliki oleh
Cakupan asuransi klien
kesehatan (askes/BPJS/ swasta)
PEMERIKSAAN
6. FISIK
: Tuliskan kondisi penampilan umum klien, status
Status kesehatan umum kesadaran,
tanda – tanda ketidaknyamanan dan mimic wajah
: Tuliskan hasil pengukuran tekanan darah, nadi, RR dan
Tanda – tanda vital suhu
Klien
Integument : Kaji tekstur, kelembaban dan suhu akral klien. Kaji
adanya
erupsi, scar, massa, nevi, teleangiektasis, dan
abnormalitas
pada rambut dan kuku
Hematopoeti : Kaji kondisi KGB (ukuran, konsistensi, dan mobilitas
k KGB di
area oksipital, cervical, post auricular, sub mandibular,
supra
clavicular, epithroclear, axilla, dan inguinal). Kaji
adanya
perdarahan abnormal.
: Kaji ukuran dan kesimetrisan kepala, tanda – tanda
Kepala trauma, kaji
kondisi sinus, massa dan kondisi kulit kepala
: Kaji kondisi alis dan bulu mata. Kaji adanya inflamasi
Mata pada
konjungtiva, anemia dan sklera ikterik. Kaji pergerakan
bola
mata, dan visus. Tajam penglihatan dapat diuji dengan
meminta
klien membaca koran pada jarak baca.
: Kaji kondisi daun telinga, kanal auditori, membrane
Telinga timpani
dan fungsi pendengaran.
FORMAT ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK

Hidung : Kaji adanya deformitas dan deviasi septum, obstruksi,


inflamasi membrane mukosa, polip, perdarahan dan
discharge
lainnya
.
: Kaji warna bibir, pigmentasi dan adanya lesi. Kebersihan
Mulut dan tenggorokan gigi
dan halitosis. Warna, perdarahan dan inflamasi pada gusi
serta
kondisi palatum. Lepas gigi palsu saat melakukan
pemeriksaan.
Kaji mukosa tenggorokan, eksudat dan lesi;
ukuran,
kesimetrisan dan eksudat
tonsil, dan adanya discharge post
nasal.
Kaji ROM pada sendi leher; nyeri; posisi trakea;
Leher : ukuran,
kesimetrisan dan konsistensi tiroid; dan palpasi nadi
karotis.
Pernafasan : Kaji bentuk dada, kesimetrisan ekskursi, scar, retraksi; kaji
adanya nyeri tekan; lakukan perkusi dan auskultasi suara
nafas.
Punggung : Kaji adanya scoliosis, kifosis dan lordosis
Cardiovaskul : Kaji pergerakan precordial, impuls apical, nadi apical,
er dan
bunyi jantung,
Kaji bentuk abdomen; kaji bising usus, kaji kondisi hepar,
Gastrointestinal dan
nyeri tekan
Genitalia : Pada klien perempuan kaji genitalia eksterna; gunakan
speculum untuk mengkaji kondisi mukosa vagin dan
cervix;
lakukan palpasi bimanual untuk mengkaji uterus dan
adanya
massa.
Pada klien laki – laki kaji adanya hernia inguinalis; dan
massa
dan nyeri pada area scrotal dan inguinal.
Kaji status mental; nervus cranialis; reflek fisiologis;
Persarafan : tes
rhomberg dan gaya berjalan.
: Kaji ROM pada setiap ekstremitas; kaji deformitas,
Musculoskeletal edema,
sianosis, clubbing; dan kaji kekuatan otot.
PENGKAJIAN
7. NUTRISI
Antopometri : Lakukan pengukuran TB, BB, dan BMI
: Isi form sesuai jawaban klien berdasarkan apa yang
Mini Nutritional dirasakan
klien dalam 3 bulan terakhir. Beri penilaian sesuai skoring
Asessment pada
masing – masing item dan lakukan penjumlahan seluruh
skor
untuk diinterpretasikan sebagai berikut :
12 – 14 : status nutrisi normal
8 – 11 : beresiko malnutrisi
0 – 7 : malnutrisi
8. PENGKAJIAN FUNGSI KESEIMBANGAN
Sediakan kursi tanpa sandaran tangan dan lintasan
Timed Up and Go Test : lurus
sepanjang 3 meter. Saat aba – aba “yak” minta lansia
untuk
bangkit dari kursi, berjalan lurus hingga ujung
lintasan
sepanjang 3 meter, kembali lagi dan duduk di kursi.
Penghitungan waktu dimulai saat lansia bangkit dari
kursi
hingga kembali duduk. Saat melakukan tes, lansia
diperbolehkan menggunakan alat bantu jalan. Interpretasi
TUG
meliputi :
0 – 13 detik = fungsi keseimbangan normal
14 - 24 detik = beresiko tinggi jatuh
25 – 30 detik = diperkirakan membutuhkan bantuan dalam
mobilisasi dan melakukan
ADL
FORMAT ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK

