OLEH :
LATIFA KARLINDA, S.Kep
A. Konsep Penyakit
1. Definisi
Diabetes mellitus (DM) adalah penyakit kronis progresif yang ditandai
dengan ketidakmampuan tubuh untuk melakukan metabolisme
karbohidrat, lemak dan protein, mengarah ke hiperglikemia (kadar gula
darah tinggi). (Keperawatan Medical Bedah : Manajemen Klinis untuk
Hasil yang Diharapkan, Edisi 8 Buku 2).
Sedangkan menurut Kemenkes RI, diabetes mellitus merupakan
penyakit gangguan metabolik menahun akibat pankreas tidak
memproduksi cukup insulin atau tubuh tidak dapat menggunakan insulin
yang diproduksi secata efektif sehingga terjadi peningkatan konsentrasi
glukosa di dalam darah (hiperglikemia). Insulin adalah hormone yang
mengatur keseimbangan kadar gula darah.
Jadi, diabetes mellitus adalah penyakit kronis progresif menahun,
akibat dari pankreas tidak memproduksi cukup insulin atau tubuh tidak
dapat menggunakan insulin yang diproduksi secara efektif sehingga tubuh
tidak mampu untuk melakukan metabolisme karbohidrat, lemak dan
protein yang mengakibatkan konsentrasi glukosa di dalam darah
meningkat (hiperglikemia).
a. Jenis diabetes mellitus dan metabolism glukosa abnormal
1) Diabetes mellitus tipe 1, sebelumnya disebut insulin dependent
(IDDM) atau juvenile/childhood-onset diabetes, ditandai dengan
destruksi sel beta pankreas yang mengakibatkan defisiensi insulin
absolute. Pancreas tidak bisa menghasilkan insulin secara absolute
sehingga seumur hidup tergantung insulin dari luar dan
kebanyakan terjadi pada usia dibawah 30 tahun.
2) Diabetes mellitus tipe 2, sebelumnya disebut non insulin
dependent (NIDDM) atau adult-onset diabetes disebabkan
penggunaan insulin yang kurang efektif oleh tubuh. Pankreas
masih bisa menghasilkan insulin secara relatif, biasanya
terdiagnosis setelah usia 40 tahun dan sangat dipengaruhi oleh
faktor lingkungan yang berimbas pada gaya hidup.
3) Diabetes gestasional, adalah hiperglikemia yang didapatkan saat
kehamilan.
4) Diabetes mellitus sekunder, yaitu DM yang disebabkan oleh :
a) Defek genetic
b) Penyakit-penyakit pancreas (pancreatitis, neoplasia,
trauma/pankreatektomi)
c) Endokrinopati (akromegali, sindrom cushing, feokrositoma,
hiopertiroid)
d) Induksi obat-obatan/kimia (glukokortikoid, hormone tiroid,
diazoksida, tiazid, dilantin, nikotinik asid)
e) Infeksi ( rubella konginetal, sitomegalovirus)
f) Sindrom genetik terkait dengan DM (Sindrom Down,
Sindrom Klinefelter, korea Huntington)
b. Pradiabetes mellitus (kondisi transisi antara normal dan diabetes)
1) Toleransi Glukosa Terganggu (TGT) atau Impaired Glucose
Tolerance (IGT) : 2 jam pasca pembebanan glukosa 140-199
mg/dl
2) Glukosa Puasa Terganggu (GPT) atau Impairet Fasting
Glycaemia (IFG) : glukosa darah puasa 100-125 mg/dl
Orang dengan TGT atau GPT beresiko tinggi berkembang menjadi
diabetes tipe 2, akan tetapi dengan penurunan berat badan dan
perubahan gaya hidup, perkembangan menjadi diabetes dapat
dicegah atau ditunda.
3. Patofisiologi
a. Diabetes mellitus tipe 1
Lingkungan telah lama dicurigai sebagai pemicu DM tipe 1.
