Anda di halaman 1dari 17

MODUL

Operasi pada

BILANGAN BULAT

Penyusun:

MATEMATIKA
CERIA

Operasi pada Bilangan Bulat


Om Wendi
Penjumlahan
Penjumlahan dengan alat bantu
Dalam menghitung hasil penjumlahan dua bilangan bulat, dapat
digunakan dengan menggunakan garis bilangan. Bilangan yang dijumlahkan
digambarkan dengan anak panah dengan arah sesuai dengan bilangan
tersebut.
Apabila bilangan positif, anak panah menunjuk ke arah kanan.
Sebaliknya, apabila bilangan negatif, anak panah menunjuk ke arah kiri.
Contoh:
1. Hitunglah penjumlahan:
a) 4 dan 5

b) 5 dan (2)

Penyelesaian:
a) Dari nol sebagai titik pangkal, kita melangkah 4 satuan ke kanan,
dilanjutkan dengan 5 satuan ke kanan. Hasil penjumlahannya adalah
jarak dari titik nol ke posisi terakhir, yaitu 9.

Jadi 4 + 5 = 9
b) Dari titik nol kita melangkah 5 satuan ke kanan, kemudian melangkah 2
satuan ke kiri. Hasil penjumlahannya adalah 3.

Anggaplah Matematika Sebagai Teman | www.wendiferdintania.wordpress.com

Page 1

Operasi pada Bilangan Bulat


Om Wendi

Jadi, 5 + (2) = 3

Penjumlahan tanpa alat bantu


Penjumlahan pada bilangan yang bernilai kecil dapat dilakukan
dengan bantuan garis bilangan. Namun, untuk bilangan-bilangan yang
bernilai besar, hal itu tidak dapat dilakukan. Oleh karena itu, kita harus
dapat menjumlahkan bilangan bulat tanpa alat bantu.
1) Kedua bilangan bertanda sama
Jika kedua bilangan bertanda sama (keduanya bilangan positif
atau keduanya bilangan negatif), jumlahkan kedua bilangan tersebut.
Hasilnya berilah tanda sama dengan tanda kedua bilangan.
Contoh:
a) 125 + 234 = 359
b) 58 + (72) = (58 + 72) = 130
2) Kedua bilangan berlawanan tanda
Jika kedua bilangan berlawanan tanda (bilangan positif dan
bilangan negatif), kurangi bilangan yang bernilai lebih besar dengan
bilangan yang bernilai lebih kecil tanpa memerhatikan tanda. Hasilnya,
berilah tanda sesuai bilangan yang bernilai lebih besar.
Anggaplah Matematika Sebagai Teman | www.wendiferdintania.wordpress.com

Page 2

Operasi pada Bilangan Bulat


Om Wendi

Contoh:
a) 75 + (90) = (90 75) = 15
b) (63) + 125 = 125 63 = 62
Bilangan positif + bilangan positif = bilangan positif.
Bilangan negatif + bilangan negatif = bilangan negatif.
Bilangan positif + bilangan negatif = bilangan positif atau negatif.
Jika bilangan positif > bilangan negatif hasilnya bilangan positif.
Jika bilangan positif < bilangan negatif hasilnya bilangan negatif.

Sifat-Sifat Penjumlahan Bilangan Bulat


a) Sifat tertutup
Pada penjumlahan bilangan bulat, selalu menghasilkan bilangan bulat
juga. Hal ini dapat dituliskan sebagai berikut.
Untuk setiap bilangan bulat a dan b, berlaku a + b = c
dengan c juga bilangan bulat.
Contoh:
16 + 25 = 9
16 dan 25 merupakan bilangan bulat.
9 juga merupakan bilangan bulat.