9. PENGKAJIAN STATUS FUNGSIONAL


: Lakukan observasi untuk mengukur kemampuan
ADL kien
melakukan self care. Berikan skor sesuai kemampuan
klien.
Jumlahkan skor dan interpretasikan. Interpretasi :
0 – 20 : ketergantungan total
21 -61 : ketergantungan penuh
62 – 90 : ketergantungan moderat
91 -99 : ketergantungan ringan
:
100 mandiri
: Lakukan pengkajian hanya jika lansia tinggal di
IADL komunitas.
Tanyakan pada klien tentang kemampuan
fungsionalnya.
Lingkari skor/pernyataan yang mendekati
kemampuan
fungsional klien. Jumlahkan seluruh skor.
10. PENGKAJIAN FUNGSI KOGNITIF
: Berikan pertanyaan pada klien sesuai form dan beri nilai
MMSE sesuai
jawaban benar yang diberikan oleh klien. Jumlahkan
hasilnya
dan interpretasikan.
Interpretasi :
24-30 = normal
18-23 = gangguan kognitif sedang
0-17 = gangguan kognitif berat
: Ajukan pertanyaaan pada klien dan tandai setiap jawaban
SPMSQ yang
benar dan salah. Jumlahkan seluruh jawaban salah dan
benar.
Interpretasi :
Salah 0 – 3 : fungsi intelektual utuh
Salah 4 – 5 : kerusakan intelektual ringan
Salah 6 – 8 : kerusakan intelektual sedang
Salah 9 – 10: kerusakan intelektual berat
11. PENGKAJIAN FUNGSI PSIKOLOGIS
Lakukan pertanyaan skrining. Jika kedua pertanyaan dijawab tidak, lanjutkan pada
pengkajian fungsi spiritual.
Jika salah satu jawaban dijawab ya, lanjutkan pemeriksaan menggunakan Geriatric
Depression Scale (GDS). Ajukan pertanyaan pada lansia. Lingkari jawaban yang
sesuai. Angka 1 dalam kurung menunjukkan skor jawaban. Jumlahkan seluruh poin
dan interpretasikan.
Interpretasi :
0 – 9 : normal
10 – 19 : depresi ringan
20 – 30 : depresi berat
12. PENGKAJIAN FUNGSI SPIRITUAL
Agama yang dianut : Tuliskan agama yang dianut klien sesuai keyakinannya
Aktifitas ibadah : Tuliskan jenis ibadah yang dialakukan klien sesuai agama yang
dianut serta keteraturannya.
Hambatan beribadah : Tuliskan alasan klien tidak dapat melakukan ibadah
Perasaan saat tidak dapat : Kaji apa yang dirasakan klien saat tidak melaksanakan
ibadah,
beribadah kaji penyebab klien berpikir demikian, dan kaji apa
yang
dilakukan klien untuk mengatasi perasaan tersebut
Tujuan dan makna hidup : Kaji tujuan dan makna hidup klien jika ada
Persepsi tentang kematian : Kaji apa yang dipikirkan klien tentang kematian. Apa
yang
telah dilakukan klien untuk mempersiapkan kematian dan
apa
keinginan klien saat meninggal dunia
13. PENGKAJIAN FUNGSI SOSIAL
Ajukan pertanyaan pada klien dan berikan skor sesuai jawaban klien. Skor yang
diberikan meliputi :
Skor 2 : selalu
Skor 1 : kadang – kadang

< 3: disfungsi berat


4 – 6 : disfungsi
sedang >6 : fungsi
normal
FORMAT ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
Jl. Karimata no.49 Telp. (0331) 332240, Fax. (0331) 337857 Kotak Pos 104 Jember
Website : http://www.unmuhjember.ac.id Email : Kantorpusat@unmuhjember.ac.id

FORMAT PENGKAJIAN LANSIA


Nama mahasiswa :Erin Nur Cahyanti
Nim : 1701021027 Tgl. Pengkajian : 14 – Desember - 2019

1. IDENTITAS KLIEN
Nama Klien : Ny. K
Umur : 71 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Suku : Madura
Agama : Islam
Status Pernikahan : Sah
Tingkat Pendidikan : SD
Alamat Asal : Suco karang siri

2. RIWAYAT KESEHATAN SAAT INI


a. Keluhan utama : Klien mengatakan sering merasa badannya linu-linu terutama
bagian kaki kanan dan kiri pada malam hari.

b. Upaya yang dilakukan klien untuk mengatasi keluhan :


Klien mengatakan jika badannya terasa linu-linu klien meminta anaknya
mengantarkan untuk suntik ke mantra terdekat rumahnya

3. RIWAYAT KESEHAYAN YANG LALU


a. Status kesehatan secara umum :
Klien mengatakan sering merasa lemas, letih, kaki terasa linu
b. Penyakit yang dialami pada masa anak – anak
Klien mengatakan pernah menderita penyakit types
c. Penyakit kronis yang diderita :
Klien mengatakan mempunyai riwayat diabetes, rutin kotrol tes gula darah dan
meminum obat yang diberikan oleh petugas kesehatan.
d. Riwayat MRS, pembedahan :
Klien mengatakan tidak pernah MRS/operasi.
e. Riwayat penggunaan obat/jamu :
Klien mengatakan tidak pernah meminum jamu
f. Alergi :
Klien mengatakan tidak mempunyai riwayat alergi
FORMAT ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK

g. Riwayat jatuh
Klien mengatakan tidak pernah jatuh

4. RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA


a. Penyakit kronis /degeneratif yang diderita oleh keluarga :
Klien mengatakan keluarga tidak mempunyai riwayat Diabetes Militus