Insiden meningkat dan onset sering bersamaan dengan epidemik
berbagai penyakit virus. Autoimun aktif langsung menyerang sel beta
pankreas dan produknya. ICA ( sel antibody islet) dan antibody insulin
secara progresif menurunkan keefektifan kadar sirkulasi insulin. Hal
ini secara pelan-pelan terus menyerang sel beta dan molekul insulin
endogen sehingga menimbulkan onset mendadak DM. Ketika massa
sel beta yang berkurang tidak dapat memproduksi cukup insulin, klien
menjadi tergantung kepada pemberian insulin eksogen (diproduksi di
luar tubuh) untuk bertahan hidup.
b. Diabetes mellitus tipe 2
Patogenesis DM tipe 2 berbeda signifikan dari DM tipe 1. Sel
beta terpapar secara kronis terhadap kadar gula darah tinggi menjadi
secara progresif kurang efisien ketika merespon peningkatan glukosa
lebih lanjut. Fenomena ini dinamakan desensitisasi, dapat kembali
dengan menormalkan kadar glukosa. Rasio proinsulin (prekursor
insulin) terhadap insulin tersekresi juga meningkat.
Dalam DM tipe 2 juga resisten terhadap aktifitas insulin
biologis, baik di hati maupun jaringan perifer (resistensi insulin).
Penurunan sensitifitas insulin terhadap kadar glukosa mengakibatkan
produksi glukosa hepatik berlanjut, bahkan sampai dengan kadar
glukosa darah tinggi. Hal ini bersamaan dengan ketidakmampuan otot
dan jaringan lemak untuk meningkatkan pengambilan glukosa.
Mekanisme penyebab resistensi insulin perifer tidak jelas, namun ini
tampak terjadi setelah insulin berikatan terhadap reseptor pada
permukaan sel.
Insulin adalah hormon pembangun (anabolik), sehingga tanpa
insulin mengakibatkan tiga masalah metabolik mayor terjadi yaitu :
1) Penurunan pemanfaatan glukosa.
2) Peningkatan mobilisasi lemak.
3) Peningkatan pemanfaatan protein.
4. Pathway
Kerusakan sel beta & alfa
Pankreas
8. Pemeriksaan Diagnostik
a. Pemeriksaan laboratorium:
1) Gula darah puasa yaitu pemeriksaan gula darah terhadap seseorang
yang telah dipuasakan semalam (6-8jam). Nilai normal untuk
orang dewasa adalah 70-110 mg/dl, sedangkan seseorang
dinyatakan DM apabila nilainya > 126 mg/dl.
2) Glukosa darah sewaktu atau 2 jam setelah makan
Nilai normal adalah < 140 mg/dl, sedangkan seseorang didiagnosa
DM jika nilainya > 200 mg/dl.
3) Glycosylated hemoglobin (HBA1C)
Menunjukkan kadar glukosa darah dalam 3 bulan terakhir karena
sesuaai dengan umur eritrosit yaitu 90-120 hari. Nilai 4%-6%
adalah nilai normal, 6%-8% nilai sedang, dan nilai 8%-10%
menunjukkan kontrol yang buruk.
b. Pemeriksaan Elektroneuromiografi (ENMG) yaitu untuk mengetahui
kecepatan hantar saraf motorik / sensorik (KHSM / KHSS).
DAFTAR PUSTAKA
Black, Joice M., Jane Hokanson Hawks. 2014. Keperawatan Medikal Bedah
Infodatin-diabetes.pdf.2014. http://www.depkes.go.id/download.php?
08.00 wib)
2013. https://redboxmedicalplus.wordpress.com/.../diabetes-
www.kespelsemarang.com/kkp/bacaberita.php?milihndi=18.
