Anda di halaman 1dari 12

HEMODIALISA

No. Dokumen No. Revisi Halaman


PPK-02/ SPPD /020 00 1 dari 7

Ditetapkan
Direktur Rumah Sakit

PPK Tanggal Terbit


05 Juni 2017

dr. Bina Ratna Kusuma Fitri, MM


Pengertian Salahsatuterapi penggantiginjaldenganmengunakanprinsip difusi dan utrafiltrasi
untuk mengeluarkan zat terlarut yang tidak diinginkan.

Tujuan Dialisis pasien gagal ginjal akut, acute on chronic renalfailuer,penyakit ginjal
kronik tahap akhir

Indikasi 1. Akut

Kelebihancairanyangrefrakter, hiperkalemi(kalium plasma> 6.5 mEq/L) atau


peningkatankadarkaliumsecara cepat, asidosismetabolik (pH <7,35),
asidosis refrakter, tanda–tandauremia (ureumdarah> 200 mg dengan
gejala perikarditis neuropati atauperubahanstatusmental), intoksikasi
alkohol dan obat.
Kegagalanterapiuntukmengontrolkelebihancairan
Laju filtrasi glomerulus(LFG) < 10ml/menit
dengangejalauremiaataumalnustrisi LFG< 7 ml/menitwalaupuntanpa gejala

2. Khusus

Adanyakomplikasiakut(edemaparu,hiperkalemia, asidosismetabolik berulang)


pada pasiendiabetiknefropatidapatdimulailebihawal(LFG<15ml/menit)
Penyakit ginjal akut
stadium V
Kontraindikasi 1. Sulit didapatkanaksesvasculer
2. Hemodinamiktidak stabil
3. Koagulopati
4. Alzheimer.
5. Demensiainfark
6. Sindrom hepatorenal
7. Sirosis hepatisdenganensefalopati
8. Keganasanlanjut
Edukasi Edukasipasiendankeluargadisertaipenjelasanmengenaimekanismehemodialisisedukasi
nutrisi, perjalananalamiahpenyakitnya dan resiko yang akan timbul di kemudian
hari

Nutrisi 1. Polamakanan disarankan: makan – makanantinggiprotein, rendah garam,


rendah kalium, rendah fosfordan edukasimengenaicairanyangboleh
diminum.
 Protein 1,2 gram/kg beratbadan/hari,karbohidrat 35 kkal/kg berat badan/hari,
HEMODIALISA

No. Dokumen No. Revisi Halaman


PPK-02/ SPPD /020 00 2 dari 7

lemak<30 % total denganlemakjenuh 10%.


 Jika urineoutput>1 liter/hari natrium dibatasi 2gram/hari(8 mEq/hari)
dengan penambahanberat badan< 5 % dariberatkering. Kalium
4gram/hari(100 meq/hari), kalsium 1 gram/hari,fosfor 0,6 -1,2
gram/hari
 Vitamin : dapat terjadi defisiensi vitamin larut air padapasien
hemodialisis.
o Vitamin C dapatdiberikan 60-100 mg/hari.
o Vitamin Ahampirselalumeningkatpada pasiendialisis karena
meningkatnya protein pengikat retinol dan menurunnya
katabolismepada ginjal. Kelebihannyatidak dapat
dibuangdengan dialisis sehingga dapatmeningkatkan resiko
hipervitaminosis.
o Vitamin Ddiberikansebagaisuplemenjikaterjadihiperparatiroidisme
sekunder dan dosisnya disesuaikan denganmenurunnya
hormon paratiroid.
o Vitamin E dapatmeningkatkan usia sel darahmerah
o Vitamin K dapat diberikan 7,5
mg/minggu jika dicurigai ada defisiensi karena penggunaan
antibiotik yangmenekanvitamin K

 Garamdannatrium: konsumsisedikitgaram untuk mengontrol tekanan


darah dan mengurangipenambahanberatbadanselamasesi hemodialisis.
Menghindarigaramyangmengandungkalium
 Dagingatau protein : makanmakanantinggiproteinseperti daging, ikan, telur
untukmenjagakadarproteindalamplasma. Kandungan protein sekitar 8-10
ons per hari. Hindari makanan berbahankacangkarenamengandungtinggi
kalium dan fosfor.
 Sereal dan roti : sumber kalori dapat dikonsumsi secarabebas.
Hindari makanan darigandumatauyang berserat tinggi karenamengandung
fosfor. Susu danyogurtataukeju: dibatasi karenamengandung tinggi
fosfor.
Konsumsi setiap hari maksimal setengah cangkir susu atau yogurt
dan satu ons keju.