5. RIWAYAT SOSIAL
a. Kondisi pasangan :
Klien mengatakan suaminya sudah meninggal 5bulan yang lalu
b. Riwayat pekerjaan terdahulu :
Klien mengatakan dulu suaimnya bekerja sebagai petani
c. Hobi dan aktifitas yang disukai :
Klien mengatakan dulu suaminya suka jalan jalan didepan rumahnya
d. Pola kebiasaan :
Klien mengatakan suaminya tidak mengalami gangguan tidur, tidurnya selalu
teratur
e. Pengaturan lingkungan tempat tinggal :
Klien mengatakan tinggal dirumah bersama anak dan cucunya, klien tinggal
dirumah yang layak ditempati kamar tidur klien di dekat tv
f. Cakupan asuransi kesehatan :
Klien mengatakan mempunyai asuransi kesehatan BPJS.

6. PEMERIKSAAN FISIK
a. Status kesehatan umum :
Compos mentis

b. Tanda – Tanda Vital :


TD : 150/80 mmHg
N : 79 x/mnt
RR : 22 xmnt
GDA : 460
FORMAT ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK

c. Integument :
- Kulit : kuning langsat, sedikit lembut, elastis, turgor kulit <2detik, erupsi (-) scar (-)
massa (-) nevi (-) teleangiektasis (-) rambut lebat berwarna hitam dan putih.
-
d. Hematopoetic :
- Tidak ada perdarahan
e. Kepala :
- Betuk bulat, simetris, tidak ada tanda-tanda trauma.
f. Mata :
- Alis dan bulu mata simetris , konjungtiva anemis (-)
g. Telinga:
- Daun telinga simetris, membrane timpani (-), fungsi pendengaran tidak normal
h. Hidung :
- Simetris, perdarahan (-), obstruksi (-),
i. Mulut dan tenggorokan :
- Warna bibir merah muda, lesi (-), tampak keroposan gigi, tidak terjadi perdarahan pada
gusi.
j. Leher :
Posisi trakea simetris, tiroid (-), palpasi nadi karotis (-)
k. Pernafasan :
- Inspeksi : irama nafas teratur
- Perkusi : sonor
- Palpasi : tidak ada nyeri tekan
- Auskultasi : tidak ada suara nafas tambahan
l. Punggung :
- Scoliosis (-)
- Kifosis (-)
- Lordosis (-)
- Osteoporosis (-)
m. Cardiovaskuler :
- Inspeksi : ics IV midclavikula kiri
- Perkusi : ictus cordis teraba pada ics II-V
- Palpasi : sonor
- Auskultasi : lup dup
n. Gastrointestinal :
- Inspeksi : perut rounded
- Auskultasi : bising usus 13x/mnt
- Palpasi : tidak terdapat nyeri tekan
- Perkusi : hipertimpani
FORMAT ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK

o. Perkemihan :

Pola eliminasi
a. Eleminasi urine
No Keterangan Sebelum sakit Saat sakit
1 Frekuensi 6-7 kali perhari 4 -5 x perhari
2 Pancaran Kuat Kuat
3 Bau Amoniak Amoniak
4 Warna Kuning Kuning kecoklatan
5 Total produksi urine ± 1000 – 2000 cc / hari 1200 cc / hari
b. Eleminasi alvi
No Keterangan Sebelum sakit Saat sakit
1 Frekuensi 1x sehari 1x sehari
2 Konsistensi Lunak berbentuk Lunak berbentuk
3 Bau Khas khas
4 Warna Kuning kecoklatan Kuning kecoklatan

p. Genitalia :
- Tidak terkaji

q. Persarafan :
- Nervus cranialis (+)
- Reflek fisiologis (+)
- Rhomberg (+)
- Gaya berjalan normal
r. Muskuloskeletal :
- Deformitas (-)
- Edema (-)
- Sianosis (-)
- Clubbing (-)
5 5

5 5
- gerakan normal penuh

7. PENGKAJIAN NUTRISI
BB : 65 kg TB : 157 cm BBI: 65 kg
Screening Skor
a. Adakah penurunan intake makanan dalam 3 bulan terakhir akibat penurunan nafsu makan,
masalah pencernaan atau akibat kesulitan menelan atau mengunyah ?
0 = penurunan intake makanan yang berat
1 = penurunan intake makanan moderat
h 2 = tidak ada penurunan intake makanan
b. Penurunan BB selama 3 bulan terakhir
0 = penurunan BB lebih dari 3 kg
1 = tidak tahu
2 = penurunan BB 1- 3 kg
3 = tidak ada penurunan BB
c. Mobilitas
0 = tidak dapat turun dari bed, atau hanya duduk di kursi
1 = dapat bangkit dari bed/kursi namun tidak dapat berpindah dengan
bebas 2 = dapat berpindah dengan bebas
d. Apakah mengalami stress psikologis atau mengidap penyakit dalam 3 bulan
terakhir? 0 = ya
2 = tidak
e. Masalah psikoneurologis
0 = demensia berat atau depresi
1 = demensia ringan
2 = tidak mengalami masalah psikologis
F1. Body mass index
0 = BMI kurang dari 19
1 = BMI 19 – 21
2 = BMI 21 – 23
3 = BMI lebih dari 23
Jika BMI tidak dapat dikaji, gantikan pertanyaan pada poin F1dengan poin F2
Jika BMI sudah terkaji, pertanyaan pada poin F2 tidak perlu dikaji
F2. Lingkar lengan atas
0 = LLA kurang dari 31 cm
3 = LLA lebih dari 31 cm
Total
Interpretasi :
FORMAT ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK

