Anda di halaman 1dari 4

Terdakwa Kasus Korupsi Dana Pendidikan Divonis 1 Tahun Penjara

Majelis Hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Pekanbaru menjatuhkan


vonis bersalah kepada dua terdakwa kasus korupsi dana pendidikan bagi
aparatur sipil negara di lingkungan Pemerintah Kabupaten Kuantan Singingi,
Provinsi Riau.
Dua terdakwa yang diputus bersalah dalam pembacaan putusan di Pengadilan
Tipikor Pekanbaru, Senin, tersebut masing-masing adalah mantan Sekretaris
Daerah Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing), Muharman dan
Bendaharanya Doni Irawan.
Dalam amar putusannya yang dibacakan di Pengadilan Tipikor Pekanbaru,
Senin, majelis hakim menyatakan kedua terdakwa terbukti melanggar Pasal 3
juncto Pasal 18 Undang-undang (UU) Nomor Nomor 31 Tahun 1999
sebagaimana diubah dan ditambah dengan Undang-undang Nomor 20 Tahun
2001 tentang Pemberantasan Korupsi juncto Pasal 55 ayat 1 ke 1 KUHPidana.
Pada putusannya, majelis hakim terdiri dari hakim ketua Toni Irfan didampingi
Dahlia Pandjaitan serta Anuardi menjatuhkan vonis satu tahun tiga bulan
penjara kepada eks Sekda Kuansing, Muharman. Sementara Doni, yang
merupakan anggotanya divonis lebih berat tiga bulan dibanding atasannya.
"Menghukum terdakwa Muharman dengan penjara selama 1 tahun dan 3
bulan," katanya.
Selain penjara, keduanya juga dihukum membayar denda masing-masing
sebesar Rp50 juta atau subsider 3 bulan kurungan.
Putusan yang diterapkan hakim tidak jauh berbeda dengan tuntutan yang
disampaikan jaksa penuntut umum beberapa waktu lalu. Dalam tuntutannya,
keduanya hanya dituntut satu tahun 10 bulan penjara.
Sesuai dakwaan JPU, perbuatan kedua terdakwa terjadi pada tahun 2015 lalu.
Saat itu, Pemkab Kuansing memberikan dana anggaran pendidikan kepada
ASN untuk kegiatan pendidikan dan pelatihan formal.
Bantuan pendidikan itu bertujuan peningkatan kapasitas sumber daya tenaga
pendidik ASN di Kuansing. Namun, penyaluran dana tersebut tidak sesuai
peruntukan hingga negara dirugikan Rp1,5 miliar lebih.

Sumber : https://www.wartaekonomi.co.id/read185345/terdakwa-kasus-korupsi-dana-
pendidikan-divonis-1-tahun-penjara.html

Penulis: Redaksi WE Online/Ant
Editor: Ferry Hidayat
Nama : Latifa Karlinda

NIM : 012191008

Prodi S1 Keperawatan Regular Transfer

BAHASAN KASUS KORUPSI

1. Definisi Korupsi
Berdasarkan kasus diatas, definisi korupsi adalah perbuatan buruk tercela
curang dalam hal ini penyalahgunaan wewenang pegawai negeri atau
aparatur sipil negara dalam penyaluran dana dari pemerintah yang tidak
sesuai peruntukannya untuk memperkaya diri sendiri atau orang lain
sehingga merugikan keuangan negara.

2. Ciri pelaku :
- Tidak jujur
- Berbuat curang
- berupaya seolah-olah membantu mempermudah proses pencairan dana,
- mempunyai posisi strategis/penanggung jawab dan terlibat dalam proses
pencairan,
- mengetahui kelemahan dan kekurangan birokrasi dan menggunakan
kesempatan tersebut.
- Bekerja sama dalam melakukan tindakan korupsi
- Mengedepankan kepentingan pribadi dan kelompok dibandingkan
kepentingan negara

3. Bentuk korupsi
Kasus diatas termasuk dalam bentuk korupsi : kerugian keuangan negara.

Karena dalam kasus tersebut pelaku menggunakan kewenangannya sebagai


aparatur sipil negara dilingkungan Pemerintah Kabupaten Kuantan
Singingi, Provinsi Riau yang mengatur dana bantuan pendidikan.
Harusnya bantuan pendidikan tersebut diperuntukkan untuk
peningkatan kapasitas sumber daya tenaga pendidik ASN di Kuansing
namun justru dana tersebut tidak sesuai peruntukannya sehingga
memperkaya diri sendiri. Dalam kasus tersebut negara dirugikan Rp 1,5
miliar lebih.
TUGAS
PENDIDIKAN ANTI KORUPSI

Latifa Karlinda
NIM. 012191008

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

Anda mungkin juga menyukai