Anda di halaman 1dari 6

MAKALAH INFLASI

Dosen Pembimbing : Hj. Umrotul Khasanah,S.Ag, M.Si

Disusun Oleh :

Nama : Ningfira Gitaningtyas

NIM : 18510156

Kelas : Ekonomi Islam C

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG


KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas Rahmat dan Hidayah-Nya saya
sebagai penulis dapat menyelesaikan makalah ini sebagai tugas dari dosen mata kuliah Ekonomi Islam
saya. Selain itu, makalah ini dibuat agar kiranya dapat dijadikan sebagai bahan pembelajaran lebih
lanjut mengenai Inflasi. Makalah ini disusun berdasarkan kepentingan-kepentingan dan pembahasan
pokok terkait dengan Inflasi.

Dengan selesainya makalah ini, pembaca diharapkan mampu memahami tentang inflasi dan
sebagai salah satu bagian dari laju pertumbuhan ekonomi dalam kehidupan ekonomi manusia. Selain
itu, setelah pembaca mampu memahami, pembaca juga diharapkan mampu menerapkan
pemahamannya tentang Inflasi dalam kehidupan ekonomi sehari-hari

Malang, 10 Oktober 2020

Penulis
DAFTAR ISI
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Inflasi di dunia ekonomi modern sangat memberatkan masyarakat. Hal ini
dikarenakan inflasi dapat mengakibatkan lemahnya efisiensi dan produktifitas ekonomi
investasi, kenaikan biaya modal, dan ketidakjelasan ongkos serta pendapatan di masa yang
akan datang. Keberadaan permasalahan inflasi dan tidak stabilnya sektor riil dari waktu ke
waktu senantiasa menjadi perhatian sebuah rezim pemerintahan yang berkuasa serta otoritas
moneter . Lebih dari itu, ada kecenderungan inflasi dipandang sebagai permasalahan yang
senantiasa akan terjadi . Hal ini tercermin dari kebijakan otoritas moneter dalam menjaga
tingkat inflasi. Setiap tahunnya otoritas moneter senantiasa menargetkan bahwa angka atau
tingkat inflasi harus diturunkan menjadi satu digit atau inflasi moderat.
Permasalahan tersebut menimbulkan reaksi para ahli ekonomi Islam modern, seperti
Ahmad Hasan, Hifzu Rab, dan ‘Umar Vadillo, yang menyerukan penerapan kembali mata
uang dînâr dan dirham sebagai jalan keluar penyelesaian kasus-kasus transaksi inflasioner di
dunia ekonomi modern. Mereka beralasan bahwa mata uang logam
mulia dînâr dan dirham dapat menjamin keamanan transaksi karena keduanya memberikan
keseimbangan nilai terhadap setiap komoditas yang ditransaksikan. Gagasan ini memberikan
akses terwujudnya ekonomi makro yang kuat dengan dukungan penuh mata uang yang
berbasis kekuatan riil materialnya. Terjadinya inflasi dapat mendistorsi harga-harga relatif,
tingkat pajak, suku bunga riil, pendapatan masyarakat akan terganggu, mendorong investasi
yang keliru, dan menurunkan moral. Maka dari itu, mengatasi inflasi merupakan sasaran
utama kebijakan moneter. Pengaruh inflasi cukup besar pada kehidupan ekonomi, inflasi
merupakan salah satu masalah ekonomi yang banyak mendapat perhatian para ekonom,
pemerintah, maupun masyarakat umum. Berbagai teori, pendekatan dan kebijakan
dikembangkan supaya inflasi dapat dikendalikan sesuai dengan yang diinginkan.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari Inflasi ?
2. Apa saja sebab-sebab terjadinya Inflasi ?
3. Apa saja kebijakan dalam mengatasi Inflasi ?
4. Bagaimanakan Inflasi dalam perspektif Islam ?
1.3 Tujuan

Setelah mempelajari materi ini, diharapkan seluruuh mahasiswa dapat mengetahui


dan memahami jawaban dari rumusan masalah yang dipaparkan dalam makalah ini.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Inflasi


1. Kecenderungan dari harga-harga untuk naik secara umum dan secara terus menerus.
(Boediono, 1985:161)
2. Inflasi adalah proses kenaikan harga-harga umum secara terus menerus selama periode
tertentu. (Nopirin, 1990:25)
3. Inflasi terjadi apabila tingkat harga-harga dan biaya-biaya umum naik, harga beras, bahan
bakar, harga mobil naik, tingkat upah, harga tanah, dan semua barang-barang modal naik.
(Samuelson dan Nordhaus, 1993:293)

Inflasi mempunyai pengertian sebagai sebuah gejala kenaikan barang yang bersifat umum
dan terus menerus. Inflasi adalah proses kenaikan harga-harga secara terus menerus yang
bersumber dari tergantungnya keseimbangan antara arus uang dan barang. Dari pengertian ini,
inflasi mempunyai penjelasan bahwa inflasi merupakan suatu gejala dimana banyak terjadi
kenaikan harga barang yang terjadi secara sengaja ataupun secraa alami yang terjadi tidak
hanya di suatu tempat, melainkan diseluruh oenjuru suatu Negara bahkan dunia. Kenaikan
harga ini berlangsung secara berkesinambungan dan bisa makin meninggi lagi harga barang
tersebut jika tidak ditemukannya solusi pemecahan penyimpangan-penyimpangan yang
menyebabkan terjadinya inflasi tersebut.

Perlu diingat bahwa kenaikan harga dari satu atau dua barang saja tidak disebut sebagai
inflasi.

2.2 Sebab-Sebab terjadinya Inflasi


1. Demand Pull Inflation
Yaitu inflasi yang disebabkan oleh terlalu kuatnya peningkatan aggregate demand
masyarakat terhadap komoditi-komoditi hasil produksi di pasar barang. Akibatnya, akan
menarik (pull) kurva permintaan agregat ke arah kanan atas, sehingga terjadi excess
demand , yang merupakan inflationary gap. Dan dalam kasus inflasi jenis ini, kenaikan
harga-harga barang biasanya akan selalu diikuti dengan peningkatan output (GNP riil)
dengan asumsi bila perekonomian masih belum mencapai kondisi full-employment.
Pengertian kenaikkan aggregate demand seringkali ditafsirkan berbeda oleh para ahli
ekonomi. Golongan moneterist menganggap aggregate demand mengalami kenaikkan
akibat dari ekspansi jumlah uang yang beredar di masyarakat.
Sedangkan, menurut golongan Keynesian kenaikkan aggregate demand dapat
disebabkan oleh meningkatnya pengeluaran konsumsi; investasi; government
expenditures; atau net export, walaupun tidak terjadi ekspansi jumlah uang beredar.
2. Cost Push Inflation
Yaitu inflasi yang dikarenakan bergesernya aggregate supply curve ke arah kiri atas.
Faktor-faktor yang menyebabkan aggregate supply curve bergeser tersebut adalah
meningkatnya harga faktor-faktor produksi (baik yang berasal dari dalam negeri maupun
dari luar negeri) di pasar faktor produksi, sehingga menyebabkan kenaikkan harga
komoditi di pasar komoditi. Dalam kasus cost push inflation kenaikan harga seringkali
diikuti oleh kelesuan usaha.

Anda mungkin juga menyukai