Anda di halaman 1dari 6

PRAKTIK MATA KULIAH PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

“Proposal Kegiatan Program Evaluasi Kelas Kelompok Tani di BPP Kunir Kec Kunir Kab
Lumajang Jawa Timur”

DOSEN :

Bapak Dr. Ir. Sunarto. MP

Ibu Dr. Sad likah, S.Pt, MP

OLEH :

3. INDRA WAHYUDI (04.03.18.172)

PENYULUHAN PETERNAKAN DAN KESEJAHTERAAN HEWAN 5A

POLITEKNIK PEMBANGUNAN PERTANIAN MALANG

BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN

KEMENTERIAN PERTANIAN

2020
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah hirobbil ‘aalamiin, segala puji bagi Allah SWT Tuhan semesta
alam atas segala karunia nikmat-Nya sehingga penulis dapat menyusun makalah ini
dengan sebaik-baiknya. Proposal yang berjudul “Proposal Kegiatan Program
Evaluasi Kelas Kelompok Tani di BPP Kunir Kec Kunir Kab Lumajang Jawa
Timur” disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata Kuliah Pemberdayaan
Masyarakat yang diampu oleh dosen Bapak Dr. Ir. Sunarto. MP dan Ibu Dr. Sad
likah, S.Pt, MP

Proposal ini berisi tentang Awal Program, Hasil, Manfaat dari program
Evaluasi Kelas Kelompok Tani di BPP Kunir Kabupaten Lumajang Jawa Timur.
Dalam penyusunannya penulis melibatkan berbagai pihak, baik dari dalam kampus
maupun luar kampus. Oleh karena itu penulis mengucapkan banyak terima kasih
atas segala dukungan yang diberikan untuk menyelesaikan makalah ini.

Meski telah disusun secara maksimal oleh penulis, akan tetapi penulis
sebagai manusia biasa sangat menyadari bahwa makalah ini sangat banyak
kekurangannya dan masih jauh dari kata sempurna. Karenanya penulis sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca.

Besar harapan penulis proposal ini dapat menjadi inspirasi atau sarana pembantu
masyarakat dalam mengembangkan peternakan dan potensi pakan yang ada.

Demikian yang dapat penulis sampaikan, semoga para pembaca dapat mengambil
manfaat dan pelajaran dari makalah ini.
Daftar Isi
Kata Pengantar ....................................................................................................... i
Daftar Isi ................................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang ................................................................................................. 1
1.2. Rumusan Masalah ......................................................................... ................. 2
1.3. Tujuan............................................................................................................... 2
1.4. Manfaat............................................................................................................. 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


2.1. Kondisi dan Permasalahan Gapoktan ............................................................. 4
2.2. Permasalahan Gapoktan ................................................................................. 7
2.3. Strategi Penguatan Kapasitas Kelembagaan Kelompok Tani ......................... 8
BAB III METODOLOGI
3.1. Lokasi dan Waktu ............................................................................................ 10
3.2. Khalayak dan Sasaran Strategis ..................................................................... 12
3.3. Jenis Evaluasi Kegiatan Pemberdayaan yang dilaksanakan .......................... 16
3.4. Indikator Kegiatan ............................................................................................16
3.5. Dampak Kegiatan ............................................................................................ 17
3.6. Pendanaan .......................................................................................................17
3.7. Penjadwalan .....................................................................................................17
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Potensi Wilayah ............................................................................................... 18
4.2. Karakteristik Pelaku ......................................................................................... 19
4.3. Pemberdayaan Masyarakat Penguatan Kapasitas Kelembagaan
Gapoktan ......................................................................................................................
........... 20
4.4. Evaluasi Pemberdayaan Masyarakat ...............................................................22
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
4. 1. Potensi Wilayah

GAMBARAN UMUM KECAMATAN KUNIR Kecamatan Kunir merupakan salah


satu Kecamatan yang ada di Kabupaten Lumajang dengan Luas wilayah ± 144,93
Km2 dan terletak pada 112º 57’ 23” - 113º 07’ 08” BT dan 8º 7’ 14” LS, sedangkan
ketinggian wilayah antara 500 mdpl sampai dengan 750 mdpl dengan curah hujan
rata – rata per tahun 1000 – 2500 mm. Penggunaan tanah di Kecamatan Kunir
dapat dibedakan menjadi 3 yaitu tanah Pertanian, Pekarangan dan bangunan.
Tanah Pertanian mencakup 69,7% dari luas Kecamatan Kunir.

