PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menurut bahasa kata “matematika” berasal dari kata μάθημα(máthema) dalam bahasa
Yunani yang diartikan sebagai “sains, ilmu pengetahuan, atau belajar” juga μαθηματικός
(mathematikós) yang diartikan sebagai “suka belajar”.
Bahasa simbol, matematika itu adalah bahasa numrik, matematika itu adalah bahasa yang
menghilangkan sifat kabur, majemuk, dan emosional, matematika adalah metode berpikir logis ,
matematika adalah saran berpikir, matematika adalah logika pada masa dewasa , matematika
adalah ratunya ilmu dan sekaligus menjadi pelayannya, matematika adalah sains mengenai
kuantitas dan besaran, matematika adalah sains yang bekerja menarik mkesimpulan-kesimpulan
yang perlu, matematika adalah sains formal yang murni, matematika dalah sains yang
memanipulsi simbol, matematika adalah ilmu tentang bilangan dan ruang, matematika adalah
ilmu yang mempelajari hubungan pola, bentuk dan struktur , matematika adalah imu yang
abstrak dan deduktif .
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana sejarah Matematika zaman Yunani Kuno?
2. Siapa tokoh pelopor Matematika pada zaman Yunani Kuno?
3. Apa saja temuan tokoh pelopor Matematika pada zaman Yunani Kuno?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui sejarah Matematika zaman Yunani Kuno
2. Untuk mengetahui tokoh-tokoh pelopor Matematika zaman Yunani Kuno
3. Untuk mengetahui temuan dari tokoh pelopor matematika zama Yunani Kuno
D. Manfaat
Dengan membaca makalah ini penulis berharap makalah ini dapat bermanfaat, terutama
dalam hal:
1. Mengetahui sejarah Matematika zaman Yunani Kuno
2. Mengetahui tokoh-tokoh pelopor Matematika zaman Yunani Kuno
3. Mengetahui dari tokoh pelopor matematika zama Yunani Kuno
BAB II
PEMBAHASAN
Sistem numerasi Ionia digunakan setelah sistem numerasi Attic. Sistem numerasi
Ionia menggunakan alphabet Yunani sebagai lambang bilangan, yaitu sembilan huruf
untuk melambangkan bilangan satu sampai dengan bilangan sembilan, sembilan huruf
untuk melambangkan kelipatan sepuluh yang lebih kecil dari seratus, dan sembilan huruf
lagi untuk melambangkan kelipatan seratus yang lebih kecil dari seribu. Contoh sistem
numerasi Ionia adalah sebagai berikut :
Angka satuan :
Angka puluhan :
Angka ratusan :
Bilangan yang terdiri dari 2 (dua) digit caranya dengan menjumlahkan angka puluhan
dengan angka satuan.
Contoh: 19 = 10 + 9 =
23 = 20 + 3 =
78 = 70 + 8 =
Bilangan yang terdiri dari 3 (tiga) digit caranya dengan menjumlahkan angka ratusan
dengan angka puluhan dengan angka satuan.
Contoh: 174 = 100+70+4 =
448 = 400+40+8 =
789 = 700+80+9 =
Bilangan yang terdiri dari 4 (empat) digit atau ribuan, dengan cara membubuhi tanda
aksen (‘).
Contoh: 1000 = ’
3734 = ’
1287 = ’
Bilangan yang terdiri dari 5 (lima) digit atau lebih, dengan menaruh angka yang
bersangkutan di atas tanda M.
Contoh: 23734 = β M’
231578 = M’
a. Biografi Thales
Bagi yang mendalami filsafat khususnya tentu sudah sangat akrab dengan nama
Thales. Thales yang hidup pada zaman kekuasaan Yunani kuno sekitar tahun 624 BC
sampai 540 BC ( ingat perhitungan tahun sebelum masehi itu mundur) dikenal sebagai
salah satu pelopor filsafat Yunani. Thales dilahirkan dan wafat di kota yang sama yaitu
kota Miletus. Posisi kota ini berada di semenanjung pantai bagian barat Asia. Kota
tersebut menjadi sebuah pusat transaksi perdagangan penting saat itu. Kapal para
saudagar dari Mesir, jalur darat perdagangan menuju Babylon akan transit pada kota
Miletus ini. Perdagangan orang orang Miletus lebih banyak terjadi dengan penduduk
Phoenisia.
Jika Thales hidup pada zaman matematika modern, maka bapak matematika
terapan untuk dialah sebutan dia sepantasnya. Berbagai kemampuan telah
diperlihatkan Thales dalam pengunaan prinsip matematika. Prinsip pengukuran benda
yang besar dengan memanfaatkan perbandingan kesebangunan telah diterapkannya
sebelumnya. Contohnya ketika mengukur sebuah piramida yang sangat besar maka
Thales cukup dengan menggunakan sebilah tongkat kayu. Dengan prinsip kesebangunan
maka tongkat tersebut di tancapkan pada tanah, pengukuran selanjutnya adalah dengan
mengukur bayang bayang tongkat pada tanah, kemudian dibandingkan dengan panjang
tongkat aslinya. Begitu juga dengan piramida, diukur bayang bayang piramida. Karena
perbandingan tersebut konstan dan memanfaatkan sedikit hitungan maka bisa diketahui
tinggi piramida tersebut tanpa harus memanjat piramida yang tinggi dan mengukurnya.