Anggaplah Matematika Sebagai Teman | www.wendiferdintania.wordpress.com

Page 3

Operasi pada Bilangan Bulat


Om Wendi
24 + (8) = 16
24 dan 8 merupakan bilangan bulat.
16 juga merupakan bilangan bulat.

b) Sifat komutatif
Sifat komutatif disebut juga sifat pertukaran. Penjumlahan dua
bilangan bulat selalu diperoleh hasil yang sama walaupun kedua bilangan
tersebut dipertukarkan tempatnya. Hal ini dapat dituliskan sebagai
berikut.
Untuk setiap bilangan bulat a dan b, selalu berlaku
a + b = b + a.
Contoh:
6 + 5 = 5 + 6 = 11
(7) + 4 = 4 + (7) = 3
8 + (12) = (12) + 8 = 4
(9) + (11) = (11) + (9) = 20

c) Mempunyai unsur identitas


Bilangan 0 (nol) merupakan unsur identitas pada penjumlahan. Artinya,
untuk sebarang bilangan bula apabila ditambah 0 (nol), hasilnya adalah
bilangan itu sendiri. Hal ini dapat dituliskan sebagai berikut.

Anggaplah Matematika Sebagai Teman | www.wendiferdintania.wordpress.com

Page 4

Operasi pada Bilangan Bulat


Om Wendi

Untuk sebarang bilangan bulat a, selalu berlaku


a + 0 = 0 + a = a.

Contoh:
2+0=2
10 + 0 = 10
5+0=5

d) Sifat asosiatif
Sifat asosiatif disebut juga sifat pengelompokan. Sifat ini dapat
dituliskan sebagai berikut.
Untuk setiap bilangan bulat a, b, dan c, berlaku
(a + b) + c = a + (b + c).
Contoh:
(4 + (5)) + 6= 1 + 6 = 5
4 + ((5) + 6)= 4 + 1 = 5
Jadi, (4 + (5)) + 6 = 4 + ((5) + 6).

(3 + (9)) + 10= 12 + 10 = 2
3 + ((9) + 10)= 3 + 1 = 2
Jadi, (3 + (9)) + 10 = 3 + ((9) + 10).
Anggaplah Matematika Sebagai Teman | www.wendiferdintania.wordpress.com

Page 5

Operasi pada Bilangan Bulat


Om Wendi
e) Mempunyai invers
Invers suatu bilangan artinya lawan dari bilangan tersebut. Suatu
bilangan dikatakan mempunyai invers jumlah, apabila hasil penjumlahan
bilangan tersebut dengan inversnya (lawannya) merupakan unsur
identitas (0 (nol)).
Lawan dari a adalah a, sedangkan lawan dari a adalah a.
Dengan kata lain, untuk setiap bilangan bulat selain nol pasti
mempunyai lawan, sedemikian sehingga berlaku a + (a) = (a) + a = 0.
Contoh:
1. Tulislah lawan dari 5.
Penyelesaian:
Kita cari bilangan lain yang berjarak sama dari 0, tetapi arahnya
berlawanan dengan 5. Bilangan itu adalah 5.

Jadi, invers (lawan) dari 5 adalah 5.

Pengurangan
Seperti pada penjumlahan bilangan bulat, untuk menghitung hasil
pengurangan dua bilangan bulat dapat digunakan bantuan garis bilangan.
Namun sebelumnya coba kalian ingat kembali materi di tingkat sekolah

Anggaplah Matematika Sebagai Teman | www.wendiferdintania.wordpress.com

Page 6

Operasi pada Bilangan Bulat


Om Wendi
dasar, bahwa operasi pengurangan merupakan penjumlahan dengan lawan
bilangan pengurang.
Secara umum, dapat dituliskan sebagai berikut.

Untuk setiap bilangan bulat a dan b, maka berlaku


a b = a + (b).

Contoh:
7 9 = 7 + (9) = 2
8 6 = 8 + (6) = 14
15 (5) = 15 + 5 = 20
12 (6) = 12 + 6 = 6

Untuk setiap a dan b bilangan bulat berlaku:


1. a (b) = a + b
2. a (b) = a + b
3. a b = a + (b)

4. a b = c, dimana c juga bilangan bulat

Contoh:
10 (-9) = 10 + 9 = 19
-11 (-8) = -11 + 8 = -3
Anggaplah Matematika Sebagai Teman | www.wendiferdintania.wordpress.com

Page 7

Operasi pada Bilangan Bulat


Om Wendi
-4 7 = -4 + (-7) = -12

Perkalian
Kalian

telah

mengetahui

bahwa

perkalian

adalah

operasi

penjumlahan berulang dengan bilangan yang sama. Secara umum, dapat


dituliskan sebagai berikut.