Tanah ini meliputi ladang dan sawah. Tekstur tanah dipengaruhi salah satunya
dari intensitas hujan yang terjadi. Secara administratif wilayah Kecamatan Kunir
berbatasan dengan :  Sebelah utara : Kecamatan Tekung  Sebelah timur :
Kecamatan Yosowilangun  Sebelah selatan : Lautan Indonesia  Sebelah barat :
Kecamatan Tempeh Kecamatan Kunir terbagi dalam 11 Desa yaitu Desa Jatimulyo,
Desa Jatirejo, Desa Jatigono, Desa Kunir Kidul, Desa Kunir Lor, Desa Kedungmoro,
Desa Dorogowok, Desa Kabuaran. Desa Karanglo, Desa Sukosari, Desa Sukorejo
vyang kesemuanya secara struktur organisasi Pemerintahan Desa terdiri dari Kepala
Desa, Sekretaris Desa, Kaur Pemerintahan, Kaur Kesra, Kaur Pembangunan, Kaur
Keuangan, Kaur Umum, dan Kepala Dusun.

Semua Desa di Kecamatan Kunir berklasifikasi swasembada pangan. Data


penduduk sangat dibutuhkan dalam perencanaan Pembangunan. Jumlah Penduduk
Kecamatan Kunir pada tahun 2013 mencapai 69.752 jiwa yang terdiri dari laki – laki
34.648 jiwa
4. 2. Karaktristik Pelaku

Masih ditanyakan besok

4. 3. Pemberdayaan Masyarakat Penguatan Kapasitas Kelembagaan Gapoktan

pengembangan kelompok tani di arahkan pada peningkatan kemampuan setiap kelompok tani
dalam melaksanakan fungsinya, peningkatan kemampuan anggota dalam mengembangkan
agribisnis, penguatan kelompok tani menjadi organisasi yang kuat dan mandiri. Kelompok tani
yang berkembang bergabung ke dalam Gapoktan. Gapoktan yang kuat dan mandiri dicirikan
antara lain:

1. Adanya pertemuan atau rapat anggota atau rapat pengurus yang diselenggarakan secara berkala
dan berkesinambungan;
2. Disusunannya rencana kerja gapoktan secara bersama dan dilaksanakan oleh para pelaksana
sesuai dengan kesepakatan bersama dan setiap akhir pelaksanaan dilakukan evaluasi secara
partisipasi;
3. Memiliki aturan atau norma tertulis yang disepakati dan ditaati bersama.
4. Memiliki pencatatan administrasi setiap anggota organisasi yang rapi;
5. Memfasilitasi kegiatan-kegiatan usaha bersama di sektor hulu dan hilir;
6. Memfasilitasi usaha tani secara komersial dan berorientasi pasar;
7. Sebagai sumber serta pelayanan informasi dan teknologi untuk usaha para petani umumnya
dan anggota kelompoktani khususnya;
8. Adanya jalinan kerjasama antara Gapoktan dengan pihak lain;
9. Adanya pemupukan modal usaha baik iuran dari anggota atau penyisihan hasil usaha atau
kegiatan Gapoktan.

Sebagian besar anggota Gapoktan Marga Sejahtera mengusahakan tanaman padi sebagai
tanaman utama dalam kegiatan bertaninya. Selain itu jenis komoditi pertanian lain yang banyak
diusahakan adalah komoditi palawija dan hortikultura. Dengan adanya penguatan kapasitas
kelembagaan gapoktan marga sejahtera, kelompok tani yang berada di kelurahan bendogerit
kecamatan sananwetan kota blitar ini dapat digunakan sebagai wadah berkumpulnya petani
yang tergabung dengan kelompok tani untuk dapat mengembangkan tujuannya seperti
pengembangan kegiatan usaha anggota, meningkatkan kesadaran anggota akan tujuan
bersama, mendorong dan menumbuhkan usaha-usaha produktif anggota dalam rangka

4. 4. Evaluasi Pemberdayaan Masyarakat

Evaluasi Pemberdayaan Masyarakat

Peraturan Menteri Pertanian Nomor 82/Permentan/Ot.140/ 8/2013, tentang Pedoman


Pembinaan Kelompoktani Dan Gabungan Kelompoktani menjelaskan pembinaan poktan
dilaksanakan secara berkesinambungan dan diarahkan pada upaya peningkatan kemampuan
poktan dalam melaksanakan fungsinya sebagai: 1) kelas belajar, 2)wahana kerjasama, dan 3)
unit produksi. Penilaian keberhasilan Pembinaan dalam rangka meningkatkan kemampuan
kelompok tani harus melalui pelaksanaan evaluasi. Evaluasi bisa dilakukan dengan
membandingkan antara perencanaan terhadap hasil serta dampak dalam penyelenggaraan
pembinaan poktan.11 Evaluasi pemberdayaan dalam hal ini menggunakan evaluasi penilaian
kelas kelompok tani sebagai dasar pertimbangan dan pengukuran akan kekuatan kapasitas
kelembagaan petani..

Anda mungkin juga menyukai