Untuk zaman sekarang mungkin siswa SD bisa melakukannya, tetapi ide tersebut
dari Thales. Tanpa Thales kita tak akan mengetahui ide seperti itu. Aplikasi matematika
lainnya dari Thales tentang penentuan gerhana matahari dengan memanfaatkan prinsip
perhitungan hari dalam satu tahun. Contoh lain kebesaran pemikiran yang dimilikinya
adalah ketika mengukur jarak suatu kapal. Penggunaan konsep sudut dan segitiga
menjadi sarana untuk mengukur kejauhan posisi suatu kapal yang berlayar. Prinsip ini
masih diterapkan dalam ilmu navigasi dan kelauatan. Hanya saja dengan penggunaan
alat yang lebih modern.
Puncak popularitas kemampuan yang dimilikinya membawa beberapa orang yang
nantinya juga terkenal menjadi murid beliau. Sebut saja Anaximander, Anaximenes,
Mamercus dan Mandryaus. Bahkan muridnya Anaximander dikenal sebagai generasi
kedua yang memiliki kecerdasan serupa Thales ini berkat pengajaran yang diberikan
Thales.
Sebagi seorang pedagan Thales dikenal sebagai pedangang yang cerdik. Ketika
panen besar zaitun, maka dia memiliki gagasan untuk memeras minyak zaitun tersebut
(olive oil). Hasil panen yang melimpah ruah bisa disimpan untuk sementara waktu.
Akhirya masa panen habis dia bisa menjual hasil perahan mnyak tersebut dengan harga
mahal. Kesuksesan ini mendapatkan sebuah keberhasilan yang luar biasa dalam
kemampuannya di bidang perdagangan.
Sebagai seorang cerdas yang dihormati. Thales pernah ditantang menyelesaikan
suatu problema dari Raja Croesus. Kala itu sistem kerajaan masih berkeinginan
memperluas daerah kekuasaan. Dalam hal ini, ketika dalam suatu perperangan raja
Croesus mengalami kendala untuk menyeberangi sebuah sungai. Sang raja
memerintahkan Thales mencari solusi bagaimana tentara bisa menyebrang sungai
tersebut. Akhirnya dengan pikiran cerdasnya, Thales mendapatkan ide, Thales meminta
pasukan membuat suatu danau kecil dan mengalihkan aliran air sungai ke sana
sementara. Akhirnya tentara bisa menyeberangi sungai tersebut.
Namun dibalik semua kecerdasan Thales, dia juga memiliki sikap ceroboh. Dalam sebuah
anekdot diceritakan bahwasanya karena saking menyukai ilmu astronomi, pada suatu
malam Thales terjatuh dalam sebuah selokan. Hal ini disebabkan karena dia terlalu sibuk
memperhatikan bintang dilangit. Tiba tiba seorang wanita tua berkata kepadanya
“Bagaimana bisa tuan menjelaskan semua yang ada di langit, sementara selokan di
hadapan tuan sendiri tuan tidak melihatnya.” Sebuah sindiran dan anekdote yang
memberikan pelajaran berharga (marthayunanda).
2. Phytagoras
a. Biografi Phytagoras
Phytagoras sebuah kata yang pastinya tidak
asing lagi dalam bidang ilmu pengetahuan. Untuk
anak SD mungkin sudah akrab dengan kata
tersebut. Kata tersebut merupakan sebuah nama
dari seorang hebat pada zamannya. Terkenal
dengan sebuah teorema yang dikenal dengan
teorema phytagoras. Untuk saat ini kita akan lihat bagaimana sisi kehidupan Phytagoras
ini.
Rumus Phytagoras
Phytagoras lahir pada tahun 580 BC di sebuah pulau kecil di bagian selatan
Yunani yang bernama Samos. Dalam hidupnya dia sering melakukan perjalan ke
Babylonia dan Mesir. Bahkan sebuah catatan sejarah menyatakan Phytagoras sampai ke
negeri India. Dalam persinggahan ketika melakukan perjalanan Phytagoras sering
menjalin relasi dengan berbagai penduduk setempat. Di Babylonia contohnya,
Phytagoras berhubungan dengan para ahli matematika di sana kala itu. Dengan
perjalanan panjang yang telah ditempuhnya Phytagoras dianggap sudah melihat tujuh
keajaiban dunia kuno. Salah satu keajaiban tersebut adalah kuil Hera yang kini masih
tersisa satu pilar, sementara unsur bangunan lainnya telah hancur. Selain itu, salah satu
keajaiban dunia kuno lain adalah Ephesus. Setelah puas melakukan perjalanan ke
berbagai negara akhirnya Phytagoras dilaporkan tinggal di Crotoa, sebuah kota di negara
Italy.