 Makanan rendah fosfat : butterdanmargarine,creamcheese, heavycream,


ricotta cheese,non-dairywhippedtopping.
 Jus dan buah: semuabahanmengandungkaliumyangsebaiknya dibatasi atau
ditandai seperti jeruk, kiwi, kismis, pisang, melon, prunes.Jumlah yang
diperbolehkansatubuahkecilatau empat ons jus. Buah yang selalu
dihindari yaitu belimbing.Buahyangdianjurkanyaitu apel(1buah), beri (1/2
cangkir), ceri (10 buah), anggur(15 biji), pir (1 buah), nanas (1/2
Cangkir), plum (1-2 buah), semangka(1 potongan), koktail (1/2cangkir),
tangerine(1)
 Sayur – sayuran: semuasayuranmengandungkalium. Sayuran
yang direkomendasikan : brokoli,kol, wartel, kembang kol, seledri,
bawang, lada,ketimun, bawangmerah, tepung, buncis, daun selada,
labu kuning.

2. Nutrisi untuk gagalginjal kronik (CKD) stadium Vpada hemodialisis : energi 35


kkal/kg/hari, protein 1-1.2gram/kg/hari, karbohidrat 55-60 % dari
HEMODIALISA

No. Dokumen No. Revisi Halaman


PPK-02/ SPPD /020 00 3 dari 7

total kalori, lemak30% total kalori, air (jumlah urine 24 jam + 500
ml).Pembatasangaram 3-5 gram/hari, kalium 1000 mg/hari,fosfat 17
mg/hari. Pembatasankalium jika adahiperkalemia.
Perencanaan program Dosis HDyangdiresepkan:
hemodialisis
1. Tentukantinggi badan(TB) danberatbadan(BB) untuk mengukur volume (V)
2. Tentukanvolume(V) yangmengacupadanormogram
3. Tentukanklirens urea dan dialiser
yangdipakaisesuaidenganlajualirandarah(Qb). Lihat petunjuk
padakemasandializer
4. Lamadialisis yang diinginkandalam jam(t):
o Targetkt/v yang ideal adalah 1,2 untuk HD 3 xsemingguselama 4
jam seharidan 1,8 untuk HD 2 xseminggu selama 4- jam sehari
o Kt/v= 1,2 (untuk HD 3xseminggu)
5. Dosis HDyangsebenarnya(ditentukansetelahhemodialisis)
o Kt/v = in (R-0.008 t) + (4-3,SR)x [ (BB predialisis – BBpasca
dialisis )/BB pasca dialisis]
Ket :

 In : lagoritma natural
 R: ureumpasca dialisis/ureum predialisis
 t: lama dialisis (Dalamjam)

6. Adekuasi dialisis ukur denganmenghitung URR(ureareduction


ratio)
o Pada HD 2 kali seminggu, dialisis dianggapcukup bila URR >
80% atau URR 65 % untuk HD 3 xseminggu selama 4 jamsehari.
o URR= 100 x [ 1-(C1/C2) ]
Ket : C1 adalah urea post HD, C2 adalahureapre HD

7. Frekuensipengukuran HDsebaiknya dilakukansecara berkala (idealnya


1xtiap bulan) minimalsetiap 6 bulan.
8. Metode pengambillansampel:
o Pengambilansampelureum hasil dilakukansecaraberkala(idealnya 1x
tiap bulan) minimalsetiap 6 bulan.
o Sampeldarahpre HDdiambil dari arteri sebelum
HDtanpakontaminasi garam/heparin, untukmengukur
keabsahandosis dialisis
o Sampledarahpost HDdiambil dariarteri 2 menitsetelah Qb
diturunkan menjadi 50ml/menitpadasesipertama,
untukmenghindari resirkulasi.
9. Durasi HD
o Ditentukanberdasarkankebutuhan individu .
o Setiap HD dilakukan 5 jam dengan frekuensi 2 x per minggu,
idealnya 10-15 jam perminggu
10. Aksesvascular HD
o Aksesvascularsementara: Catheter Double Lumen(CDL) kateter
lumen gandapadavenajugularisinterna sebagaipilihan utama
ataukateter
lumenganda padavenasubklavia atauvena femoralis.
HEMODIALISA