Jika n adalah sebarang bilangan bulat positif maka:

Untuk setiap bilangan bulat a dan b selalu berlaku :


a ( b) = (a b)
( a) ( b) = (a b).
a 0 = 0 a = 0.
Contoh
4 (2) = -(4 2) = -8
5 (2) = -(5 2) = -10
1 (3) = 1 3 = 3
2 (3) = 2 3 = 6
50=05=0

Anggaplah Matematika Sebagai Teman | www.wendiferdintania.wordpress.com

Page 8

Operasi pada Bilangan Bulat


Om Wendi
Sifat-Sifat Perkalian Bilangan Bulat
1) Sifat tertutup
Untuk setiap bilangan bulat

p dan q, selalu berlaku

p q = r dengan r juga bilangan bulat.


Contoh:
3 8 = 24
3 dan 8 merupakan bilangan bulat.
24 juga merupakan bilangan bulat.

13 4 = 52
13 dan 4 merupakan bilangan bulat.
52 juga merupakan bilangan bulat.

2) Sifat komutatif
Untuk setiap bilangan bulat p dan q, selalu berlaku
p q = q p.

Contoh:
23=32=6
(-4) 11 = 11 (-4) = -44

Anggaplah Matematika Sebagai Teman | www.wendiferdintania.wordpress.com

Page 9

Operasi pada Bilangan Bulat


Om Wendi
3) Sifat asosiatif
Untuk setiap bilangan bulat p, q, dan r selalu berlaku
(p q) r = p (q r).

Contoh:
a) {6 (5)} (2) = 30 (2) = 60
b) 6 {5 (2)} = 6 10 = 60
Jadi, {6 (5)} (2) = 6 {5 (2)}

4) Sifat distributif

Untuk setiap bilangan bulat a, b, dan c berlaku:


a (b c) = (a b) (a c), distributif perkalian terhadap
pengurangan.
a (b + c) = (a b) + (a c), distributif perkalian terhadap
penjumlahan.
Contoh:
5 (6 2) = 5 4 = 20
(5 6) (5 2) = 30 10 = 20
Jadi, 5 (6 2) = (5 6) (5 2) = 20

Anggaplah Matematika Sebagai Teman | www.wendiferdintania.wordpress.com

Page 10

Operasi pada Bilangan Bulat


Om Wendi
5 (6 + 2) = 5 8 = 40
(5 6) + (5 2) = 30 + 10 = 40
5 (6 + 2) = (5 6) + (5 2) = 40

5) Memiliki elemen identitas


Untuk setiap bilangan bulat p, selalu berlaku
P 1 = 1 p = p.
Contoh:
10 1 = 10
5 1 = 5

Pembagian
Perhatikan uraian berikut.
(a) 3 4 = 4 + 4 + 4 = 12
Di lain pihak, 12 : 3 = 4 atau dapat ditulis 3 4 = 12 12 : 3 = 4.
(b) 4 3 = 3 + 3 + 3 + 3 = 12
Di lain pihak, 12 : 4 = 3, sehingga dapat ditulis 4 3 = 12 12 : 4 = 3.
Dari uraian di atas, tampak bahwa pembagian merupakan operasi
kebalikan (invers) dari perkalian. Secara umum dapat ditulis sebagai
berikut.

Jika p, q, dan r bilangan bulat, dengan q faktor p, dan


q 0 maka berlaku p : q = r

p = q r.

Anggaplah Matematika Sebagai Teman | www.wendiferdintania.wordpress.com

Page 11

Operasi pada Bilangan Bulat


Om Wendi
Contoh:
30 : 5 = 6 sebab 5 6 = 30
16 : (4) = 4 sebab 4 (4) = 16
10 : 5 = 2 sebab 5 (2) = 10
8 : (2) = 4 sebab 2 4 = 8
Dari contoh-contoh di atas dapat disimpulkan bahwa:
Untuk setiap p, q, r bilangan bulat, q 0 dan memenuhi
p : q = r berlaku:
jika p, q bertanda sama, r adalah bilangan bulat positif
jika p, q berlainan tanda, r adalah bilangan bulat negatif

Pembagian Bilangan Bulat dengan Nol (0)


Untuk setiap bilangan bulat a, a : 0 tidak terdefinisi
Contoh:
Misalkan 5 : 0 = p 0 p = 5
Tidak ada satu pun pengganti p pada bilangan bulat yang memenuhi
0p=5