I. Pengkajian
2. Sistem Kardiovaskuler
Data Subyektif :
a. Riwayat hipertensi/masalah jantung : tidak
b. Riwayat edema ( - ) batuk berdarah (- ) Perawatannya:
………
c. Kesemutan : ya baal/kebas : kadang-kadang
d. Palpitasi : tidak
e. Nyeri dada : tidak
f. Hasil temuan lain : tidak ada
Data Obyektif :
a. Tekanan darah berbaring : 128/76 mmHg
Duduk : 128/76 mmHG
b. Denyut nadi/Pulsasi :
1). Karotis : 76 x/menit 4). Femoralis : 76 x/menit
2). Jugularis : 76 x/menit 5). Dorsal pedis : 76 x/menit
3). Radialis : 76 x/menit 6). Tekanan Vena Jugularis tidak
diukur
c. Bunyi jantung, : normal Irama reguler
Bunyi jantung 1 dan 2 : normal murmur tidak ada
Temuan lain : tidak ada
d. Ekstremitas : suhu 36,5°C Warna sesuai
warna kulit
Pengisian kapiler /capillary refille (CRT) : ≤ 2 detik
Varises : tidak ada Plebitis : tidak
Abnormalitas kuku (clubbing finger) : tidak ada
Penyebaran rambut : merata
e. Membran mukosa : bibir lembab
Konjungtiva : tidak anemis
Sclera : tidak ikterik
f. Hasil temuan lain : tidak ada
4. System Integumen
Data Subjektif :
a. Riwayat gangguan kulit : tidak ada
b. Keluhan klien : tidak ada
c. Gatal : tidak Panas : tidak
d. Nyeri : tidak
Data Objektif :
a. Adanya lesi/luka/eritema: tidak
b. Lokasi lesi/luka/eritema :tidak ada
c. Jumlah lesi/luka/eritema : -
d. Stadium luka :-
e. Warna dasar luka :-
f. Ukuran luka :-
g. Tanda-tanda infeksi :-
h. Abnormalitas kuku : tidak ada
i. Abnormalitas kulit : tidak ada
j. Hasil temuan lain : tidak ada
5. System Perkemihan
Data Subjektif :
a. Riwayat gangguan ginjal/saluran kemih : tidak ada
b. Riwayat penggunaan obat diuretic : tidak
c. Rasa nyeri dan terbakar saat kencing : tidak
d. Kesulitan BAK : tidak
e. Pola BAK : dorongan : kuat Frekuensi BAK : sering
f. Hasil temuan lain : tidak ada
Data Objektif :
a. Retensi urin : tidak inkontinensia urin : tidak
b. Perubahan kandung kemih : tidak ada
Distensi : tidak
c. Karakteristik urin :
Jumlah : 2500 cc/24 jam
6. System Gastrointestinal
Data Subjektif :
a. Makanan pantang : makanan yang manis/gula
b. Kebiasaan makan : 3 x sehari
c. Jenis diit : nasi, lauk, sayur , jumlah makanan
per hari : 3 piring tapi tidak penuh
d. Kehilangan selera makan (anoreksia) : tidak
e. Mual : ya, muntah : tidak
f. Nyeri ulu hati/saluran cerna : tidak, akibat : -
g. Pembesaran abdomen : tidak
h. Gangguan menggunyah : tidak, menelan: tidak ada
gangguan
i. Sakit gigi : tidak
j. BB sebelum sakit : 52, penurunan BB : tidak
k. Pola BAB : frekuensi : 1 x sehari, warna : kuning,
konsistensi lunak
kesulitan : tidak ada
l. Konstipasi ; tidak, diare : tidak, inkontinensia alvi :tidak
BAB bercampu darah : tidak, BAB terakhir : tadi pagi
m. Hasil temuan lain : tidak ada
Data Objektif :
a. BB sekarang : 52 kg, TB : 167 cm, Bentuk tubuh : normal
b. Halitosis (bau mulut) : tidak
c. Kondisi mulut : gigi : caries gigi geraham atas kanan dan
kiri, lidah : bersih, tidak ada lesi, faring : tidak hiperemia,
tonsil : normal
d. Pemeriksaan abdomen : Inspeksi : simetris , auskultasi :
bising usus 10 x/menit,
Perkusi : timpani, Palpasi : tidak nyeri tekan, tidak ada masa,
hati dan limpa tidak teraba, Lingkar abdomen: -
e. Hernia/massa : tidak ada
f. Pola BAB : frekuensi : 1 x/hari,
warna :kuning, konsistensi : lunak, bau : feses
g. Anus: Kebersihan : bersih, Hemoroid : tidak ada,
lesi : tidak ada, Massa : tidak ada
h. Hasil temuan lain : tidak ada
7. System Penginderaan
Data Subjektif :
a. Riwayat infeksi mata/telinga : konjungtivitis , Kapan :
sudah lama, pasien lupa
b. Riwayat trauma mata/telinga : tidak pernah Kapan : -
c. Riwayat katarak : tidak Kapan : -
d. Riwayat glaucoma : tidak pernah Kapan : -
e. Riwayat penyakit mata lain : tidak ada Kapan : -
f. Gangguan penglihatan : diplopia : tidak
Penurunan penglihatan : tidak
Fotophobia : tidak
g. Kemampuan pendengaran : normal
h. Nyeri hidung/telinga : tidak
i. Telinga berdengung/tinnitus : tidak
j. Sensasi pengecap : normal
k. Hasil temuan lain : tidak ada
Data Objektif :
Pemeriksaan Mata :
a. Pemeriksaan visus/ketajaman penglihatan : -
b. Lapang pandang : normal
c. Gerakan ekstraokuler/gerakan mata : normal
d. Pemeriksaan fisik mata : Area orbital ; edema : tidak
hematom : tidak, lesi/luka : tidak massa : tidak
e. Kelenjar lakrimal : normal, konjungtiva : tidak anemis
f. sklera : tidak ikterik, kornea : jernis, Iris : baik
g. Pupil : bentuk : isokor, ukuran : 2-3 mm, .