No. Dokumen No. Revisi Halaman


PPK-02/ SPPD /020 00 4 dari 7

o Aksesvascular permanen: fistula arterio venosaatau graft arterio


venosa.
11. Teknik kanulasi akses vascular
o Kanulasi langsungkepembuluhdarahvena denganaksesvascular
permanen(fistulaarterio venosaatau graft arterio venosa).
o Kanulasidengankatetergandayang dipasang padavenajugularis
interna atausubklavia.
12. Pemberianantikogulasi
o Antikoagulasi rutin : untuk pasien stabil pada tanpa resiko
pendarahan. Heparin dosisawalbolus 2000 unit, tunggu 3-5
menit baru lanjutkan dialisis. Dilanjutkan denganinfus heparindengan
kecepatan 1000 U/jamsecarakontinue(dengan pompa). Lalu lakukan
penilaiankoagulasi.
o Antikoagulasi padaresiko pendarahan: heparinisasiminimal atau dialisis
bebas heparin.
Tata laksana persiapan Alat dan bahan
sebelum hemodialisis
1. Mesindialisis
2. Cairan dialisat
3. Aciddanbikarbonat
4. Avfistula
5. Bloodline
6. Spuit
7. Nald
8. Heparin
9. Pengalas
10. Bengkok
11. Kasa
Kapas Pre – dialisis

1. Persiapkanmesin dialisis
2. Pengukuranberat badan,suhu,tekanan darahsaatberdiri dan posisi duduk
3. Persiapkanaksesvasculardanberikananastesi lokal pada lokasi tersebut. Jika pasien
sudahmempunyaifistula(modifikasioperasipadavenalenganyang bergunasebagai
aksesvascular padadialisis,membutuhkanwaktu 5 -15 minggusebelum dapat
digunakan).
4. Hubungkan aksesvascularkeselangmesin
5. Pemeriksaanyangperludilakukan sebelum HD
disarankansebelumpertengahan minggusesi HD:
o Hemoglobinpemantauansetiap 2-4 mingguselamaterapikoreksi
o Kalsium total serum
o Fosfat serum
o Kadar bikarbonat serum
o Status besi dalam serum dikatakan cukup jika feritin serum > 200
µg/L dan saturasi transferin>20 %. Pemantauansaturasitransferin
dilakukan setiapbulanselamakoreksibesi dan 3 bulan sekali bila
koreksibesi telahselesai. Pemeriksaan HbsAg (hepatitis B surface
antigen), anti – HBc (total) (anti bodytohepatitis Bcore Antigen), anti
HBs(antibody to hepatitis B surface antigen). Anti –
HVC(antibodyto hepatits Cvirus),
ALT(alanineaminotransferase), dilakukan padasetiap pasienyang
HEMODIALISA

No. Dokumen No. Revisi Halaman


PPK-02/ SPPD /020 00 5 dari 7

melakukan HD.

Tata laksana prosedur Prosedurtindakan HD:


tindakan hemodialisis
1. Mesinhemodialisissedang dijalankan
2. Setiap jamdilakukanpengukuran tekanandarah untukmengetahui adanya
hipotensiakibat pengeluaran cairan pada saat dilakukan HD.
Pehatikantanda – tanda hipotensi seperti mual,bergetar, sakit
kepala,
keram, berkeringat dingin,penurunan kesadaran.

3. Jika ditemukanhipotensi, posisikan pasien pada


trendelenburg position untuk sementara waktu.

Prosedur pascatindakan:

1. Jika HDsudahselesai, cabutselang dariaksesvasculerdantutupdenganpelaster


selama 1 jamlakukanpenekanan untukmenghentikanpendarahan
2. Lakukan pengukurantekanan darahpadaposisiduduk dan berdiri, penimbangan
berat badandan suhu
3. Pastikankondisipasiensudahstabil untuk pulang,pasiendapatberdirisendiri
4. Pemeriksaan ulang DPL, ureum, kreatinin, analisa gas darah, elektrolit.