8. PENGKAJIAN FUNGSI KESEIMBANGAN


TUG = 12 detik
Dari hasil pengakian fungsi keseimbangan menggunakan teknik TUG (Timed Up and Go
Test skor klien : 12 detik fungsi keseimbangan klien normal

9. PENGKAJIAN STATUS FUNGSIONAL


a. ADL
No. Aktifitas Bantuan Mandiri Skor
1 Makan/minum 5 10 10
2 Berpindah dari kursi roda ke tempat tidur/sebaliknya 5 – 10 15 10
3 Kebersihan diri :cuci muka, menyisir, dll 0 15 10
4 Keluar/masuk kamar mandi 5 10 10
5 Mandi 0 5 10
6 Berjalan (jalan datar) 10 15 10
7 Naik turun tangga 5 10 10
8 Berpakaian/bersepatu 5 10 10
9 Mengontrol defekasi 5 10 10
10 Mengontrol berkemih 5 10 10
Jumlah 100
Dari hasil pengakajian ADL obervasi untuk mengukur kemampuan klien melakukan self care
dengan skor klien : 100 klien bisa melakukan aktivitas dengan mandiri tanpa dibantu.

b. IADL
A. Kemampuan Menggunakan Telefon
1. Mengoperasikan telefon dengan inisiatif, mencari dan menekan nomor telefon 0
2. Menlfon beberapa kontak yang dikenal 0
3. Menjawab telefon namun tidak bisa mencari kontak 0
4. Tidak dapat menggunakan telefon 0
B. Berbelanja
1. Mengurus barang belanjaan sendiri 1
2. Berbelanja beberapa barang kebutuhan sendiri 1
3. Perlu ditemani saat berbelanja 1
4. Tidak bisa berbelanja 1
C. Menyiapkan makanan
1. Merencanakan, menyiapkan dan memasak makanan sendiri 1
2. Bisa memasak makanan hanya jika bahan masakan sudah tersedia 1
3. Bisa menghangatkan makanan namun tidak bisa lagi memasak 1
4. Tidak dapat menyiapkan dan menyuap makanan 1
D. Membersihkan rumah
1. Mampu mengatur rumah dengan bantuan asisten rumah tangga 1
2. Melakukan aktifitas ringan seperti membersihkan debu dan menata tempat 1
Tidur
3. Melakukan pekerjaan ringan namun kurang bersih 1
4. Perlu bantuan untuk semua pekerjaan rumah 1
E. Mencuci pakaian
1. Mampu mencuci semua jenis pakaian sendiri 1
2. Hanya mampu mencuci pakaian yang ringan 1
3. Tidak mampu mencuci pakaian 1
F. Transportasi
1. Bisa bepergian sendiri baik dengan transportasi umum ataupun kendaraan 1
Pribadi
2. Bisa bepergian dengan taksi, namun tidak bisa bepergian dengan moda 1
transportasi lain
3. Bisa bepergian dengan kendaraan umum dan ditemani 0
4. Bisa bepergian dengan taksi dan ditemani 0
5. Tidak bisa bepergian 0
G. Medikasi
1. Bisa mengatur jadual minum obat dengan dosis yang pas 1
2. Bisa minum obat jika obat sudah disiapkan dengan dosis yang terpisah 1
3. Tidak bisa menyiapkan obat yag akan diminum 0
H. Manajemen keuangan
1. Bisa mengatur keuangan dengan mandiri 1
FORMAT ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK

2. Mampu mengatur konsumsi barang namun butuh bantuan dalam mengatur 1


Rekening
3. Tidak dapat mnegatur keuangan 0
Skor

10. PENGKAJIAN FUNGSI


KOGNITIF a. MMSE
N TES Nilai
O.

ORIENTASI
1 Sekarang (tahun), (musim), (bulan), (tanggal), (hari) apa? 5

2 Kita berada di mana? (negara), (provinsi), (kota), (rumah sakit), (lantai/kamar) 5


REGISTRASI

3 Sebutkan 3 buah nama benda (apel, meja, koin) tiap benda 1 detik, pasien disuruh 2
mengulangi ketiga nama benda tersebut dengan benar dan catat jumlah
pengulangan
ATENSI DAN KALKULASI

4 Kurangi 100 dengan 7. Nilai 1 untuk setiap jawaban benar. Hentikan setelah 5 3
jawaban. Atau disuruh mengeja terbalik kata “DUNIA” (nilai diberikan pada
huruf
yang benar sebelum kesalaahn; misalnya “aiund”=3
MENGINGAT KEMBALI (RECALL)