Phytagoras merupakan anak dari seorang pedagang dari Tyre. Saat berusia 18 tahun
Phytagoras bertemu dengan Thales. Thales inilah yang memperkenalkan matematika
pada Phytagoras lewat seorang muridnya yang bernama Anaximander. Guru lainnya
Phytagoras dikenal dengan nama Pherkydes. Pada tahun 518 BC, Phytagoras
meninggalkan tanah kelahirannya di Samos. Phytagoras menuju kota Croton dan
membuka sebuah sekolah. Sekolah yang didirikan Phytagoras sangat terkenal, bahkan
Phytagoras dari suatu literatur menyebutkan menikah dengan seorang siswanya.
Motto dari Phytagoras yang terkenal adalah “semua adalah bilangan” atau
“bilangan menguasai seluruh alam”. Dalam hal ini, bilangan dianggap sebagai sejumlah
titik dalam konfigurasi geometri, yang menggambarkan mata rantai antara geometri dan
aritmatika. Phytagoras dan pengikutnya membangun bilangan-bilangan figurative
dimana banyak teorema menarik yang dapat dibuat dengan bilangan figurative ini,
antara lain:
a. Bilangan triangular
b. Bilangan bujursangkar
c. Bilangan pentagon
d. Bilangan hexagon
e. Bilangan persegi panjang
Bilangan lainnya yang dianggap sebagai hasil temuan Phytagoras adalah bilangan
bersahabat dan bilangan sempurna. Suatu bilangan dikatakan bilangan bersahabat
apabila bilangan yang pertama sama dengan jumlah pembagi murni bilangan kedua, dan
bilangan kedua sama dengan pembagi murni bilangan pertama. Sedangkan untuk
bilangan sempurna apabila jumlah pembagi murni suatu bilangan sama dengan bilangan
itu sendiri.
3. Anaxagoras
Anaxagoras dilahirkan di
Clazomenae kira-kira tahun 499 SM dan
meninggal kira-kira tahun 428 SM. Ia banyak melewatkan hidupnya di Athena dan
Pericle. Dia pernah dipenjarakan di Athena karena dia mengatakan bahwa matahari
bukanlah dewa yang harus disembah, melainkan hanyalah sebuah benda besar yang
berpijar. Pendapat ini sangat bertentangan dengan kepercayaan masyarakat ketika itu,
sehingga Anaxagoras dimusuhi oleh masyarakat. Kemudian Anaxagoras menerbitkan
buku yang berjudul “On Nature”.
4. Hippocrates
a. Biografi Hippocrates
Hippocrates dilahirkan di Chios kira-kira tahun
460 SM. Hippocrates menulis buku yang berjudul
“Element of Geometry”. Menurut teorema Hippocrates,
segment-segment yang sebangun dari lingkaran-
lingkaran yang mempunyai ratio yang sama dengan
kuadrat-kuadrat alasnya. Hippocrates
mendemonstrasikan teoremanya ini dengan
memperlihatkan bahwa luas dua lingkaran adalah
berbanding lurus dengan kuadrat diameter-diameternya.
Profesi awalnya sama dengan Thales, Hippocrates awalnya mengambil jalan hidup sebagai
seorang pedagang. Sayang, nasibnya jauh berbeda dengan Thales, Thales yang dikenal berhasil
dalam perdagangan dan matematika serta ilmu lainnya, Hippocrates memiliki garis tangan yang
kurang baik dalam urusan perdagangan. Akhirnya dia memutuskan untuk terjun ke bidang ilmu
pengetahuan. Ketertarikannya adalah untuk belajar dan mendalami geometri. Disinilah takdir
baik beliau berawal, berkat ketekunannya dia berhasil menguasai geometri dan menjadi
seorang yang terkenal.
Kehebatan serta kecerdasan beliau dalam geometri terlihat dari keberhasilannya
menulis buku yang berjudul Element of Geometry. Sayang, naskah asli buku ini tidak
ditemukan. Namun, dari tulisan ahli matematika lain sesudah beliau, ditemukan
beberapa dalil yang menyebutkan nama Hippocrates sebagai penemunya. Demikianlah
sejarah singkat tentang Hippocrates, tak begitu banyak informasi lengkap tentang
perjalanan dan kehidupan beliau ayang bisa ditelusuri lebih lanjut. Namun meskipun
demikian, karya karya beliau masih tetap hidup sepanjang zaman, berikut hasil buah
pemikiran dari Hippocrates.
b. Penemuan Hippocrates
Pada buku tulisan Eudemus yang berjudul The History of Mathematics terdapat
sebuah penemuan Hippocrates tentang kuadratik suatu luno. Luno adalah sebuah
bangun yang dibatasi oleh dua buah busur lingkaran, tetapi diameter pembentuk
lingkaran tersebut berbeda ukurannya. Menurut teorema yan disampaikan Hippocrates
dan ditulis ulang Eudemus bahwa bagian bagian yang sebangun dari lingkaran
pembentuk tersebut memiliki perbandingan yang senilai dengan kuadrat-kuadrat
alasnya.
