Anda di halaman 1dari 3

GATE CONTROL THEORY

Disusun Untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Psikososial dan Budaya dalam Keperawatan
Dosen pengampu Suwanti, S.Kep., Ns., MNS

Latifa Karlinda
NIM. 012191008

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


FAKULTAS KEPERAWATAN

UNIVERSITAS NGUDI WALUYO


PERTIMBANGAN GATE CONTROL THEORY

Nyeri adalah pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat
kerusakan jaringan. Nyeri bersifat individual dan menyangkut dua aspek yaitu psikologis
dan fisiologis yang keduanya dipengaruhi faktor-faktor seperti budaya, usia, lingkungan
dan sistempendukung, pengalaman masa lalu.

Terdapat berbagai teori yang menggambarkan bagaimana nosireseptor dapat


menghasilkan rangsang nyeri. Teori yang terus digunakan hingga kini untuk menjelaskan
mekanisme nyeri adalah teori gerbang kendali (gate control theory). Gate Control Theory
dikenalkan oleh Ronald Melzack dan Patric Wall sejak tahun 1965. Menurut teori ini,
sebuah mekanisme di otak berbuat seperti sebuah “gerbang” untuk meningkatkan atau
mengurangi aliran impuls saraf dari serat atau serabut ke sistem saraf pusat. Gate control
theory merupakan model modulasi nyeri yang populer yang menjelaskan eksistensi dari
kemampuan endogen untuk mengurangi dan meningkatkan derajat perasaan nyeri
(hyperalgesic dan hypoalgesic) melalui modulasi impuls yang masuk pada kornu dorsalis
melalui sebuah gerbang.

Melzack & Wall dalam artikel aslinya menyimpulkan:

1. Fungsi substanti gelatinosa adalah sebagai sistem gerbang kendali yang


merangsang pola aferen sebelum mempengaruhi T cell.
2. Pola aferen di kornu dorsalis sebagai pengontrol triger yang mengaktivasi sistem
gerbang kendali.
3. T cell mengaktivasi mekanisme saraf dengan menekan sistem aktivasi respon dan
persepsi.

Keseimbangan aktivitas dari neuron sensori dan serabut kontrol desenden dari otak
mengatur proses pertahanan. Input yang menuju neuron dibawa dalam dua macam serabut
saraf, yaitu non-nosiseptor dan nosiseptor. Input non –nosiseptor yang dibawa melalui
serabut berdiameter besar disebut serabut A sedangkan informasi nosiseptor ditransmisikan
melalui serabut C yang berdiameter kecil dan A-delta. Komponen pertahanan dimainkan
oleh interneurons dari substansi gelatinosa (SG) dan memodulasi input ke saraf tulang
belakang dengan menghambat atau memfaslitasi serabut saraf aferen.
Aktivitas serabut A berdiameter besar dari neuron SG adalah menghambat
transmisi sinapsis yang berakibat hypoalgesia (sensitifitas nyeri menurun). Sedangkan
aktivitas serabut C berdiameter kecil / A delta halus adalah menghambat neuron SG dan
meningkatkan transmisi sinapsis di Substantia gelatinosa yang berakibat hyperalgesia
(sensitivitas meningkat). Dengan kata lain, sesuatu akan menutup “gerbang” dengan
meningkatkan serabut A berdiameter besar sehinggga tidak memungkinkan saraf
mengalirkan pesan nyeri ke otak akibatnya nyeri tidak dapat dipersepsikan. Gerbang yang
“terbuka” memungkinkan aliran impuls saraf dari serabut C ke sistem saraf sehingga otak
menerima pesan nyeri.

Pada umumnya diantara peneliti teori gerbang kendali dari mekanisme nyeri setuju
bahwa teori ini mempunyai pengaruh besar terhadap penelitian tentang nyeri, yang mana
hal ini memiliki nilai tersendiri dalam pemahaman tentang mekanisme nyeri dan beberapa
isu kontroversial mengenai mekanisme tersebut. Teori ini memberikan dorongan besar dan
panduan dalam melakukan penelitian tentang nyeri, lebih dari 35 tahun. Gate Control
Theory sudah banyak diujikan dengan pandangan terkini mengenai pemahaman tentang
neuroanatomical, neurophysiological, dan neurochemical dari nosiseptod dan non-
nosiseptor. Meskipun kontroversi tentang teori ini banyak bermunculan, tidak ada satupun
teori yang dapat membantah teori dasar ini. Hanya saja muncul beberapa pendapat
berdasarkan penilitian nyeri yang memberikan kesimpulan bahwa teori gerbang kendali
masih perlu dilengkapi dengan penjelasan secara detail mengenai mekanisme nyeri.

Banyak yang berpendapat tentang teori ini dengan menunjukkan bukti-bukti yang
mendukung. Akan tetapi, Teori gerbang kendali (gate control theory) sudah cukup adekuat
dalam menjelaskan mekanisme nyeri untuk mahasiswa kesehatan, dokter dan profesi
kesehatan lain.

Sumber Jurnal:

Sufka, Kenneth J, and Price, Donald D. 2002. Gate Control Theory Reconsidered. Brain
and Mind 3: 277-290. Netherlands: Kluwer Academic Publishers.

Anda mungkin juga menyukai