5 Klien diminta mengingat kembali nama benda di atas 3


BAHASA

6 Klien diminta menyebutkan nama benda yang ditunjukkan (pensil, buku) 2


7 Klien diminta mengulang kata-kata “namun”, “tanpa”, “bila” 1
8 Klien diminta melakukan perintah : “Ambil kertas ini dengan tangan Anda, 3
lipatlah
menjadi dua bagian dan letakkan di lantai”
9 Klien disuruh membaca dan melakukan perintah “Pejamkan mata Anda” 1
10 Klien disuruh menulis dengan spontan 1
11 Klien diminta menggambarkan bentuk di bawah ini 1

27 TOTAL 27

b. SPSMQ
Benar Salah Nomor Pertanyaan
1 1 Tanggal berapa hari ini?
11
2 Hari apa sekarang?
1 3 Apa nama tempat ini?
1 4 Di mana alamat Anda?
1 5 Kapan Anda lahir?
1 6 Berapa umur Anda?
1 7 Siapa presiden Indonesia sekarang?
1 8 Siapa presiden Indonesia sebelumnya?
1 9 Siapa nama ibu Anda?
10 Angka 20 dikurangi 3=? Dan seterusnya dikurangi 3
Jumlah : skor salah 2 dengan hasil fungsi intelektual utuh
FORMAT ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK

11. PENGKAJIAN STATUS


DEPRESI Screening :
a. Dalam sebulan terakhir apakah Anda merasa sedih, putus asa dan tertekan ? (ya/tidak)
b. Dalam sebulan terakhir, apakah Anda mengalami penurunan minat dalam beraktifitas
? (ya/tidak)
Jika terdapat jawaban ya, lanjutkan pada kuisioner berikut
1. Apakah Anda puas dengan hidup Anda? Ya
2. Apakah Anda mengalami penurunan minat dan aktifitas? Tidak
3. Apakah Anda merasa hidup Anda kosong? Tidak
4. Apakah terkadang Anda merasa bosan? Ya
5. Apakah Anda memiliki harapan untuk masa mendatang? Ya
6. Apakah Anda terganggu dengan pikiran yang selalu menghantui Anda? Tidak
7. Apakah Anda selalu bersemangat? Ya
8. Apakah Anda takut sesuatu yang buruk akan menimpa Anda? Ya
9. Apakah Anda selalu bahagia? Tidak
10. Apakah kadang Anda merasa putus asa ? Tidak
11. Apakah kadang Anda merasa resah dan gelisah? Tidak
12. Apakah Anda lebih memilih tinggal di rumah daripada keluar dan beraktifitas? Ya
13. Apakah Anda sering mengkhawatirkan masa depan? Ya
14. Apakah Anda merasa sering bermasalah dengan memori ? Ya
15. Apakah Anda merasa hidup Anda terberkati? Ya
16. Apakah Anda menrasa sangat sedih ? Tidak
17. Apakah Anda merasa tidak berharga? Tidak
18. Apakah Anda mengkhawatirkan masa lalu ? Tidak
19. Apakah Anda merasa hidup ini sangat menarik ? Ya
20. Apakah Anda sulit memulai suatu pekerjaan baru? Tidak
21. Apakah Anda merasa sangat berenergi? Tidak
22. Apakah Anda merasa situasi Anda saat ini tidak memiliki harapan? Tidak
23. APakah Anda merasa orang lain lebih baik dari Anda? Tidak
24. Apakah Anda merasa kecewa dengan berbagai hal kecil? Tidak
25. Apakah Anda sering merasa ingin menangis? Ya
26. Apakah Anda merasa sulit berkonsentrasi? Tidak
27. Apakah Anda menikmati saat bangun di pagi hari? Ya
28. Apakah Anda lebih suka menghindari acara sosial? Tidak
29. Apakah Anda kesulitas dalam mengambil keputusan Tidak
30. Apakah pikiran Anda selalu jernih ? Tidak
Skor total 13
Interpretasi : dari hasil pengkajian GDS (Geriatric Depression Scale) skor klien : 13
dengan hasil klien mengalami depresi ringan

12. PENGKAJIAN
SPIRITUAL
a. Agama yang dianut : Klien menganut agama islam
b. Aktifitasibadahyang : Klien rutin mengikuti jamaah di masjid
dilakukan

Klien mengatakan jika merasa pusing klien ibadah dengan


Hambatan dalam cara duduk, jika tidak merasa pusing klien beribadah
c. beribadah : dengan berdiri

d. Yang dirasakan saat tidak : Klien merasa menyesal tidak beribadah


dapat menunaikan ibadah
Klien mengatakan dalam sisa umur klien ingin beribadah yang rajin
mendekatkan diri kepada Allah swt, medoakan anak cucu agar sehat,
e. Makna dan tujuan hidup : diberi kelancaran dalam setiap urusannya.

Klien mengatakan pasrah jika sewaktu-waktu klien diambil oleh Allah


swt. Karena klien yakin klien akan tenang karena akan bertemu dengan
f. Persepsi tentang kematian : suaminya.