Pembuktian Hippocrates pada teorema ini adalah dengan menunjukkan bahwa
luas dua lingkaran tersebut pasti berbanding senilai dengan kuadrat diameternya
masing masing. Meskipun terlihat begitu sederhana, namun teorema ini membuka
pikiran bagi ilmuwan lain untuk menentukan luas luas bangunan yang berbentuk
lingkaran dalam sejarah matematika. Alexander, pada tahun 200 M, memberikan
perbandingan tentang dua kuadratur Hippocrates dan hasil penemuannya. Hasil
perbandingan tersebut sebagai berikut,
Bila pada hipotenusa (sisi terpanjang) dan sisi sisi sebuah segitiga siku siku sama kami
dibentuk setengah lingkaran masing masingnya, maka luas segitha yang ada pada kedua
sisi terpendek sama dengan luas segitiga itu sendiri.Perbandingan kedua, bila pada
sebuah diameter bangun berbentuk setengah lingkaran dibuat sebuah trapesium sama
kaki dengan ketiga sisi sisinya yang lain memiliki panjang yang sama, dan bila dibuat
pada masing masing sisinya setengah lingkaran pada tiga sisi yang sama panjang
tersebut, maka luas trapesium semula akan sama dengan luas jumlah ketiga luas
lingkaran (yangdibentuk dari sisi pendek) ditambah dengan setengah luas lingkaran
pada salah satu sisinya yang terpendek.
Lebih lanjut Hippocrates dikenal sebagai seorang ahli pengobatan. Selain itu dia
juga terkenal dengan filsafat. Salah satu quotes Hippocrates ini yang terkenal " Jadikan
makanan sebagai obat dan jadikan obatitu sebagai makanan".
Kurikulum Archytas
Archytas menempatkan posisi matematika sebagai kurikulum pendidikan dengan membagi
menjadi 4 kelompok, yaitu:
- Aritmatika
- Geometri
- Musik
- Astronomi
Digabungkan dengan 3 obyek yang terus dipelajari dari Aristoteles hingga Zeno, yaitu:
- Tata bahasa
- Retorik (keahlian berpidato)
- Dialektik (terkait dengan dialek)
6. Zeno
a. Biografi Zeno
Zeno terlahir di sebuah kota yang
bernama Elea. Karena merupakan seorang
yang lahir sebelum Masehi, tahun kelahiran
pastinya tidak diketahui. Perkiraan terdekat
dia hidup sekitar tahun 450 BC. Secara umum
Zeno dikenal sebagai seorang filsuf. Zeno
berpendapat bahwa konsep divisibiality dan
multiplication (pembagian dan perkalian).
Pendapat yang dikenal dari paham yang dinyatakannya yaitu segala sesuatunya
abadi dan kekal. Jika dibandingkan dengan paham yang diprakarsai Phytagoras tentu
sangat bertentangan. Phytagoras menyatakan hal yang sebaliknya bahwa segala sesuatu
tidak kekal dan abadi alias bersifat sementara. Pembuktian tentang pernyataan dan
ketidak berlakuan sifat divisibility dan multiplicitos ruang dan waktu oleh Zeno
menggunakan cara dialetika. Cara dialetika ini adalah suatu cara dalam pembuktian yang
bertolak belakang dengan pembuktian langsung. Langkah awal pembuktian dialetika
yang digunakan Zeno dengan menyatakan suatu pernyataan yang salah. Pernyataan
tersebut dijabarkan sehingga nanti didapat pernyataan yang menyalahkan atau bertolak
belakang juga dengan pernyataan semula. Dalam matematika, prinsip pembuktian ini
masih digunakan hingga sekarang dalam ilmu logika matematika.
b. Paradoks Zeno
Zeno memperkenalkan beberapa hal paradoks. Paradoks yang diperkenalkan
Zeno banyak sekali berhubungan dengan gerak suatu materi. Berikut beberapa paradoks
yang paling populer dari Zeno. Paradoks pertama dikenal denga istilah dichotomy.
Paradoks dichotomy ini dikemukakan oleh Zeno seperti : Sebelum sebuah benda
sebelum menempuh jarak tertentu maka benda tersebut harus melewati jarak setengah
dari jarak yang akan ditempuh tersebut. Di partisi lebih kecil, sebelum menempuh jarak
setengah jarak tempuh maka, benda tersebut akan menempuh jarak setengah dari
setengah jarak itu atau seperempatnya. Kelanjutannya sebelum menempuh jarak
seperempat tadi, maka benda juga menempuh jarak setengah dari seperempat itu atau
seperdelapan jarak awal. Begitu seterusnya. Hingga nanti pada titik akhir ditemukan
sampai mendekati nol. Ini artinya gerak suatu benda itu pada awalnya tidak ada.
Paradoks berikutnya adalah bernama paradoks Achiles. Zeno memberikan
ilustrasi terhadap paradoks ini sebagai berikut. Sebuah pertandingan adu lari antara
Achiles dan seekor kura-kura. Kura kura diletakkan didepan Achiles sejauh sekian meter.