Prosedur pasca dialisis washout:

1. Setelah dilakukan HDpasienakanmengalami keluhan.


2. Pasien merasa lemah, lelah, kaku dipersendian, sakit diseluruh tubuh
dan keluhan menyerupai flu-like symptoms. Keluhantersebutdapatdirasakan
setelah HDdanberlangsungselama 30 menit – 14 jam.
3. Anjurkan pasien untuk istirahat dan makan makanan ringanakan
meringankan gejala sampaihilang sendiri
Komplikasi Sindrom disequilibrium

o Merupakankomplikasidari hemodialisis yang jarang terjadi tetapi cukup


serius yaitu kumpulan gejalaneurologik dan sistemik
yangditandaidengan
adanyagambaranelectroencephalographicyangkhasyangterjadi selamaatau
setelah hemodialisis.
o Manifestasiklinis bervariasi darimual, muntah,rasa lelah, sakit
kepala, kejang, koma.
o Penyebab pasti belumdiketahui, diperkirakankarenapeningkatan cairandalam
otaksecaratiba – tibadanperubahanderajatkeasaman(pH) cairanserebrospinal
(CSF)
o Tindakanpencegahan:
1. Hemodialisisakut : dilakukantidak secara agresif, penurunan area
nitrogen plasma maksimal 30%, tidakmenggunakancairan dialisis yang
rendah natrium (lebih rendah dari kadarnatriumplasma) karenadapat
menyebabkanedemaotak. Pada pasienyanghipernatremiajangan
HEMODIALISA

No. Dokumen No. Revisi Halaman


PPK-02/ SPPD /020 00 6 dari 7

mengoreksi natriumplasma danuremiapadasaat bersamaan. Padakasus


hipernatremia hemodialisis aman dilakukandenganmenggunakan cairan
dialisis yangkadarnatrium mendekati natrium plasma, dan
mengoreksikadarnatriumplasmasetelah hemodialisis secaraperlahan
denganmemberikancairanglukosa 5% atau glukosa5% dalamsaline 0,45%
2. Hemodialisis kronik : menggunakan cairan dialisis yangmengandung
natriumminimal140 mEq/Latau glukosa 200 mg/dl
o Penatalaksanaan sindrom:
1. Disequilibrium ringan : simptomatik. Jika terjadi pada pasienuremia
secara akut selamahemodialisis, aliran darahharus diperlambatuntuk
mengurangi penimbunan zat terlarutdanperubahan pHdan
mempercepatwaktu dialisis dari yang direncanakan. NaCl hipertonik
atau glukosa dapat diberikan untukmengobatikeramotot.
2. Disequilibrium berat : hemodialisis harus dihentikan jika terjadi
kejang atau koma.Penatalaksanaan kejangpada umumnya,sedangkan
penanganankoma secara suportif, mempertahankanjalan nafasdan
ventilasi jika diperlukan. Pemberian manitol intravenadapat
dipertimbangkan. Komaakanmembaik dalam 24 jam.

Pemeriksaan jangka panjang 1. Setiappasienbaru


 Darah perifer
 Elektrolit darah
 HbsAg
 Anti HCV
 Anti HIV
 Rontgen dada
 EKG
 USG
2. Bila tidak ada indikasi kasus, maka dilakukan pemerikksaansesuaijadwal
berikut:
 Setiap 1 bulan : darah lengkap, ureum (pre HD),ureum
(post HD)
 Setiap 3 bulan : elektrolit darah (Na, K,Ca, P), SI,TIBC, Feritin
 Setiap 6 bulan: HbsAg, anti HCV, AntiHIV, electrokardiografi
3. Pemeriksaan khusues :
 PTH (kalau ada indikasi)
 Radiologik
 Densitometertulang
 BIA
4. Anti – HBsdananti HBc positif: tidakdiperlukanpemeriksaantambahan.
HEMODIALISA

No. Dokumen No. Revisi Halaman


PPK-02/ SPPD /020 00 7 dari 7

Lama tindakan  Pasien pertama kali HD dianjurkan 2 - 3 jam, dihari kedua 3 -4


jam(kalau kondisimemungkinkan HDdikelang satuhari, kemudian hari ketiga
HDmengikuti jadwal HD 2 kali semingguatau 3 kali seminggu.
 Setiap HDdilakukan 5 jamdengan frekuensi 2 x per minggu dan 4
jam frekuensi 3 kali seminggu.Idealnya 10 -15 jamperminggu
Kepustakaan Alwi Idrus, simon salim, dkk. Prosedur dibidang penyakit dalam panduan
praktik klinis. Pehimpunan Dokter Penyakit Dalam Indonesia. 2015.

Anda mungkin juga menyukai