……………………………………………………………

FORMAT ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK

13. PENGKAJIAN SOSIAL


Uraian Skor
1 ADAPTATION
Saya puas dapat kembali pada keluarga (teman – teman) saya untuk membantu saya saat 1
saya mengalamikesulitan
2 PARTNERSHIP
Saya puas terhadap cara keluarga (teman – teman) saya dalam membicarakan sesuatu atau 1
mengungkapkan masalah pada saya
3 GROWTH
Saya puas terhadap cara keluarga (teman – teman) saya menerima dan mendukung saya 1
untuk melakukan aktifitas/arah baru
4 AFFECTION
Saya puas terhadap cara keluarga (teman – teman) saya dalam mengekspresikan perasaan 1
dan berespon terhadap emosi saya seperti marah, sedih, atau mencintai
5 RESOLVE
Saya puas terhadap cara keluarga (teman – teman) saya dan saya dalam menluangkan 1
waktu bersama
Skor total 5
Interpretasi : dari hasil pengkajian fungsi sosial mendapatkan skor 5 dengan hasil klien
mengalami disfungsi sedang.
FORMAT ASUHAN KEPERAWATAN
GERONTIK
ANALISA DATA

DATA PROBLEM ETIOLOGI


TANGGAL
14/ Ds : - Klien mengatakan selalu Ketidakstabilan Kurangnya
Desember/ rutin mengikuti kadar glukosa pengetahuan
2019 posyandu lansia untuk tes darah tentang penyakit
gula darah Diabetes dan
penatalaksanaannya
- Klien mengatakan tidak
pernah nurut mengikuti diet
yang dianjurkan oleh petugas
kesehatan

Do : - TD : 150/80 mmHg
- Nadi : 79x/mnt
- RR : 22x/mnt
- Tgl 10/12/19 : 460 gr/dl

14/Desember/ Ds : - klien mengatakan setelah Duka cita Kematian orang


2019 suaminya meninggalkan klien terganggu terdekat
hidup sendiri
- Klien sering merasa hampa
dan kesepian dirumah

Do : - TD : 150/80 mmHg
- Nadi : 79x/mnt
- Suhu : 36,1 C

Ds : - Klien mengatakan tidurnya Deprivasi tidur Pergeseran tahap


14/Desember/ tidak bisa nyenyak tidur terkait
2019 - Klien mengatakan penuaan
sering terbangun
ditengah malam dan
merasa pusing
- Klien mengatakan bila
sudah bangun sulit
untuk tidur kembali
Do : - terdapat kantung mata
sedikit menghitam
- Konjungtiva
kemerahan
- Klien sering menguap
- Klien tampak lemas
FORMAT ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK

DIAGNOSA KEPERAWATAN

TANGGAL DIAGNOSA KEPERAWATAN PARAF

14/Desember Ketidakstabilan kadar glukosa darah yang berhubungan


2019 dengankurang pengetahuan tentang penyakit Diabetes
Militus dan penatalaksaannya yg ditandai dg GDA : 460
gr/dl

14/Desember Duka cita terganggu berhubungan dg kematian orang


2019 terdekat ditandai dg distress tentang almarhum

Deprivasi tidur yang berhubungan dengan pergeseran tahap


14/Desember tidur terkait penuaan yang ditandai dengan klien
2019 mengatakan tidurnya tidak bisa nyenyak
FORMAT ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK
IMPLEMENTASI

TANGGAL DX. KEP TINDAKAN PARAF


14/Desember/ I 1. Memonitoring kadar glukosa darah
2019 sesuai indikasi
R/ 1. GDA : 460 gr/dl
2. Memonitoring tanda-tanda vital
I
I 3. R/ 1. TD : 150/80 mmHg
a. Nadi : 79x/mnt
b. RR : 22x/mnt
c. Suhu : 36,1 C
II 4. Tentukan pada tahap berduka
mana klien terfiksasi. Identifikasi
perilaku-perilaku yang
berhubungan dengan tahap ini
I 5. Berikan edukasi tentang pola diet
penderitapenyakit Diabetes Militus
I 6. Lakukan kolaborasi dengan petugas
kesehatan
R/ 1. Glibenclamide 5 mg 1 x1

7. Tentukan pada tahap berduka


II
mana klien terfiksasi. Identifikasi
perilaku-perilaku yang
berhubungan dengan tahap ini
III 8. Menentukan pola tidur klien
III
9. Identifikasi efek dari pengobatan
klien dalam gangguan pola tidur
III 10. Sesuaikan lingkungan (cahaya,
suara, temperatur, matras, dan
tempat tidur) untuk meningkatkan
tidur klien.
II 11. Bantu klien untuk mengungkapkan
apa yang dirasakannya

FORMAT ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK


EVALUASI

TANGGAL DX.KEP EVALUASI PARAF


14/Desember/ S : Klien mengatakan kotrol dipuskesmas
2019 GDA : 560 gr/dl
I
O : -TD : 150/80 mmHg
-Nadi : 79x/mnt
-RR : 20x/mnt
- GDA : 460 gr/dl
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan no: 1,2,3,4

S : Klien mengatakan semenjak suaminya


14/Desember/ II meninggal
2019 O : - klien tampak menangis
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan no: 1,2,3

14/Desember/
2019
S : -Klien mengatakan sulit tidur
-Klien mengatakan bila sudah
III Bangun sulit untuk tidur
O : -Tampak kantung mata menghitam
-Konjungtiva tampak kemerahan
A : Maslaah belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan no:1,2,3,3,4
FORMAT ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK
IMPLEMENTASI