Dalam pendapat Zeno, seberapa besarpun kecepatan si pelari (Achiles) maka Achiles
tidak akan bisa mendahului kura-kura tersebut, meskipun kecepatan kura kura tersebut
lamban. Dari paradoks ini dan paradoks dichotomy yang pertama tadi, disebutkan bawa
tidak ada gerakan dengan subdivisibilitas tak terhingga (partisi jarak pada prinsip
dichotomy di atas tadi) pada ruang dan waktu.
Paradoks ke tiga adalah mengenai Panah. Zeno berpikiran bahwa suatu benda sedang
melayang (terbang). Maka benda tersebut menempati suatu ruangan yang kapasitasnya
sama dengan kapasitas benda tersebut. Artinya, dalam peristiwa benda yang melayang
diudara itu bukan berarti benda tersebut bergerak. Benda tersebut hanya dalam
keadaan diam. Benda tersebut diam dan menempati sebuah ruangan sebesar benda itu.
Paradoks ke-empat dari Zeno dikenal dengan paradoks stadium. Dalam paradoks
ini Zeno mengilustrasikan objek dalamtiga buah ukuran yang sama besar. Kelompok
pertama dianggap kelompok diam, kelompok ke dua grup yang bergerak ke kekiri dan
grup ke tiga benda yang bergerak ke arah kanan. Praktikum itu akan menghasilkan
kesimpulan bahwasanya, waktupaling kecil buka merupakan waktu terkecil, karena di
bawah waktu terkecil itu masih ada waktu yang lebih kecil lagi, dan di bawah waktu kecil
ini ada lagi waktu yang lebih kecil, begitu seterusnya hingga tak terhingga.
7. Democritus
Democritus lahir di kota Abdera, Yunani Utara.
Ia hidup sekitar tahun 460 SM hingga 370 SM. Ia
berasal dari keluarga kaya raya. Pada waktu ia masih
muda, ia menggunakan warisannya untuk pergi ke
Mesir dan negeri-negeri Timur lainnya. Selain menjadi
murid Leukippos, Ia juga belajar kepada Anaxagoras
dan Philolaos. Hanya sedikit yang dapat diketahui dari
riwayat hidup Democritus. Banyak data tentang
kehidupannya telah tercampur dengan legenda-legenda
yang kebenarannya sulit dipercaya.
Democritus dikenal sebagai penganut paham “Doctrin Materialistik”. Dia pernah
melakukan perjalanan ke Mesir dan Babylonia. Democritus banyak menulis tentang
matematika, beberapa buku diantaranya adalah : on numbers, on geometry, on
irrational. Disamping Democritus juga banyak menulis risalah-risalah dalam bidang
matematika dan kimia.
Menurut Archimides, pembuktian teorema bahwa isi piramida adalah seprtiga
luas alas dikali dengan tingginya, pertama kali dilakukan oleh Democritus, walaupun
pembuktian yang dilakukan Democritus ini tidak begitu sempurna. Barangkali
Democritus hanya memperlihatkan bahwa suatu prisma tiga sisi dapat dibagi menjadi
tiga buah piramida tiga sisi, dimana sepasang-sepasangnya mempunyai alas dan sisi
yang sama. Kemudian, disimpulkannya bahwa piramida-piramida yang mempunyai luas
alas dan tinggi yang sama akan mempunyai isi yang sama pula, dimana hal ini sudah
dikenal oleh bangsa Mesir sebelumnya. Disamping isi piramida, kemungkinan
Democritus juga membuktikan bahwa isi kerucut adalah sepertiga dari isi selinder
dengan alas yang sama. Hal ini barangkali diperoleh dari teorema tentang isi kerucut
dengan anggapan bahwa kerucut adalah piramida dengan alasnya suatu segi banyak
dengan sisi tak terhingga banyak.
b. Potongan kerucut
c. Sumbangsih
Penemuan tidak sengaja potongan-potongan kerucut dari Menaechmus kelak
mendasari [Blaise] Pascal untuk menjabarkan lebih lanjut dengan bentuk-bentuk elips,
parabola dan hiperbola. Penjabaran dan pengambaran bentuk geometri lewat persamaan
adalah suatu hal baru. Titik-titik potong pada parabola dan hiperbola kelak
“disederhanakan” oleh Descartes.
9. Aristoteles
a. Biografi Aristoteles
Aristoteles mendapat julukan sebagai Bapak
Ilmu Pengetahuan. Aristoteles dilahirkan di kota
Stagira, Macedonia, 384 SM. Ayahnya seorang ahli
fisika kenamaan. Pada umur tujuh belas tahun
Aristoteles pergi ke Athena belajar di Akademi Plato.
Dia menetap di sana selama dua puluh tahun hingga
tak lama Plato meninggal dunia. Dari ayahnya,
Aristoteles mungkin memperoleh dorongan minat di
bidang biologi dan “pengetahuan praktis”. Di bawah
asuhan Plato dia menanamkan minat dalam hal
spekulasi filosofis.