Pembagian Bilangan Bulat oleh Nol (0)


Untuk setiap bilangan bulat a, berlaku 0 : a = 0

Anggaplah Matematika Sebagai Teman | www.wendiferdintania.wordpress.com

Page 12

Operasi pada Bilangan Bulat


Om Wendi
Contoh:
0:3=n

3n=0

Pengganti n yang memenuhi 3 n = 0, adalah 0

Bentuk a : b dapat juga ditulis:

Contoh:

9:3

9
3
3

40 : 5

40
8
5

Menaksir Hasil Perkalian dan Pembagian Bilangan Bulat


Hasil pembulatan atau taksiran diperoleh dengan cara berikut.
1. Untuk pembulatan ke angka puluhan terdekat.
a) Jika angka satuannya kurang dari 5, angka tersebut tidak dihitung
atau dihilangkan.
b) Jika angka satuannya lebih dari atau sama dengan 5, angka
tersebut dibulatkan ke atas menjadi puluhan.
2. Untuk pembulatan ke angka ratusan terdekat
a) Jika angka puluhannya kurang dari 5, angka puluhan dan satuan
dihilangkan.

Anggaplah Matematika Sebagai Teman | www.wendiferdintania.wordpress.com

Page 13

Operasi pada Bilangan Bulat


Om Wendi
b) Jika angka puluhannya lebih dari atau sama dengan 5, angka puluhan
tersebut dibulatkan ke atas menjadi ratusan.
Aturan pembulatan tersebut juga berlaku untuk pembulatan ke
angka ribuan terdekat, puluh ribuan terdekat, dan seterusnya.

Contoh:
1. Tentukan taksiran pada hasil perhitungan berikut ke angka puluhan
terdekat.
a) 37 19
b) 118 : 24
Penyelesaian:
a) 37 19 40 20 = 800
b) 118 : 24 120 : 20 = 6

2. Tentukan taksiran pada hasil perhitungan berikut ke angka ratusan


terdekat.
a) 392 1.174
b) 2.548 : 481
Penyelesaian:
a) 392 1.174 400 1.200 = 480.000
b) 2.548 : 481 2.500 : 500 = 5

Anggaplah Matematika Sebagai Teman | www.wendiferdintania.wordpress.com

Page 14

Operasi pada Bilangan Bulat


Om Wendi
Latihan Soal
1) Hitunglah nilai dari:
a) (15) + 62
b) (27) + (14) + 75
c) 16 (6)
d) (18) 11 (24)
e) 7 (18)
f) (12) (15)
g) 52 : 3
h) 82 : (9)

2) Hitunglah nilai n dari bentuk operasi bilangan bulat berikut ini:


a) (12) + n = 3
b) (n) + 6 = 4
c) 7 n = 2
d) n 4 = 3
e) 8 n = 136
f) n 12 = 156

3) Jika a = 3, b = 2, dan c = 4, tentukan nilai dari:


a)

bc
a

b)

ac
b

Anggaplah Matematika Sebagai Teman | www.wendiferdintania.wordpress.com

Page 15

Operasi pada Bilangan Bulat


Om Wendi
c)

bc
ac

d)

c ba
aa

4) Jarak Kota A dan Kota B 40 km. Jika Kota C terletak di antara Kota A
dan B, sedangkan jaraknya 25 km dari Kota B, berapakah jarak Kota C
dari Kota A?

5) Sebuah partikel dilemparkan ke atas. Tinggi benda setelah t detik


adalah h meter, yang dirumuskan dengan h = 10t 2t2. Hitunglah tinggi
partikel itu setelah:
a) 1 detik

b) 3 detik

6) Suatu tes pilihan ganda yang terdiri dari 40 butir soal. Dalam penilaian
tes tersebut dibuat suatu aturan, yaitu jika menjawab benar nilainya
4, menjawab salah nilainya 1, dan tidak menjawab nilainya 0.
Tentukanlah jumlah nilai, apabila:
a) 30 benar dan 8 salah

c) 10 benar dan 15 salah

b) 25 benar dan 12 salah

d) 5 benar dan 28 salah

****

Anggaplah Matematika Sebagai Teman | www.wendiferdintania.wordpress.com

Page 16

Anda mungkin juga menyukai