TANGGAL DX. KEP TINDAKAN PARAF


16/Desember/ I 1. Memonitoring tanda-tanda vital
2019 R/ 1. TD : 130/76 mmHg
a. Nadi : 74x/mnt
b. RR : 20x/mnt
c. Suhu : 36,5 C
I 2. Memonitoring kadar glukosa darah
sesuai indikasi
R/ 1. GDA : 448 gr/dl
II 3. Tentukan pada tahap berduka
mana klien terfiksasi. Identifikasi
perilaku-perilaku yang
berhubungan dengan tahap ini
I 4. Lakukan kolaborasi dengan petugas
kesehatan

5. Tentukan pada tahap berduka


II
mana klien terfiksasi. Identifikasi
perilaku-perilaku yang
berhubungan dengan tahap ini
6. Menentukan pola tidur klien
III
III 7. Identifikasi efek dari pengobatan
klien dalam gangguan pola tidur

III 8. Sesuaikan lingkungan (cahaya,


suara, temperatur, matras, dan
tempat tidur) untuk meningkatkan
tidur klien.

FORMAT ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK


EVALUASI

TANGGAL DX.KEP EVALUASI PARAF


16/Desember/ S : -Klien mengatakan rutin meminum obat
2019 dari petugas kesehatan
I -Klien mengatakan sering kencing

O : -TD : 130/76 mmHg


-Nadi : 74x/mnt
-RR : 20x/mnt
- GDA : 448 gr/dl
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan no: 1,2,4

S :-Klien mengatakan kesepian semenjak


16/Desember/ II
2019 suaminya meninggal
-Klien mengatakan sering termenung
O : - Klien tampak menangis

A : Masalah belum teratasi


P : Intervensi dilanjutkan no: 1,2,3

S : -Klien mengatakan sulit tidur


-Klien mengatakan bila sudah
16/Desember/ III Bangun sulit untuk tidur
2019 O : -Tampak kantung mata menghitam
-Konjungtiva tampak kemerahan
A : Maslaah belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan no:1,2,3,3,4

FORMAT ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK


IMPLEMENTASI

TANGGAL DX. KEP TINDAKAN PARAF


14/Desember/ I 1. Memonitoring tanda-tanda vital
2019 R/ 1. TD : 140/60 mmHg
a. Nadi : 75x/mnt
b. RR : 20x/mnt
c. Suhu : 36,4 C
I 2. Memonitoring kadar glukosa darah
sesuai indikasi
R/ 1. GDA : 490 gr/dl
II 3. Tentukan pada tahap berduka
mana klien terfiksasi. Identifikasi
perilaku-perilaku yang
berhubungan dengan tahap ini
I 4. Lakukan kolaborasi dengan petugas
kesehatan

5. Tentukan pada tahap berduka


II
mana klien terfiksasi. Identifikasi
perilaku-perilaku yang
berhubungan dengan tahap ini
6. Menentukan pola tidur klien
III
III 7. Identifikasi efek dari pengobatan
klien dalam gangguan pola tidur

III 8. Sesuaikan lingkungan (cahaya,


suara, temperatur, matras, dan
tempat tidur) untuk meningkatkan
tidur klien.

FORMAT ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK


EVALUASI

TANGGAL DX.KEP EVALUASI PARAF


17/Desember/ S : -Klien mengatakan rutin meminum obat
2019 dari petugas kesehatan
I -Klien mengatakan sering kencing

O : -TD : 130/76 mmHg


-Nadi : 74x/mnt
-RR : 20x/mnt
- GDA : 448 gr/dl
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan no: 1,2,4

S :-Klien mengatakan kesepian semenjak


17/Desember/ II
2019 suaminya meninggal dunia
-Klien mengatakan sering termenung
O : - Klien tampak menangis

A : Masalah belum teratasi


P : Intervensi dilanjutkan no: 1,2,3

S : -Klien mengatakan sulit tidur


-Klien mengatakan bila sudah
17/Desember/ III Bangun sulit untuk tidur
2019 O : -Tampak kantung mata menghitam
-Konjungtiva tampak kemerahan
A : Maslaah belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan no:1,2,3,3,4

FORMAT ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK

IMPLEMENTASI
TANGGAL DX. KEP TINDAKAN PARAF
14/Desember/ I 1. Memonitoring tanda-tanda vital
2019 R/ 1. TD : 130/80 mmHg
a. Nadi : 66x/mnt
b. RR : 20x/mnt
c. Suhu : 35,7 C
I 2. Memonitoring kadar glukosa darah
sesuai indikasi
R/ 1. GDA : 489 gr/dl
II 3. Tentukan pada tahap berduka
mana klien terfiksasi. Identifikasi
perilaku-perilaku yang
berhubungan dengan tahap ini
I 4. Lakukan kolaborasi dengan petugas
kesehatan
R/ 1. Glibenclamide 5 mg 1 x1

II 5. Tentukan pada tahap berduka


mana klien terfiksasi. Identifikasi
perilaku-perilaku yang
berhubungan dengan tahap ini
III 6. Menentukan pola tidur klien
III
7. Identifikasi efek dari pengobatan
klien dalam gangguan pola tidur
III
8. Sesuaikan lingkungan (cahaya,
suara, temperatur, matras, dan
tempat tidur) untuk meningkatkan
tidur klien.