Pada tahun 342 SM Aristoteles pulang kembali ke Macedonia, menjadi guru
seorang anak raja umur tiga belas tahun yang kemudian dalam sejarah terkenal dengan
Alexander Yang Agung. Aristoteles mendidik si Alexander muda dalam beberapa tahun.
Di tahun 335 SM, sesudah Alexander naik tahta kerajaan, Aristoteles kembali ke Athena
dan di situ dibukanya sekolahnya sendiri, Lyceum. Dia berada di Athena dua belas tahun,
satu masa yang berbarengan dengan karier penaklukan militer Alexander. Alexander
tidak minta nasehat kepada bekas gurunya, tetapi dia berbaik hati menyediakan dana buat
Aristoteles untuk melakukan penyelidikan-penyelidikan. Mungkin ini merupakan contoh
pertama dalam sejarah seorang ilmuwan menerima jumlah dana besar dari pemerintah
untuk maksud-maksud penyelidikan dan sekaligus merupakan yang terakhir dalam abad-
abad berikutnya.
Walau begitu, pertaliannya dengan Alexander mengandung pelbagai bahaya.
Aristoteles menolak secara prinsipil cara kediktatoran Alexander dan tatkala si penakluk
Alexander menghukum mati sepupu Aristoteles dengan tuduhan menghianat, Alexander
punya pikiran pula membunuh Aristoteles. Di satu pihak Aristoteles kelewat demokratis
di mata Alexander, dia juga punya hubungan erat dengan Alexander dan dipercaya oleh
orang-orang Athena. Tatkala Alexander mati tahun 323 SM golongan anti-Macedonia
memegang tampuk kekuasaan di Athena dan Aristoteles pun didakwa kurang ajar kepada
dewa. Aristoteles, teringat nasib yang menimpa Socrates 76 tahun sebelumnya, lari
meninggalkan kota sambil berkata dia tidak akan diberi kesempatan kedua kali kepada
orang-orang Athena berbuat dosa terhadap para filosof. Aristoteles meninggal di
pembuangan beberapa bulan kemudian di tahun 322 SM pada umur enam puluh dua
tahun.
Karyanya yang berjudul “On Indivisible Lines” cukup menjadi pembicaraan orang
ramai. Isi dari risalah ini mengenai indivisible (tak dapat dibagi). Aristotle juga menulis
biografi tentang Phytagoras, namun karyanya ini hilang. Diskusi-diskusi dan ceramah-
ceramah yang dilakukannya mengenai adanya infinito (tak terhingga) dalam aritmatika
dan geometri mempengaruhi penulis-penulis berikutnya terhadap dasar-dasar
matematika. Hasil murni karya Aristoteles jumlahnya mencengangkan. Empat puluh
tujuh karyanya masih tetap bertahan. Daftar kuno mencatat tidak kurang dari seratus
tujuh puluh buku hasil ciptaannya. Bahkan bukan sekedar banyaknya jumlah judul buku
saja yang mengagumkan, melainkan luas daya jangkauan peradaban yang menjadi bahan
renungannya juga tak kurang-kurang hebatnya. Kerja ilmiahnya betul-betul merupakan
ensiklopedi ilmu untuk jamannya. Aristoteles menulis tentang astronomi, zoologi,
embryologi, geografi, geologi, fisika, anatomi, physiologi, dan hampir tiap karyanya
dikenal di masa Yunani purba. Hasil karya ilmiahnya, merupakan, sebagiannya,
kumpulan ilmu pengetahuan yang diperolehnya dari para asisten yang spesial digaji
untuk menghimpun data-data untuknya, sedangkan sebagian lagi merupakan hasil dari
serentetan pengamatannya sendiri.
b. Profil Dan Perjalanan Hidup Aristoteles
Untuk menjadi seorang ahli paling jempolan dalam tiap cabang ilmu tentu
kemustahilan yang ajaib dan tak ada duplikat seseorang di masa sesudahnya. Tetapi apa
yang sudah dicapai oleh Aristoteles malah lebih dari itu. Dia filosof orisinal, dia
penyumbang utama dalam tiap bidang penting falsafah spekulatif, dia menulis tentang
etika dan metafisika, psikologi, ekonomi, teologi, politik, retorika, keindahan,
pendidikan, puisi, adat-istiadat orang terbelakang dan konstitusi Athena. Salah satu
proyek penyelidikannya adalah koleksi pelbagai negeri yang digunakannya untuk studi
bandingan.