h. kesimetrisan : simetris, reaksi terhadap cahaya : gelap
membesar dan terang mengecil
i. Hasil temuan lain : tidak ada
Pemeriksaan Hidung :
a. Inspeksi hidung : kesimetrisan : simetris, bentuk : normal
luka/lesi : tidak ada massa : tidak ada,
pembesaran polip : tidak ada, kebersihan : bersih,
keluar cairan : tidak, perdarahan/epistaksis : tidak
b. Palpasi : perubahan anatomis : tidak, nyeri: tidak,
c. Sinus frontalis : normal, sinus maksilaris : normal
d. Patensi aliran udara dalam nares : baik
e. Hasil temuan lain : tidak ada
Pemeriksaan Telinga :
a. Inspeksi telinga luar : bentuk normal, bersih
b. Inspeksi telinga dalam : kebersihan : bersih, lesi : tidak ada,
massa : tidak ada, serumen : tidak ada
c. Palpasi daun telinga : Nyeri : tidak, massa : tidak ada
d. Pemeriksaan Rine : - , Weber : - ,
Swabach : -
e. Hasil temuan lain : tidak ada
8. System Endokrin
Data Subjektif :
a. Riwayat gangguan pertumbuhan dan perkembangan :
tidak
b. Riwayat DM (ditanyakan keluhan trias DM) : sejak 2
tahun yang lalu, mengalami sering kencing, haus berlebih
dan sering lapar
c. Riwayat pembesaran pada leher/operasi tyroid : tidak
d. Infertilitas/kesuburan : tidak
e. Gangguan siklus haid :-
f. Keringat berlebih (diaphoresis) : tidak
g. Palpitasi : tidak
h. Hasil temuan lain : tidak ada
Data Objektif :
a. Inspeksi gangguan pertumbuhan dan perkembangan : tidak
ada kelainan
bentuk dan proporsi tubuh : normal
b. Inspeksi wajah terhadap abnormalitas strktur, bentuk, dan
ekspresi wajah,
seperti bentuk dahi, rahang, dan lidah : normal
c. Inspeksi kesimetrisan leher : simetris
d. Hiperpigmentasi/hipopigmentasi kulit : tidak
e. Penumpukan massa otot di leher bagian belakang (bufflow
neck) : tidak
f. Perubahan tanda sex sekunder : tidak ada
g. Pertumbuhan rambut berlebih pada dada dan wajah :
tidak
h. Pembesaran payudara pada laki laki : tidak
i. Bentuk abdomen cembung akibat penumpukan lemak : tidak
j. Tremor : tidak
k. Pembesaran kelenjar tiroid : tidak
l. Pembesaran testis : tidak
m.Adanya suara bruit pada leher : tidak
n. Hasil temuan lain : tidak ada
Data Objektif :
a. Wanita :
1. Usia menarche : …………………… lama siklus
haid ……………….
Durasinya : …………………… menstruasi terakhir
: …………
Gangguan menstruasi : ……………… menopause
……………………
2. Rabbas vagina :……………………. Warna
………………………….
Bau …………………………………. Banyaknya
…………………….
Waktu keluar
………………………………………………………….
.
3. Penggunaan alat kontrasepsi : jenisnya :
……………………………….
Berapa lama ………………………… kecocokan
…………………….
4. Melakukan pemeriksaan payudara sendiri/mammografi
: ………..
5. Pemeriksaan payudara :
………………………………………………..
6. Pemeriksaan PAP Smear :
………………………………………..
7. Hasil temuan lain :
……………………………………………….
…………………………………………………………
………………..
b. Pria:
1. Rabbas penis : - warna : -
2. Gangguan prostat : tidak ada
3. Sirkumsisi : ya
4. Vasektomi : tidak
5. Melakukan pemeriksaan testis sendiri : ya
6. Pemeriksaan testis/prostat/penis : normal
7. Hasil temuan lain : tidak ada
MAKALAH
Disusun untuk memenuhi tugas praktek KMB semester genap
Oleh :
Nama : Ully hikmah
NIM : 010214A084