FORMAT ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK


EVALUASI

TANGGAL DX.KEP EVALUASI PARAF


14/Desember/ S : -Klien mengatakan rutin meminum obat
2019 dari petugas kesehatan
I -Klien mengatakan sering kencing

O : -TD : 130/80 mmHg


-Nadi : 68x/mnt
-RR : 20x/mnt
- GDA : 489 gr/dl
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan no: 1,2,4

S :-Klien mengatakan berusaha melupakan


14/Desember/ II
2019 almarhumah suaminya
-Klien mengatakan sering termenung
O : - Klien tampak menangis

A : Masalah belum teratasi


P : Intervensi dilanjutkan no: 1,2,3

S : -Klien mengatakan masih sulit tidur


-Klien mengatakan bila sudah
14/Desember/ III Bangun sulit untuk tidur
2019 O : -Tampak kantung mata menghitam
-Konjungtiva tampak kemerahan
A : Maslaah belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan no:1,2,3,3,4

FORMAT ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK

IMPLEMENTASI
TANGGAL DX. KEP TINDAKAN PARAF
16/Desember/ I 1. Memonitoring tanda-tanda vital
2019 R/ 1. TD : 130/80 mmHg
a. Nadi : 67x/mnt
b. RR : 20x/mnt
c. Suhu : 35,7 C
I 2. Memonitoring kadar glukosa darah
sesuai indikasi
R/ 1. GDA : 500 gr/dl
II 3. Tentukan pada tahap berduka
mana klien terfiksasi. Identifikasi
perilaku-perilaku yang
berhubungan dengan tahap ini
I 4. Lakukan kolaborasi dengan petugas
kesehatan
R/ 1. Glibenclamide 5 mg 1 x1

II 5. Tentukan pada tahap berduka


mana klien terfiksasi. Identifikasi
perilaku-perilaku yang
berhubungan dengan tahap ini
III 6. Menentukan pola tidur klien
III
7. Identifikasi efek dari pengobatan
klien dalam gangguan pola tidur
III
8. Sesuaikan lingkungan (cahaya,
suara, temperatur, matras, dan
tempat tidur) untuk meningkatkan
tidur klien.

FORMAT ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK


EVALUASI

TANGGAL DX.KEP EVALUASI PARAF


15/Desember/ S : -Klien mengatakan rutin meminum obat
2019 dari petugas kesehatan
I -Klien mengatakan masih sering kencing
-Klien mengatakan badannya lemas

O : -TD : 135/80 mmHg


-Nadi : 68x/mnt
-RR : 20x/mnt
- GDA : 500 gr/dl
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan no: 1,2,4

S :-Klien mengatakan berusaha jika


ditinggal anaknya tetap semangat
16/Desember/ II dirumahnya
2019 -Klien mengatakan sering termenung
O : - Klien tampak menangis

A : Masalah belum teratasi


P : Intervensi dilanjutkan no: 1,2,3

S : -Klien mengatakan masih sulit tidur


-Klien mengatakan bila sudah
Bangun sulit untuk tidur
16/Desember/ III O : -Tampak kantung mata menghitam
2019 -Konjungtiva tampak kemerahan
A : Maslaah belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan no:1,2,3,3

FORMAT ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK

IMPLEMENTASI

TANGGAL DX. KEP TINDAKAN PARAF


17/Desember/ I 1. Memonitoring tanda-tanda vital
2019 R/ 1. TD : 130/70 mmHg
a. Nadi : 75x/mnt
b. RR : 20x/mnt
c. Suhu : 36,3 C
I 2. Memonitoring kadar glukosa darah
sesuai indikasi
R/ 1. GDA : 450 gr/dl
II 3. Tentukan pada tahap berduka
mana klien terfiksasi. Identifikasi
perilaku-perilaku yang
berhubungan dengan tahap ini
I 4. Lakukan kolaborasi dengan petugas
kesehatan
R/ 1. Glibenclamide 5 mg 1 x1

II 5. Tentukan pada tahap berduka


mana klien terfiksasi. Identifikasi
perilaku-perilaku yang
berhubungan dengan tahap ini
III 6. Menentukan pola tidur klien
III 7. Identifikasi efek dari pengobatan
klien dalam gangguan pola tidur
III 8. Sesuaikan lingkungan (cahaya,
suara, temperatur, matras, dan
tempat tidur) untuk meningkatkan
tidur klien.

FORMAT ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK


EVALUASI

TANGGAL DX.KEP EVALUASI PARAF


17/Desember/ S : -Klien mengatakan rutin meminum obat
2019 dari petugas kesehatan
I
O : -TD : 130/70 mmHg
-Nadi : 75 x/mnt
-RR : 20x/mnt
- GDA : 450 gr/dl
A : Masalah teratasi sebagian
P : Intervensi dihentikan

S : -Klien mangatakan mulai bisa ikhlas dgn


17/Desember/ II
kepergian suaminya
2019
O : - Klien tampak tegar bercerita

A : Masalah teratasi
P : Intervensi dihentikan

S : -Klien mengatakan sudah bisa tidur


dengan teratur
-Klien mengatakan tdiru ditemani
17/Desember/ III dengan cucunya
2019 O : -Klien tampak tidak lemas
-Konjungtiva tampak kemerahan
A : Masalah teratasi
P : Intervensi dihentikan

Anda mungkin juga menyukai