Mungkin sekali, yang paling penting dari sekian banyak hasil karyanya adalah
penyelidikannya tentang teori logika, dan Aristoteles dipandang selaku pendiri cabang
filosofi yang penting ini. Hal ini sebetulnya berkat sifat logis dari cara berfikir Aristoteles
yang memungkinkannya mampu mempersembahkan begitu banyak bidang ilmu. Dia
punya bakat mengatur cara berfikir, merumuskan kaidah dan jenis-jenisnya yang
kemudian jadi dasar berpikir di banyak bidang ilmu pengetahuan. Aristoteles tak pernah
kejeblos ke dalam rawa-rawa mistik ataupun ekstrim. Aristoteles senantiasa bersiteguh
mengutarakan pendapat-pendapat praktis. Sudah barang tentu, manusia namanya, dia
juga berbuat kesalahan. Tetapi, sungguh menakjubkan sekali betapa sedikitnya kesalahan
yang dia bikin dalam ensiklopedi yang begitu luas.
Pengaruh Aristoteles terhadap cara berpikir Barat di belakang hari sungguh
mendalam. Di jaman dulu dan jaman pertengahan, hasil karyanya diterjemahkan ke
dalam bahasa-bahasa Latin, Arab, Itali, Perancis, Ibrani, Jerman dan Inggris. Penulis-
penulis Yunani yang muncul kemudian, begitu pula filosof-filosof Byzantium
mempelajari karyanya dan menaruh kekaguman yang sangat. Perlu juga dicatat, buah
pikirannya banyak membawa pengaruh pada filosof Islam dan berabad-abad lamanya
tulisan-tulisannya mendominir cara berpikir Barat. Ibnu Rusyd (Averroes), mungkin
filosof Arab yang paling terkemuka, mencoba merumuskan suatu perpaduan antara
teologi Islam dengan rasionalismenya Aristoteles. Maimomides, pemikir paling
terkemuka Yahudi abad tengah berhasil mencapai sintesa dengan Yudaisme. Tetapi, hasil
kerja paling gemilang dari perbuatan macam itu adalah Summa Theologia-nya
cendikiawan Nasrani St. Thomas Aquinas. Di luar daftar ini masih sangat banyak kaum
cerdik pandai abad tengah yang terpengaruh demikian dalamnya oleh pikiran Aristoteles.
Istilah-istilah ciptaan aristoteles masih dipakai sampai sekarang: Informasi, relasi,
energi, kuantitas, kualitas, individu, substansi, materi, esensi, dsb. Ahli filsafat terbesar di
dunia sepanjang zaman, bapak peradaban barat, bapak eksiklopedi, bapak ilmu
pengetahuan, atau guru(nya) para ilmuwan adalah berbagai julukan yang diberikan pada
ilmuan ini. Berbagai termuannya seperti logika yang diebut juga ilmu mantic yaitu
pengethaun tentang cara berpikir dengan baik, benar, dan sehat, membaut namanya
begitu dikenal oleh setiap orang di seluruh dunia yang pernah mengecap penididkan.
Pria yang lahir di Stagmirus, Macedonia. Pada tahun 384 sM. Inilah orang
pertama di dunia yang dapat membuktikan bahwa bumi bulat. Pembuktian yang
dilakukaknya dengan jalan meliaht gerhana. Sepuluh jenis kata yang dikenal orang saat
ini seperti. Kata kerja, kata benda, kata sifat dan sebagainya merupakan pembagian kata
hasil pemikirannya. Dia jugalah yang mengatakan bahwa manusia adalah mahluk social.
Ayahnya yang bernama Nicomachus, seorang dokter di sitana Amyntas III, raja
Mecodinia, kakek Alexander Agung. Meninggal ketika Aristoteles berusia 15 tahun.
Karennanya, ia kemudia dipelihara oleh proxenus, pamanya- saudara dari ayahnya, pada
usia 17 tahun ia masuk akademi milik plato di Athena. Dari situlahia kemudian menjadi
murid plato selama 20 tahun. Dengan meninggalnya plato pada tahun 347 sM. Aristoteles
meninggalkan Athena dan mengembara selama 12 tahun. Dalam jenjang waktu itu ia
mendirikan akademi di Assus dan menikah dengan Pythias yang tak lama kemudian
meninggal. Ia lalu menikah lagi dengan Herpyllis yang kemudian melahirkan baginya
seorang anak laki-laki yang ia beri nama Nicomachus seperti ayahnya. Pada tahu-tahun
berikutnya ia juga mendirikan akademi di Mytilele. Saat itulah ia sempat jadi guru
Alexander Agung selama 3 thun. Di Lyceum, Athena pada tahuan 355 sM. Ia juga
mendirikan semacam akademi. Di sinilah ia selama 12 tahun memberikan kuliah,
berpikir, mengadakan riset dan eksperimen serta membuat catatan-catatn dengan tekun
dan cermat.
Pada tahun 323 sM Alexander Agung meninggal. Karena takut di bunuh orang
yunani yang membenci pengikut Alexander, Aristoteles akhirnya melarikan diri ke
Chalcis. Tapi ajal emmang tal menganl tempat. Mau bersembunyi kemanapun, kalau ajal
sydah tiba tidak ada yang bisa menolak. Demikian juga dengan tokoh ini, satu tahun
setelah pelariannya ke kota itu, yaitu tepatnya pada tahun 322 sM, pada usia 62 tahun ia
meninggal juga di kota tersebut, Chalcis Yunani.
