I. Konsep Penyakit
1.1 Definisi
1.2.3 Infeksi
1.3 Klasifikasi
WHO mengklasifikasikan diabetes melitus sebagai berikut :
Defisiensi insulin
Kekurangan
volume cairan
ketonemia nitrogen urin ↑ dehidrasi
Perubahan
nutrisi kurang
dari kebutuhan
Kelelahan
asidosis trombosis
Koma aterosklerosis
kematian
makrovaskuler mikrovaskuler
Resti infeksi
d. Kaki diabetik.
1.6.2 Akut
a. Koma hipoglikemik.
b. Ketoasidosis diabetik
c. Koma hyperosmolar nonketotik
1.7 Pemeriksaan Diagnostik
1.7.1 TTG (tes toleransi glukosa) : memanjang lebih dari 200 mg/dl.
1.7.2 Pemeriksaan GDS (gula darah sewaktu) : lebih dari 70-110 mg/dl.
1.7.3 Gula darah puasa : lebih dari 120 mg/dl per 2 jam.
1.7.4 Gula darah post porandial : meningkat lebih dari 125 mg/dl per 24 jam.
1.7.5 Asam lemak bebas : kadar lipid dan kolesterol meningkat.
1.7.6 AGD (analisa gas darah) : penurunan HCO3 dengan kompensasi alkalosis
respiratorik.
1.7.7 Asam plasma : positif secara mencolok.
1.7.8 Osmolaritas serum : meningkat lebih dari 330 mOsm/L.
1.7.9 Insulin darah : menurun sampai tidak ada (tipe I).
1.7.10 Amilase darah : mungkin meningkat.
1.7.11 Trombosit darah, hematokrit, mungkin meningkat ( dehidrasi), lekositosis,
hemokonsentrasi
1.7.12 Elektrolit : natrium meningkat selanjutnya menurun, fosfor lebih sering menurun.
1.7.13 Ureum dan kreatinin : mungkin meningkat/normal.
1.7.14 Pemeriksaan keton darah : pemeriksaan keton darah lebih disukai daripada
pemeriksaan keton urin untuk diagnosis dan pemantauan ketoasidosis diabetikum
(American Diabetic Association 2004).
1.7.15 Kultur dan sensitifitas : adanya ISK, infeksi pernafasan dan infeksi pada luka.
1.7.16 Pemeriksaan EKG.
Tujuan diet DM :
2.1.2 Sirkulasi.
Riwayat hipertensi, kebas dan kesemutan pada ekstremitas, ulkus pada
kaki, penyembuhan yang lama, takikardia, hipertensi dan disritmia.
2.1.4 Eliminasi.
Perubahan pola kemih, nokturia, rasa nyeri/terbakar, kesulitan berkemih,
ISK baru/berulang dan nyeri abdomen.
2.1.5 Makanan/cairan.
Hilang nafsu makan, mual/muntah, tidak mengikuti diet, penurunan berat
badan lebih dari periode beberapa hari/minggu, haus, kulit kering/bersisik,
kekakuan distensi abdomen.
2.1.6 Neurosensori.
Pusing/pening, sakit kepala, kesemutan, kebas, kelemahan pada otot dan
gangguan penglihatan.
2.1.7 Nyeri/kenyamanan.
Abdomen yang tegang/nyeri (sedang/berat) dan wajah meringis
2.1.8 Pernafasan.
Merasa kekurangan O2, batuk dengan/tanpa sputum purulen.
2.1.9 Keamanan.
Kulit kering, gatal, demam, diaforesis dan menurunnya kekuatan umum.
2.1.10 Seksualitas.
Rabas vagina, masalah impoten pada pria dan kesulitan orgasme pada
wanita.
2.1.11 Penyuluhan//pembelajaran.
Faktor resiko keluarga : DM, penyakit jantung, stroke dan hipertensi.
Kriteria Hasil :
Kriteria Hasil :
a. Pasien dapat mencerna jumlah kalori atau nutrien yang tepat.
b. Berat badan stabil atau penambahan ke arah rentang biasanya/yang
diinginkan dengan nilai laboratorium normal.
Intervensi :
Intervensi :
Intervensi :
Intervensi :
3.5 Mencegah kulit terluka : pakai alas kaki, lingkungan rumah tidak licin)
Capernito, Lynda Juall. ( 1999). Nursing Care Plans and Dokumentasi : Nursing Diagnosis
and Collaboration Problems. ( Monica Ester, Penerjemah). Eight Edition. Philadelphia
: Lippincott-Raven Publisher. (sumber asli diterbitkan 1995).
Doengoes, M.E.et.all. (2000). Rencana Asuhan Keperawatan (Edisi 3). Jakarta : EGC.
Smeltzer, Suzanne C.(2001). Brunner &Suddarth Textbook of Medical Surgical Nursing. (dr.
H.Y. Kuncara, Penerjemah)Volume II Eight Edition.Philadelphia : Lippincott-Raven
Publisher.(sumber asli diterbitkan 1996).
Sudoyo, aru W.(2006).Buku ajar IPD Jilid III Edisi IV. Dalam A Slamet S,B Reno G, C
Suharko S (Eds). Jakarta : Pusat Penerbitan Departemen IPD FK UI.
Tim Depkes RI.(1994). Pedoman Penerapan Proses Keperawatan di Rumah Sakit. Cetakan
ke-4. Jakarta : PPNI.
Tucker, Susan M.(1998). Patient Care Standards : Nursing Process, Diagnosis and Outcome
(Yasmin A, Penerjemah) Volume II Fifth Edition. California : Mosby Year Book, inc.
(sumber asli diterbitkan 1992).