Julukan :
1. Ahli filsafat terbesar di dunia sepanjang zaman.
2. Bapak peradaban barat.
3. Bapak ilmu pengetahuan atau guru (nya) para ilmuan.
Etik Plato
Pendapat plato seterusnya tentang etik bersendi ada ajarannya tentang idea. Dualisme dunia
dalam teori pengetahuan diteruskannya ke dalam praktik hidup. Oleh karena kemauan seorang
bergantung kepada pendapatnya, nilai kemauannya itu ditentukan pula oleh pendapat itu. dari
pengetahuan yang sebenarnya yang dicapai dengan dialektik timbul budi yang lebih tinggi
daripada yang dibawakan oleh pengetahuan dari pandangan. Jadinya, menurut plato ada 2
macam budi. Pertama, budi filosofi yang timbul dari pengetahuan dengan pengertian. Kedua,
budi biasa yang terbawa oleh kebiasaan orang banyak. Sikap hidup yang dipakai tidak terbit dari
keyakinan, melainkan disesuaikan kepada moral orang banyak dalam hidup sehari-hari.
Negara Ideal
Pandangan plato tentang negara dan luasnya masih terpaut pada masanya. Ia lebih memandang
kebelakang dari pada kemuka. Negara Grik di masa itu ialah kota. Jumlah penduduknya tidak
lebih daripada dua atau tiga ribu jiwa. Penduduk kota ialah orang-orang merdeka, yang
mempunyai milik tanah terletak diluar kota yang dikerjakan oleh budak-budaknya. Diantara
mereka terdapat saudagar, tukang, pandai seni dan pejabat negara. Menurut kebiasaan di waktu
itu pekerjaan yang kasar dikerjakan oleh budak belian. Mereka itu tidak dianggap sebagai
penduduk sebab tidak merdeka. Plato berpemdapat bahwa dalam tiap-tiap negara segala
golongan dan segala orang-orang seorang adalah alat semata-mata untuk kesejahteraan
semuanya.
Kesejahteraan semua itulah yang menjadi tujuan yang sebenarnya. Dan itu pulalah yang
menentukan nilai pembagian pekerjaan. Dalam negara yang ideal itu glongan pengusaha
menghasilkan, tetapi tidak memerintah. Golongan penjaga melindungi, tetapi tidak memerintah.
Golongan cerdik pandai, diberi makan dan dilindungi, dan mereka memerintah. Ketiga macam
budi yang dimiliki oleh masing-masing golongan, yaitu bijaksana, berani dan menguasai diri
dapat menyelenggarakan dengan kerjasama budi keempat bagi masyarakat, yaitu keadilan.
Sumbangan bagi Perkembangan
Logika
Pertama, karangan-karangan yang ditulisnya dalam masa mudanya yaitu waktu sokrates masih
hidup sampai tak lama sesudah ia meninggal. Buku-buku yang di tulisnya pada masa itu adalah
Apologie, Kriton, Ion, Protagoras, Laches, Politeia Buku I, Lysis, Charmides dan Euthyphron.
Dalam seluruh dialog itu plato berpegang pada pendirian gurunya sokrates. Dalam buku-buku itu
tidak terdapat buah pikiran plato yang timbul kemudian yang menjadi corak filosofinya., yaitu
ajaran tentang idea. Cita-cita yang dikemukakan dalam tulisannya di masa itu ialah pembentukan
pengertian dalam daerah etik. Kedua, buah tangan yang ditulisnya dalm masa yang terkenal
sebagai “masa peralihan”. Masa itu disebut juga masa Megara, yaitu waktu plato tinggal
sementar disitu. Dialog-dialog yang diduga ditulisnya dalam masa itu ialah Gorgias, Kratylos,
Menon, Hippias dan beberapa lainnya. Perkembangan pikiran plato keluar garis sokrates. Pada
vajaran sokrates, yang mencari pengertian disambungkan pendapat filosofi sebelumnya terutama
pendirian orfisisme dan Pythagoras.
11. Hippias
13. Dinostratus
B. SARAN
Perkembangan matematika zaman Yunani Kuno mulai memperlihatkan kemajuannya
setelah banyaknya kaum pedagang dan ilmuwan Yunani merantau serta belajar ke Mesir
dan Babilonia. Sehingga mengakibatkan matematika berkembang sangat luas dan
terdapat interaksi bermanfaat antara matematika dan sains seperti yang kita ketahui
sampai saat ini. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk mengetahui sumber asal
pengetahuan tentang sejarah perkembangan Matematika pada zaman Yunani Kuno
DAFTAR PUSTAKA
http://www.biografiku.com/2009/01/biografi-plato.html
https://www.google.com/search?q=archytas&ie=utf-8&oe=utf-8&client=firefox-b-
ab#q=sejarah+matematika+pythagoras
https://www.scribd.com/doc/291186127/Sejarah-Singkat-Teorema-Pythagoras
http://yenipuspitasari5c.blogspot.co.id/2015/09/sejarah-matematika-pada-zaman-yunani.html